Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat laboratorium adalah suatu benda yang digunakan untuk membantu
memperlancar kegiatan pratikum berupa penelitian, pengamatan , eksperimen,
pengukuran, dan pelatihan ilmiah disebuah tempat riset yakni laboratorium.
Didalam laboratorium banyak alat – alat yang dapat mengakibatkan bahaya
maupun risiko tinggi jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat
yang digunakan. Didunia perikanan banyak alat laboratorium yang nantinya
digunakan untuk penelitian maupun budidaya perikanan. Maka sebelum
menggunakan alat laboratorium ada baiknya perlu dilakukan pengenalan
terhadap peralatan laboratorium, fungsi maunpun cara penggunaan. Misalnya,
GPS yang digunakan untuk menentukan letak tempat maupun keadaan
disekitar dan Secchi Disk yang digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan
Pengenalan alat – alat laboratorium yang akan digunakan sangat penting
guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah
menghindari kecelakaan kerja maupun gagalnya percobaan. Peralatan
laboratorium umumnya mudah rusak maupun pecah bahkan berbahaya jika
tidak sesuai dengan penggunaan. Sehinnga pengetahuan tentang alat
laboratorium sangat diperlukan untuk meminimalisir hal yang natinya tidak
diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa kegunaan dari alat – alat laboratorim ?
2. Bagaiman cara kerja dari alat – alat laboratorium ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui nama dan kegunaan dari alat laboratorium
2. Untuk mengetahui cara kerja dari alat laboratorium

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Global Positioning System (GPS)


GPS (Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau proses
untuk menentukan suatu posisi, manapun di planet bumi ini berdasarkan 4
faktor: latitude, longitude, altitude and time. Istilah lengkap GPS adalah
NAVSTAR-GPS (Navigation System Timing And Ranging – GPS).
Dibangun oleh Departemen Pertahanan U.S.A dengan dua tipe pelayanan:
(1) SPS (Standard Positioning System untuk warga sipil), dan (2) PPS
(Precise Positioning System-utk militer). Satelit GPS pertama, diluncurkan
pada 22 Februari 1978. Fungsi GPS selain untuk menentukan posisi dari
sesuatu benda/hal, GPS digunakan juga untuk menentukan variable2
turunan seperti: (1) Kecepatan, (2) Percepatan (Akselerasi), (3) Arah laju,
dan (4) Ukuran Interval (i.e. Jarak, Selang Waktu).
GPS bekerja dengan bantuan sinyal 28 satelit yang mengorbit
disekeliling bumi. Posisi dari satelit ini adalah fix (latitude, longitude dan
altitude-nya tidak akan berubah), maka dari itu satelit bisa menghitung
posisi relative sesuatu benda di Bumi. 3 satelit dapat digunakan untuk
menghitung posisi dalam ruang 3D. Tapi ada kemungkinan kesalahan
waktu (Time Error). Ini terutama karena pembengkokan sinyal (karena
gravitasi atau refleksi dsb.). Kalau terjadi TimeError sebesar 1/1.000.000
second, akan terjadi kesalahan jarak sebesar 300m! Jadi satelit ke 4
diperlukan untuk menjaga agar kesalahan ini minimum. Tingkat Akurasi
dari GPS terdiri dari akurasi jarak dan akurasi waktu. Akurasi Jarak: (1)
Tergantung dari kualitas GPS unit yang digunakan (militer atau sipil)
akurasi berkisar antara 20m s/d 1mm, dan (2) Sebuah GPS sipil yg
berkualitas medium (misalnya: Garmin E-track) dapat memberikan akurasi
dari 12m s/d 3m. Sedangkan akurasi waktu: sebuah GPS unit (Baik militer
maupun sipil) akan memberikan 60 nano second (detik) s/d 5 nano second
akurasi waktu (time)
Kelemahan dari GPS : Kelemahan GPS antara lain adalah sinyal
mudah terdistorsi oleh benda padat seperti bangunan, pohon, manusia dan
sebagainya, serta hal ini menyebabkan blank spot atau kesalahan lokasi.
Bagian-bagian GPS
Pada umumnya menurut (Alam Ikan 1), pesawat GPS terdiri dari dua
bagian atau unit:
a) Unit antena
 Bentuknya beragam, ada yang berbentuk tabung, bentuk setengah
bulat, piringan tebal, bahkan ada berbentuk bola besar.

