Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-isu
lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan dan hiburan
untuk membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan bermaksud mengajak masyarakat
untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri. Acara ini
sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal, nasional, dan internasional dalam
mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan, mempromosikan seni budaya serta
pariwisata Salatiga, dan memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan
lingkungan dari Australia dan Indonesia.
Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih mudah diajak
untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila sejak kecil mereka telah terbiasa
untuk mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini akan berlanjut sampai mereka dewasa nanti.
Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena bagus untuk
menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Penyebab dan Dampak
Lingkungan Nasional
a. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah
manusia . kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan
untuk perkembunan. Dampaknya: memberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya
keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan
asapnya bisa berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra
tetanggapun juga terkena.
b. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh
kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas
pantai diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal tenggelam
yang menyebankan lepasnya minyak ke perairan. Dampak : mengakibatkan
limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut. Dapat berdampak
kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang
menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu,
pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.
Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi
manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
2). Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai
ekonomis.
3). Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
1). Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran
air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi.
2). Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada
tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus.
3). Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula
gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu
dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air
hujan.
b. Pelestarian udara
1). Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung
beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
2). Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar
oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup
setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat.
3). Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara
lain:
a) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan
menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer
jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga
kelembapan udara akan tetap terjaga.
c) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas
Rekayasa Lingkungan & Teknik
‘13
11 Penyehatan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Zainal Arifin, MT http://www.mercubuana.ac.id
yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon
menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter
bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar
angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan
merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di
atmosfer.
c. Pelestarian hutan
5). Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut
dan pantai banyak disebabkan karena ulah
manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di
laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan
kegatan-kegiatan manusia yang mengancam
kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1). Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
2). Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3). Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
2. The 3rd National Seminar of Silviculture & The 1st International Seminar of SilvicultureIn
Commemoration of 10-year Anniversary of Department of Silviculture, Faculty of Forestry,
Bogor Agricultural University)
3. Nitsuki Matsushima, Senin, 20 Oktober 2014, Makalah kerusakan lingkungan hidup dan upaya
pelestarian
4. http://go.worldbank.org/CAPNPS2I10lingkungan
5. Kusuma Atmadja, Mochtar, (1992). Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Laut. Jakarta;
Sinar Grafika..
6. Suparmi, Niniek, (1994). Pelestarian Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta;
Sinar Grafika.
7. Soemartono, R.M. Gatot P (1996). Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta; Sinar Grafika.
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................14
Daftar Isi..............................................................................................................................................15