Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kepada Allah.SAW yang telah memberikan kenikmatan jasmanin
dan rohani,baik itu kesehatan maupun akal sehat yang pada saatn ini kita rasakan dan
juga kenikmatan iman dan islam sehingga dalam kesepakatan inni kami dapat
menyusun makalah tentang pemikiran hukum islam pada periode mazhab syafi’i atau
hambali.

Dan tidak lupa juga kita bershalawat kepada nabi kita nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawah umatnya dari alam kebodohhan kealam berillmu
pengetahuhan dan juga yang telah membawah ajaran kebeneran dengan kitab
al-quran.

Alhamdullsh kami ucapkan kepa Allah sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 30, november 2018

KHAIRUL HAMDI.R

NIM : 1813020012
BAB I

1. Latar Belakang

Setiap muslim harus mampu mengendalikan diri saat marah. Sekali-sekali jangan
berbuat rusak karena akan merugikan diri sendiri. Pada bab ini dijelaskan tentang
wajibnya memiliki akhlak terpuji (akhlak karimah). Kewajiban memiliki akhlak
terpuji berarti larangan memiliki akhlak tercela (akhlak mazmumah), baik yang
berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, maupun Allah SWT. Sebagaimana
akhlak terpuji, akhlak tercela terhadap diri sendiri pun amat banyak macamnya.
Dalam bab ini akan dibahas lima macam, yaitu ananiah, putus asa, ghadab, tamak, dan
takabur.

2. Rumusan Masalah

1. Pengertian akhlak mazmumah


2. Macam-macam akhlak mazmumah
3. Kesimpulan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Akhlak mazmumah

Akhlak mazmumah adalah akhlak yang jahat dan perbuatan yang keji tampa
menggenal halal dan haram, serta tidak berpikir kemanusian. Akhlak mazmumah
adalah racun yang membunuh dan membinasaka manusia, menjauhkan merekah dari
allah, serta mendekatan merekah kepada nerakah atau kepada setan yang
terkutuk.akhlak mazmumah adalah perbuatan yang melanggar hati nurani, atau
perbuatan yang mencelahkan diri atau orang lain. Misalkan berkhianat, berdusta,
berbohong, suka marah, dan suka membunuh orang lian.1

Ada berbagai macam jenis sifat yang tercela ini dan beberapa diantaranya akan
diuraikan di belakang. Sekedar contoh, termasuk sifat tercela yang dikerjakan oleh
anggota lahir (maksiat lahir) adalah mencuri, berdusta, memfitnah, dan sebagainya.
Dan termasuk sifat tercela yang dikerjakan oleh hati (maksiat batin) adalah dengki,
takabur, dan lain sebagainya.
Maksiat lahir itu akan mengakibatkan kekacauan dalam masyarakat, seperti
mencuri, mencopet, merampok, menganiaya, membunuh, dan lain-lain yang dapat
dilakukan dengan tangan manusia. Begitu pula dengan kejahatan-kejahatan yang
dilakukan oleh anggota lahir lainnya yang sangat berbahaya untuk keamanan dan
ketentraman masyarakat.
Tetapi disamping itu maksiat batin lebih berbahaya karena ia tidak kelihatan dan
kurang diperhatikan dan lebih sukar dihilangkan. Maksiat ini merupakan pendorong
dari maksiat lahir. Selama maksiat batin ini belum dilenyapkan, maksiat lahir tidak
bisa dihindarkan dari manusia. Allah SWT memperingatkan agar manusia
membersihkan jiwanya atau hatinya dari segala kotoran, yakni sifat-sifat tercela yang
melekat di hati, karena kebersihan jiwa atau kemurnian hati itu merupakan syarat
kebahagiaan manusia, di dunia dan di akhitrat.2

1 M.Abdulrahman,akhlak Menjadi seorang muslim Berakhlak mulia,(jakarta:PT RAJAGARAFINDO


PERSADA,2016)hal 48-52

2 Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), Hlm.185
2. Akhlak mazmumah (tercela) pada diri sendiri

Akhlak mazmumah pada diri sendiri adalah suatau perbuatan yang tercelah yang
objek atau sasarannya adalah diri sendiri yang bisa mengakibatkan kerugian terhadap
diri sendiri atau perbuatan yang bisa mengantarkan diri kita jauh dari allah SWT3,
adapun akhlak mazmumah terhadap diri sendiri diantaranya adalah :