2
b) Unit display
 Biasanya bentuk display berupa layar monitor (LED) kecil berikut
papan tombolnya (keyboard) menjadi satu.

Pengoperasian GPS
Sebuah GPS receiver (penerima sinyal GPS) terintegrasi dengan
GSM modem (transceiver) ditempatkan pada MT. Modem di set pada
auto-answer dan pada mode komunikasi-data. Ketika GSM modem
menerima sinyal (misalnya Melalui kode SMS khusus), GPS akan
mengirim data (yang sudah diterjemahkan ke ASCII format agar bisa
dikirim lewat SMS) latitude, longitude, altitude (ketinggian) dan
waktu. Sebuah microcontroller (processor micro) dapat menyimpan
dan memodifikasi data GPS sesuai dengan kebutuhan :
 Kecepatan
Menerangkan waktu kini berdasarkan waktu internasional
( UTC ), untuk waktu lokal disesuaikan melalui cara yang
biasanya diuraikan melalui fungsi tombol menu.
 Posisi koordinat garis lintang dan garis bujur ( latitude and
longitude )
Menerangkan posisi kini koordinat dimana alat GPS berada,
contoh :340 44’ 321 N (posisi kapal berada pada koordinat atau
perpotongan antara Garis Lintang Utara 340 44, 321 dan 350
211 567 E Garis Bujur Timur 350 21’ 567”).
 Haluan (course)
Menerangkan haluan kapal saat ini, contoh : C = 1230.
 Kecepatan (speed)
Menerangkan keccepatan kapal saat ini, tertulis dalam satuan
knot ( KT ). Informasi tersebut diatas tampil pada layar Display
sebagai tampilan standart atau sama dengan tampilan pada
tombol “ pos “.
yang kemudian baru dikirim ke peminta data. Data2 ini dapat dijadikan
input untuk GIS dan VRP software untuk memvisualkan lokasi dan
melakukan analisis lainnya.

Kegunnan GPS bagi Dunia Perikanan

 untuk perencanaan, pelaksanaan pembangunan maupun


monitoring dan evaluasi dari suatu kegiatan
 untuk pemuktahiran data – data seperti data lokasi – lokasi
perikanan budidaya , antar lain : lokasi perizinan usaha, lokasi
balai – balai benih ikan baik untuk budidaya air tawar, payau
maupun laut.
 Untuk lokasi pembesaran

3
 Penentuan posisi pulau ditengah laut berdasarkan metode
toponimi

2.2 Secchi Disk


Digunakan untuk mengukur seberapa dalam seseorang dapat
melihat kedalaman air. Pengamatan kecerahan menggunakan secchi disk
berdiameter 20 cm dengan empat warna yang berbeda, yaitu: hitam (Hi),
putih (Pu), 2 arsiran hitam-putih (A2) dan 4 arsiran hitam-putih (A4).
Kedalaman secchi di interpretasikan menurut Pal et al. (2015) (Tabel 1).
Kecerahan dihitung dengan melihat kedalaman rata-rata secchi masih
terlihat (D1) dan secchi tak terlihat (D2) atau dengan menggunakan rumus:
Kecerahan = DI+D2
2
Tabel 1. Interpretasi Kedalaman secchi

Kedalaman
Keterangan
Secchi
< 20 cm Perairan sangat keruh. Jika kekeruhan disebabkan oleh
phytoplankton maka konsentrasi oksigen terlarut pada pagi hari
akan rendah. Jika disebabkan oleh partikel tersuspensi maka
produktivitas perairan rendah
20-30 cm Kekeruhan mulai tinggi
30-45 cm Kondisi perairan yang baik, terutama jika kekeruhan disebabkan
oleh phytoplankton
45-60 cm Phytoplankton jarang ditemukan
> 60 cm Perairan jernih, produktivitas sangat rendah dan dapat
menimbulkan masalah dengan tanaman air

