Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR PENGELOLAAN LAPORAN

BULANAN PROGRAM GIZI

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan


menganalisa data yang dapat dipakai sebagai alat monitoring dalam
evaluasi program. Jenis laporan bulanan yang diolah adalah : SKDN,
Rawan Gizi, Bumil / Bufas, KEK dan BBLR.
2. TUJUAN Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data
bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat
waktu.
3. RUANG
Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan
LINGKUP
4. PROSEDU A. Persiapan
R - Pembina wilayah mengumpulkan buku agenda / laporan
bulanan tiap tanggal 29.
- Data yang dikumpulkan kemudian dikoreksi, apabila
ditemukan data yang salah, langsung ditanyakan ke Binwil.
B. Pelaksanaan
- Data dimasukkan ke dalam komputer.
- Setelah diolah dimasukkan dalam rekap lap. F/III/GIZI
rangkap 2.
- Selanjutnya laporan dikirim ke DKK setiap tanggal 1 bulan
berikutnya.
- Arsip laporan dimasukan MAP arsip F/III/GIZI.
5. DOKUME
Rekapan laporan F/III/GIZI bulanan.
NTASI
6. RRUJUKA Hasil evaluasi bulanan sebelumnya dan hasil rekapan, bila ditemukan
N masalah dimana petugas Puskesmas tidak bisa menangani maka
dilaporkan dan dikonsultasikan ke Dinas Kesehatan.
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING
1. DEFINISI Permasalahan Gizi Kurang
AIR SUSU dan Gizi buruk pada anak balita yang
IBU (MP-ASI)
disebabkan oleh krisis ekonomi, merupakan masalah yang perlu
ditanggulangi. Salah satu upayanya adalah pemberian makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
No.Dokumen :
2. TUJUAN Sebagai
No.pedoman
Revisi petugas
: gizi puskesmas dalam Pemberian
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
SOP
3. RUANG Tanggal Terbit :
Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan
LINGKUP Halaman :
4. PROSEDUR A. Persiapan
- Pendataan sasaran oleh Binwil dan Kader
- Petugas gizi merekap hasil sasaran.
Pemerintah Kabupaten - Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan MP-ASI ke
Puskesmas
Cirebon dr. Asep Firmansjah, M.HKes
DKK sesuai dengan sasaran. Klangenan
- NIP. 19700904
Puskesmas 200112 1 002
menyiapkan tempat / gudang untuk
menyimpan MP-ASI.
- Petugas gudang / gizi menerima dropping MP-ASI dari
DKK.
- Petugas gudang / gizi mencatat pada waktu persediaan
barang.
B. Pelaksanaan
- Petugas gizi puskesmas mengirim MP-ASI ke desa /
Binwil sesuai dengan pendataan.
- Binwil mencatat pada buku pencatat MP-ASI.
- Binwil dan Kader mengirim MP-ASI ke sasaran melalui
Posyandu / langsung ke sasaran.
- Binwil mamberikan penjelasan tentang Pemberian MP-
ASI ke sasaran.
- Binwil melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan
distribusi MP-ASI.
- Petugas gizi puskesmas melakukan pemantauan proses
penerimaan dan pendistribusian MP-ASI.
- Petugas gizi melaporkan tentang distribusi MP-ASI ke
DKK.
5. DDOKUMENTASI
Laporan hasil kegiatan.
6. RUJUKAN Buku Petunjuk Teknis Pengelolaan MP-ASI Tahun 2002.

PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH


(Fe) PADA BUMIL DAN BUFAS

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Tablet tambah darah (Fe) sangat penting untuk kesehatan Ibu hamil
dan Ibu nifas agar tidak terjadi anemia.
2. TUJUAN Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Tabet
Tambah Darah (Fe) pada Bumil dan Bufas

3. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan

A. Persiapan
- Pendataan sasaran ibu hamil dan Bufas
- Melaporkan hasil pendataan ke Seksi Gizi DKK.
B. Pelaksanaan
- Petugas gizi meminta surat pengambilan (SBBK) pada
Seksi Gizi.
- Petugas mengambil tablet Fe ke bagian UPTD Instalasi
4. Prosedur
Perbekalan Farmasi.
- Tablet Fe disimpan di Gudang Obat Puskesmas.
- Mengisi / mencatat pada kartu stok barang
- SBBK dimasukkan dalam map Arsip SBBK.
- Petugas mengirim tablet Fe pada ruang kamar obat bidan
desa yang ada.
- Petugas menulis pada kartu stok barang.

