Anda di halaman 1dari 3

Lingkungan Pengendapan Delta

Pengertian delta adalah sebuah lingkungan transisional yang dicirikan oleh adanya material
sedimen yang tertransport lewat aliran sungai (channel), kemudian terendapkan pada kondisi di
bawah air (subaqueous), pada tubuh air tenang yang diisi oleh aliran sungai tersebut, sebagian lagi
berada di darat/subaerial (Friedman & Sanders, 1978, vide Serra, 1985). Delta terbentuk di hampir
semua benua di dunia kecuali di Antarika dan Greenland, yang daerahnya tertutup salju), dimana
terdapat pola penyaluran sungai dengan dimensi yang luas dan jumlah material sedimen yang besar
(Boggs, 1987). Pada umumnya, delta akan terbentuk apabila material sedimen dari daratan yang
terangkut lewat sungai dalam jumlah yang besar masuk ke dalam suatu tubuh air yang tenang
(standing body water). Sebagian material yang terendapkan di muara sungai tersebut terendapkan
pada kondisi subaerial (Barrel, 1912 vide Walker 1984). Proses pengendapan pada delta menghasilkan
pola progradasi yang menyebabkan majunya garis pantai. Litologi yang dihasilkan umumnya
mempunyai struktur gradasi normal pada fasies yang berasosiasi dengan lingkungan laut (marine
facies). Dalam pembentukan delta, material sedimen yang dibawa oleh sungai merupakan faktor
pengontrol utama.

Sublingkunan Pengendapan Delta

Delta Plain

Delta plain merupakan bagian delta yang bersifat subaerial yang terdiri dari channel yang sudah
ditinggalkan. Delta plain merupakan baigan daratan dari delta dan terdiri atas endapan sungai yang
lebih dominan daripada endapan laut dan membentuk suatu daratan rawa-rawa yang didominasi oleh
material sedimen berbutir halus, seperti serpih organik dan batubara.Pada kondisi iklim yang
cenderung kering (semi-arid),sedimen yang terbentuk didominasi oleh lempung dan evaporit. Daratan
delta plain tersebut digerus oleh channel pensuplai material sedimen yang disebut fluvial
distributaries dan membentuk suatu percabangan. Gerusan-gerusan tersebut biasanya mencapai
kedalaman 5-10 meter dan menggerussampai pada sedimen delta front. Sedimen pada channel
tersebut disebut sandy channel dan membentuk distributary channel yang dicirikan oleh batupasir
lempungan

Delta Front

Delta front merupakan sublingkungan dengan energi yang tinggi dan sedimen secara tetap
dipengaruhi oleh adanya proses pasang-surut, arus laut sepanjang pantai dan aksi gelombang. Delta
front terbentuk pada lingkungan laut dangkal dan akumulasi sedimennya berasal dari distributary
channel. Batupasir yang diendapkan dari distributary channel tersebut membentuk endapan bar yang
berdekatan dengan teluk atau mulut distributary channel tersebut. Pada penampang stratigrafi,
endapan bar tersebut memperlihatkan distribusi butiran mengkasar ke atas dalam skala yang besar
dan menunjukkan perubahan fasies secara vertikal ke atas, mulai dari endapan lepas pantai atau
prodelta yang berukuran butir halus ke fasies garis pantai yang didominasi batupasir. Endapan
tersebut dapat menjadi reservoir hidrokarbon yang baik. Diantara bar pada mulut distributary channel
akan terakumulasi lempung lanauan atau lempung pasiran dan bergradasi menjadi lempung ke arah
laut.