A. Bunuh Diri

Bunuh diri sendiri dengan cara apa pun, merupakan perbuatan yang dilarang oleh
allah SWT, haram hukumnya, dan termasuk dosa besar. Hal ini tidak terlepas dari
realitas bahwa yang berhak menghidupkan dan mematikan hanyalah allah swt. Firman
allah:

Artinya: Dan dialah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu,kemudian


menghidupkan kamu kembali(pada hari kebangkitan). Sungguh, manusia itu kufur
nikmat.(QS.Al-hajj(22):66)

B. Ananiah (Egois)

Kata Ananiah berasal dari bahasa Arab “ana” yang berarti saya atau aku, kemudian
mendapat tambahan iayah.Ananiyah berarti ‘keakuan’ yaitu mementingkan diri
sendiri atau disebut juga egois adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri.
Islam melarang berbuat merusak diri sendiri. Firman Allah yang menerangkan
larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Baqora ayat 195 sebagai berikut :

3 Samsul Munir Amin, ilmu akhlak,(jakarta,2016 hlm:242)


Artinya :”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Namun ada ayat yang menyatakan seorang mukmin lebih mengutamakan diri
Sssendiri dunia dan akhirat dari ancaman neraka tetapi juga tidak boleh meninggalkan
tanggung jawab terhadap orang lain dan terhadap keluarga, dalam pergaulan sesama
mukmin Allah memerintahkan untuk saling merendahkan hati tidak congkak dan
sombong.

Ciri-ciri ananiyah dan egois adalah sebagi berikut: Mau menang sendiri , Tidak
menghiraukan perasaaan orang lain ,Bersikap acuh tak acuh, Merasa dirinya selalu
benar, sehingga tidak mau mendengarkan orang lain, Melakukan segala cara untuk
mencapai tujuan atau keinginannya, Hanya memikirkan kepentingan diri sendiri,
Bersikap sombong karena merasa dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

Bahaya Egois :Orang egois biasanya dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya , Tidak
disukai orang lain karena selalu mau menang sendiri ,Seringan mendapat cemooh dari
teman dan tetangga

C. Ghadhab(Pemarah)

Ghadhab asal kata bahasa arab yang artinya marah, sedangkan pemarah adalah
orang yang lekas (mudah) marah. Adapun bentuk-bentuk marah bermacam-macam
ada kalanya kelihatan dari wajahnya yang cemberut, mata yang melotot, berkata-kata
kasar dan kotor hingga kadang-kadang sampai terjadi perkelahian, Sebagaimana
sabda Rosullah SAW Artinya : “Bahwasanya marah itu merusak iman, seperti barang
yang pahit merusak madu”. Rasulullah bersabda: “Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya
Rasulullah saw bersabda” Bukanlah orang kuat itu orang yang kuat dalam bergulat.
Orang kuat yang sebenarnya adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika
marah.”

Bahaya Sifat Pemarah :Merugikan diri sendiri maupun orang lain,Merupakan sumber
pertengkaran, percekcokan dan menimbulkan kebencian ,dan permusuhan Lebih
membawa kerusakan dan kemudlorotan bagi dirinya maupun orang lain,Permasalahan
tidak dapat diselesaikan dengan baik ,Menyebabkan terputusnya tali persaudaraan
sesama muslim

D. Hasad (Iri)

Hasad adalah tidak senang kepada orang lain yang mendapat kenikmatan. Sehingga
timbul perbuatan jahat agar kenikmatan yang diperoleh seseorang itu hilang atau
pindah kepada dirinya. Atau ia benci terhadap kenikmatan lebih dari kenikmatan
dirinya. Nabi Muhammad S.A.W. bersabda Artinya : ”Telah masuk ke dalam
tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu, yaitu benci dan dengki itulah yang
membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut”. (HR. Abu Daud dan
Tarmidzi) Rasulullah juga bersabda “Jauhilah hasad karena sesungguhnya hasad itu
dapat memakan (menghabiskan) kebaikan seperti api memakan kayu baker.”
(H.R.Abu Dawud) Bahaya Hasad :

menimbulkan sifat serta tingkah laku yang hina, menimbulkan permusuhan, tidak
disenangi oleh orang banyak, menghilangkan semua amal baik yang telah dilakukan.