Saat melakukan pengukuran secchi disk menggunakan empat


kombinasi warna hitam-putih. Hasil uji statistik RAL Faktorial
menunjukkan bahwa perbedaan warna juga perbedaan titik
pengamatan berpengaruh pada kedalaman secchi (LSD, p<0,05)namun
kedua faktor tidak saling mempengaruhi. Perbedaan warna secchi
mempengaruhi nilai kedalaman secchi. Secchi disk merupakan kontras
instrument mata manusia dalam melihat objek (Secchi disk) dan juga
background lingkungan perairan, sehingga pembacaan hasilnya
bergantung pada ketajaman visual dari pengamat. Secchi berwarna
hitam berbeda nyata dengan yang berwarna putih, sedangkan
kombinasi warna hitam dan putih tidak berbeda nyata. Secara teori,
warna hitam akan menyerap cahaya sedangkan warna putih
memantulkan cahaya. Hal ini menyebabkan kepingan secchi berwarna

4
hitam akan cepat tidak terlihat jika dibandingkan dengan yang
berwarna putih, sedangkan kombinasi warna hitam-putih baik itu 2
ataupun 4 arsiran akan memiliki nilai kedalaman diantara secchi hitam
dan putih. Jones and Bachmann (1978) dalam Carlson dan Simpson
(1996), mengatakan bahwa secchi berbentuk concave, berwarna putih
dan berwarna hitam-putih tidak menunjukan perbedaan nyata pada
nilai kecerahannya. Menurut Carlson dan Simpson (1996), secchi
berwarna hitam-putih menghilang lebih dahulu (7,6%) dibandingkan
dengan secchi berwarna putih. Secchi putih disarankan untuk
pengukuran kecerahan di laut, secchi berwarna hitam digunakan untuk
di sungai atau perairan mengalir, sedangkan secchi kombinasi hitam
putih digunakan di perairan tergenang atau danau, hal ini disebabkan
disesuaikan dengan kondisi background masing-masing perairan
tersebut. Menurut Pal et al. (2015) warna merah-putih memiliki nilai
kecerahan yang hampir sama dengan warna hitam-putih, dibandingkan
dengan warna hijau-putih dan kuning-putih.
Seperti contoh berikut, Nilai kedalaman secchi di Waduk Ciwaka
umumnya dibawah 20 cm (dengan kisaran kedalaman secchi 7,0 –
27,5) hal ini menunjukan bahwa perairan Waduk Ciwaka termasuk
dalam kategori sangat keruh. Menurut Green et al. (1996), kedalaman
secchi kurang dari 20 cm mengindikasikan bahwa perairan tersebut
berstatus eutrophic. Nilai kecerahan pada masing-masing stasiun
pengamatan berbeda (Tabel 3). Sumber air Waduk Ciwaka berasal dari
saluran irigasi areal persawahan, waduk ini terletak di kawasan
perumahan yaitu komplek perumahan TPI dan Graha Walantaka selain
itu waduk ini juga dimanfaat warga untuk kegiatan KJA (Keramba
Jaring Apung), hal ini menyumbangkan buangan atau limbah
antropogenik ke dalam badan perairan. Pada kawasan inlet masih
terdapat arus, sehingga bahan organik maupun anorganik menumpuk
pada stasiun tengah dan outlet sehingga menyebabkan nilai kecerahan
kedua stasiun ini sangat rendah bila dibandingkan dengan stasiun inlet.
Warna kedua stasiun ini adalah coklat kehijauan, hal ini mengindikasi
bahwa perairan tersebut kaya akan phytoplankton atau alga. Jenis
plankton yang ditemukan pada waduk ini diantaranya adalah
Hyalotheca mucosa, Microspora willeana, Euglena viridis,
Hydrodictyon reticulatum, dan Chromulina ovalis.
Warna Secchi disk mempengaruhi nilai kecerahan atau kedalaman
Secchi, warna yang baik digunakan untuk perairan waduk adalah
kombinasi hitam-putih baik itu 2 atau 4 arsiran. Kawasan tengah dan
outlet memiliki nilai kecerahan yang rendah, hal ini karena terjadinya
penumpukan bahan organik maupun anorganik pada kawasan ini.