Prodelta

Prodelta merupakan sublingkungan transisi antara delta front dan endapan normal marine shelf yang
berada di luar delta front. Prodelta merupakan kelanjutan delta front ke arah laut dengan perubahan
litologi dari batupasir bar ke endapan batulempung dan selalu ditandai oleh zona lempungan tanpa
pasir. Daerah ini merupakan bagian distal dari delta, dimana hanya terdiri dari akumulasi lanau dan
lempung dan biasanya sendiri serta fasies mengkasar ke atas memperlihatkan transisi dari lempungan
prodelta ke fasies yang lebih batupasir dari delta front. Litologi dari prodelta ini banyak ditemukan
bioturbasi yang merupakan karakteristik endapan laut. Struktur sedimen bioturbasi bermacam-
macam sesuai dengan ukuran sedimen dan kecepatan sedimennya. Struktur deformasi sedimen dapat
dijumpai pada lingkungan ini, sedangkan struktur sedimen akibat aktivitas gelombang jarang dijumpai.
Prodelta ini kadang-kadang sulit dibedakan dengan endapan paparan (shelf), tetapi pada prodelta ini

sedimennya lebih tipis dan memperlihatkan pengaruh proses endapan laut yang tegas.

Klasifikasi Delta
Menurut Galloway (1975) dan Serra (1990), berdasarkan proses yang berpengaruhi didalamnya,
delta dapat diklasifikasikan menjadi 3 , yaitu:

Fluvial Dominated Delta

Ini terjadi jika gelombang, arus pasang surut, dan arus sepanjang pantai lemah, volume sedimen
yang dibawa dari sungai tinggi, maka akan terjadi progradasi yang cepat ka arah laut dan akan
berkembang suatu variasi karakteristik dari lingkungan pengendapan yang didominasi sungai.

Pada bagian ini mempunyai bentuk channel dan sheet dengan kontinuitas tubuh pasir jelek sampai
sedang. Delta yang didominasi sungai dicirikan dengan batupasir dan batulanau yang masif sampai
berlapis baik dan mungkin memperlihatkan graded bedding. Pasir delta front memperlihatkan
banyaknya pengaruh sungai dalam pengendapan distribusi lingkungan mouth bar. Jumlah bioturbasi
bervariasi tergantung pada rata-rata sedimentasi dan ukuran butir dari suplai sedimen. Variasi
pembelokan dalam sistem fluvial biasanya menghasilkan suatu pengkasaran ke arah atas yang tidak
teratur.

Progradasi ke arah laut yang sangat cepat membuat delta tipe ini memiliki sekuen coarsening
upward (mengkasar keatas). Geometri endapan yang dihasilkan dari tipe delta ini yaitu berbentuk
lobate dengan mekanisme akresi lateral yang kuat sehingga menghasilkan lentikuler units. Batupasir
cenderung menjadi lentikuler sampai tabular untuk distributary mount bar, bergradasi menjadi sand
sheets

Wave Dominated Delta

Delta yang didominasi gelombang dan biasanya terdiri dari rangkaian fasies yang saling berhubungan
dan mengkasar ke atas secara menerus yang merupakan karakteristik dari pantai yang dipengaruhi
gelombang. Struktur sedimen yang umum dijumpai antara lain : ripple dan humocky yang
merupakan indikator pengendapan yang tinggi.

Pada lingkungan dengan aktivitas gelombang kuat, endapan mount bar secara menerus mengalami
reworked menjadi suatu seri superimposed coastal barriers. Tubuh pasir akan cenderung paralel
terhadap garis pantai berbeda dengan delta dominasi sungai yang mendekati tegak lurus terhadap
pantai.

Tide-Influence Delta

Merupakan area dimana tingkat pasang surut tinggi, sehingga aliran balik (yang terjadi dalam
distributary channel selama kondisi banjir dan surut) kemungkinan akan terjadi sumber energi
utama yang memisah sedimen.

Lingkungan ini menunjukkan kombinasi pengaruh dari sungai, gelombang dan proses pasang-surut.
Lingkungan ini mempunyai bentuk geometri channel dan ridge dengan kenampakan kontinuitas
batupasir jelek sampai sedang dengan penyebaran tegak garis pantai. Struktur sedimen yang
umumnya berkembang adalah laminasi dan ripple. Masuknya pasang-surut pada delta front yang
berprogradasi, seperti pada Mahakam juga memeperlihatkan beberapa pengasaran ke atas. Smith,
et al (1990) dalam Allen (1997) telah mendiskripsikan ritme pasang-surut dengan indikator pasang-
surut dalam pasir delta front adalah hearingbone cross bedding.

Anda mungkin juga menyukai