Cara Menghindari Hasad :Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah


SWT,menyadari bahwa hasad dapat menghapuskan kebaikan,qonaaah dan selalu
meningkatkan syukur kepada Allah SWT

E. Ghibah dan Namimah

Ghibah dalam bahasa kita disebut mengumpat dan mengunjing adalah menyebut atau
memperkatakan seseorang dibelakang dirinya dengan apa yang dibencikan, ghibah
terjadi disebabkan dari dengki, mencari muka atau berolok-olok dengan tujuan untuk
menjatuhkan martabat orang yang diumpat. Sedangkan namimah (adu domba) adalah
menyampaikan perkataan seseorang atau menceritakan keadaan seseorang atau
mengabarkan pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan maksud adu domba
4
antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara mereka. Firman Allah, QS.
Al- Hujarat 12 :

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),


Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan
orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Sebab-sebab ghibah dan namimah antara laian: dendam dalam hati, rasa dengki
atas kesuksesan yan telah diraih orang lain, handak menunjukkan kelebihan sendiri
dengan merendahkan dan mengejek orang lain

4 Yunahar Ilyas, kuliya akhlak (LPPI, yogjakarta,2006, hlm 81-89)


3. Akhlak mazmumah kepada keluaraga

Akhlak tercelah dalam keluarga, antaranya durhaka kepada kedua orang tua. Perilaku
durhaka kepada kedua orangtua tersebut, misalnya:

a. Melakukan peniayaan terhadap kedua orangtua.

b. Mencaci-maki kedua orangtua atau melontarkan perkataan yang bisa menyakiti


hati kedua otang tua.

c. Mengancan kedua orangtua agar memberi sejumlah uang atau benda yang
berharga padahal orangtua tidak mampu.

d. Menelantarkan kedua orang tua yang berada dalam kemiskinan, padahal anaknya
hidup nerkecukupan dan mampu memberikan kepada kedua ornag tuanya.

e. Anak memjauhi kedua orangtua dan tidak mau menjengu mereka. Hal ini
biasanya karena status sosial anak lebih tinggi dari pada orang tua nya, sehinga
anak merendakan kedua orangtuanya.

Akibat buruk dari durhaka kepada kedeua orangtua, akn menimpa orangtua dan anak
yang durhaka tersebut. Kedua orang tuanya akan merasakan penderiotaan sebab
durhaknya sang anak.Sementara anak yang durhaka akan merasakan balasanya di
akhirat atau siksaan di neraka.5

4.Akhlak mazmumah terhadap lingkungan

Di antara akhlak mazmumah(akhlak tercelah) dalam kehidupan masyarakat atau


lingkungan adalah membunuh, menganiaya orang, mecuri, dan merampok.

a. Membunu

Membunu adalah perbuatan yang menyababkan kehilangan nyawa seseorang.


Memebunu seseorang dengan sengaja adalah perbuatan yang biadab, hukumnya adalh
haram termasuk dosa besar. Perilakunya akan dimurkai oleh allah dan akan masuk
neraka jahanam.

5 Samsul Munir Amin, ilmu akhlak,(jakarta,2016 hlm:241-242)


b. Menganiaya

Tindakan mengeniaya orang dengan segaja adalah perbuatan tercelah dan merugikan
orang lain. Adapun perbuatan mengeniaya dengan sengaja, misalnya memukul mata
seseorang hinga buta, atau sengaajaa mematakan tangan seseorang. Tindakan tersebut
perbuatan yang tercelah dan berdosa.

c. Mencuri

Mencuri berarti mengambil milik orang lain secara diam dia. Menurut istilah fiqih,
mencuri adalah mengambil harta benda milik orang lain di tempat penyimpanan,
secara diam-diam atau bersembunyi-sembunyi.

d. Merampok

Merampok atau merampas ialah mengambil harta benda orang lain dengan kekerasan
atau ancaman senjata tajam. Bahkan tidak jarang, tindakkan seperti ini di sertaih
dengan pengeniayaan dan pembunuhan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhlak mazmumah adalah akhlak tercelah atau buruk yang bisa menghancurkan diri
sendiri, keluarga, lingkungan dan akhlak mazmumah bisa membuat hati kita
membusuk dan mati, sehingga kita tidak bisa lagi membedakan yang mana yang baik
dan yang mana buruk dan kita tidak peduli dengan diri kita sendiri apalagi dengan
keluarga, lingkungan dan bangsa ini. Maka dengan demikian mari kita sama-sama
menghabus akhlak mazmumah tersebut dengan cara melakukan akhlak yang baik dan
mendekatkan diri kita kepada alllah swt.

Anda mungkin juga menyukai