Anda di halaman 1dari 62

Presentation

Outline
Bab I Pendahuluan Bab II Tinjauan Pustaka Bab III Metode Penelitian
Latar Belakang, Perumusan Rumah, Perumahan & Permukiman, Pendekatan & ParadigmaPenelitian,
Masalah & Pertanyaan Penelitian, Tujuan Pembangunan Perumahan, Unit Amatan, Unit Analisis & Variabel
Tujuan, Batasan & Manfaat Perumahan Bersubsidi, Faktor Penelitian, Metode & Langkah
Penelitian Pembelian Perumahan, Faktor Teknis Pengumpulan Data, Metode Analisis
Lokasi Perumahan, Evaluasi Data, Tahapan Penelitian.
Pembangunan, Kerangka Teori

Bab IV Gambaran Umum Bab V Pembahasan


Lokasi Kota Kekerabatan Maja, Peruntukan Perumahan Bersubsidi, Pergeseran
Kecamatan Maja, Wilayah Peruntukan Perumahan Bersubsidi, Faktor- Bab VI
Administrasi, Komposisi Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesimpulan
Kependudukan, Sarana Prasarana, Peruntukan Perumahan Bersubsidi dan Saran
Perumahan Citra Maja Raya
Pendahuluan
Latar Belakang, Perumusan Masalah
& Pertanyaan Penelitian, Tujuan,
Batasan & Manfaat Penelitian
Latar Belakang

Pembangunan perkotaan Angka Backlog


menjadi faktor utama Backlog perumahan perumahan di DKI
pendorong terjadinya di area perkotaan Jakarta berjumlah
urbanisasi penduduk.
1.276.424 rumah
Latar Belakang

Terdapat 5 Pengembang
Maja sebagai Kota Menyangga
Hanya Citra Maja Raya :
Kekerabatan untuk pertumbuhan penduduk
Jakarta perkotaan Memiliki Demand
Tertinggi
kota satelit layaknya Memenuhi kebutuhan
Perumahan Terluas
Depok dan Bekasi saat perumahan bersubsidi
ini. yang ada di Jakarta Mengajukan Periznan
yang berbeda
Rumusan Masalah

Seperti apa
Dari 6075 rumah Fenomena ini tidak
pergeseran
kluster RS yang sudah sesuai dengan tujuan
peruntukan
laku terjual, sebanyak pembangunan
perumahan bersubsidi
5961 rumah dibiarkan perumahan yang
yang terjadi di Kota
kosong oleh tercantum dalam UU
Kekerabatan Maja
pemiliknya.. RI No 1 Tahun 2011
(KKM)?
TUJUAN PENELITIAN

Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi Faktor-


Peruntukan Masalah Pergeseran Faktor yang
Perumahan Peruntukan Perumahan mempengaruhi
Bersubsidi di Kota Bersubsidi yang terjadi Pergeseran Peruntukan
Kekerabatan Maja di Kota Kekerabatan Perumahan Bersubsidi
Maja yang terjadi di Kota
Kekerabatan Maja
MANFAAT PENELITIAN

Secara akademis, Secara praktis,

Ditemukannya pergeseran peruntukan Hasil temuan faktor yang mempengaruhi


perumahan bersubsidi pergeseran peruntukan perumahan
bersubsidi
Ditemukannya faktor yang mempengaruhi
pergeseran peruntukan perumahan sebagai evaluasi bagi pembangunan
bersubsidi perumahan bersubsidi kedepannya
KERANGKA BERPIKIR
Tinjauan Pustaka
Rumah, Perumahan & Permukiman, Tujuan
Pembangunan Perumahan, Perumahan
Bersubsidi, Faktor Pembelian Perumahan, Faktor
Teknis Lokasi Perumahan, Evaluasi Pembangunan,
Kerangka Teori
TOPIK TEORI
1. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan
maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum
Rumah, Perumahan dan
sebagai upaya pemenuhan rumah yang layak huni
Permukiman
2. Permukiman, lingkungan tersebut memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tempat tinggal
dan sekaligus tempat mencari nafkah bagi sebagian penghuniannya.
Untuk setiap orang ataupun keluarga agar mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak
Tujuan Pembangunan
huni dan terjangkau secara ekonomi pada lingkungan perumahan yang nyaman dan
Perumahan
berkelanjutan sebagai langkah peningkatan produktifitas dan kemandirian masyarakat

Perumahan Bersubsidi dan


1. Subsidi
Pembiayaan Perumahan di
2. KPR dan FLPP
Indonesia

Faktor-Faktor Pemilihan
Preferensi Pemilihan, Pembelian dan Pengambilan Keputusan Konsumen
Pembelian oleh Konsumen

Faktor dan Syarat Teknis 1. Preferensi pemilihan lokasi pengembangan


Pengembangan Perumahan 2. Prioritas pemilihan lokasi
oleh Pengembang 3. Standar Teknis berdasarkan Undang-undang dan peraturan

Evaluasi Pembangunan Rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil
Permukiman (outcome) terhadap rencana dan standar
Tujuan Pembangunan Perumahan

Sumber Isi Kesimpulan

Adanya permintaan perumahan dalam jumlah yang besar seiring dengan meningkatnya persebaran
penduduk, maka untuk mengatasi kebutuhan perumahan di bagi menjadi perumahan perkotaan dan
Batubara (1986)
perumahan pedesaan. Pembagian wilayah penanganan kebutuhan perumahan ini didasarkan pada kenyataan
bahwa perbandingan penduduk Indonesia yang bermukim di daerah kota dengan di daerah.

Tujuan Pembangunan perumahan


yaitu memenuhi kebutuhan hunian
yang layak terutama bagi masyarakat
Untuk setiap orang ataupun keluarga agar mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni dan
Aca Sugandhi (2005) dalam Asteriani berpendapatan rendah
terjangkau secara ekonomi pada lingkungan perumahan yang nyaman dan berkelanjutan sebagai langkah
(2011)
peningkatan produktifitas dan kemandirian masyarakat.

