HIDROLOGI
A. Pengertian Hidrologi
Secara harfiah hidrologi berasal dari bahasa Yunani yakni “hydro” dan “loge”. Hydro
berarti sesuantu yang berhubungan dengan air sedangkan loge berarti pengetahuan. Jadi
hidrologi adalah ilmu yang mempelajari secara khusus tentang kejadian, perputaran dan
penyebaran air di atmosfir, dan permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi. Secara luas
hidrologi meliputi pula berbagai bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair, padat,
dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air
laut yang merupakan sumber dan penyimpan air yang mengaktifkan kehidupan di planet bumi
ini.
Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari air dibumi, kejadian, sirkulasi dan
distribusi, sifat-sifat kimia dan fisika dan reaksinya dengan lingkungan, termasuk hubungannya
dengan makhluk hidup. Domain hidrologi mencakup seluruh sejarah keberadaan air di bumi.
Hidrologi di sebut sebagai sain karena hidrologi ini diturunkan dari ilmu-ilmu dasar seperti
matematika, fisika, meteorologi dan geologi. Hidrologi disebut juga sebagai profesi karena
seorang ahli hidrologi berusaha mangaplikasikan pengetahuannya untuk memecahkan masalah-
masalah dalam kehidupan sehingga dengannya akan membuat hidup manusia menjadi lebih baik.
Secara umum hidrologi adalah ilmu yang mempelajari masalah keberadaan air dibumi
(siklus air) dan hidrologi memberikan alternatif bagi pengembangan sumber daya air bagi
pertanian dan industri. Menurut federal Council for science and technollogy USA 1959,
hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari proses terjadi, peredaran dan distribusi, sifat alam
dan kimia air di bumi serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan.
B. Teori Hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari air dan segala bentuknya (cairan, padat,
gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur
perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air
itu sendiri. Pengertian hidrologi menurut para ahli :
Secara umum hisrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut masalah air. Akan
tetapi dengan alasan-alasan praktis hanya hanya dibatasi pada beberapa aspek saja. Konsep
pokok ilmu hidrologi adalah siklus hidrologi yang didefenisikan sebagai berikut “Hidrologi
adalh ilmu tentang seluk beluk air bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam
dan kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan”(Federal
Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney, 1977).
Lebih jauh Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986), menyatakan pula bahwa
“hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian,
perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan
termasuk hubungannya dengan kehidupan.”
Singh, 1992 menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik
menurut waktu dan ruang tentang kualitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya proses
hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan
manajemen.
Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air dibumi, baik di atas maupun bawah permukaan
bumi, tentang sifat kimia dan fisika air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungannya
dengan kehidupan. Keberadaan air dalam kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting, sebab semua makhluk hidup di bumi membutuhkan air sebagai salah satu sumber
kehidupan.
Dari beberapa pndapat diatas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang air, baik diatmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang perputarannya,
kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini.
C. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus hidrologi
ini di gambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam berbagai wujud
(cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan di atmosfer, dimana hukum
kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling mendasar. Siklus hidrologi merupakan
rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatu kebumi hingga menguap keudara
kemudian jatuh kembali kebumi.
Daur siklus hidrologi adalah suatu siklus yang mensimulasi keseimbangan air baik di
lautan, atmosfer, maupun di badan air dan pergerakannya dari laut ke udara, kemudian jatuh ke
permukaan tanah dan akhirnya mengalir ke laut kembali baik secara fisik maupun geografis.
Siklus peristiwa tersebut tidaklah sesederhana yang kita bayangkan, karena :
1) Pertama, daur itu dapat berupa daur pendek, yaitu hujan yang segera dapat mengalir
kembali ke laut.
2) Kedua, tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Selama musim
kemarau kelihatannya daur seolah-olah berhenti, sedangkan dalam musim hujan berjalan
kembali
3) Ketiga, intensitas dan frekuensi daur tergantung pada letak geografi dari keadaan iklim
suatu lokasi. Siklus ini berjalan karena adanya sinar matahari. Pasisi matahari akan
berubah setiap masa menurut meridiennya (meskipun pada dasarnya posisi bumi yang
berubah).
4) Keempat, berbagai bagian daur dapat menjadi sangat kompleks, sehingga kita hanya
dapat mengamati bagian akhir saja terhadap suatu curah hujan di atas permukaan tanah
yang kemudian mencari jalanya untuk kembali ke laut.
Siklus sedang
Presipitasi (hujan) adalah peristiwa jatuhnya cairan dari atmosfer ke permukaan bumi, yang
dapat berupa hujan, hujan es maupun salju. Bentuk dari presipitasi dapat cair (hujan, embun),
atau beku (salju, hujan, es dan lain-lain). Factor terjadinya hujan adalah kerena adanya uap air,
factor meteorology (suhu, kelembaban, awan), lokasi/tempat sehubungan dengan dengan system
sirkulasi serta karena adanya rintangan (gunung dan pegunungan).
Hujan merupakan suatu bentuk presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa, seperti salju,
hujan es, embun, dan kabut. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh kebumi dari
awan. Tidak semua air hujan sampai kepermukaan bumi, sebagian menguap kembali ketika jatuh
melalui udara kering, sejenis presipitasi yang dikenali sebagai virga. Kondisi yang diperlukan
untuk terjadinya hujan ini adalah pendinginan udara yang datang sehingga batas jenuh uap air,
pengembunan, dan adanya penggabungan inti-inti air di awan atau kristal es menjadi partikel
yang cukup besar untuk jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan atau salju.
3. Infiltrasi
Infiltrasi adalah fenomena meresapnya air hujan yang jatuh pada permukaan tanah ke dalam
tanah. Kecepatan infiltrasi di pengaruhi oleh jenis tanaman, kondisi permukaan tanah, suhu,
intensitas hujan, kualitas air, volume simpanan di bawah tanah, kelembapan tanah dan udara,
sifat fisik tanah/ struktur tanah.
7. Litter Flow
Sampah dari tumbuhan/ pohon baik daun maupun dahan akan berkumpul di atas tanah sekitar
pohon tersebut. Sampah ini akan menghambat run-off.