Anda di halaman 1dari 7

Taman Kuliner Condongcatur

Taman Kuliner Condongcatur merupakan taman kuliner (tempat makan) yang


dikembangkan dengan menggunakan konsep ruang terbuka hijau (RTH). Taman yang didirikan
oleh Pemerintah Daerah Sleman pada tahun 2007 ini beroperasi selama 7 hari dalam seminggu
dengan jam buka sesuai dengan kesepakatan dari pemiliki kios/warung yang ada serta prosedur
penyewaan dan biaya sewa yang relatif mudah dan murah.
Taman kuliner Condongcatur yang merupakan tempat pedagang hasil relokasi sepanjang
Jl. Gejayan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang yang ada, baik untuk kegiatan
ekonomi, kebutuhan social ataupun kelestarian alam, hal ini terlihat dari tersedianya banyak
kios/warung makan sebanyak 40 buah resto dan 80 buah kios dengan penggunaan tidak hanya
sebagai penjual makanan, melainkan konveksi serta kantor, yang saat ini mengalami penurunan
jumlah penyewa kios dikarenakan pengunjung yang sepi. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan
sosial tersedia pula ruang terbuka hijau, arena bermain, Co-working space, skatepark, panggung
umum serta fasilitas lainnya. Sementara itu kelestarian alam terlihat dari adanya banyak lahan
hijau sebagai paru-paru kota.
Namun, saat ini pengunjung dari taman kuliner condongcatur semakin menurun setiap
harinya yang mengakibatkan semakin sepinya kawasan pengunjung dan hengkangnya penyewa
kios yang ada melihat minimnya profit yang bisa didapat.

Analisis Kegiatan
Pagi
Di pagi hari kegiatan yang ada di kawasan tersebut sangat beragam, kios yang disewa
sebagai kantor akan mulai beraktivitas pukul 07.30 WIB, kios yang disewa sebagai tempat
berjualan makanan akan memulai berjualan pukul 08.00 WIB , dan kios yang disewa
sebagai tempat berjualan lainnya atau konveksi akan memulai kegiatannya pukul 09.30
WIB. Selain aktivitas yang ada pada kios-kios tempat berjualan, terdapat juga aktivitas
lainnya yang sering dilakukan pengunjung atau masyarakat sekitar di kawasan taman
kuliner condongcatur, yaitu memanfaatkan ruang terbuka hijau yang ada dengan kisaran
waktu penggunaan pada pagi hari pada jam 08.00. Jika ada event-event tertentu kegiatan
yang ada semakin beragam
Siang dan Sore
Di siang hari kegiatan yang ada tidak begitu beragam, yaitu pegawai kantor yang ada serta
beberapa pengunjung dari luar, datang untuk makan siang di taman kuliner condong catur.
Sementara itu di sore hari beberapa kios makanan dan konveksi/penjual non-makanan
memilih untuk tutup, dan perkantoran semuanya memilih untuk tutup. Namun di sore hari
kawasan ruang terbuka hijau yang ada ataupun fasilitas social lainnya kembali digunakan
oleh penduduk sekitar atau pengungjung yang ada. Namun jika terdapat event-event
tertentu kegiatan yang ada akan semakin beragam

Malem
Di malam hari kegiatan yang ada cenderung untuk berakhir pukul 19.00-21.00 dengan kegiatan
yang terakhir ada berupa kegiatan menjual makanan. Namun saat ini kegiatan di malam hari
semakin sepi setiap harinya karena pengunjung yang ada semakin menurun, terkecuali saat ada
event-event tertentu.

Titik Keramaian dan Event


Titik-titik keramaian terletak pada arena bermain anak, skatepark, panggung (saat event) dan
Co-working space (saat event) serta arena lomba burung (saat event), pada kios atau tempat
lainnya keramaian yang ada cenderung minim atau dapat dikategorikan dalam klasifikasi sepi.
Selain hal tersebut parkiran kendaraan yang ada pun terlihat cukup sepi.

Analisis Spatial
Adaptasi
Adaptasi adalah reaksi atau tanggapan seseorang atas interpretasi yang diciptakannya
terhadap suatu rangsangan yang ditangkap oleh indera. Terdapat berbagai ragam jenis
adaptasi, yaitu adaptasi dengan penyesuaian, adaptasi dengan reaksi, dan adaptasi dengan
penarikan. Perilaku adaptasi yang kami amati di taman kuliner condongcatur ini adalah
jenis adaptasi penyesuaian yang dilakukan oleh pedagang karena pengunjung yang datang
sangat minim pedagang yang ada berusaha menjual sesuai barang sesuai keinginan
pembeli, bukan menurut spesialisasinya. Sementara itu adaptasi yang dilakukan
pengunjung adalah berupa adaptasi dengan penarikan, melihat kawasan taman kuliner
condongcatur yang cenderung sepi membuat pengunjung yang ada enggan untuk pergi ke
kawasan tersebut.

Density
Density adalah pengukuran skala kuantitatif suatu objektif secara fisik. Yaitu banyaknya
objek dalam satu wadah tertentu. Terdapat dua analisis density yaitu spatial density dan
social density. Spatial density adalah tingkat kepadatan dari jumlah suatu objek homogen
dalam suatu wadah, sedangkan social density melihat kepadatan juga dari keragaman objek
dala suatu wadah.
Hasil pengamatan kami di taman kuliner condongcatur, memiliki spatial density yang
rendah hal ini terlihat dari tersedianya banyak ruang terbuka hijau dibandingkan dengan
bangunan yang ada, serta luasan lahan kosong yang masih banyak dan dijadikan fasilitas
social. Sedangkan untuk social densitynya lumayan beragam dan tinggi yaitu tidak hanya
terdapat penjual dan pembeli saja melainkan orang lain yang bekerja sebagai pegawai
kantoran serta pengunjung lainnya yang berkunjung untuk menikmati fasilitas social yang
tersedia, sehingga mengindikasikan adanya perbedaan social dan budaya yang ada di
kawasan tersebut.
Crowding
Crowding adalah persepsi subjektif seseorang ketika harapan maupun ekspektasinya
terkait privasi tidak terpenuhi secara sempurna. Keadaan crowding cenderung dipengaruhi
oleh density yang ada, namun terdapat factor lain dalam perasaan individu untuk
merasakan crowding yaitu latar belakang dalam segala aspek dan pengalaman masa lalu.
Di kawasan taman kuliner condongcatur sama sekali tidak dirasakan crowding, mengingat
saat ini kawasan yang ada sangat sepi dan cenderung minim pengunjung dan penjual.

Teritory-Privacy
Territory adalah bentuk keluaran dari perilaku atau sikap seseorang atas persepsi dan
aktualisasi kontrol pertahanan terhadap fisik ruang, objek ataupun ide. Perilaku
territoriality bisa berupa habitual occupation, defense, personalization, and marking of it.
Terdapat tiga jenis territory berdasarkan tingkat persepsi kepemilikannya yaitu primary
territory, secondary territory dan public territory.
Territory yang terdapa di taman kuliner condongcatur adalah tipe secondary territory yang
berupa prilaku pedagang dalam menata tempat makannya/layout meja dan kursi sehingga
memberikan privacy bagi siapa saja yang makan disuatu kios makan serta memberikan
batasan imajiner antar kios makanan. Privacy merupakan control selektif dari akses orang
lain terhadap dirinya, grup terhadap dirinya ataupun grup terhadap grup. Oleh karena hal
tersebut privacy sifatnya subjektif namun bisa diciptakan. Di taman kuliner condongcatur
pedagang sudah merasa senang dengan territory yang ada.

Analisis Prilaku
Pelaku utama kegiatan di kawasan taman kuliner condongcatur adalah pembeli (makanan dan non-
makanan), pedagang (makanan dan non-makanan), pekerja, dan pengunjung (tujuan bermain). Situasi
dan bentukan ruang di sekitar taman kuliner condongcatur ini membentuk pola perilaku mereka
sedemikian rupa sebagai berikut :

Pembeli (Makanan dan Non-makanan)


a. Pembeli cenderung malas untuk datang karena tempat yang ada terkesan sepi
b. Pembeli malas untuk masuk ke kawasan tersebut karena kesan yang ditimbulkan
c. Persaingan warung makan disekitar kawasan cukup tinggi (terdapat 15 tempat makan dan 7
tempat nongkrong dalam radius 250 m)
d. Pembeli yang ada langsung parker didepan took
e. Di malam hari tempat ini memberikan kesan yang menyeramkan

Penjual (Makanan dan Non-makanan)


a. Penjual makanan mendapatkan ekstra halaman yang dilengkapi canopy sebagai tempat duduk
untuk makan
b. Penjual non-makanan hanya mendapatkan kios saja
c. Penjual makanan berubah jenis makanan yang dijual berdasarkan keinginan konsumen (tidak
terspesialisasi)
d. Penjual non-makanan didominasi oleh penjual baju dan sepatu
e. Sudah terbentuk zonasi antar pedagang makanan dan non-makanan
f. Alasan mereka tetap bertempat disana meskipun sepi adalah biaya sewa yang murah
Penyewa dan Pekerja di Kantor
a. Alasan penyewa dan pekerja kantor memilih lokasi ini adalah mudah dan murahnya prosedur
dan harga sewa
b. Kantor yang ada bersifat start-up
c. Parkir didepan kantornya
d. Cenderung berada dalam kantor hingga jam istirahat siang
e. Melakukan istirhat siang di kawasan tersebut
f. Minim interaksi antar setiap kantor
g. Relatif tutup jam 17.00