5
Penggunaan alat secchi disk :

 Caranya diturunkan ke dalam air dengan gulungan pita


tahan air yang mana dipasang sampai tidak kelihatan.Disk
kemudian diangkat sampai muncul kembali.Pada
kedalaman air dimana disk hilang/tidak kelihatan dan
muncul kembali adalah cara pembaca secchi disk .Level
kedalaman pembacaan pada pita pada permukaan air pada
mulai jarak yang terdekat
Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran
secchi disk :penglihatan pada waktu pembacaan,waktu
pembacaan pada hari tersebut atau pada waktu itu diambil
(10-2 siang ).Faktor refleksi disk ,warna lain,partikel
lumpur dan materi lain yang tersuspensi dalam air

Prosedur memasukan secchi disk dalam air menurut davies colly :


 Gunukan ukuran disk yag tepat untuk mengukur kecerahan
(20 mm → 0.15-0.5 m, 60 mm → 0.5-1.5 m, 200 mm →
1.5-5 m, 600 mm → 5-15 m),yang dicat putih/hitam dan
putih pada kuadran dan menggunakan pemberat agar tali
mmenjadi lurus.
 Pengukuran dilakukan disamping kapal yang terkena sinar
matahari
 Waktu pembacaan cukup (minimak 2 menit) ketika disket
dekat dan diangkat
 Catat ke dalaman ketika disk hampr menghilang
 Angkat perlahan-lahan dan catat kedalaman ketika disk
mulai terlihat kembali.Kedalaman secchi merupakan rata-
rata dari hilang dan muncul kembali
 Pembacaan dilakukan dimungkinkan pada siang hari
 Kedalaman sedikitnya 50% lebih besar dibandingkan
kedalaman secchi
Kegunaan secchi disk bagi dunia perikanan :
1. Untuk mengukur kekeruhan air tambak
2. Mengukur kecerahan perairan
3. Mengukur tingkat penetrasi cahaya

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
GPS dan Sechi disk sangat berperan penting bagi dunia perikanan.
GPS dipergunakan untuk menentukan lokasi maupun tempat yang
nantinya digunakan untuk budidaya. Menggunakan GPS diperlukan
ketelitian yang tinggi karena jika terjadi kesalahan sedikitpun nantinya
akan mempengaruhi data yang akan dihasilkan.
Warna Secchi disk mempengaruhi nilai kecerahan atau kedalaman
Secchi, warna yang baik digunakan untuk perairan waduk adalah
kombinasi hitam-putih baik itu 2 atau 4 arsiran. Kawasan tengah dan
outlet memiliki nilai kecerahan yang rendah, hal ini karena terjadinya
penumpukan bahan organik maupun anorganik pada kawasan ini.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa
pentingnya pengenalan terhadap alat – alat laboratorium dari fungsi,
manfaat, dan cara kerja dari alat tersebut. Karena hal tersebut termasuk
salah satu hal penting sebelum berada di laboratorium.

7
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Oktri Muhammad. (2010). ANALISIS IMPLEMENTASI GLOBAL


POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA MODA TRANSPORTASI DI PT. “X” .
dipresentasikan pada seminar nasional smart. Juli 29. Gedung KPFT UGM.

Yulius, & Salim, H.L. (2014). Aplikasi GPS dalam Penetuan Posisi Pulau di
Tengah Laut Berdasarkan Metode Toponimi (Studi Kasus Pulau Morotai dan
Sekitarnya). Jurnal Saintek Perikanan. 2. 2.

Glenn Valentino, et al. (2018). Analisis Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Ikan
Kerapu Macan (Epinephelus Fuscoguttatu) diperairan Pulau Tegal Kecamatan
Teluk Pandak Kabupaten Pesawaran. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya
Perairan. VI. 2.

Eugene, L.R. da Linne, et al. (2015). Tingkat Kelayakan Kualitas Air untuk
Kegiatan Perikanan di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Diponegoro Journal of
Maquares. 4. 1.

Indaryanto, F. Rio. (2015). Kedalaman Secchi Disk dengan Kombinasi Warna


Hitam – Putih yang Berbeda di Waduk Ciwaka. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 5.
2.

Anda mungkin juga menyukai