Adanya pembangunan perumahan adalah untuk memenuhi kebutuhan perumahan serta menyediakan tempat
UU RI No 1 Tahun 2011 tinggal layak huni terutama bagi MBR (Masyarakat Berpendapatan Rendah), melalui prasarana, sarana dan
utilitas umum.
Subsidi
Sumber Isi Kesimpulan

kredit pemilikan rumah adalah kredit yang diberikan dalam bentuk untuk membantu konsumen dalam memerlukan kebutuhan papan
yang digunakan untuk keperluan pribadi maupun untuk keluarga yang berisafat komersial dan tidak mempunyai nilai tambah barang
Ibrahim (dalam Natalia, 2015)
atau jasa di masyarakat”. Untuk membedakan kredit menurut faktor–faktor dan unsur–unsur yang ada dalam pengertian kredit, maka
perbedaan kredit dapat dibedakan atas dasar : Jenis KPR, Jenis bank penyedia KPR, Jenis agunan, Sifat kredit, Keperluan Kredit

Subsidi diberikan oleh pemerintah atau


kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan
perusahaan tertentu kepada suatu
Kusumatuti (2015 golongan dalam rangka memenuhi
atau perbaikan rumah yang dimiliki dalam bentuk subsidi.
kebutuhan, baik melalui skema kredit
ataupun tunai

Subsidi merupakan alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual barang dan jasa, yang
Nota Keuangan dan RAPBN 2014
memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa, sehingga harga jualnya dapat dijangkau masyarakat
Subsidi adalah pembayaran yang dilakukan pemerintah kepada perusahaan atau rumah tangga untuk mencapai tujuan tertentu yang
Milton H. Spencer dan Orley M. Amos, Jr.
membuat mereka dapat memproduksi atau mengkonsumsi suatu produk dalam kuantitas yang lebih besar atau pada harga yang lebih
(dalam Munawar, 2013)
murah.
Peraturan Perumahan Bersubsidi
Sumber Isi Kesimpulan

Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 3


Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Melalui Kredit/ Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera
Tahun 2014

Kelompok sasaran KPR selisih angsuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan tidak memiliki rumah yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan dan diketahui oleh kepala desa/lurah Pemerintah telah mengatur standar teknis
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor setempat; b. belum pernah menerima subsidi Pemerintah untuk pemilikan rumah; c. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan dan skema pembiayaan dalam
48/PRT/M/201 d. menyerahkan fotokopi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi atau surat pernyataan bahwa penghasilan yang bersangkutan tidak melebihi pembangunan perumahan bersubsidi
batas penghasilan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri ini.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan


Kemudahan Dan/Atau Bantuan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Perumahan Rakyat 21/PRT/M/2016
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pasal 22 pembatasan terhadap rumah tunggal atau deret yang dapat difasilitasi melalui KPR sejahtera tapak
Ayat (3)
Faktor Pemilihan dan Pembelian Hunian Faktor dan Syarat Teknis Lokasi Perumahan oleh Pengembang2
Sumber Isi Kesimpulan
Sumber Isi Kesimpulan
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, terutama dalam
Tjiptono (dalam Widyasari, & Fifilia,
aspek perumahan adalah (1) Produk (Product), (2) Harga (Price), (3) Promosi
2009)
(Promotion) dan (4) Lokasi (Location).
Basu swasta dan pemilihan lokasi sebagai letak pada daerah yang
kecenderungan seseorang untuk bermukim atau tidak bermukim di suatu
Irawan (dalam strategis sehingga dapat memaksimumkan
tempat yang dipengaruhi oleh variabel-variabel. Variabel yang digunakan Azizah, 2018) keuntungan
Sinulingga dalam Chrissanto Alex untuk mengukurnya adalah sebagai berikut: 1. Pendapat tentang kondisi
(2018) permukiman saat ini 2. Keindahan suatu permukiman 3. Kondisi permukiman
yang dianggap ideal 4. Faktor - faktor pada lokasi permukiman saat ini yang
dianggap menyenangkan,

Aksesibilitas yaitu kemudahan menuju pusat perbelanjaan, Ketersediaan Aksesibilitas, Kerawanan Bencana, Fasilitas Kesehatan,
Prasarana Air Bersih, Ketersediaan Fasilitas Perbelanjaan Pertokoan, (Saputra,
Fasilitas Pendidikan, Pola Ruang, Legalitas, Jaringan
(Ayesha & Umilia, 2013)
Ketersediaan Fasilitas Peribadatan (Mushola), Keindahan (kebersihan), Rachmawati, dan
Aksesibilitas (Kemudahan Menuju Angkutan Umum), Aksesibilitas Kelistrikan, Jaringan Air Minum, Penggunaan Lahan,
Wulan, 2015
(Kemudahan Menuju Sekolah), Ketersediaan Jaringan Listrik, dan Harga Harga Lahan, Kemiringan Lahan
Lahan/Rumah.

Aksesibilitas ke pusat kota: jalan raya utama, sekolah dan tempat rekreasi,
Karakteristik fisik dan lingkungan pemukiman: Kondisi jalan, pedestrian, pola
jalan dan ketenangan, Fasilitas dan pelayanan: kualitas dari utilitas, sekolah,
Bourne (1975)
polisi, dan pemadam kebakaran.Lingkungan sosial: pemukiman bergengsi,
komposisi sosial ekonomi, etnis dan demografi. Karakteristik site rumah: luas Faktor utama dalam
tanah, luas bangunan, jumlah kamar dan biaya pemeliharaan pengembangan
Faktor produk, harga dan lokasi menjadi
pertimbangan utama dalam keputusan Tidak berada pada kawasan lindung, Bebas dari perumahan adalah
pencemaran air, udara, dan gangguan suara atau lokasi, legalitas,
Kesesuaian harga yang dijabarkan melalui kesesuai harga dengan daya beli, pemilihan dan pembelian perumahan
gangguan lainnya, baik yang ditimbulkan sumber aksesibiltas dan
kualitas rumah dan uang muka yang ringan. Kesesuaian lokasi yang
dijabarkan melalui kemudahan menuju lokasi rumah, kedekatan dengan daya buatan manusia maupun sumberdaya alam kesesuaian
(Dolly Andrian, 2004): pusat kota, keuntungan lokasi rumah dan kebencanaan. Serta Kesesuaian seperti banjir, tanah longsor, tsunami, Ketinggian
fasilitas yang dijabarkan melalui kelengkapan fasilitas yang disediakan lahan kurang dari 1.000 meter diatas permukaan laut
pengembang, kesesuaian fasilitas dengan kebutuhan konsumen dan biaya (MDPL), Kemiringan lahan tidak melebihi 15% dengan
fasilitas yang sebanding dengan pengeluaran. ketentuan : 1) Tanpa rekayasa untuk kawasan yang
terletak pada lahan bergeomorfologi datar-landai
Tipe sederhana : faktor harga, kemudahan sistem pembayaran, kedekatan Pd T-03-2005-C dengan kemiringan 0-8% 2) Diperlukan rekayasan
dengan tempat kerja, kemudahan angkutan umum, sistem air bersih dan tata teknis untuk lahan dengan kemiringan 8-15%., Pada
letak perumaham. Tipe menengah : faktor keamanan, kedekatan dengan kota-kota yang mempunyai bandar udara, tidak
fasilitas perbelanjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya, sistem air bersih. mengganggu jalur penerbangan pesawat, Kondisi
Shinta (2002) Tipe mewah : lingkungan alam (kesejukan udara, kemudahan memperoleh air sarana-prasarana memadai , Dekat dengan pusat-
bersih), manusia (kebersihan, keindahan dan keamanan), masyarakat (nilai
pusat kegiatan dan pelayanan kota, Bagi masyarakat
prestise perumahan), lindungan (bentuk dan kualitas bangunan rumah),
fasilitas yang tersedia serta faktor jejaring (jaringan air bersih) dan letak
berpenghasilan menengah kebawah, keterkaitan
lokasi perumahan. antara lokasi perumahan dengan pusat-pusat
kegiatan (tempat kerja) dan pelayanan kota akan
mempunyai implikasi ekonomi
faktor lokasi menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan perumahan.
Faktor lain yang dipertimbangkan oleh konsumen adalah aspek lingkungan,
fisik rumah, fungsi rumah dan kedekatan dengan berbagai fasilitas perkotaan
Ehwan (2004)
lainnya. Selain itu kondisi lingkungan yang asri, udara segar, ketersediaan air
bersih, kenyamanan dan kondisi lingkungan yang aman akan menjadi
pertimbangan konsumen
KERANGKA TEORI
Metode Penelitian
Pendekatan & ParadigmaPenelitian, Unit Amatan,
Unit Analisis & Variabel Penelitian, Metode &
Langkah Pengumpulan Data, Metode Analisis
Data, Tahapan Penelitian.
Deduktif Kualitatif

