LBM 5 SKN SGD 4
LBM 5 SKN SGD 4
1. Hiperkes
Merupakan cabang dari ilmu kesehtan masyarakat yang mengajari cara2
pengawasan,pemeliharaan serta mengawasi kesehatan tenaga kerja dan masyarakat disektr
perusahaan dan segala kemungkinan gangguan kesehatan serta keselamatan akibat proses
produksi diperusahaan.
Higiene perusahaan yaitu pemeliharaan upaya lingkungan kerja dan lingkungan perusahaan
2. Ergonomi
Ergo=kerja nomos=peraturan
Suatu peraturan yang mengatur tentang bagaimana melakukan pekerjaan termasuk dalam
menggunakan peralatan kerja atau dia suatu ilmu yang mengatur suatu penyesuaian antara
peralatan dalam pekerjaan dengan kondisi atau kemampuan manusia tsb sehingga mencapai
kesehatan tenaga kerja dan produktivitas yang optimal
3. Toksikologi industri
Sutu bahan kimia sebagai faktor penyebab penyakit akibat kerja
4. K3
Kesehatan dan keselamatan kerja yaitu suatu upaya untuk menciptakan tempat kerja yang
aman,shat,bebas dari pencemaran lingkungan shg dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja
Step 7
Tujuan
Tujuan hiperkes
o Agar masyarakat pekerja (karyawan perusahaan, pegawai negeri, petani,
nelayan, pekerja-pekerja bebas, dsb) dapat mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosialnya
o Agar masyarakat sekitar perusahaan terlindung dari bahaya-bahaya
pengotoran oleh bahan-bahan yang berasal dari perusahaan
o Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan kesehatan masyarakat
konsumennya
o Agar efisiensi kerja dan daya produktifitas para karyawan meningkat dan
dengan demikian akan meningkatkan pula produksi perusahaan.
Sebagai bagian spesifik keilmuan dalam ilmu kesehatan, kesehatan kerja lebih
menfokuskan lingkup kegiatannya pada peningkatan kualitas hidup tenaga kerja
melalui penerapan upaya kesehatan yang bertujuan untuk :
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja
Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan akibat
lingkungan kerja atau pekerjaannya
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental, dan
pendidikan atau ketrampilannya
Budiono, A.M.S., 2005. “Bunga Rampai Hiperkes dan KK”. Semarang : UNDIP
Manfaat
Hygiene perusahaan :
Melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan atau industri dari
bahaya-bahaya yang mungkin timbul.
Sasaran suatu kegiatan Higiene Perusahaan adalah lingkungan dengan jalan
pengukuran-pengukuran agar tahu bahaya-bahaya yang ada atau mungkin timbul
kualitatif dan kuantitatif, dan dengan pengetahuan tentang bahaya tersebut diadakan
usaha-usaha perbaikan serta pencegahan.
Sumber : Dr. suma’mur P.K., M.Sc. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
Gunung Agung. Jakarta. 1986.
i. Untuk Pengamatan dengan pengumpulan data.
ii. Merencanakan dan melaksanakan pengawasan terhadap segala
kemungkinan gangguan kesehatan tenaga kerja dan masyarakat
disekitar perusahaan.
Sumber : dr. Dainur. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya
Medika. Jakarta. 1992.
Kesehatan kerja :
i. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-
kecelakaan akibat kerja.
ii. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
iii. Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
iv. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta
kenikmatan kerja.
v. Perlindungan masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari
bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan
tersebut.
vi. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan.
Sumber : Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-
prinsip Dasar. Rineka Cipta. Jakarta. 2003.
1. Higiene Perusahaan
fokus pada upaya pengenalan/identifikasi, penilaian/pengujian, pemantauan
faktor lingkungan tenaga kerja
2. Ergonomic
kelilmuan & aplikasinya dalam sistem/desain kerja, penserasian manusia &
pekerjaannya, pencegahan kelelahan, untuk tercapai efisiensi & efektifitas
pekerjaan
3. Kesehatan kerja
– meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja
– mll upaya peningkatan kesehatan
– upaya pencegahan gangguan kesehatan
– thd penyakit akibat pekerjaan/tempat kerja
4. Keselamatan kerja
– Ilmu & penerapan terkait mesin, alat, bahan, & proses kerja
– Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja & seluruh aset produksi agar
terhindar dari kecelakaan kerja/kerugian lainnya
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencapai persyaratan hiperkes. Sanitasi termasuk usaha-
usaha dan tindakan yang dilakukan untuk mengubah secara langsung maupun tidak langsung
pengaruh lingkungan yang buruk bagi kesehatan manusia menjadi lingkungan yang
menguntungkan. Sanitasi Perusahaan adalah tindakan-tindakan menciptakan kebersihan, menjaga
kesehatan dan memelihara kenyamanan lingkungan kerja di dalam perusahaan yang memenuhi
persyaratan Hiperkes
Dengan melaksanakan sanitasi: faktor-faktor buruk yang dapat menimbulkan penyakit dapat
dicegah dan dihilangkan. Program sanitasi antara lain:
1.Dilakukan untuk mendapatkan hasil yang efektif.
2.Melibatkan seluruh jajaran personel di dalam perusahaan.
1. Agar seluruh tenaga kerja memahami arti dan pentingnya melakukan sanitasi perusahaan.
2. Lingkup Pendidikan :
a. Penerangan tentang prinsip sanitasi,
b. Orientasi sanitasi kepada karyawan baru,
c. Penerangan,instruksi, latihan tentang :
-metode kebersihan,
-materi dan perlengkapan sanitasi
d. Presentasi visual,alat peraga
e. Evaluasi : Secara tertulis dan Pengamatan di lapangan
Higiene Perorangan
Titik sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene perusahaan dapat
dimulai dari Higiene Perorangan. Higiene Perorangan merupakan salah satu upaya untuk mencapai
persyaratan hiperkes. Usaha-usaha Higiene Perorangan
1. Kebersihan Badan,
2. kebersihan mulut,
3. Kebersihan tangan,
4. Kebersihan rambut,
5. Pakaian,
6. dll.
Preventif : Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja,
penyakit menular dilingkungan kerja dengan menciptakan kondisi pekerja dan mesin atau
tempat kerja agar ergonomis
Kuratif : Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang menderita sakit akibat kerja
dengan pengobatan spesifik berkaitan dengan pekerjaannya maupun pengobatan umumnya
serta upaya pengobatan untuk mencegah meluas penyakit menular dilingkungan pekerjaan.
Rehabilitatif : Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau
kecelakaan parah yang telah mengakibatkan cacat, sehingga menyebabkan
ketidakmampuan bekerja secara permanen, baik sebagian atau seluruh kemampuan bekerja
yang baisanya mampu dilakukan sehari-hari.
1. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang masih
ada secara maksimal.
2. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
3. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima tenaga kerja yang
cacat akibat kerja.
5. Apa saja faktor yang mnyebabkan PAK?
Ada 4 faktor :
1. alat dan bahan yang tidak aman
penggunaan alat yg kurang aman atau rusak dan penggunaan bahan kimia
berbahaya.
2. keadaan tidak aman
ruang kerja terkontaminasi, suhu terlalu tinggi, gudang penyimpanan tidak
teratur dsb.
3. tingkah laku pekerja, apabila :
lalai atau ceroboh dalam bekerja
meremehkan kemungkinan setiap bahaya
tidak melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan standar kerja yang
diberikan.
Tidak disiplin dalam menaati peraturan keselamatan kerja, termasuk
pemakaian alat pelindung diri.
4. pengawasan, apabila :
memberikan prosedur yang tidak benar atau bahaya
kurang mengetahui atau tidak dapat mengantisipasi akan kemungkinan
adanya bahaya
terlalu lemah dalam menegakkan disiplin kerja bagi para pekerja untuk
menaati peraturan keselamatan kerja
Bunga Rampai, hiperkes & kk, edisi kedua (revisi), undip, th 2005
Tujuan K3 :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan kecelakaan akibat kerja
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja
3. Perawatan dan mcmpetinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja
4. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja
5. Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan
oleh perusahaan tersebut
Faktor yang mempengaruhi
Lingkungan , berupa lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik/anorganik, logam berat,
debu), biologik (virus, bakteri, mikroorganisme) dan sosial budaya(ekonomi, pendidikan,
pekerjaan)
Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku
Pelayanan kesehatan : promotif, preventif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan,
rehabilitasi
Genetik yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
Bunga rampai HIPERKES DAN KK, AM. Sugeng Budiono, dkk
Secara umum, tugas seorang dokter perusahaan dapat dibagi dalam empat ruang lingkup:
medis, teknis lingkungan kerja, teknis administratif, dan lingkungan sosial.
A. Medis
Fungsi dasar seorang dokter sebagai seorang praktisi kesehatan adalah untuk menjalankan
program pelayanan kesehatan. Untuk seorang dokter perusahaan, ruang lingkup kerjanya
termasuk pemeriksaan kesehatan, perawatan dan rehabilitasi, serta pencegahan penyakit
umum
Seorang dokter perusahaan juga dituntut untuk menampung keluhan tenaga kerja saat
konsultasi kesehatan dan membantu melakukan koreksi lingkungan apabila diperlukan
bersama tim dari disiplin ilmu lain.
1. Pengukuran
Seorang dokter perusahaan juga harus memiliki pengetahuan tentang alat ukur dan
standar keadaan lingkungan, termasuk diantaranya keadaan iklim, bising, pencahayaan
dan lain-lain. Pengetahuan ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh lingkungan
terhadap kesehatan pekerja. Namun, seorang dokter perusahaan juga harus mengetahui
batas cakupan disiplin ilmunya dan melakukan konsultasi pada ahli higiene industri untuk
melakukan pengukuran pada keadaan yang lebih spesifik. Pengukuran dapat dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif.
Seorang dokter perusahaan harus mampu menilai kemampuan fisik seorang pekerja dan
membuat rekomendasi untuk penyesuaian di tempat kerja pekerja tersebut. Ini dilakukan
untuk menghindari terjadinya kelelahan dan mengoptimalkan kinerja.
C. Teknis Administratif
D. Tugas Sosial
Selain tugas-tugas diatas, seorang dokter perusahaan juga memiliki peranan sosial sebagai
Health Educator atau penyuluh kesehatan. Materi yang harus disampaikan termasuk gaya
hidup sehat, gizi, dan mutu makanan. Seorang dokter perusahaan juga harus mampu
berfungsi sebagai Health Counsellor (Komunikator) yang menjembatani hubungan antara
pekerja dengan pihak manajerial perusahaan dalam bidang kesehatan. Seorang dokter
perusahaan juga sering dilibatkan dalam tugas kepanitiaan/tim, seperti P2K3, P3K atau
Regu Pemadam Kebakaran.
11. Tosikologi
Pengertian salah satu cabang ilmu toksikologi yang memusatkan pada pengaruh pemajanan bahan2
yang dipakai dari sejak awal sbgai bahan baku,proses produksi,hasil produksi beserta
penanganannya thd tenaga kerja yang bekerja diunit produksi tsb
Jenis2
Karsinogenik->asbes ->paru2
Pestisida->karbamat->kematian,organoklorin->pusing
Feel
Langsung->langsung terpajan