Anda di halaman 1dari 9

BAB II

HIDROLOGI
A. Pengertian Hidrologi
Secara harfiah hidrologi berasal dari bahasa Yunani yakni “hydro” dan “loge”. Hydro
berarti sesuantu yang berhubungan dengan air sedangkan loge berarti pengetahuan. Jadi
hidrologi adalah ilmu yang mempelajari secara khusus tentang kejadian, perputaran dan
penyebaran air di atmosfir, dan permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi. Secara luas
hidrologi meliputi pula berbagai bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair, padat,
dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air
laut yang merupakan sumber dan penyimpan air yang mengaktifkan kehidupan di planet bumi
ini.
Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari air dibumi, kejadian, sirkulasi dan
distribusi, sifat-sifat kimia dan fisika dan reaksinya dengan lingkungan, termasuk hubungannya
dengan makhluk hidup. Domain hidrologi mencakup seluruh sejarah keberadaan air di bumi.
Hidrologi di sebut sebagai sain karena hidrologi ini diturunkan dari ilmu-ilmu dasar seperti
matematika, fisika, meteorologi dan geologi. Hidrologi disebut juga sebagai profesi karena
seorang ahli hidrologi berusaha mangaplikasikan pengetahuannya untuk memecahkan masalah-
masalah dalam kehidupan sehingga dengannya akan membuat hidup manusia menjadi lebih baik.
Secara umum hidrologi adalah ilmu yang mempelajari masalah keberadaan air dibumi
(siklus air) dan hidrologi memberikan alternatif bagi pengembangan sumber daya air bagi
pertanian dan industri. Menurut federal Council for science and technollogy USA 1959,
hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari proses terjadi, peredaran dan distribusi, sifat alam
dan kimia air di bumi serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan.

B. Teori Hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari air dan segala bentuknya (cairan, padat,
gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur
perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air
itu sendiri. Pengertian hidrologi menurut para ahli :
Secara umum hisrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut masalah air. Akan
tetapi dengan alasan-alasan praktis hanya hanya dibatasi pada beberapa aspek saja. Konsep
pokok ilmu hidrologi adalah siklus hidrologi yang didefenisikan sebagai berikut “Hidrologi
adalh ilmu tentang seluk beluk air bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam
dan kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan”(Federal
Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney, 1977).
Lebih jauh Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986), menyatakan pula bahwa
“hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian,
perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan
termasuk hubungannya dengan kehidupan.”
Singh, 1992 menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik
menurut waktu dan ruang tentang kualitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya proses
hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan
manajemen.
Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air dibumi, baik di atas maupun bawah permukaan
bumi, tentang sifat kimia dan fisika air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungannya
dengan kehidupan. Keberadaan air dalam kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting, sebab semua makhluk hidup di bumi membutuhkan air sebagai salah satu sumber
kehidupan.
Dari beberapa pndapat diatas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang air, baik diatmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang perputarannya,
kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini.

C. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus hidrologi
ini di gambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam berbagai wujud
(cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan di atmosfer, dimana hukum
kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling mendasar. Siklus hidrologi merupakan
rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatu kebumi hingga menguap keudara
kemudian jatuh kembali kebumi.
Daur siklus hidrologi adalah suatu siklus yang mensimulasi keseimbangan air baik di
lautan, atmosfer, maupun di badan air dan pergerakannya dari laut ke udara, kemudian jatuh ke
permukaan tanah dan akhirnya mengalir ke laut kembali baik secara fisik maupun geografis.
Siklus peristiwa tersebut tidaklah sesederhana yang kita bayangkan, karena :
1) Pertama, daur itu dapat berupa daur pendek, yaitu hujan yang segera dapat mengalir
kembali ke laut.
2) Kedua, tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Selama musim
kemarau kelihatannya daur seolah-olah berhenti, sedangkan dalam musim hujan berjalan
kembali
3) Ketiga, intensitas dan frekuensi daur tergantung pada letak geografi dari keadaan iklim
suatu lokasi. Siklus ini berjalan karena adanya sinar matahari. Pasisi matahari akan
berubah setiap masa menurut meridiennya (meskipun pada dasarnya posisi bumi yang
berubah).
4) Keempat, berbagai bagian daur dapat menjadi sangat kompleks, sehingga kita hanya
dapat mengamati bagian akhir saja terhadap suatu curah hujan di atas permukaan tanah
yang kemudian mencari jalanya untuk kembali ke laut.

