Anda di halaman 1dari 2

RISET GROUNDED THEORY

Definisi

Berfokus pada cerita individual yang dituturkan oleh para partisipan, dan fenomenologi
menekankan pengalaman yang sama pada sejumlah individu. Tujuan dari studi grounded theory
adalah untuk bergerak keluar dari deskripsi dan untuk memunculkan atau menemukan teori. Ide
pentingnya adalah pengembangan teori ini tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dimunculkan
atau didasarkan pada data dari para partisipan yang telah mengalami proses tersebut.

Grounded theory merupakan desain riset kualitatif yang penelitinya memunculkan penjelasan
umum tentang proses, aksi, atau interaksi yang dibentuk oleh pandangan dari sejumlah besar
partisipan.

Ciri Utama dari Grounded Theory

 Peneliti memfokuskan pada proses atau aksi yang memiliki tahapan atau fase khas yang terjadi
sepanjang waktu..
 Peneliti berusaha mengembangkan teori tentang proses atau aksi.
 Peneliti menuliskan ide berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis (memoing).
 Bentuk utama dari pengumpulan data adalah wawancara yang penelitinya secara konstan
membandingkan data yang dikumpulkan dari para partisipan dengan ide tentang teori baru.
 Analisis data dapat distrukturkan dan mengikuti pola pengembangan kategori terbuka,
memilih satu kategori untuk menjadi fokus dari teori tersebut, dan kemudian memperinci
kategori tambahan untuk membentuk model teoritis.

Tipe Grounded Theory

Pendekatan popular dalam Grounded Theory adalah prosedur sistematis dan pendekatan
konstruktivis.
1. Dalam prosedur yang sistematis, peneliti berusaha mengembangkan secara sistematis teori
yang menjelaskan proses, aksi, atau interaksi dari topik.
2. Dalam gagasan konstruktivisme ialah pendekatan interpretatif dalam penelitian dengan
pedoman fleksibel, fokus pada teori yang dikembangkan yang bergantung pada pandangan
peneliti.

Prosedur untuk Pelaksanaan Riset Grounded Theory

Peneliti memulai dengan menentukan apakah grounded theory paling cocok untuk mempelajari
problem risetnya. Grounded theory adalah desain yang baik untuk digunakan ketika tidak
didapatkan teori untuk menjelaskan atau memahami proses. Pertanyaan riset yang diajukan oleh
peneliti kepada para partisipan akan diarahkan untuk memahami bagaimana individu mengalami
proses tersebut dan mengidentifikasi tahap dalam proses tersebut. Pertanyaan ini biasanya
ditanyakan dalam wawancara, meskipun bentuk data yang lain juga dikumpulkan, misalnya
pengamatan, dokumen, dan bahan audiovisual. Analisis data berlangsung secara bertahap. Hasil
dari proses pengumpulan data dan analisis data ini adalah suatu teori, teori level-substansial.

Tantangan

Peneliti perlu menyingkirkan, sejauh mungkin, ide atau pengertian teoritis sehingga teori
substantif analistis dapat muncul. Peneliti juga akan menghadapi kesulitan dalam menentukan
kapan kategori telah jenuh atau kapan teorinya telah diperinci. Peneliti perlu mengakui bahwa
hasil utama dari studi ini adalah teori dengan komponen yang spesifik: fenomena sentral, kondisi
kausal, strategi, kondisi dan konteks, dan konsekuensi.

Referensi : Chreswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih diantara Lima
Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai