BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefrmasian.
Surat tanda regristasi apoteker (STRA) merupakan bukti tertulis yang diberikan
mentri kepada apoteker yang telah diregristasi.
Surat tanda regristrasi tenaga teknis kesehatan ( STRTTK ) adalah bukti tertulis yang
dibuat oleh Menteri kepada Tenaga Teknis Kefarmasian.
Surat Izin Praktek Apoteker ( SIPA ) adalah surat izin yang diberikan kepada apoteker
untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada apotek atau instalasi farmasi rumah sakit.
Surat Izin Kerja ( SIK ) adalah surat izin yang diberikan kepada apoteker dan Tenaga
Teknis Kefarmasian untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas produksi
dan fasilitas distribusi.
PASAL 4
PASAL 5
BAB III
PASAL 33
a. apoteker dan
b. TTK
(2) Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari
a. sarjana farmasi
PASAL 39
d. mempunyai surat keterangan sehat, fisik dan mental dari dokter yang
memiliki surat izin praktik .
PASAL 41
STRA berlaku selama 4 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun
apabila memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 ayat (1).
PASAL 42
(1). Apoteker lulus luar negeri yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian di
Indonesia harus memiliki STRA setelah melakukan adaptasi pendidikan.
b. STRA khusus
PASAL 44
STRA khusus sebagaimana dimaksudkan pada pasal 42 ayat (2) huruf b dapat
diberikan kepada apoteker warga negara asing lulusan luar negeri dengan syarat :
(3). Menteri dapat mendelegasikan pemberian STRTTK kepada pejabat kesehatan yang
berwenang pada pemerintah daerah provinsi.
PASAL 48
STRTTK berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun
apabila memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 ayat (1).
PASAL 49
a. Habis masa berlakunya dan tidak di perpanjang oleh yang bersangkutan atau tidak
memenuhi persyaratan untuk diperpanjang.
b. Dicabut atas dasar ketentuan peraturan per-UU.
c. Permohonan yang bersangkutan.
d. Yang bersangkutan meninggal dunia.
e. Dicabut oleh menteri atau pejabat kesehatan yang berwenang.
PASAL 52
(1) Setiap tenaga kefarmasian yang melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Indonesia wajib
memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja
(2) Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :
a. SIPA bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek, puskesmas
atau instalasi rumah sakit
b. SIPA bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai apoteker
pendamping
c. SIK bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas kefarmasian
diluar apotek dan instalasi farmasi rumah sakit.
d. SIK bagi TTK yang melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian
PASAL 53
(1) Surat izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 dikeluarkan oleh pejabat kesehatan
yang berwenang di kabupaten atau kota tempat pekerjaan kefarmasian dilakukan.
PASAL 55
(1) Untuk mendapatkan surat izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 52, tenaga
kefarmasian harus memiliki :
a. STRA, STRA khusus, atau STRTTK yang masih berlaku
b. Tempat atau ada tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian atau fasilitas
kefarmasian atau fasilitas kesehatan yang memiliki izin
c. Rekomendasi dari organisasi profesi setempat
PERATURAN MENTERI KESEHATAN INDONESIA NOMOR 30
TAHUN 2017
TENTANG
Bahwa masyarakat perlu dilindungi dari peredaran obat dan bahan obat yang tidak
memenuhi persyaratn mutu, keamanan dan khasiat yang telah diataur dalam peraturan
perundang – undangan yaitu :
Pasal 1
1. PBF dan PBF cabang hany dapat mengadakan, menyimpan dan menyalurkan bahan
obat yang memenuhu persyaratan mutu .
2. PBF hanya dapat melakukan pengadaan obat dari industri.
3. PBF hanya dapat melakukan pengadaan bahan dari sesame PBF.
4. PBF cabang hanya dapat melakukan pengadaan obat melalui PBF pusat
5. PBF dan PBF cabang melakukan pengadaan obat dan pengadaan barang berdasarkan
surat pesanan yang ditandatangani oleh apoteker.
Pasal 14A
1. Apoteker tidak dapat melaksanakan tugas, atau ditunjuk apoteker pengganti selama3
bulan .
2. PBF yang menunjuk apoteker sebagai pengganti sementara harus terdapat
pemberitahuan tertulis dari kepada dinas profinsi setempat dengan balai POM.
Pasal 19
1. PBF setempat dapat menyalurkan obat didaerah setempat sesuai dengan surat
pengakuan.
2. Sesuai dengan ayat 1, PBF dapat menyalurkan obat atau bahan obat dengan surat
penugasan/penunjukan.
3. Sebagaimana ayat 2, hanya berlaku dalam 1 daerah terdekat yang dituju dengan
jangka waktu 1 (bulan).
4. PBF cabang menyalurkan obat dengan surat penugasan kepada kepala dinas kesehatan
dengan tembusan kepada cabang PBF, dengan kepal POM cabang dan provinsi yang
dituju.
Pasal 20
1. PBF dan PBF cabang hanya dapat menyalurkan obat apabila terdapat pemesanan yan
ditandatangani oleh apoteker SIA, apoteker penanggung jawab, atau tenaga teknis
kefarmasian dengan mencantumkan nomor SIPA ata SIPTK.
2. DIkecualikan pasal 1 (satu), apabila pemesanan dilakukan secara elektronik dengan
undang-undang terkait.
\
Lampiran
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi Jawa Tengah
Jl. Piere Tendean No. 24
Di
SEMARANG
Dengan Hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan Permohonan Surat Tanda
Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK), sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.
889/MENKES/PER/V/2011, dengan data-data sebagai berikut :
Surakara, ………………………..2012
Hormat saya
Pas Foto
Pemohon
4x6
(…………………………………)
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian bersedia :
1. Mematuhi Peraturan perundang-undnagan dan melaksanakan etika kefarmasian
2. Tidak menyalahgunakan keahlian kefarmasian saya, sehingga merugikan masyarakat,
organisasi perhimpunan TTK dan instansi tempat saya bekerja.
3. Melakukan sesuai kompetensi saya sebagai TTK.
4. Menerima sanksi bila melanggar pernyataan saya ini
Demikian surat pernyataan saya, semoga Allah SWT melindungi saya
Surakara, ………………………..2012
Yang membuat pernyataan
(…………………………………)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM D3 FARMASI
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126
Telp. (0271) 663375, (0271) 669376
Nomor :
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Surat Tanda Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
Dengan Hormat,
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 889/MENKES/PER/V/2011, tentang
Registrasi, Ijin Praktik dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian, bersama ini kami
mengajukan permohonan Surat Rekomendasi dari PC PAFI Surakarta untuk
pengurusan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
bagi mahasiswa D3 Farmasi FMIPA UNS. Dan bersama surat ini pula kami
kirimkan: 1. Data Calon TTK yang mengajukan permohonan STRTTK
2. Berkas sebagai persyaratan untuk mendapatkan STRTTK.
3. Formulir pendaftaran keanggotaan PAFI Surakarta.
4. Biaya Administrasi pengurusan STRTTK dan pendaftaran Anggota PAFI
Surakarta.