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi merupakan proses kontinyu dimana air bergerak dari bumi ke atmosfer
dan kemudian kembali kebumi lagi. Air dipermukaan tanah, sungai, danau, dan air laut yang
menguap ke udara. Uap air tersebut bergerak dan naik keatmosfer, yang kemudian mengalami
kodensasi dan berubah menjadi titik-titik air yang berbentuk awan. Selanjutnya titik-titik air
tersebut jatu sebai hujan ke permukaan laut dan daratan. Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh
tumbuh-tumbuhan (intersepsi) dan selebihnya sampai kepermukaan tanah. Sebagian air hujan
yang sampai kepermukaan tanah akan meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainnya
mengalir di atas permukaan tanah (aliran permukaan atau surface ranoff) mengisi cekungan
tanah, danau dan masuk kesungai dan akhirnya mengalir ke laut. Air yang mengalir ke dalam
tanah sebagian mengalir di dalam tanah (perlokasi) mengisi air tanah yang kemudian keluar
sebagai mata air dan mengalir ke sungai. Akhirnya aliran air di sungai akan sampai ke laut.
Proses tersebut berlangsung terus menerus dengan siklus hidrologi.
1. Macam-macam Siklus Hidrologi
 Siklus pendek :

Gambar 2.2 siklus pendek


Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
1) Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut
2) Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas
3) Terjadi kondensasi
4) Pembekuan awan
5) Turun hujan
6) Hujan jatuh di permukaan laut.
Siklus pendek menghasilkan hujan diatas permuakaan air laut.

 Siklus sedang

Gambar 2.3 siklus sedang


Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
1. Penguapan air laut
2. Kondensasi
3. Angin menggerakkan uap air menuju daratan
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di daerah daratan
6. Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai
Siklus sedang menghasilkan hujan yang turun di daratan.
 Siklus panjang

Gambar 2.4 siklus panjang


Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
1. Penguapan
2. Sublimasi
3. Terbentuk awan yang mengandung kristal es
4. Angin menggerakan kristal es ke daratan
5. Turun hujan es ( hujan salju)
6. Pembentukan gletser
7. Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
8. Air sungai mengalir menuju daratan.
Siklus panjan (besar) menghasilkan hujan es atau hujan salju.
Secara keseluruhan jumlah air di planet ini relatif tetap dari masa ke masa. Air di bumi
mengalami suatu siklus melalui serangkaian peristiwa yang berlangsung terus menerus, dimana
kita tidak tahu kapan dan dari mana berawalnya dan kapan pula akan berakhir. Air menguap dari
permukaan samudera akibat energi panas matahari. Laju dan jumlah penguapan bervariasi,
tersebar terjadi di dekat equator, dimana radiasi matahari lebuah kuat. Uap air adalah murni,
kerena pada waktu di bawa naik ke atmofir kandungan garam di tingglakan. Uap iar yang di
hasilkan di bawa udara dan bergerak.

D. Komponen Siklus Hidrologi


Dalam model fisik hidrologi terdapat banyak komponen yang mempengaruhi siklus
hidrologi, beberapa komponen tersebut adalah :
1. Presipitasi (Hujan)

Presipitasi (hujan) adalah peristiwa jatuhnya cairan dari atmosfer ke permukaan bumi, yang
dapat berupa hujan, hujan es maupun salju. Bentuk dari presipitasi dapat cair (hujan, embun),
atau beku (salju, hujan, es dan lain-lain). Factor terjadinya hujan adalah kerena adanya uap air,
factor meteorology (suhu, kelembaban, awan), lokasi/tempat sehubungan dengan dengan system
sirkulasi serta karena adanya rintangan (gunung dan pegunungan).
Hujan merupakan suatu bentuk presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa, seperti salju,
hujan es, embun, dan kabut. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh kebumi dari
awan. Tidak semua air hujan sampai kepermukaan bumi, sebagian menguap kembali ketika jatuh
melalui udara kering, sejenis presipitasi yang dikenali sebagai virga. Kondisi yang diperlukan
untuk terjadinya hujan ini adalah pendinginan udara yang datang sehingga batas jenuh uap air,
pengembunan, dan adanya penggabungan inti-inti air di awan atau kristal es menjadi partikel
yang cukup besar untuk jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan atau salju.

