Analisis Kegiatan
Pagi
Di pagi hari kegiatan yang ada di kawasan tersebut sangat beragam, kios yang disewa
sebagai kantor akan mulai beraktivitas pukul 07.30 WIB, kios yang disewa sebagai tempat
berjualan makanan akan memulai berjualan pukul 08.00 WIB , dan kios yang disewa
sebagai tempat berjualan lainnya atau konveksi akan memulai kegiatannya pukul 09.30
WIB. Selain aktivitas yang ada pada kios-kios tempat berjualan, terdapat juga aktivitas
lainnya yang sering dilakukan pengunjung atau masyarakat sekitar di kawasan taman
kuliner condongcatur, yaitu memanfaatkan ruang terbuka hijau yang ada dengan kisaran
waktu penggunaan pada pagi hari pada jam 08.00. Jika ada event-event tertentu kegiatan
yang ada semakin beragam
Siang dan Sore
Di siang hari kegiatan yang ada tidak begitu beragam, yaitu pegawai kantor yang ada serta
beberapa pengunjung dari luar, datang untuk makan siang di taman kuliner condong catur.
Sementara itu di sore hari beberapa kios makanan dan konveksi/penjual non-makanan
memilih untuk tutup, dan perkantoran semuanya memilih untuk tutup. Namun di sore hari
kawasan ruang terbuka hijau yang ada ataupun fasilitas social lainnya kembali digunakan
oleh penduduk sekitar atau pengungjung yang ada. Namun jika terdapat event-event
tertentu kegiatan yang ada akan semakin beragam
Malem
Di malam hari kegiatan yang ada cenderung untuk berakhir pukul 19.00-21.00 dengan kegiatan
yang terakhir ada berupa kegiatan menjual makanan. Namun saat ini kegiatan di malam hari
semakin sepi setiap harinya karena pengunjung yang ada semakin menurun, terkecuali saat ada
event-event tertentu.
Analisis Spatial
Adaptasi
Adaptasi adalah reaksi atau tanggapan seseorang atas interpretasi yang diciptakannya
terhadap suatu rangsangan yang ditangkap oleh indera. Terdapat berbagai ragam jenis
adaptasi, yaitu adaptasi dengan penyesuaian, adaptasi dengan reaksi, dan adaptasi dengan
penarikan. Perilaku adaptasi yang kami amati di taman kuliner condongcatur ini adalah
jenis adaptasi penyesuaian yang dilakukan oleh pedagang karena pengunjung yang datang
sangat minim pedagang yang ada berusaha menjual sesuai barang sesuai keinginan
pembeli, bukan menurut spesialisasinya. Sementara itu adaptasi yang dilakukan
pengunjung adalah berupa adaptasi dengan penarikan, melihat kawasan taman kuliner
condongcatur yang cenderung sepi membuat pengunjung yang ada enggan untuk pergi ke
kawasan tersebut.
Density
Density adalah pengukuran skala kuantitatif suatu objektif secara fisik. Yaitu banyaknya
objek dalam satu wadah tertentu. Terdapat dua analisis density yaitu spatial density dan
social density. Spatial density adalah tingkat kepadatan dari jumlah suatu objek homogen
dalam suatu wadah, sedangkan social density melihat kepadatan juga dari keragaman objek
dala suatu wadah.
Hasil pengamatan kami di taman kuliner condongcatur, memiliki spatial density yang
rendah hal ini terlihat dari tersedianya banyak ruang terbuka hijau dibandingkan dengan
bangunan yang ada, serta luasan lahan kosong yang masih banyak dan dijadikan fasilitas
social. Sedangkan untuk social densitynya lumayan beragam dan tinggi yaitu tidak hanya
terdapat penjual dan pembeli saja melainkan orang lain yang bekerja sebagai pegawai
kantoran serta pengunjung lainnya yang berkunjung untuk menikmati fasilitas social yang
tersedia, sehingga mengindikasikan adanya perbedaan social dan budaya yang ada di
kawasan tersebut.
Crowding
Crowding adalah persepsi subjektif seseorang ketika harapan maupun ekspektasinya
terkait privasi tidak terpenuhi secara sempurna. Keadaan crowding cenderung dipengaruhi
oleh density yang ada, namun terdapat factor lain dalam perasaan individu untuk
merasakan crowding yaitu latar belakang dalam segala aspek dan pengalaman masa lalu.
Di kawasan taman kuliner condongcatur sama sekali tidak dirasakan crowding, mengingat
saat ini kawasan yang ada sangat sepi dan cenderung minim pengunjung dan penjual.
Teritory-Privacy
Territory adalah bentuk keluaran dari perilaku atau sikap seseorang atas persepsi dan
aktualisasi kontrol pertahanan terhadap fisik ruang, objek ataupun ide. Perilaku
territoriality bisa berupa habitual occupation, defense, personalization, and marking of it.
Terdapat tiga jenis territory berdasarkan tingkat persepsi kepemilikannya yaitu primary
territory, secondary territory dan public territory.
Territory yang terdapa di taman kuliner condongcatur adalah tipe secondary territory yang
berupa prilaku pedagang dalam menata tempat makannya/layout meja dan kursi sehingga
memberikan privacy bagi siapa saja yang makan disuatu kios makan serta memberikan
batasan imajiner antar kios makanan. Privacy merupakan control selektif dari akses orang
lain terhadap dirinya, grup terhadap dirinya ataupun grup terhadap grup. Oleh karena hal
tersebut privacy sifatnya subjektif namun bisa diciptakan. Di taman kuliner condongcatur
pedagang sudah merasa senang dengan territory yang ada.
Analisis Prilaku
Pelaku utama kegiatan di kawasan taman kuliner condongcatur adalah pembeli (makanan dan non-
makanan), pedagang (makanan dan non-makanan), pekerja, dan pengunjung (tujuan bermain). Situasi
dan bentukan ruang di sekitar taman kuliner condongcatur ini membentuk pola perilaku mereka
sedemikian rupa sebagai berikut :
Analisis Masalah
Branding tidak kuat
Branding taman kuliner condongcatur yang saat ini ada belum memiliki kekuatan yang
dapat menjadikan warga atau masyarakat untuk berkunjung ke kawasan tersebut. Selain itu
branding yang sebelumnya ada mulai terlupakan oleh kesan yang timbul dari kawasan yang
saat ini telah sepi tersebut.
Analisis Potensi
Lokasi strategis
Lokasi dari kawasan taman kuliner condongcatur merupakan lokasi yang strategi selain
berdekatan dengan berbagai universitas, taman kuliner ini juga berdekatan dengan terminal dan
kawasan kos-kosan serta perumahan warga. Ditambah lagi dengan akses menuju kawasan yang
mudah dan aman menjadikan nilai lebih bagi kawasan ini untuk senantiasa dikembangkan lebih
lanjut.