Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK. TEKNOLOGI
INFORMASI
PRODI S1 PTIK - FT

Skor Nilai :

Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan

( Multimedia Interaktif Instalasi PC Untuk Kelas X (Studi Kasus Smk Negeri


Sijunjung. Dony Novaliendry, 2013 )

NAMA MAHASISWA : M. GUNAWAN SAGALA

NIM : 5183351019

DOSEN PENGAMPU : Fakhrurrozi,M.Sc.IT

MATA KULIAH : Teknologi Informasi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

September 2018
EXCECUTIVE SUMMARY

Perkembangan cepat dari TIK mendukung banyak hal yang dapat


dilakukan oleh dunia pendidikan. Pendidik dapat memberikan layanan tanpa
harus berhadapan langsung dengan peserta didik. Demikian pula peserta didik
dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber
melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan teknologi komputer
komplit dengan fasilitas internet yang memadai.
Mengintegrasikan TIK pada pembelajaran antara lain untuk meningkatkan
kompetensi pengajar dalam mengajar dan meningkatkan mutu belajar bagi
peserta didik. TIK sifatnya inovatif dapat meningkatkan apa yang sedang
dilakukan sekarang dan apa yang belum kita lakukan. Oleh karena itu sudah
seharusnya jika pengajar menguasai dan memanfaatkan seluruh kemampuan dan
potensi TIK untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pemanfaatan TIK menjadikan pergeseran pandangan tentang
pembelajaran. Pembelajaran yang awalnya hanya terjadi di ruang-ruang kelas
yang kerap membosankan kini dapat terjadi diruang-ruang maya yang tidak
terikat oleh ruang dan waktu. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada satu-satunya
sumber tetapi dapat diakses melalui beragam sumber belajar yang dapat
mendukung proses pembelajaran dan memudahkan bagi peserta didik.

Bidang pendidikan termasuk yang terkena kontaminasi dari kemajuan TIK,


seperti misalnya eksplorasi materi-materi pembelajaran berkualitas seperti
literatur, jurnal, buku, forum diskusi ilmiah, konsultasi dan diskusi dengan para
pakar jejaring sosial dan lain sebagainya.

2
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT,

sebab telah memberikan rahmat dan karunianya serta kesehatan kepada saya,

sehingga mampu menyelesaikan tugas “Critical Jurnal Review”. Tugas ini dibuat

untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu “Teknologi Informasi”.

Tugas critical jurnal review ini disusun dengan harapan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan kita semua mengenai Pengantar Teknologi Informasi.

Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon

maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas.

Karena itu saya sangat menantikan saran dan krtitik dari pembaca yang sifatnya

membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas

critical jurnal review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya

khususnnya.

3
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY…………….……………………………………………………………………. 2

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………. 3

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………. 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR……………………………………………………………….. 5


B. Tujuan Penulisan CJR………………………………………………………………………….. 5
C. Manfaat CJR………………………………………………………………………………………... 5
D. Identitas Artikel dan Jurnal Yang Direview……………………………..…………...... 5

BAB II RINGKASAN
A. Pendahuluan…………….………………………………………………………………………… 7
B. Deskripsi Isi………………………………………………………………………………………... 9

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS

A. Pembahasan Isi Jurnal..……………………………………………………………………….. 11


B. Kelebihan dan Kekurangan…..……………………………………………………………… 12

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………..…. 13
B. Rekomendasi………...……………………………………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…………………………………... 14

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber

bacaan kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah perakitan komputer,

sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar kita mengetahui

jurnal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan penulisan CJR

1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah teknologi informasi

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa,

dan membandingkakn serta memberi kritik pada jurnal

C. Manfaat CJR

1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan

mencari sumber bacaan yang relevan

2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam

mengkritisi sebuah jurnal

3. Untuk menambah pengetahuan tentang pengantar teknologi informasi

D. Identitas Artikel dan Jurnal yang direview

1. Judul Artikel : Multimedia Interaktif Instalasi PC Untuk Kelas X

(Studi Kasus Smk Negeri Sijunjung)

