Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ernawati Fatimah

Prodi : D – III Okupasi Terapi


Kelompok : Biceps

Penyakit Multiple Sclerosis

A. Pengertian Multiple Sclerosis

Multiple Sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf


pusat otak dan sumsum tulang belakang. Multiple Sclerosis terjadi akibat sistem
kekebalan tubuh (sistem imun) keliru menganggap sel-sel sehat dalam tubuh anda
sebagai ancaman berbahaya, sehingga berbalik menyerangnya. Serangan balik
dari sistem imun ini menyebabkan selaput pelindung saraf otak (myelin) rusak
atau meradang. Akibatnya, sinyal informasi antara otak dan tubuh jadi terganggu
sehingga membuat pengidapnya tidak mampu mengendalikan gerakan tubuh.
Multiple Sclerosis menyebabkan gangguan pada sistem saraf otak yang
membatasi kemampuan gerak tubuh. Multiple Sclerosis menyebabkan kelemahan
otot ringan, kelelahan, dan kesulitan menggerakkan anggota badan.

Pengertian Multiple Sclerosis menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Multipel Sclerosis adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan


respon imun yang di mediasi sel dan respon imun humoral dengan
antibodi dan sel T yang diaktivasi, yang keduanya diproduksi
melawan antigen sendiri. (Elizabeth J Corwin ; hal :263)
2. Multipel Sclerosis merupakan gangguan yang dalam bentuk paling
khasnya ditandai oleh lesi pada SSP yang terpisah dalam hal waktu
dan lokasi. (Lionel Ginsberg ; hal143)
3. Multiple Sklerosis merupakan keadaan kronis, penyakit sistem
saraf pusat degeratif di karakteristikan oleh adanya bercak kecil
demielinasi pada otak kecildan medulla spinalis. Demielinasi
menunjukkan kerusakan myelin, adanya material lunak dan protein
di sekitar. (Bunner & Suddarth ; hal: 2182)

B. Hubungan Penyakit Multiple Sclerosis dengan Okupasi Terapi

Multiple Sclerosis tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dikendalikan


gejalanya dengan perawatan rutin guna memperlambat perkembangan penyakit.
Salah satunya dengan perawatan Terapi Okupasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan rawat diri penderita dan mengupayakan penderita
mampu melakukan aktivitas harian secara mandiri. Tahap ini bisa dimulai jika
penderita sudah mampu melakukan beberapa gerakan-gerakan aktif
seperti berjalan perlahan (meski masih memakai alat bantu), memegang, dan lain-
lain. Keluarga perlu mendukung untuk menciptakan lingkungan yang ramah
untuk ruang gerak pasien Multiple Sclerosis. Di samping itu, perawatan untuk
mengurangi stres diyakini bisa meningkatkan fungsi sel-sel otak – misalnya
dengan melakukan latihan relaksasi seperti meditasi atau teknik pernapasan
dalam. Latihan fisik juga menjadi bagian program Okupasi. Pasien yang
menderita penyakit Multiple Sclerosis perlu tetap aktif. Para pasien akan dilatih
untuk mempertahankan gerakan sendi, kekuatan otot, fleksibilitas, dan postur
dengan cara yang aman dan tidak menghabiskan seluruh energinya.

Di samping itu, Terapi Okupasi juga ditujukan untuk membantu pasien


memakai alat bantu misalnya walker, gips, penyangga, kursi roda, dan lainnya. Di
sini peran Terapis Okupasi penting untuk menemukan beragam perlengkapan
untuk memudahkan pasien melakukan aktivitas. Misalnya penggunaan sikat gigi
elektrik, kebyboard khusus, kursi roda listrik, keyboard khusus, atau mobil khusus
untuk pasien lumpuh, dan sebagainya. Hadirnya kemajuan teknologi banyak
membantu para pasien untuk memiliki peralatan yang memudahkan mereka
melakukan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai