Anda di halaman 1dari 5

Resensi Novel

“Love,Edelweiss and Me”

Nama:Zaki Tifani Fauzan


Kelas:XII MIA 2
BAHASA INDONESIA
Judul Novel : Love, Edeweiss, and Me
Penulis : Monica Anggen
Penyunting:D. Mulyani dan Adrian R.
Nugraha
Penerbit : Rumah Kreasi
Penata Letak : Ads Studio
Pendesain Sampul : Ads Studio
No. ISBN : 9786027517271
Tanggal Terrbit : November 2012
Jumlah Halaman : 286
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : 13x19 cm
Kategori : Romance
Text Bahasa : Indonesia
Harga Buku : Rp 40.000

Sinopsis: Hidup harus tetap berjalan apapun yang terjadi. Itulah yang harus dilewati oleh
Sasa. Ia harus bangkit kembali, menjalani lagi hari-harinya. Tekad yang begitu rapuh
terbangun dalam dirinya.

Kenangan yang ditinggalkan Ari begitu dalam terpatri dalam hatinya. Cinta pertama yang
terlalu lama. Cinta pertama yang begitu mengikat. Dan cinta pertama yang nyaris
menghancurkan dirinya.

Ari meninggalkannya dengan sejuta kenangan yang meremuk-redamkan hatinya. Ari


membuatnya nyaris tak ingin hidup lagi.
Ari meninggal?
Tidak! Sasa tak pernah mengatakan itu.
Ari hanya pergi. Dan tidak akan pernah kembali.
Itu saja!

Lalu cowok itu hadir. Ia jauh berbeda dengan Ari. Tapi ada yang lain dalam diri cowok itu
yang mengusik hatinya.
Sekuat apapun ia bertahan, perasaannya begitu tergoda dengan cowok itu. Cowok berwajah
tampan, tinggi seperti Ari namun begitu pendiam.
Tidak! Aku hanya ingin
Ari! Berkali-kali suara hatinya menolak kehadiran cowok itu yang perlahan-lahan mulai
mengisi hari-harinya.

Lalu satu Edelweiss lagi hadir dalam hidupnya.


Ketika teman-teman kampus mengajaknya untuk pergi ke Gunung Bromo, ia terpaksa ikut
dengan setengah hati karena tugas kuliah per kelompok mengharuskannya ikut.
Cowok itu datang ke hadapannya dengan seikat Edelweiss dalam genggamannya.
Ia mengangsurkannya pada Sasa. Ada cinta dalam tatap matanya, cinta tulus yang akan
disesali Sasa jika tak menerimanya.

Lalu lancarkah cinta Sasa dengan cowok itu?


Bagaimana kenangan manis tentang Ari yang nyatanya masih tersimpan di sudut hatinya
yang tersembunyi?
Dua Edelweiss menghiasi hatinya.

Nyatanya kisah ini tidak semudah kelihatannya. Lagi-lagi cinta tulus tidak memuluskan
jalannya untuk tak membuat Sasa menangis.
Ari yang disangkanya tak mungkin kembali, sekarang berdiri di hadapannya.
Menanyakan rangkaian Edelweiss yang pernah diberikannya dulu pada Sasa.
Edelweiss yang butiran bunganya mulai luruh dan semakin kering.

Resensi Novel :
Novel ini menceritakan tentang seorang remaja perempuan bernama Sasa yang sangat
sedih dan putus asa karena kematian pacarnya Ari. Sejak kejadian yang menimpa kekasihnya
tersebut, seluruh tenaga dan pikirannya hanya tertuju pada kesedihan akan kehilangan Ari,
sehingga sikapnya menjadi dingin dan seakan tidak memberi kesempatan pada lelaki
manapun untuk mendekat ataupun singgah dihatinya. Sudah enam bulan lamanya semenjak
kepergian Ari, namun hidup Sasa selalu dihantui dan dibayang-bayangi oleh kisah cintanya
dengan Ari. Dan setiap ia memejamkan matanya, mimpi tentang Ari selalu saja
mengganggunya, hal itu membuat Sasa semakin tak kuat dan sering kali memilih terjaga
disaat semua orang tengah tertidur lelap. Bagaimana tidak, laki-laki yang sangat dicintainya
itu tiba-tiba saja pergi meninggalkannya untuk se;amanya, tentu tidaklah mudah bagi Sasa
untuk melewati hari-harinya selanjutnya. Namun Sasa memiliki sahabat yaitu Keyla dan
adiknya Dewa yang masih duduk di banku kelas 3 SMA, mereka selalu ada untuk menghibur
Sasa. Sasa adalah seorang mahasiswa jurusan arsitektur. Ada beberapa teman-temannya di
kampus yang tertarik padanya, namuan ada dua orang yang begitu menunjukkan rasa sukanya
pada Sasa, yaitu Rudi dan Billy. Billy menunjukkan rasa cintanya dengan cara yang salah,
bisa dibilang sedikit lebih kasar dan kurang diterima oleh Sasa. Sedangkan Rudi
menunjukkan cintanya dengan lebih baik. Rudi lebih mendapatkan trik untuk memenangkan
Sasa dibandingkan Billy. Rudi tidak memaksa Sasa untuk jatuh cinta padanya, tapi dia akan
terus mencoba untuk menyembuhkan Sasa dari sikap dingin dan luka yang selama ini sudah
membuatnya terpuruk. Dan Rudi memberikan sedikit warna lagi di kehidupan Sasa.
Suatu ketika Sasa mendapat tugas kelompok dari dosennya untuk merancang proyek
perumahan dengan gaya arsitektur yang tidak biasa, dan ia sekelompok dengan Rudi dan
Billy. Mereka memutuskan untuk mengamati rumah-rumah disekitaran gunung Bromo untuk
mencari referensi terkait dengan tugas mereka. Saat di gunung Bromo, Rudi memberikan
Sasa bunga Edelweiss dengan maksud untuk menyembuhkan traumanya. Namun sebaliknya,
hal itu justru mengingatkan Sasa pada Ari. Ia sangat histeris sampai akhirnya terjatuh di
kawah gunung Bromo dan dilarikan ke rumah sakit. Saat dirumah sakit, ternyata Sasa
bertemu dengan Ari. Ada suatu kenyataan yang terungkap, bahwa Ari masih hidup. Saat Ari
diambang kematian karena obat-obat terlarang, dokter di Indonesia menyerah. Tetapi orang
tua Ari tidak mau menyerah, mereka membawa Ari ke luar negeri untuk berobat dan Ari
sembuh.
Dan kenyataannya, Sasa masih sangat mencintai Ari. Rudi sudah mendengar bahwa
Sasa masih mencintai Ari. Walaupun berat dan tidak rela, tapi ia tidak bisa mencegah Sasa
untuk memilih Ari. Namun ia tidak akan pernah melepaskan cintanya, ia akan terus
menyayangi Sasa walau sakit sekalipun. Novel ini bercerita tentang keabadian cinta baik
antara Sasa, Ari maupun Rudi.

Kelebihan dan Kekurangan :


Kelebihan dari novel ini terlihat pada desain font dan judul babnya yang sangat
menarik dan tidak menyakitkan mata saat membacanya. Dari segi kertas dan sampulnya pun
juga cukup bagus dan tidak mudah robek saat membolak-balikkannya ketika membaca.
Sedangkan kekurangannya mungkin terletak pada gambar covernya yang tidak nyambung
dengan jalan cerita novel tersebut.

Pendapat Mengenai Novel :

Novel ini bisa membuat si pembaca terkadang meneteskan air mata akan ceritanya.
Namun menurut saya endingnya kurang bagus karena Rudi tidak bisa move on dan malah
terus mencintai Sasa walau dengan rasa sakit. Namun novel ini juga memberikan hal positif
pada si pembaca tentang perjuangan akan cinta.

Anda mungkin juga menyukai