5. Dokumentasi Data sasaran, kartu stok barang.

Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Buku Pedoman


6. Rujukan
Pemberian Tablet Besi.

PROSEDUR
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA
BAYI DAN ANAK BALITA.
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. Definisi Vitamin A untuk bayi dan anak balita sangat penting untuk kesehatan
mata dan juga membantu pembentukan daya tahan tubuh terhadap
berbagai penyakit.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Kapsul
Vitamin A pada bayi dan anak balita.
3. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan
Lingkup
A. Persiapan
- Binwil melaksanakan regestrasi vitamin A,umur balita (6-
11) bln dan (12-59) bln pada bulan Januari dan Juli.
- petugas gizi merekap hasil regestrasi dari Binwil.
- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan kapsul vitamin A
sesuai dengan sasaran, ke DKK.
B. Pelakasanaan
4. Prosedur - Petugas gizi membagi kapsul vitamin A ke Binwil sesuai
dengan regestrasi sasaran.
- Binwil melaksanakan pemberian kapsul vitamin A pada
bulan Februari dan Agustus di Posyandu.
- Diakhir bulan Binwil melaporkan hasil pencapaian
pemberian vitamin A ke Petugas Gizi Puskesmas.
- Selanjutnya Petugas Gizi merekap hasil kegiatan dan
dilaporkan ke DKK pada awal bulan berikutnya.

5. Dokumentasi Laporan hasil kegiatan

Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan


6. Rujukan
Mengapa Tentang Vitamin A, Leaflet Vitamin A.

PROSEDUR
PELACAKAN GIZI BURUK DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN
DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK
No.Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Pelacakan adalah menemukan kasus gizi buruk melalui mengukur


BB/U, BB/TB dan melihat tanda klinis serta mencari faktor-faktor
yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk melalui wawancara dan
pengamatan
2. TUJUAN Untuk mengetahui keadaan gizi buruk dan mengetahui faktor-faktor
yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk
3. RUANG
Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan
LINGKUP
a. Menerima laporan adanya balita gizi buruk baik dari masyarakat,
Kader maupun Binwil / Nakes
b. Memvalidasi data kesasaran oleh petugas gizi dan Binwil (umur,
BB, TB dan status gizi) dengan melihat indeks BB/U, BB/TB
WHO-NCHS.
c. Bersama dengan validasi melakukan pelacakan gizi buruk
/penyelidikan Epidemiologi dengan wawancara dan pengamatan.
4. Prosedur
d. Petugas gizi / Binwil merujuk kasus gizi buruk tersebut ke
Puskesmas dengan tujuan mendapatkan diagnosis dari dokter /
tenaga medis untuk mengetahui adanya penyakit penyerta.
e. bila ditemukan penyakit penyerta, maka diberikan pengobatan
sesuai dengan anjurAn dokter, dapat dilakukan rawat jalan
maupun rawat inap sesuai dengan jenis penyakit.
f. Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke DKK

5. Dokumentasi Laporan identitas gizi buruk dan pelacakan gizi buruk.

Buku Petunjuk Teknis Pelacakan Gizi Buruk Propinsi Jateng th.


1999, Alur Kewaspadaan Dini Kasus Gizi buruk kab. CIREBON dan
6. Rujukan
Buku Pedoman Tata laksana KEP pada anak di Puskesmas dan
rumah tangga.

PROSEDUR
PELAKSANAAN PENIMBANGAN
BALITA DI POSYANDU

No.Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Penimbangan adalah alat atau proses untuk mengetahui berat badan
balita dalam menentukan status gizi.
2. TUJUAN Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan
Penimbangan Balita di Posyandu

3. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan

a. Menyiapkan dan menggantung dacin pada palang rumah,


cabang pohon atau kaki tiga
b. Periksalah dengan menarik batang dacing ke bawah kuat-kuat
c. Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka nol dan
kaitkanlah batang dacin pada tali pengaman.
d. Pasang celana timbang atau sarung timbang pada dacin (ingat
bandul geser tetap berada pada angka nol)
e. Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang
4. Prosedur
dengan cara memasukan beras ke dalam kantung plastik (pada
ujung palang bandul geser)
f. Anak ditimbang kemudian seimbangkan.
g. Tentukan berat badan anak dengan membaca angka pada
bandul geser.
h. Catatlah hasil penimbangan diatas secarik kertas.
i. Geserlah bandul ke angka nol dan letakan batang dacing pada
tali pengaman.
5. Dokumentasi Rekap hasil kegiatan penimbangan balita
6. Rujukan Buku pegangan kader.

PROSEDUR
MONITORING GARAM BERYODIUM
TINGKAT RUMAH TANGGA

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan


secara berkala pada keadaan (baik jenis maupun mutu, dll)
garam Natrium Chlorida (NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah
tangga.
Sasaran rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga.
2. TUJUAN Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam
melaksanakan Monitoring garam beryodium tingkat rumah
tangga