PENDEKATAN
UNIT AMATAN
Pergeseran peruntukan
perumahan bersubsidi yang
terjadi di Kota Kekerabatan Maja

UNIT ANALISIS
Perumahan bersubsidi yang ada
di Kota Kekerabatan Maja

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Peruntukan Perumahan Bersubsidi Pergeseran Peruntukan Perumahan Pergeseran Peruntukan Perumahan
Bersubsidi Bersubsidi

• Kondisi Pembangunan • Aturan (Regulasi) • Faktor oleh Pemerintah


• Pangsa Pasar • Penyelenggaraan (Delivery) • Faktor oleh Pengembang
• Penghunian (Occupancy) • Faktor oleh Penghuni
Pergeseran Peruntukan Perumahan Bersubsidi di Kota Kekerabatan Maja
Cara
Variabel Indikator Parameter Kebutuhan Data Jenis Data
Memperoleh
Sejarah perkembangan pembangunan Observasi Lapangan,
Kondisi Pembangunan Sesuai/Tidak perumahan dan pembangunan sarana Primer dan Sekunder Wawancara dan
VARIABEL PENELITIAN

serta prasarana, timeline pembangunan Studi Literatur


Peruntukan Perumahan
Bersubsidi
Observasi Lapangan,
Status Ekonomi pembeli, Perkembangan
Pangsa Pasar Sesuai/Tidak Primer dan Sekunder Wawancara dan
harga penjualan Studi Literatur

Observasi Lapangan,
Peraturan dan kebijakan pemerintah pusat dan
Aturan (Regulasi) Sesuai/Tidak Primer dan Sekunder Wawancara dan
pemerintah daerah
Studi Literatur

Sejarah perkembangan pembangunan


perumahan dan Pembangunan sarana serta
prasarana, Harga jual unit, Peningkatan Harga Observasi Lapangan,
Pergeseran Peruntukan
Penyelenggaraan (Delivery) Sesuai/Tidak Jual dan Skema Pembiayaan, Jumlah Rumah Primer dan Sekunder Wawancara dan
Perumahan Bersubsidi
yang akan ada dan Timeline Perencanaan, Studi Literatur
Masterplan kawasan, Jumlah Rumah Terjual,
dan Tujuan Penjualan

Observasi Lapangan,
Jumlah Rumah Terbeli, Terhuni dan Kosong,
Penghunian (Occupancy) Sesuai/Tidak Primer dan Sekunder Wawancara dan
Tujuan pembelian, Kesesuaian Status Ekonomi
Studi Literatur

Observasi Lapangan
Faktor Oleh Pemerintah Ada/Tidak Primer
dan Wawancara
Faktor-Faktor Pergeseran
Hasil Temuan analisis Pergeseran Peruntukan Observasi Lapangan
Peruntukan Perumahan Faktor Oleh Pengembang Ada/Tidak Primer
Perumahan Bersubsidi (Deskriptif Eksploratif) dan Wawancara
Bersubsidi
Observasi Lapangan
Faktor Oleh Penghuni Ada/Tidak Primer
dan Wawancara
Sumber Data Jenis Data
Regulasi Pembangunan
Studi Literatur Faktor-faktor lokasi
Sejarah Pembangunan
Masterplan Perumahan
CARA & LANGKAH Jumlah Unit Rumah
PENGUMPULAN DATA Jumlah Unit Rumah Terjual
Harga per unit
Developer Nilai Lahan
1. Primer Pangsa pasar
2. Observasi Lapangan
Fasilitas Sosial tersedia dan
3. Wawancara
Prasarana dan Utilitas
4. Dokumentasi
lingkungan
5. Sekunder
Monografi Kelurahan
Kesesuaian Lahan
Pemerintah Daerah dan Peraturan dan kebijakan
Kantor Kelurahan pemerintah pusat dan
daerah
RDTR atau RTBL
METODE ANALISIS

Deskriptif Eksploratif
“Cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul untuk kemudian dianalisis dan
mencapai kesimpulan akhir. Digunakan untuk mencari serta menemukan.“

Analisis mengenai
Peruntukan Perumahan
Bersubsidi dan Pendeskripsian hasil
Mengkaji keterkaitan
Pergeserannya serta observasi dalam Perumusan rangkuman
antar data dan
faktor-faktor yang rangka pengecekan atau garis besar
informasi yang
mendukung pergeseran data dan informasi
didapat, serta teori-
peruntukan perumahan untuk mendukung
teori.
bersubsidi di Kota proses analisis.
Kekerabatan Maja
Responden Narasumber Cara Keterangan

Staff Bagian Perizinan


Dinas Perumahan,
Bapak Eka Wawancara Kawasan Permukiman,
dan Pertanahan

Pemerintah

Ibu Vina Wawancara


Staff Bagian Perizinan
Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman,
dan Pertanahan
Purposive
Bapak Parmin
Senior Sales PT.Citra
Wawancara Indepth Maja Raya J.O Sampling
Developer Bapak Wisnu Wawancara
Sales PT.Citra Maja
Raya J.O
Sales PT.Citra Maja
Bapak Tegar Wawancara Raya J.O
Park Lane Pak Juliani Blok B6/30
Park Lane Pak Riani Blok B31/05
Park Lane Pak Robertus Blok A2/20
Park Hill Ibu Novi Blok B21/02
Park Hill Pak Rama Blok B19/06
Park Hill Ibu Kartika Blok B15/16
Park Street Ibu Tini Blok B3/20
Park Street Pak Roni Blok B4/08
Park Street
Park Way
Park Way
Pak Rahmat
Ibu Leni
Pak Niko
Blok A2/03
Blok B5/18
Blok B4/21
Accidental
Park Way
Park Ville
Park Ville
Pak Sandi
Pak Gerry
Pak Jauhari
Blok A03/09
Blok A18/06
Blok A2/15 Pembeli dan
Sampling
Park Ville Pak Hendra Blok A18/11 Wawancara Penghuni
Penghuni Spring Dale Pak Lius Blok C06/02 Indepth Perumahan Citra
Spring Dale
Spring Dale
Ibu Kecik
Pak Citut
Blok C51/10
Blok C51/12
Maja Raya 30 sampel wawancara, dari
Spring Field Pak Yono Blok C01/10 total 74 penghuni tetap di
Spring Field Pak Hari Blok C2/91
Spring Field Ibu Malia Blok C33/17 Perumahan Citra Maja Raya
Spring Valley Pak Hendi Blok B05/16
Spring Valley Ibu Heni Blok B03/05
Spring View Ibu Lin Blok A02/10

Populasi Sampel
Spring View Ibu Eni Blok A09/52
Spring View Ibu Siti Maryam Blok A37/26
Spring View Ibu Maria Blok B33/17
Spring Wood Pak Arya Blok B12/05
Spring Wood Pak Dani Blok A 02/04
Spring Wood Pak Rendy Blok A 05/02
Gambaran Umum
Lokasi Kota Kekerabatan Maja, Kecamatan Maja,
Wilayah Administrasi, Komposisi Kependudukan,
Sarana Prasarana, Perumahan Citra Maja Raya
Kota Fungsional Maja

Kota Kekerabatan Maja (KKM)


merupakan kota baru fungsional yang
ditetapkan sebagai Kota penyangga
pertumbuhan Jakarta berdasarkan
Kementrian Perumahan Rakyat
(Kemenpera) melalui surat No.
02/KPTS/M/1998. Baru kembali aktif
dikembangkan kembali pada tahun 2015
sesuai dengan ditetapkannya RPJMN
2015-2019
Sebagai Alternative Counter Magnet
Kota Fungsional Maja

Sebelah Utara :Kecamatan Cikande


Sebelah Barat : Kecamatan Rangkasbitung
Sebelah Selatan : Kecamatan Karian
Sebelah Timur : Kecamatan Parung Panjang

Kecamatan Maja 5.250 Ha


Kecamatan Cisoka dan Tigaraksa seluas 2.650 Ha
Kecamatan Tenjo di Kabupaten Bogor seluas 3.000 Ha
Total luasan 10.900 Ha
Kecamatan Maja

Kawasan strategis
ekonomi kabupaten
maupun nasional,
RPJMN 2015-2019

Berpotensi menjadi
kawasan ekonomi
dengan tingkat
Luas Kecamatan 6827 Ha Luas permukiman 2,493.01 Ha persaingan regional
Kecamatan Maja
Kondisi Geografis

Kecamatan Maja terdiri dari 14 desa


Dengan curah hujan rata-rata per tahun di
Kecamatan Maja mencapai 2.000-4.000 mm serta
suhu udara antara 24°-30 °C.
topografi kemiringan <15%,
Diketinggian 140 mdpl (Bebas Banjir)
100% Dataran Rendah
Sebelah Barat : Kecamatan Rangkasbitung
Sebelah Utara : Kabupaten Tangerang
Sebelah Timur : Kota Bogor
Sebelah Selatan : Kecamatan Curugbitung
Kecamatan Maja
Sarana - Prasarana
• KRL (Kereta Rel Listrik)
sebagai akses menuju dan
dari wilayah Jabodetabek,
• Rencana DAM karian
sebagai supply air baku
• Jalan kolektor yang
menghubungkan
Rangkasbitung-Bogor dan
Cikande-Jasinga.
• Akses tol Merak-Jakarta

8 TK 5 pasar
31 SD 11 Minimarket
15 SMP 60 Toko
5 SMA 0 Supermarket

58 Posyandu
3 Puskesmas
3 Balai Pengobatan
2 Praktik Dokter
13 Praktik Bidan
Perumahan Citra Maja Raya

Dikembangkan oleh PT. Citra


Maja Raya JO ( Joint
Operation). Diproyeksikan
bahwa perumahan ini akan
mampu menyediakan +/-
100.000 hunian murah bagi
masyarakat yang hendak
bekerja di Jabodetabek
Meskipun terletak di Kota
Kekerabatan Maja, Namun
status perizinan
pembangunan perumahan
dibawah peraturan
administrasi pusat dan
Batas Barat : Jl. Raya Kopo-Maja
Batas Utara : Jalur KRL Rangkasbitung-Jakarta pemerintah daerah
Batas Timur : Jl.Cibeurum Kabupaten Lebak
Batas Selatan : Jl.Mekarsari dan Jl.Kopisangiang
Perumahan Citra Maja Raya

RS atau Rumah sederhana :


10 Kluster
Tipe 22/60, 27/72 dan 36/72
156 jt – 226 jt (tahun 2019)
Dipromosikan sebagai hunian murah harga
subsidi

RE atau Real Estate :


5 Kluster
Tipe 27/72, 36/72 dan 42/96
315 jt – 443 jt (tahun 2019),
Pembahasan
Peruntukan Perumahan Bersubsidi, Pergeseran
Peruntukan Perumahan Bersubsidi, Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pergeseran Peruntukan
Perumahan Bersubsidi
Kondisi Pembangunan 2014
Pembangunan ditandai
• Land Clearing dengan dilakukannya
2014 • Cut and Fill Gerbang Utama land clearing dan cut
and fill kawasan.
• Pembangunan Gerbang Utama dan Marketing Office
2015 • Pembangunan Rumah Contoh dan +/- 5000 Rumah mulai resmi melakukan
pemasaran, dengan
• Pembangunan Commercial Area, Boulevard Utama dan Flyover sistem pembelian rumah
2016 • Pembangunan Landscape Kawasan, +/- 2000 Rumah dan +/- 500 Ruko bersifat “indent” selama
kurang lebih 2 tahun dan
• Pembangunan Sportclub, Ecopark, Klinik Kesehatan, Alfamart dan Shuttle Bus
habis terjual
2017 • Pembangunan +/- 6500 Rumah

• Pembangunan Boulevard Utama CMR 2, CBD Area, dan EcoPlaza Rumah yang ditawarkan
2018 • Pembangunan New Marketing Office, Sarana Ibadah dan Commuter Bus adala kluster RS dengan
tipe rumah 22/60, 27/72
• Pembangunan Waterpark, Sekolah dan Pasar Modern dan 36/72.
2019 • Pembangunan Sportclub, Sarana Ibadah dan Feeder Bus Harga 119 -160 juta
Kondisi Pembangunan 2015
Pembangunan marketing
office, rumah contoh dan
pembangunan +/- 5000
hunian dalam kategori RS
(rumah sederhana)

Kluster :
Park Lane 1000 rumah
Park Way 529 rumah
Park Ville 572 rumah
Spring Wood 670 rumah
Spring Dale 690 rumah
Spring Valley 210 rumah
Kondisi Pembangunan 2016
Pembangunan
commercial area,
boulevard utama dan
flyover yang diikuti
dengan pembangunan
rumah sebanyak +/- 2000
rumah dan 500 ruko.

Mulai melakukan serah


terima kunci kepada
pembeli rumah ditahap
pertama

Kluster
Park Hill 282 rumah,
Park Street 205 rumah,
spring field 717 rumah
Kondisi Pembangunan 2017
Dibangunnya Sportclub,
Ecopark, Klinik Kesehatan,
Alfamart dan Shuttle Bus
serta melanjutkan
pembangunan
perumahan +/- 6500
rumah yang didominasi
oleh rumah bertipe RE
(Real Estate).

Kluster Spring View


dengan jumlah rumah
dibangun mencapai 1200
rumah.
Kondisi Pembangunan 2018-2019
Pembangunan Boulevard
Utama CMR 2, CBD Area,
dan EcoPlaza
Pembangunan New
Marketing Office, Sarana
Ibadah dan Commuter
Bus
Pembangunan Waterpark,
Sekolah dan Pasar
Modern
Kondisi Pembangunan

Pembangunan belum “[…]Jalan masih banyak yang belum jadi, belum sesuai rencana
sepenuhnya terselesaikan sama perumahan ini masih sepi aja sih[…]” (Wawancara Pak
Hendi 2 Februari 2019)

“[…]Penerangan jalan belum ada, perumahan sepi, fasilitas


kesesuaian belum lengkap, mungkin karena masih ngebangun juga, tapi
pembangunan yang ada kalo udah semua ada rumahnya kayaknya bakal sesuai dengan
belum dapat memenuhi yang ditawarkan[…]” (Wawancara Ibu Kecil 2 Februari 2019)
ekspektasi minimal
“[…]Tidak ada fasilitas yang penting sampai saat ini di
perumahan ini mas, seperti rumah sakit atau sekolah mas,
padahal itu yang bisa bikin perumahan ini ramai. mau ke pasar
Pembangunan fasilitas juga jauh padahal katanya mau ada pasar modern[…]”
disetiap kluster yang (Wawancara Pak Hari 2 Februari 2019)
dihuni oleh masyarakat
seharusnya sudah dapat
diselesaikan
Pangsa Pasar
Harga perumahan yang “[…]Buat tempat tinggal mas, soalnya belum punya rumah.
berada dibawah harga Untuk pendapatan saya 4.5 jutaan mas pengeluarannya 4
bersubsidi, namun tidak jutaan tapi yang kadang lebih atau kurang sih[…]” (Wawancara
memiliki syarat peruntukan Pak Citut 2 Feb 2019)
tertentu, menjadikan
pangsa pasar di
perumahan citra maja raya “[…]Saya punya rumah lain di Jakarta, kesini ya kalo
bersifat umum weekend sabtu-minggu aja, sekalian ngisi waktu luang
dan ngurus rumah yang disini, pendapatan saya
perbulan 15 jutaan mas, untuk pengeluaranya ya 10
jutaan lah[…]” (Wawancara Pak Julianus 1 Feb 2019)

Harga yang sesuai harga


bersubsidi, seharusnya “[…]Ini yang beli bisa siapa aja mas, skema pembiayaannya ya
kepemilikan/penjualan sesuai pendapatan, kalo di banknya lolos pengajuan KPR ya bisa
ditujukan kepada lanjut beli ataupun kalau mau cash keras atau bertahap juga
masyarakat yang bersifat
spesifik. bisa[…]” (Wawancara Pak Parmin 28 Januari 2019)
Pangsa Pasar
Harga rumah di Peningkatan Harga Jual Rumah 2014-2019 (Dalam Juta Rupiah)
Perumahan Citra Maja Raya 250

relatif memiliki
peningkatan harga yang 200

cukup signifikan :
Tipe 22/60 114-170 Juta 150
Tipe 27/72 132-200 Juta
Tipe 36/72 160-220 Juta
Sistem Cash Keras, Cash
100

Bertahap, KPR 5, 10 dan 15


Tahun 50

Kenaikan selama 5 Tahun,


47% 0
2014 2015 2016 2017 2018-2019
Tipe 22/60 114 134 140 149 160
Peningkatan harga yang Tipe 27/72 132 152 168 180 200

terjadi setiap tahunnya Tipe 36/72 160 165 200 226

dengan signifikan, Tipe 22/60 Tipe 27/72 Tipe 36/72

mempersempit pangsa
pasar dari Perumahan
Citra Maja Raya.
Rangkuman

kesesuaian • Land Clearing


pembangunan yang ada 2014 • Cut and Fill Gerbang Utama
belum dapat memenuhi
ekspektasi minimal • Pembangunan Gerbang Utama dan Marketing Office
2015 • Pembangunan Rumah Contoh dan +/- 5000 Rumah

• Pembangunan Commercial Area, Boulevard Utama dan Flyover


2016 • Pembangunan Landscape Kawasan, +/- 2000 Rumah dan +/- 500 Ruko
Peningkatan harga yang
terjadi setiap tahunnya • Pembangunan Sportclub, Ecopark, Klinik Kesehatan, Alfamart dan Shuttle Bus
dengan signifikan, 2017 • Pembangunan +/- 6500 Rumah
mempersempit pangsa
pasar dari Perumahan • Pembangunan Boulevard Utama CMR 2, CBD Area, dan EcoPlaza
Citra Maja Raya. • Pembangunan New Marketing Office, Sarana Ibadah dan Commuter Bus
2018

• Pembangunan Waterpark, Sekolah dan Pasar Modern


2019 • Pembangunan Sportclub, Sarana Ibadah dan Feeder Bus
Perumahan Citra Maja Raya
Pergeseran Peruntukan Perumahan Bersubsidi
berada dalam pengaturan
administrasi pemerintah pusat Aturan (Regulasi)
dan pemerintah daerah
Kabupaten Lebak.

Pergeseran yang terjadi bukan


disebabkan oleh adanya
perubahan regulasi selama
proses pembangunan.

Belum adanya regulasi dari


pemerintah sampai dengan saat
ini terkait pengaturan harga jual
perumahan yang berada
dibawah harga bersubsidi
dengan status peruntukan
penjualan yang bersifat umum.
Pengembang bisa menjual
perumahan harga subsidi
dengan peruntukan
Aturan (Regulasi)
penjualan bukan perumahan
bersubsidi.

“[…]Untuk perihal harga penjualan itu lebih diatur diperaturan perbankan,


Peran pemerintah hanya Dinas perkim hanya sebatas memberikan perizinan sesuai permohonannya,
mengatur dalam regulasi dan diverifikasi sesuai dengan teknis dan administrasinya, sehingga nanti
perizinan yang diajukan ada perbedaan antara perizinan non subsidi dan subsidi, dan juga akan
pengembang (verifikasi) teridentifikasi sesuai dengan jenis permohonannya, jadi sejauh ini di
dan masalah teknis terkait pemerintah daerah khususnya dinas perkim sendiri tidak atau belum
sarana prasarana serta mempunyai aturan baku terkait masalah harga jual perumahan subsidi, tapi
fisik bangunan.
mungkin kedepannya akan ada fungsi kontrol dan pengawasan terkait
subsidi dan non subsidi, itupun kemungkinan tidak ada kaitannya dengan
masalah keuangan atau harga jual, hanya terkait masalah teknis dan fisik
bangunan saja[…]”
memberikan dampak pada
bergesernya peruntukan
perumahan, baik dalam
(Wawancara Pak Eka Bagian Perizinan Dinas Perumahan dan Kawasan
tatanan penyelenggara Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lebak 4 Maret 2019)
ataupun penghuni
(occupancy).
Pergeseran yang terjadi dalam
penyelenggaraan adalah Penyelenggaraan (Delivery)
ketidaksesuaian pangsa pasar.
“[…]Ini yang beli bisa siapa aja mas, skema pembiayaannya ya
harga jual hunian yang berada
dibawah harga bersubsidi.Tidak sesuai pendapatan, kalo di banknya lolos pengajuan KPR ya bisa
diperuntukan khusus bagi lanjut beli ataupun kalau mau cash keras atau bertahap juga
masyarakat yang membutuhkan bisa[…]” (Wawancara Pak Parmin Senior Sales Citra Maja Raya 28
Januari 2019)
“[…]Ada yang sebagai investasi namun ada juga yang menunggu
fasilitas-fasilitas yang ditunggu, seperti sekolah, pasar, sarana ibadah dan
lain-lain yang dibutuhkan[…]”
Pergeseran lainnya adalah (Wawancara Pak Parmin Senior Sales Citra Maja Raya 4 Maret 2019)
diperbolehkannya Perumahan
Citra Maja Raya sebagai “[…]Baik pak....ada beberapa yang membuat tertarik dengan Citra Maja Raya. Yang
sebuah hunian investasi bagi pertama adalah aksesnya sudah ada kereta api rata-rata yang disampaikan dari
masyarakat kalangan pembeli, yang kedua adalah property dari Ciputra Group, selanjutnya harga yg
menengah-atas terjangkau dan sangat murah. Selanjutnya rumahnya rata-rata layak huni, selain itu
kedepannya akan jadi kota Mandiri dan termasuk kota baru yang direncanakan
program pemerintah di daerah Maja, kemudian lahannya sangat luas dikategori
Sehingga pembeli yang ada property, selanjutnya yang membuat tertarik sekali dalam waktu singkat baru berdiri
bebas untuk memilih 3th sudah menjual 13.500 lebih. Dan saya sendiri sudah ikut merasakan
menempati hunian yang ada untungnya investasi di Citra Maja Raya, karena awal beli type paling kecil saja
atau tidak tanpa diatur oleh harga 119jutaan sekarang sudah 170jutaan kurang lebih begitu[…]”
penyelenggara ataupun
regulasi. (Wawancara Pak Parmin Senior Sales Citra Maja Raya 4 Maret 2019)
Penghuni
Jumlah
Kluster Tahun Jenis Tipe Mengo
Rumah Tetap
22/60
ntrak
Penghunian (Occupancy)
Park Hill 2016 RS 27/72 282 9 3
36/72
Park
2015 RS
22/60
27/72 1000 16 9
6075 rumah yang sudah laku terjual,
74 KK yang menghuni rumah dengan status kepemilikan
Lane
36/72
22/60
Park
Street
2016 RS 27/72 205 3 4 40 KK penghuni rumah dengan status mengontrak
36/72
Park
22/60 5961 rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya.
2015 RS 27/72 529 3 6
Way
36/72
Park
22/60 Pergeseran kepemilikan, seharusnya dijadikan tempat tinggal ternyata
2015 RS 27/72 572 5 2
Ville
36/72 dibiarkan kosong, mengindikasikan bahwa rumah yang dibeli bukan
Spring
22/60 merupakan rumah untuk ditempati.
2015 RS 27/72 690 3 3
Dale
36/72
Spring
22/60 “[…] Kluster ini sering kosong mas kayak sekarang ini, disini yang tinggal
2015 RS 27/72 210 2 0 ada 3 KK, Bu Leni, Pak Niko sama Pak Sandi. Tapi sekarang semuanya lagi
Valley
36/72
22/60
pada di rumah yang di Jakarta […]” (Wawancara PA, satpam kluster Park
Spring Way, 2 Februari 2019)
2015 RS 27/72 670 12 4
Wood
36/72
22/60
Spring
Field
2016 RS 27/72 717 12 3 “[…]saya punya rumah lain di Jakarta, kesini ya kalo weekend sabtu-minggu
36/72 aja, sekalian ngisi waktu luang dan ngurus rumah yang disini […] ”
22/60
Spring
2017 RS 27/72 1200 9 6
(Wawancara Pak Julianus 1 Feb 2019)
View
36/72
Jumlah 6075 74 40
Kosong 5961
Tujuan pembangunan Penghunian (Occupancy)
perumahan adalah
memenuhi permintaan
perumahan dan memenuhi
kebutuhan rumah yang layak “[…]Tadinya buat investasi mas tapi karena kerasa
huni
berat harus bayar cicilan sama bayar kos/kontrak
akhirnya jadi tempat buat ditinggalin deh ini[…]”
(Wawancara Bu Riani 1 Februari 2019)
Penghuni saat ini, tidak
sepenuhnya menghabiskan “[…]Awal beli buat investasi mas, soalnya kan yang bangun
waktu tinggal di rumah Ciputra, terus kalau dibandingin sama citraland yang lain
tersebut, melainkan harganya naik juga pasti, saya ngeliat citraland yang di
memiliki rumah lain dilokasi cikupa naiknya udah berkali-kali lipat, tapi karena keluarga
yang berbeda. saya di desa dan saya kerjanya di BSD rumah ini jadinya
ditempatin buat saya kerja mas[…]” (Wawancara Pak Robertus
1 Feb 2019)
pergeseran yang terjadi “[…]Tujuan membeli rumah disini sih Investasi, soalnya
merupakan dampak dari Maja punya ciputra dan bakal maju, saya punya rumah lain
tatanan regulasi dan di Jakarta, kesini ya kalo weekend sabtu-minggu aja,
penyelenggara yang belum sekalian ngisi waktu luang dan ngurus rumah yang
bisa untuk meminimalisir disini[…]” (Wawancara Pak Julianus 1 Feb 2019)
hal tersebut.
Rangkuman
Belum adanya regulasi yang berkaitan dengan
Pergeseran peruntukan
pengaturan harga jual perumahan bersubsidi dengan
perumahan bersubsidi
status peruntukan penjualan yang bersifat umum
dapat ditinjau
pergeserannya dengan
melihat peran serta aturan
(regulasi), penyelenggaraan
(delivery), dan penghunian
(occupancy). Pergeseran dalam penyelenggaraan adalah
diperbolehkannya Perumahan Citra Maja Raya sebagai
sebuah hunian investasi bagi masyarakat kalangan
menengah-atas