2. Nama Jurnal : Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan

3. Edisi Terbit : Vol. 6 No. 1

4. Pengarang Artikel : Dony Novaliendry

5. ISSN : 2086 – 4981

5
6. Alamat Situs : https://mafiadoc.com/jurnal-pengantar-teknologi-

informasi-jaringan-_59f384791723ddecdfddbad9.html

6
BAB II

RINGKASAN

A. Pendahuluan

Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan perkembangan internet,


memungkinkan penerapan teknologi ini di berbagai bidang pendidikan sangat
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan,
terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yang sangat
berjauhan, sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi
berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang. Kemajuan
teknologi informasi yang memiliki banyak manfaat ini belum dimanfaatkan secara
optimum dalam proses pembelajaran. Seringkali teknologi informasi hanya
dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran di kelas. Upaya untuk
mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses pembelajaran masih kurang
sehingga dampak teknologi informasi kurang nyata. Sebagai contoh,
perkembangan multimedia telah berkembang pesat di masyarakat, namun
pembelajaran di kelas tetap tertinggal meskipun telah menggunakan teknologi
komputer. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan
internet, maka ketergantungan akan dapat diatasi karena semua yang diperlukan
akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja dan
dimana saja.
Dengan kemajuan teknologi online, guru dapat memperoleh berbagai
informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pembelajaran.
Teks, foto, video, animasi, dan simulasi adalah beberapa contoh media yang
tersedia di situs-situs pembelajaran. Dengan memanfaatkan berbagai media
tersebut, guru dapat mempresentasikan konsep-konsep TIK ke dalam berbagai
representasi (multiple representation) yang mempermudah siswa memahami
sebuah konsep. Teknologi online juga memberikan kemudahan bagi siswa untuk
mendapatkan tambahan informasi dalam rangka memenuhi tuntutan kompetensi
dan juga pengayaan.
Teknologi pembelajaran saat ini telah memungkinkan siswa untuk
mengikuti course yang tersedia secara online. Perkembangan teknologi informasi
komputer berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Secara
pedagogis, ada dorongan untuk melibatkan siswa secara lebih aktif (student
centered) dalam proses pembelajaran. Guru perlu memberikan kesempatan pada
para siswa untuk melakukan ekplorasi diantaranya dengan memanfaatkan
teknologi online. Selain dapat meningkatkan dinamika proses pembelajaran,

7
pemanfaatan teknologi informasi dapat melatih siswa untuk belajar bagaimana
belajar (learn how to learn).
SMK Negeri 5 Sijunjung merupakan salah satu sekolah dengan bidang
teknologi informasi yang berada di Kabupaten Sijunjung. SMK Negeri 5 Sijunjung
ini memiliki fasilitas laboratorium komputer dan juga jaringan internet. Akan
tetapi, dalam pemanfaatan sarana laboratorium komputer dan internet yang ada
di SMK Negeri 5 Sijunjung belum digunakan dengan optimal, hal ini dapat dilihat
dari rendahnya akses koneksi internet dan penggunaan komputer yang dilakukan
oleh siswa dan guru.
Proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukan di SMK Negeri 5 Sijunjung
sekarang ini masih menggunakan metode konvensional dalam penyampaian
pembelajaran. Metode pembelajaran konvensional meliputi berbagai metode yang
berpusat pada guru. Metode-metode tersebut meliputi ceramah, tanya jawab, dan
diskusi. Dengan metode seperti ini secara praktis proses penyampaian ilmu
pengetahuan seperti penyampaian materi, diskusi, dan pemberian latihan menjadi
sangat terbatas. Minimalnya media yang dipakai dalam menyampaikan materi
pembelajaran juga menjadi suatu masalah yang dialami oleh guru maupun siswa.
Misalnya dalam hal penyajian materi, guru menyampaikan pelajaran di depan
kelas dan siswa diminta untuk mencatat ke dalam buku catatan, ataupun
menggunakan beberapa metode konvensional lainnya. Hal demikian terkadang
menghabiskan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk kegiatan diskusi,
seperti memberikan materi pengayaan yang dapat menambah pengetahuan siswa.
Pembelajaran tatap muka di kelas terkadang juga mengalami hambatan
yang mengakibatkan proses pembelajaran menjadi terganggu. Masalah yang
sering ditemui adalah ketidakhadiran guru dan peserta didik dalam kelas secara
synchronus (komunikasi yang dilakukan pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan). Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran tatap muka dikelas
menjadi terganggu.
Berdasarkan kondisi tersebut maka dengan adanya proses pembelajaran
secara online dengan memanfaatkan jaringan internet seperti penerapan e-
learning, memungkinkan pembelajaran dilaksanakan dapat jadi lebih bermakna,
dapat memilih waktu, substansi materi dan berpeluang belajar berulang kali
sehingga tingkat pemahaman dapat dicapai.
Dengan adanya e-learning maka proses pembelajaran yang sebelumnya
terhambat dikarenakan ketidakhadiran seorang guru ataupun siswa dalam kelas
dapat diganti dengan pembelajaran secara online. Guru dapat memberi materi
pelajaran dengan cara mengupload materi ke system e-learning. Dan siswapun
dapat mengambil materi pelajaran dengan cara mendownload dan
mempelajarinya terlebih dahulu sebelum kegiatan proses pembelajaran dalam
kelas dilaksanakan, sehingga tidak perlu lagi mencatat isi buku pelajaran secara
penuh di buku catatan, akan tetapi dengan print out dari modul pembelajaran
yang didownload dari e-learnig dapat dijadikan catatan mereka langsung. Tidak

8
hanya sekedar upload dan download materi pelajaran. Pada system e-learning
yang dibuat juga dilengkapi dengan Multimedia Interaktif agar lebih menarik dan
interaktif. Multimedia Interaktif ini merupakan perpaduan antara berbagai media
(format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound,
animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital
(komputerisasi), yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