3. RUANG LINGKUP Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan


4. Prosedur A. Persiapan
- Petugas menentukan sampel dengan mengacu pada
metodologi yang
- telah disepakati.
- Petugas membuat rencana kegiatan
- Petugas membuat jadwal kegiatan dan surat
pemberitahuan pada sektor terkait.
- Petugas menyampaikan alat dan bahan
B. Pelaksanaan
- Petugas datang ke lokasi yang ditentukan sesuai
jadwal
- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.
- Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa
murid (sampel), dengan cara :
1) Petugas mengambil 1 sendok makan garam yang
akan diuji. Bila garam berbentuk bata maka harus
dihaluskan terlebih dahulu.
2) Petugas meneteskan 2 – 3 tetes cairan/iodin tes ke
permukaan garam tersebut.
3) Petugas memperhatikan perubahan warna yang
terjadi pada garam setelah ditetesi cairan uji
garam beryodium.
4) Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:
 Bila garam berubah warna menjadi ungu tua
berati garam tersebut mengandung cukup
yodium (≥ 30 ppm).
 Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan
berarti garam tersebut mengandung yodium
kurang (< 30 ppm)
 Bila tidak berubah warna berarti garam tersebut
tidak mengandung yodium
 Setelah selesai pemeriksaan, petugas
memberikan informasi tentang manfaat garam
ber yodium pada murid dan guru.
5. DOKUMENTASI Surat pemberitahuan beserta jadwal dan laporan hasil kegiatan
Buku Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam beryodium di
6. RUJUKAN
tingkat masyarakat (Depkes RI th 2001).

PROSEDUR
DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT
POSYANDU
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :
Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas
Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan


cepat , lancar dan tepat waktu
2. TUJUAN Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan distribusi Vitamin A
dengan cepat, lancar dan tepat waktu
3. Ruang
Kader dan sasaran vitamin A
Lingkup
A. Persiapan
- Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita
- Melaporkan ke bidan wilayah
B. Pelakasanaan
1) Kader menerima vitamin A dari binwil
2) Mencatat dalam logistik
4. Prosedur 3) Balita sasaran datang di meja IV
4) Vitamin A digunting pada ujungnya
5) Dipencetkan dimulut dan balita suruh menelan
6) Balita yang tidak datang dikunjung rumah oleh kader
7) Mencatat vitamin A pada SIP
8) Menghitung jumlah vitamin A yang dikeluarkan
9) Mencatat dalam buku logistik
1. Register pencatatan Balita
5. Dokumentasi
2. Buku Logistik
Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa
6. Rujukan
Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..

PROSEDUR
DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT
DESA
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :
Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas
Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan


cepat, lancar dan tepat waktu
2. TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan distribusi vitamin A bayi
dan anak balita dengan cepat, lancar dan tepat waktu

3. Ruang
Bidan wilayah dan kader
Lingkup

A. Persiapan
- Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita dari kader
- Merekap kebutuhan vitamin A ke desa
B. Pelakasanaan
4. Prosedur - Binwil menerima vitamin A dari petugas gizi
- Mencatat dalam agenda
- Mengirimkan vitamin A ke kader sesuai dengan jadwal
- Mencatat pengeluaran vitamin A tiap-tiap posyandu
- Merekap vitamin A yang keluar se-wilayah desa

5. Dokumentasi Buku Agenda

Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa


6. Rujukan
Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..

PROSEDUR
MENDISTRIBUSIKAN PMT DI
PUSKESMAS KLNGENAN

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

Definisi PMT adalah Makanan yang diberikan untuk balita dalam perbaikan
gizi balita khususnya untuk balita gizi buruk dan gizi kurang

Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Mendistribusikan


PMT di PUSKESMAS KLANGENAN

3. Ruang Wilayah Kerja PUSKESMAS KLANGENAN


Lingkup
4.Prosedur 1. Pengumpulan data balita gizi buruk dan gizi kurang dari Binwil.
2. Merekap sesuai dengan kelompok umur.
3. Merencanakan kebutuhan sesuai jumlah balita.
4. Belanja sesuai dengan perencanaan.
5. Pembungkusan sesuai sasaran.
6. Pendistribusian ke Bidan Desa atau Binwil.
7. Penandatanganan berita acara penyerahan.

5.Dokumentasi Buku Bantu PMT dan berita Acara Penyerahan.

PROSEDUR
PENYULUHAN / SOSIALISASI
PENANGGULANGAN GAKY PADA
MASYARAKAT

No.Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :

Pemerintah Kabupaten dr. Asep Firmansjah, M.HKes Puskesmas


Cirebon Klangenan
NIP. 19700904 200112 1 002

1. DEFINISI Penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY adalah


pemberian informasi tentang Program GAKY dan
penanggulangan pada masyarakat.
2. TUJUAN Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam
melaksanakan penyuluhan / sosialisasi penanggulangan
GAKY pada masyarakat.
3. RUANG LINGKUP Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan
4. Prosedur A. Persiapan
- Petugas membuat rencana kegiatan
- Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan
- Petugas mengirim surat pemberitahuan
B. Pelaksanaan
- Petugas datang kelokasi yang ditentukan sesuai
jadwal.
- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.
- Petugas memberikan informasi tentang Program
GAKY dan
- penanggulanganya.
- Petugas memberi kesempatan untuk tanya jawab /
diskusi.
- Petugas membuat dan menyampaikan kesimpulan.
- Petugas berpamitan
C. Umpan balik
Petugas membuat laporan kegiatan kepada atasan (Kepala
Puskesmas). Petugas mengirimkan laporan yang sudah
disahkan oleh atasan ke DKK dan yang berkepentingan.
5. DOKUMENTASI Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan Kegiatan.
6. RUJUKAN Buku pedoman / juklis Penanggulangan GAKY, buku tentang
GAKY.

Anda mungkin juga menyukai