Pengunjung lainnya (Tujuan bermain dan event)


a. Ketersediaan ruang terbuka hijau dengan berbagai fasilitas menjadi daya dorong warga untuk
bermain
b. Di Skatepark didominasi oleh remaja dan anak muda laki-laki yang bermain pagi dan sore
c. Di arena bermain terdapat anak-anak yang bermain pada sore hari
d. Jika terdapat event-event tertentu pengunjung akan meningkat dengan sangat pesat
e. Pengunjung dengan tujuan bukan untuk membeli ataupun bekerja akan memilih titik
keramaiannya tersendiri

Analisis Masalah
Branding tidak kuat
Branding taman kuliner condongcatur yang saat ini ada belum memiliki kekuatan yang
dapat menjadikan warga atau masyarakat untuk berkunjung ke kawasan tersebut. Selain itu
branding yang sebelumnya ada mulai terlupakan oleh kesan yang timbul dari kawasan yang
saat ini telah sepi tersebut.

Kurang optimalnya okupansi bangunan


Bangunan yang ada di kawasan taman kuliner condongcatur dirasa kurang optimal dalam
pembangunan dan penggunaannya. Selain itu desain kawasan yang hanya menempatkan
bangunan disebelah kiri, bukan dikedua sisinya memberikan kesan tempat tersebut sepi
dan tidak padat, namun hal tersebut justru membuat masyarakat enggan untuk berkunjung
ke kawasan tersebut.
Fasilitas tidak terawatt
Meskipun saat ini sudah terdapat banyak fasilitas penunjang kegiatan di kawasan kuliner
taman condongcatur, tetapi fasilitas tersebut kurang mendapatkan perawatan yang layak,
sehingga beberapa fasilitas sudah masuk kedalam klasifikasi kategori tidak layak
digunakan, padahal fasilitas yang ada merupakan daya Tarik tambahan bagi pengunjung
untuk mau datang ke kawasan taman kuliner condongcatur.

Fasilitas persampahan tidak memadai


Meskipun dengan luas kawasan yang cukup luas, namun saat ini kawasan taman kuliner
condongcatur belum dilengkapi dengan fasilitas persampahan yang memadai, hal ini
terlihat dari cukup banyaknya sampah yang berserakan serta tidak adanya signage
mengenai persampahan untuk menghimbau serta mengajak pengunjung untuk
melestarikan lingkungan melalui kepedulian terhadap sampah.

Analisis Potensi
Lokasi strategis
Lokasi dari kawasan taman kuliner condongcatur merupakan lokasi yang strategi selain
berdekatan dengan berbagai universitas, taman kuliner ini juga berdekatan dengan terminal dan
kawasan kos-kosan serta perumahan warga. Ditambah lagi dengan akses menuju kawasan yang
mudah dan aman menjadikan nilai lebih bagi kawasan ini untuk senantiasa dikembangkan lebih
lanjut.

Izin lahan yang jelas


Taman kuliner condongcatur sebagai hasil relokasi pedagang kaki lima di Jl.Gejayan memiliki
status izin lahan yang jelas, yaitu merupakan kepemilikan dari Pemerintah Daerah Sleman yang
dapat digunakan untuk semua pedagang dengan prosedur yang mudah dan harga sewa yang
murah sehingga meminimalisir terjadinya konflik.

Mampu memfasilitasi UMKM local dan kantor Start-up


Prosedur yang mudah dan harga sewa yang murah menjadi alas an utama banyak kantor start-up
yang memilih kawasan ini sebagai lokasi kantor, selain itu kios lainnya yang ada sangat
memungkinkan untuk digunakan sebagai fasilitator pengembanan UMKM local yang saat ini
sudah terdapat beberapa UMKM local di kawasan tersebut.
Memiliki fasilitas dan sarana penunjang
Saat ini terdapat berbagai fasilitas dan sarana untuk menunjang berbagai kegiatan yang ada di
taman kuliner condongcatur yang dapat menjadi daya Tarik bagi masyarakat untuk datang, antara
lain taman, skatepark, panggung terbuka, arena bermain, arena lomba burung, mushola dan
fasilitas lainnya.

Anda mungkin juga menyukai