2. Evaporasi dan Transpirasi


Evaporasi merupakan faktor penting dalam studi tentang pengelolaan dan pengembangan
sumber daya air. Evaporasi sungai mempengaruhi debit sungai, besarnya kapasitas waduk,
kapasitas pompa untuk irigasi, penurunan konsumtif untuk tanaman dan lain-lain. Evaporasi
adalah proses dimana air berubah menjadi uap atau gas. Evaporasi akan terjadi di permukaan air
saat atmosfir diatasnya memiliki kelembaban relatif kurang dari 100%. Sumber energi utama
evaporasi adalah radiasi matahari. Jumlah evaporasi dipengaruhi oleh radiasi matahari, kecepatan
angin, kelembaban relatif, suhu, dan tingkat turbulensi udara di atas permukaan evaporasi,
sebagaimana oleh perbedaan tekanan uap air antara permukaan air dan udara tidak jenuh
diatasnya.
Transpirasi adalah proses dimana air mengalir (merambat) melalui tumbuhan untuk
kemudian lepas keatmosfir sebagai uap air hasil metabolisme tumbuhan. Tranpirasi timbuhan
selama musim tumbuh dapat bernilai 100 kali lebuh banyak dari jumlah air biolgis pada
tumbuhan di suatu masa tertentu. Jumlah air yang di transpirasikan oleh tumbuhan dapat
bertambah besar, misalnya pada pohon yang besar dengan akar-akarnya yang sangat dalam
menembus tanah. Jumlah air yang akan di transpirasikan akan lebih banya jika di bandingkan air
tersebut di evaporasikan sebagai air bebas.
Istilah evapotranspirasi sering digunakan untuk mengkobinasikan air yang menguap melalui
evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi dari kelembaban tanah dan udara melalui
vegetasi. Jumlah kadar air yang cukup (hujan, dan lain-lain), faktor iklim seperti suhu dan
kelembaban, serta tipe dan cara kultivasi tumbuhan-tumbuhan tersebut.

3. Infiltrasi
Infiltrasi adalah fenomena meresapnya air hujan yang jatuh pada permukaan tanah ke dalam
tanah. Kecepatan infiltrasi di pengaruhi oleh jenis tanaman, kondisi permukaan tanah, suhu,
intensitas hujan, kualitas air, volume simpanan di bawah tanah, kelembapan tanah dan udara,
sifat fisik tanah/ struktur tanah.

4. Steamflow (aliran batang)


Steamflow adalah aliran air hujan yang melalui batang, dahan, cabang atau ganggang
tanaman. Steamflow adalah air hujan yang diintersepsi oleh tanaman melalui batang, dahan,
cabang atau gagang tanaman sebelum air hujan menyentuh muka tanah dan menjadi run-off.

Gambar 2.5 aliran batang


5. Intersepsi dan Throughfall
Intersepsi air merupakan proses tertahannya air hujan oleh tanaman, bangunan maupun
permukaan lain yang kemudian didistribusikan ke tanah. Intersepsi adalah bagian dari presipitasi
yang membasahi dan melekat pada tanaman sampai dikembalikan ke atmosfer melalui evaporasi.
Sedangkan Troughfall adalah proses yang menjelaskan bagaimana pohon yang rimbun menahan
air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah.

Gambar 2.6 intersepsi


6. Aliran Dasar (Base Flow)
Aliran dasar (base flow) adalah bagian dari aliran air tanah (groundwater flow) baik dari
akuifer bebas (unconfined aquifer) maupun akuifer tertekan (confined aquifer), yang akan
mengalir ke sungai.

7. Litter Flow
Sampah dari tumbuhan/ pohon baik daun maupun dahan akan berkumpul di atas tanah sekitar
pohon tersebut. Sampah ini akan menghambat run-off.

Gambar 2.7 litter flow


E. Hidrologi Umum
Penerapan ilmu hidrologi dapat dijumpai dalam kegiatan seperti perencanaan dan operasi
bagunan air, penyediaan air untuk berbagai keperluan (air bersih, irigasi, perikanan, dan
peternakan), pembangkit tenaga air, pengendalian banjir, pengendalian erosi dan sedimentasi,
tranpoetasi air, drainase, pengendali polusi dan sebagainya. Ruang lingkup hidrologi mencakup :
1) Pengukuran, mencatat, dan mempublikasikan data dasar
2) Deskripsi propertis, fenomena, dan distribusi air di daratan
3) Analisa data untuk mengembangkan teori-teori pokok yang ada pada hidrologi
4) Aplikasi teori-teori hidrologi untuk memecahkan masalah praktis.
Hidrologi bukanlah bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi ada hubungan dengan ilmu lain
seperti meteorologi, klimatologi, geologi, agronomi kehutanan, ilmu tanah, dan hidrolika.
Menurut tim Internasional Association of Scientific Hydrology, hidrologi dapat menjadi :
 Patamologi (patamology), khusus mempelajari aliran permukaan (surface streams)
 Limnologi (limnology), khusus mempelajari air danau
 Geohidrologi (geohydrology), khusus mempelajari air yang ada di bawah permukaan
tanah (mempelajari air tanah = groundwater)
 Krinologi (Cryology), khusus mempelajari es dan salju
 Hidrometeorologi ( Hydrometeorology), khusus mempelajari problema-problema yang
ada diantara hidrologi dan meteorologi.

Anda mungkin juga menyukai