Tidak adanya regulasi Pergeseran dalam tatanan penghunian (occupancy)


berdampak pada tatanan dapat dilihat berdasarkan jumlah hunian yang saat ini
penyelenggaraan dan ditempati, serta tujuan pembelian perumahan yang
penghunian tidak sejalan dengan tujuan pembangunan perumahan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergeseran Peruntukan Perumahan Bersubsidi Perumahan Citra Maja Raya
masuk kedalam wilayah
Faktor oleh Pemerintah administrasi Kabupaten
Lebak yang mengikuti
semua aturan pemerintah
“ Untuk perihal harga penjualan itu lebih diatur diperaturan perbankan, Dinas perkim pusat. .
hanya sebatas memberikan perizinan sesuai permohonannya, dan diverifikasi sesuai
dengan teknis dan administrasinya, sehingga nanti ada perbedaan antara perizinan
non subsidi dan subsidi, dan juga akan teridentifikasi sesuai dengan jenis
permohonannya, jadi sejauh ini di pemerintah daerah khususnya dinas perkim sendiri Pemerintah tidak memiliki
tidak atau belum mempunyai aturan baku terkait masalah harga jual perumahan regulasi yang berkaitan
subsidi, tapi mungkin kedepannya akan ada fungsi kontrol dan pengawasan terkait dengan pengaturan harga
subsidi dan non subsidi, itupun kemungkinan tidak ada kaitannya dengan masalah jual perumahan berada
keuangan atau harga jual, hanya terkait masalah teknis dan fisik bangunan saja.” dibawah harga perumahan
bersubsidi dengan status
(Wawancara Pak Eka Bagian Perizinan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman peruntukan penjualan yang
dan Pertanahan Kabupaten Lebak 4 Maret 2019) bersifat umum.

Hal tersebut mempengaruhi


tatanan lainnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergeseran Peruntukan Perumahan Bersubsidi Perumahan Citra Maja Raya
masuk kedalam wilayah
Faktor oleh Pemerintah administrasi Kabupaten
Lebak yang mengikuti
semua aturan pemerintah
pusat. .

Pemerintah tidak memiliki


regulasi yang berkaitan
dengan pengaturan harga
jual perumahan berada
dibawah harga perumahan
bersubsidi dengan status
peruntukan penjualan yang
bersifat umum.

Hal tersebut mempengaruhi


tatanan lainnya.
Pertimbangan pengembang
Faktor oleh Pengembang perumahan dalam
melakukan pembangunan
adalah menyesuaikan
“ Baik pak....ada beberapa yang membuat tertarik dengan Citra Maja Raya. Yang dengan target pasar dan
pertama adalah aksesnya sudah ada kereta api rata-rata yang disampaikan dari calon konsumen
pembeli, yang kedua adalah property dari Ciputra Group, selanjutnya harga yg
terjangkau dan sangat murah. Selanjutnya rumahnya rata-rata layak huni, selain itu
kedepannya akan jadi kota Mandiri dan termasuk kota baru yang direncanakan
program pemerintah di daerah Maja, kemudian lahannya sangat luas dikategori Diperbolehkannya pihak
property, selanjutnya yang membuat tertarik sekali dalam waktu singkat baru berdiri pengembang mengajukan
3th sudah menjual 13.500 lebih. Dan saya sendiri sudah ikut merasakan perizinan pembangunan
untungnya investasi di Citra Maja Raya, karena awal beli type paling kecil saja perumahan non-subsidi
harga 119jutaan sekarang sudah 170jutaan kurang lebih begitu……” namun menjualnya dengan
harga perumahan
(Wawancara Pak Parmin Senior Sales Citra Maja Raya 4 Maret 2019) bersubsidi

“ ……Ada yang sebagai investasi namun ada juga yang menunggu


fasilitas-fasilitas yang ditunggu, seperti sekolah, pasar, sarana ibadah dan Diperbolehkannya hunian di
lain-lain yang dibutuhkan.” Perumahan Citra Maja Raya
dijadikan sebagai sebuah
(Wawancara Pak Parmin Senior Sales Citra Maja Raya 4 Maret 2019) sarana investasi
Pertimbangan pengembang
Faktor oleh Pengembang perumahan dalam
melakukan pembangunan
adalah menyesuaikan
dengan target pasar dan
calon konsumen