B. Deskripsi Isi

1. E-learning
Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga
banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut
pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak menurut
Darin E.Hartley (Hartley) dalam Romi yang menyatakan :
e‐learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet,
Intranet atau media jaringan komputer lain.
Glossary of e‐Learning Terms (Glossary, 2001) dalam LearnFrame.Com
menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e‐Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan
komputer,maupun komputer standalone.
Definisi tersebut menjelaskan bahwa tugas e-learning bukan hanya
mempermudah dan mempercepat tersampainya bahan ajar ke siswa melalui
elektronik, akan tetapi juga mendukung sistem pembelajaran secara umum.
Terdapat berbagai macam penggunaan e-learning sehingga ada pembagian
atau pembedaan e-learning. Dalam penggunaannya e-learning menurut Effendi
dan Hartono mempunyai dua buah tipe, yaitu :

a. Synchronous training
Synchronous training adalah tipe pelatihan ketika proses pembelajaran
terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang
belajar. Pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan perangkat komputer,
jaringan komputer, dan aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran tersebut.
Keuntungan dari synchronous diantaranya:
1) Efisien untuk peserta yang berbeda secara geografis.
2) Mudah memberikan revisi materi.
3) Efisiensi dalam pengiriman materi pembelajaran.
4) Dapat berinteraksi langsung dengan pengajar.
5) Efektif ketika diperlukan diskusi antar peserta.

9
b. Asynchronous training

Asynchronous training adalah pembelajaran yang dilakukan dengan waktu


yang berbeda antara pengajar dan peserta. Pembelajaran dilakukan dengan
mandiri. Tidak pengajar yang dapat menjawab pertanyaan serta melakukan
diskusi. Keuntungan dari asynchronous training:
1) Peserta dapat menjadi mandiri dan terbiasa mencari informasi dari
bermacam sumber.
2) Menghemat waktu karena tidak harus menyediakan waktu khusus
untuk pembelajaran.

Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai lembaga


pendidikan atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet,

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

E-Learning
Menurut jurnal yang di review, menurut Darin E.Hartley (Hartley) dalam
Romi yang menyatakan, e‐learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Sedangkan dalam
jurnal iqra’ vol. 08 no.02 menyatakan, E-learning terdiri dari dua kata, yakni ‘e’
yang merupakan singkatan dari ‘electronic’ dan ‘learning’ yang berarti
‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan
bantuan seperangkat benda elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena
itu, maka e-learning sering disebut pula dengan ‘online course’.
Selain itu pengajar dituntut harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan
berbagai karya inovatif misalnya seperti produksi media pengajaran berbantuan
TIK atau perangkat keras/lunak yang akan digunakan oleh peserta didik.
Ciri-ciri dari pemanfaatan TIK pada e-learning antara lain adalah:
o Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; dimana pengajar dan yang
diajar, yang diajar dan sesama yang diajar atau pengajar dan sesama
pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa
dibatasi oleh hal-hal yang protokelor.
o Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan di komputer sehinga dapat diakses oleh pengajar dan yang
diajar/mahayang diajar kapan saja dan dimana saja dan yang
bersangkutan memerlukanya.
o Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar
dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat
dilihat setiap saat di komputer.

Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran


yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based
Instruction), Distance Learning, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop
Video conferencing, ILS (Integrated Learning System), LCC (Learner-Centerted
Classroom), WBT (Web-Based Training), dsb.
Dalam jurnal yang di review, menurut Siahaan (2004) dalam Yani,
setidaknya ada tiga fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan

11
pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang
sifatnya pilihan/optional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).

B. Kelebihan dan Kekurangan


Jurnal yang di review dari segi kelengkapan materi jurnal sudah sangat
lengkap dan terstruktur terlihat dari pendahuluan dan dasar teori yang cukup
mudah dimengerti, dan dari segi ruang lingkup tentang e-learning, tetapi pada
jurnal yang di review kurang membahas tentang beberapa konsep pendidikan
berbasis elektronik, tapi lebih menekankan pada multimedia interaktif yang
dipadukan dengan e-learning.

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari critical jurnal review ini berkaitan dengan konsep
pendidikan berbasis elektronik (e-learning). Perkembangan cepat dari TIK
mendukung banyak hal yang dapat dilakukan oleh dunia pendidikan. Pendidik
dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan peserta
didik. Demikian pula peserta didik dapat memperoleh informasi dalam lingkup
yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan
menggunakan teknologi komputer komplit dengan fasilitas internet yang
memadai.
Menurut Siahaan (2004) dalam Yani, setidaknya ada tiga fungsi
pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas
(classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya pilihan/optional,
pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).
Miarso, menyatakan bahwa pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa
internet. Karena teknik pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap,
maka hal ini akan mempengaruhi tugas pengajar dalam proses pembelajaran.

B. Rekomendasi
Dari segi ruang aspek lingkup jurnal harus diperbaiki lagi agar jurnal dapat
menjadi sumber referensi yang relevan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Novaliendry, Dony. 2013. Multimedia Interaktif Instalasi PC Untuk Kelas X (Studi

Kasus Smk Negeri Sijunjung.

Yahfizham. 2014. Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Proses


Pembelajaran Berbasis Elektronik (e-learning).

14

Anda mungkin juga menyukai