390
TEKNIK-TEKNIK BIOLOGI MOLEKULAR
DAN SELULAR PADA KANKER
Bambang Karsono
PENDAHULUAN
Berkerbangrya kemampuanteknk pemeritsaan dbidang
biologi mletular telah mendorong perubahan yang cepat
dalam Kemampuan membuat diagnosis telainan genet,
Di masa yang lampau kelainan genetk didiagnosis
secara dedultit dar manifests fenotipnye, yaitu dengan
itera kins dan pereriseanbiokimiai,Kriteria Kins
seringkali meragukan, di samping itu kelainan genetic
Kadang kadong butuh wakt lama baru bermanfestas
Pemeriksaan biokimiaw juga sering membingungkan
dan tadang perl tindakan inves. Kiera Knis dan uj
biokimiawi elas tak mungkin untuk medeteksi carrier
Kelainan genet dan membua diagnosis kelainan genet
secara entenat
Keterbatasan yang pentng dari metoda diagnostik
rmolekar adalah perubahan genetkyang meltrbeltangi
penyekit Keturunan seringlali amat heterogen. Kita
fahu bahwa mutas! pede gen ini dapat berupe, dees
suatu wilayah (region kromosoin, delesi gen, delesi
exon, duplikasirangkelan nukleotia, inersi suatu
rangkeian nukletida dan mutasi tik point mutation).
Apapun bentuk muta genetitnya yang pasti mutas
ini menyebabkan hilangnyafungsi gen tersebut. Dalam
tart moleularKadong-tadang Kelainan genni seregam
seperti miselnya pada penyat el bulan sbi icke cel,
ramun dapat juga amat heterogen seperti mislnya pada
fvosis Kis
BEBERAPA ISTILAH BIOLOGI MOLEKULAR
Untuk dapat memahami metoda pemeriksaan biologi
molekular, maka dalam paragraf ini akan dijelaskan
2968.
bbeberapa pengertian yang lazim digunakan dalam biologi
molekular
Enzim endonuklease restriksi adalah enzim yang
dihasilkan oleh sel prokaryote yang dapat mengenali
rangkaian basa tertentu dalam DNA heliks ganda, contol
EcoRl yang berasal dari E. col serotipe RI dapat mengenali
rangkaian basa GAATTC dan memotong DNA heliks ganda
di antara G dan A pada rangkaian tersebut.
DNA polymerase adalah enzim yang dapat menggunakan
dan merubah deoksinukleotida-S'trifosfat menjadi
deoksinukleotida-S'monofosfat dan merangkaikannya ke
{jung terminal -OH 3° dari primer DNA.
Nukleotida adalah suatu senyawa yang terdiri dari gula,
dapat berupa ribosa pada RNA atau deoksiribosa pada
DNA, basa yang dapat berupa basa purin yaitu adenin dan
guanin dan basa pirimidin yaitu sitosin dan timin (uridin
sebagai ganti timin pada RNA) serta fosfat
ANTP, merupakan kependekan dari deoksi nukleotida
trifosfat. Nukleotids di sini dapat berarti adenin, guanin,
sitosin atau timin, Oleh enzim DNA polimerase akan
dirubah menjadi deoksimonofostat dan dirangkaikan
menjadi untaian DNA,
Oligonukleotida adalah segmen rantai tunggal DNA yang
seringkali berasal dari DNA synthesizer.
Primer, suatu oligonukleotida yang merupakan pasangan
komplemen dari segmen kecil DNA rantai tunggal
atau RNA. Primer digunakan dalam reaksi PCR untuk
_mansintesis kopi pasengan komplemen dari template DNA
atau template RNA.
Upstream primer adalah primer yang berpasangan
dengan segmen DNA pada ujung 5° dari template strand‘TEKNIK-TEKNIK BIOLOGI MOLEKULAR DAN SELULAR PADA KANKER.
DNA. Sedangkan downstream primer berpasangan dengan
ujung 5° dari coding strand DNA atau jika dilihat dari
template strand, pada ujung 3.
Probe atau Pelacak DNA adalah potongan DNA yang
berlabel dan digunakan untuk mengidentifikasi rangkaian
turutan basa yang merupakan pasangan komplemennye di
dalam genom, kromosom atau sel
BEBERAPA PENYAKIT AKIBAT KELAINAN GEN
Mutasi titkterjadi pada kodon ke- 6 gen B globin, yaitu
adenin dgantikan oleh timin, sehingga tradi penggantian
asam amino asam glutamat oleh valin pada protein 8
Globin.Kelainan pada protein globin ini berakibat pada
terbentuknya sel bulan sabit.
Penggantian basa guanin oleh adenin pada basa
ke 1691 gen faktor V mengakibatkan penukaran asam
amino ke 506 pada protein fektor V dari arginin menjadi
glutamin, Protein faktor V dengan Kelainan ini menjadi
resisten terhadap pemecahan oleh protein C dan protein S
Resistensifaktor V ini secaa Knis menimbulkan trombosis.
vena dan emboli paru-paru
Pada leukemia granulostik kronik dikenal kelainan
yang disebut khoromosom Ph. Pada kromosom Phy ini
sebenarnya terjadi perpindahan yang bersiat resiprokal