Diperbolehkannya pihak
pengembang mengajukan
perizinan pembangunan
perumahan non-subsidi
namun menjualnya dengan
harga perumahan
bersubsidi

Diperbolehkannya hunian di
Perumahan Citra Maja Raya
dijadikan sebagai sebuah
sarana investasi
Faktor oleh Penghuni
Pembeli Perumahan Citra
“[…]Tadinya buat investasi mas tapi karena kerasa berat Maja Raya didominasi oleh
harus bayar cicilan sama bayar kos/kontrak akhirnya jadi pengusaha dan pegawai
tempat buat ditinggalin deh ini[…]” (Wawancara Bu Riani 1 swasta yang berasal
Februari 2019) (Jabodetabek)

“[…]Awal beli buat investasi mas, soalnya kan yang bangun Ciputra,
Pembeli Perumahan memilih
terus kalau dibandingin sama citraland yang lain harganya naik juga
perumahan yang ada, tidak
pasti, saya ngeliat citraland yang di cikupa naiknya udah berkali-kali
hanya sebagai sarana
lipat, tapi karena keluarga saya di desa dan saya kerjanya di BSD
tempat tinggal melainkan
rumah ini jadinya ditempatin buat saya kerja mas[…]” (Wawancara
sebagai saran berinvestasi
Pak Robertus 1 Feb 2019)
dan diketahui pengembang

“[…]Tujuan membeli rumah disini sih Investasi, soalnya Maja


punya ciputra dan bakal maju, saya punya rumah lain di Jakarta,
kesini ya kalo weekend sabtu-minggu aja, sekalian ngisi waktu Dampak dari minimnya
luang dan ngurus rumah yang disini[…]” (Wawancara Pak Julianus regulasi kepemilikan
1 Feb 2019) oleh pemerintah.
Faktor oleh Penghuni
Pembeli Perumahan Citra
Maja Raya didominasi oleh
pengusaha dan pegawai
swasta yang berasal
(Jabodetabek)

Pembeli Perumahan memilih


perumahan yang ada, tidak
hanya sebagai sarana
tempat tinggal melainkan
sebagai saran berinvestasi
dan diketahui pengembang

Dampak dari minimnya


regulasi kepemilikan
oleh pemerintah.
Rangkuman

Celah :
Diperbolehkannya melakukan pembangunan,
penjualan dan pembelian hunian bersubsidi,
dengan perizinan perumahan non-subsidi
Tidak adanya regulasi berdampak pada tatanan
penyelenggaraan dan penghunian
Diskusi Komprehensif

Pembangunan Perumahan
Citra Maja Raya sampai Pergeseran dalam tatanan
Pergeseran dalam tatanan
dengan saat ini telah penyelenggaraan
penghunian (Occupancy)
memasuki tahap (Delivery)
pembangunan ketiga

Faktor pergeseran dalam


Pangsa pasar penjualan tatanan penyelenggaraan
perumahan bersifat umum, Pergeseran dalam tatanan dan penghunian
meskipun dijual dengan aturan (regulasi) merupakan dampak dari
harga bersubsidi faktor dalam tatanan
aturan

Selama pembangunan
Perubahan dan
perumahan terjadi
penambahan regulasi tidak
berbagai perubahan dan
berpengaruh
penambahan regulasi
Kontribusi Teoritik
Tujuan
Pembangunan
Perumahan UU 1
Tahun 2011 dan Aca
Sugandhi (2005)
Wilayah Harga Standar Subsidi
Jawa (kecuali Jabodetabek) Rp. 130.000.000
Faktor Pembelian
Faktor Sumatera (Kecuali Kep.Riau dan Bangka Belitung) Rp. 130.000.000
Perumahan
Pengembangan Kalimantan Rp. 142.000.000
Perumahan Tjiptono (2009),
Sinulingga (2018), Sulawesi Rp. 136.000.000
Saputra dkk (2015)
Shinta (2002) Maluku dan Maluku Utara Rp. 148.500.000
Bali dan Nusa Tenggara Rp. 148.500.000
Papua dan Papua Barat Rp. 205.000.000
Kep.Riau dan Bangka Belitung Rp. 136.000.000
Jabodetabek Rp. 148.500.000

Syarat dan Jenis


Standar Harga Subsidi
Hunian Bersubsidi
Ibrahim (2015)
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
Faktor oleh Penghuni :
Adanya potensi
Pergeseran investasi
ditatanan
Harga jual dibawah
pemerintah harga subsidi
(Regulasi)
Faktor oleh Kepercayaan terhadap Faktor oleh
Pengembang : developer Pemerintah :
Pergeseran Perumahan citra Regulasi regulasi
ditatanan maja raya bukan pembangunan
Penyelenggaraa merupakan rumah perumahan
n (Delivery) subsidi asli bersubsidi

Pergeseran Pergeseran
ditatanan Peruntukan
Penghunian Perumahan
Bersubsidi
(Occupancy)

Pergeseran Peruntukan Perumahan Faktor Pergeseran Peruntukan Perumahan


Bersubsidi Bersubsidi
Saran

Pembeli Perumahan, Peneliti Selanjutnya,


Tujuan pembelian rumah diluar kategori Penelitian yang berkaitan dengan skema
perumahan bersubsidi memang tidak dibatasi peruntukan perumahan bersubsidi
jumlah dan persyaratannya, namun untuk seharusnya mulai dapat gencar untuk
mendukung pengembangan kota dilakukan melihat adanya ketidaksesuaian
kekerabatan maja akan lebih baik untuk regulasi yang terjadi saat ini, sehingga
menempati hunian yang ada memerlukan alternatif lain dalam hal skema
peruntukan perumahan bersubsidi dan
penentuan lainnya sebagai acuan
pembangunan dan pengembangan
perumahan bersubsidi kedepannya.
Saran

Pemerintah, Pengembang ,
Perlu dibuatnya peraturan yang berkaitan Pembangunan sarana-prasarana atau fasilitas
dengan harga jual perumahan yaitu, penunjang seharusnya dapat segera
perumahan dengan harga jual masuk kedalam diselesaikan sebagai daya tarik masyarakat
kategori harga bersubsidi seharusnya untuk mulai menghuni perumahan yang ada
langsung dimasukan ke dalam kategori
perumahan bersubsidi dengan peruntukan
khusus sesuai dengan persyaratan yang
belaku, dengan sistem standarisasi harga.

Anda mungkin juga menyukai