O Dari, Ubi, Dan Sagu O:, Kacang-Kacangan O:, Jamur Kupinng Tomat
O Dari, Ubi, Dan Sagu O:, Kacang-Kacangan O:, Jamur Kupinng Tomat
Jenis
Makanan yang diperbolehkan
o Dari sumber karbohidrat kompleks tapi dibatasi:
Nasi, roti, kentang, singkong, ubi, dan sagu
o Protein rendah lemak:
Ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, kacang-
kacangan
o Sayur yang bebas dikonsumsi:
Oyong, ketimun, labu air, labu siam, lobak, selada air, jamur
kupinng tomat
Makanan yang harus dibatasi
o Sayuran dengan karbohidrat tinggi:
Buncis, kapri, kacang panjang, wortel, daun singkong , bayam
o Buah berkalori tinggi:
Nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, sawo (Waspadji,
2007).
o Gula untuk bumbu < 5% kebutuhan energi
Makanan yang dihindari
o Makanan tinggi kolesterol (ADA, 2010)
o Makanan jenis gula seperti:
Gula pasir, gula jawa, sirup, eskrim, susu kental manis, selai
o Makanan tinggi natrium atau garam
Seperti ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan dengan
garam (PERKENI, 2011)
b. Jumlah
Jumlah makanan yang dikonsumsi penderita DM disesuaikan dengan
jumlah kalori yang dibutuhkan, yaitu dengan memperhitungkan kebutuhan
kalori basal lalu ditambah dan dikurangi bergantung beberapa faktor seperti
jenis kelamin, umur, aktivitas, dan status gizi (PERKENI, 2011).
Selain itu jumlah komposisi energy terdiri dari Karbohidrat 45-65%
dari energy total, protein 10-20% dari energy total dan lemak 20-25% energy
total (PERKENI, 2011).
4. Status Gizi
o Gemuk dikurangi 20-30%
o Kurus ditambah 20-30% (PERKENI, 2011)
Stastus gizi ditentukan dengan menghitung IMT
IMT: BB/(TB (M))2
Keterangan :
BB kurang: 18,5 kebawah
BB Normal: 18,5-22,9
BB berlebih: 23-29,9
Obesitas : 30 ke atas
5. Setelah semuanya dihitung, untuk menemukan total kebutuhan
energy, Energi basal dikurangi atau ditambah dari faktor faktor
yang disebutkan seperti jenis kelamin, usia, aktivitas dan status
gizi.
Contoh kasus: