Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

KEGIATAN PENANAMAN MANGROVE

NAMA NIM
1. NURUL MUANAM 41114120072
2. PUTRI SARWO P
3. ANISA INTAN MARLINA
4. YUSUF GINANJAR

Universitas Mercu Buana

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil

Jakarta

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai dan
dipengaruhi oleh gerakan pasang surut air laut. Hutan mangrove di Indonesia merupakan salah
satu yang terluas di dunia, yaitu mencapai 25% dari total luas hutan mangrove dunia.
Ekosistem mangrove memiliki fungsi yang sangat penting secara ekologi dan ekonomi, baik
untuk masyarakat lokal, regional, nasional maupun global. Namun demikian, hutan mangrove
mendapatkan tekanan yang sangat tinggi akibat perkembangan infrastuktur, pemukiman,
pertanian, perikanan, dan industri. Salah satu tekanan yang menyebabkan kerusakan hutan
mangrove di Indonesia adalah proyek reklamasi pantai demi pemenuhan kebutuhan manusia
dimana hampir 60% penduduk Indonesia bermukim di wilayah pantai. Selanjutnya,
diperkirakan sekitar 200.000 ha mangrove di Indonesia telah mengalami kerusakan setiap
tahunnya.

Kelompok Kami berniat untuk mengadakan kegiatan sosial dalam rangka menjaga dan
melestarikan lingkungan pesisir Pulau Tidung. Selain itu, diberikan juga pengetahuan tentang
kerusakan hutan mangrove serta tindakan yang harus dilakukan agar dapat mengembalikan
fungsi dan manfaat mangrove kepada Masyarakat, yakni dengan penyuluhun dan pembekalan
latihan dasar penelitian bagi Pelajar, Pemudan dan Warga Pulau Tidung dengan tema kegiatan
“Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap ekosistem mangrove”.

1.2. Tujuan

Tujuan kegiatan:
- Mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup
- Memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman dan manfaat mangrove
- Menjadikan mengrove sebagai media penghalang abrasi
- Memberikan pengetahuan tentang potensi mangrove bagi lingkungan kepada pemuda
dan masyarakat
- BAB II

- LANDASAN TEORITIS

2.1. Permasalahan

Dari seluruh luasan kawasan pesisir pulau Tidung terdapat areal yang mengalami kerusakan
(kritis) sejumlah ± 3.981 Ha. Kerusakan tersebut umumnya disebabkan oleh tindakan manusia
dalam mendayagunakan sumber daya alam wilayah pantai dengan tidak memperhatikan aspek
kelestarian, seperti penebangan kayu bakau untuk keperluan industri arang yang berlebihan
maupun perubahan fungsi untuk kepentingan penggunaan lahan lainnya seperti tambak,
pemukiman dan industri.

2.2. Dasar Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi penghijauan/rehabilitasi Hutan Bakau di Pesisir Pulau Tidung pada


prinsipnya didasarkan pada kriteria:

- Tingkat abrasi pantai yang tinggi sehingga memerlukan penanganan yang intensif
- Banyaknya lahan yang kritis dan tidak produktif
- Letaknya cukup strategis sebagai daerah penahan gelombang

2.3. Rencana Teknis Pelaksanaan


a. Lokasi : Pesisir Pulau Tidung
b. Luas : 800 Hektar
c. Jenis Bibit yang akan di tanam : Janis Bakau, api – api dan nipah
d. Syarat dan spesifikasi bibit tanam
- Umur : 4-6 bulan di persemaian
- Tinggi bibit : 50-75 cm
- Kemasan : Polibag ukuran 40-50 cm
- Keadaan bibit : Sehat, segar, tidak terserang hama/penyakit
- Bentuk Bibit : Bibit siap tanam
-
e. Jarak Tanam
Jarak tanam yang dipakai di lapangan adalah 1 x 1 m dan atau tidak ditentukan
karena lokasi tergantung batas air laut surut.
f. Waktu Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan pengelolaan dialokasikan selama 4 (empat) tahun mulai
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014
g. Tahapan Pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai