Anda di halaman 1dari 10

Cerita singkat kab.

Barsel
 
Masuk

Baharudin H Lisa | Tokoh.ID


[DIREKTORI] Ir.H.Baharudin H.Lisa, MM berhasil memimpin
Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah dengan motto
Buntok Kota Batuah, yang bermakna keberuntungan. Dia memimpin
daerah ini dengan visi mewujudkan kehidupan masyarakat Barito
Selatan dahani dahanai tuntung tulus, maju, mandiri berkualitas
dengan memiliki iptek dan imtaq.

P emimpin (pembawa) keberuntungan Barito Selatan (Basel)


kelahiran Danau Panggang, 4 Pebruari 1953, itu menjabat Bupati Basel
selama dua periode (2001- 2006 dan 2006 – 2011). Lulusan S-1
Fakultas Kehutanan UGM (1979) dan S-2 Magister Management
Universitas Soedirman (2001), itu sebelumnya menjabat Sekretaris
Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, 2000.
Dia mengawali karir sebagai Staf Bappeda Tk.I Kalimantan Tengah,
1980. Kemudian menjabat Kasi Pengairan Bappeda Tk.I Kalteng, 1982;
Kasi Pertanian Bappeda Tk.I Kalteng, 1983. Tahun 1987, Baharudin
sudah menjabat Ketua Bappeda Tk.II Kotawaringin Barat, 1987.
Setelah itu, dia menjadi anggota legislatif, menjabat Ketua DPRD Tk.II
Kotawaringin Barat, 1997. Kemudian menjabat Staf akhli Bupati
Kotawaringin Barat, 1999; Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin
Timur, 2000; Bupati Barito Selatan dua periode, 2001- 2006 dan 2006
– 2011.

Selain menempa diri melalui pendidikan formal hingga meraih


Magister Management, dia juga giat mengikuti berbagai kursus. Di
antaranya, Spadya 1990; Spamen 2000; Puspics 1981; Perencanaan
Pembangunan Daerah, 1982; Perencanaan Pembangunan Wilayah,
1983; Manajemen Perencanaan Pembangunan Desa Terpadu , 1988;
Perencanaan Pembangunan Terpadu, 1991; Management Pemerintah
Daerah dan Perkotaan, 1992; Environment and Disaster
Management / Disasterology, 1990; Metodology Penelitian dan
Analisis Kebijakan, 1991; Kebijakan Pembangunan Prasarana Kota
Terpadu, 1991; Kebijaksanaan Pemasaran Internasional, 1999;
Kewaspadaan Nasional, 1992; Pengawasan Melekat, 1988; Hukum
Peradilan Tata Usaha Negara, 1991; Orientasi Tugas DPRD ( Khusus
Ketua DPRD), 1997; dan Penataran-penataran singkat (P4TK dan P-4).

Kabupaten Barito Selatan yang beribukota di Buntok. Berdasarkan


Undang-undang Nomor 05 tahun 2002 Kabupaten Barito Selatan
dimekarkan menjadi Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito
Timur. Sebelum dimekarkan (2001) Kabupaten Barito Selatan
mempunyai luas wilayah 12.664 Km2 terdiri dari 12 Kecamatan.

Setelah dimekarkan, kabupaten ini memiliki luas wilayah 8.830 km²


dan berpenduduk kurang lebih 121.310 jiwa (2005) dengan tingkat
kepadatan penduduk 14 jiwa / Km2. Kabupaten ini bermotto: “dahani
dahanai tuntung tulus”. Terdiri 6 Kecamatan: 1. Dusun Selatan; 2.
Dusun Utara; 3. Karau Kuala; 4. Gunung Bintang Awai; 5. Jenamas; dan
6. Dusun Hilir.
Penduduknya terdiri dari Suku Dayak Ngaju, Suku Dayak Bakumpai,
Suku Dayak Maanyan, Suku Dayak Lawangan, Suku Dayak Dusun, dan
Suku Dayak Bawo. Daerah ini kaya budaya dan upacara adat, di
antaranya Wadian dan Adat rukun kematian Kaharingan.

Data BPS 2005, penduduk Kabupaten Barito Selatan yang memeluk


Agama Islam 78.968 jiwa, Kristen Protestan 26.129 jiwa, Katolik 9.394
jiwa, Hindu Kaharingan 6.817 jiwa, dan Hindu Budha 17 jiwa.

Kabupaten Barito Selatan secara geografis terletak membujur atau


memanjang sungai Barito dengan letak Astronomis 1o 20 ‘ Lintang
Utara – 2o 35 ‘ Lintang Selatan dan 114o – 115o Bujur Timur. Sebelah
Utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara. Sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Barito Timur. Sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara Propinsi Kalimantan
Selatan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas.

Advertisement

Motto Daerah
Pada lambang daerah Kabupaten Barito Selatan tertulis motto:
“DAHANI DAHANAI TUNTUNG TULUS” yang mengandung arti dan
makna “SELAMAT SENTOSA ADIL DAN MAKMUR SAMPAI SELAMA-
LAMANYA”.

Menurut Bupati Barito Selatan Ir.H.Baharudin H.Lisa, MM, hal ini


merupakan kebulatan tekad Pemerintah dan masyarakat Barito
Selatan secara umum untuk menciptakan situasi dan kondisi daerah
yang selalu stabil.

Selain itu dalam upaya menyejajarkan tingkat keberhasilan kabupaten


ini dengan kabupaten-kabupaten lainnya yang ada di Kalimantan
Tengah serta untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik, oleh sebab
itu partisipasi dan semangat membangun dari seluruh lapisan
masyarakat perlu ditumbuhkembra terus-menerus.

Untuk itulah Bupati Barito Selatan dengan Surat Keputusan Nomor :


118 tahun 1992 tanggal 29 Juni 1992 menetapkan Motto/Semboyan :
BUNTOK ( Bersih, Unik, Nyaman, Tertib, Optimis, Kompak ).

Kemudian pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Bupati Barito


Selatan Nomor : 217 tahun 2004 yang ditetapkan pada tanggal 16
Juni 2004 tentang Motto/Semboyan BUNTOK KOTA BATUAH, sebagai
pembaharu Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor: 118 tahun
1992.

Maka sejak tahun 2004 Motto/Semboyan Kabupaten Barito Selatan


menjadi BUNTOK KOTA BATUAH, yang mempunyai makna ”
KEBERUNTUNGAN ” dan setiap hurup pada kata Batuah mempunyai
arti dan makna yang menggambarkan partisipasi masyarakat dalam
ikut serta membangun dan memelihara Kebersihan, Keindahan,
Kenyamanan, Ketertiban, dan Kekompakan serta tetap memelihara
keunikan yang ada dengan tidak mengabaikan adat istiadat dan
kebiasaan tradisional masyarakat yang beraneka ragam.

Arti setiap huruf pada kata BATUAH adalah:


B Mengandung arti ” B E R S I H ” terkandung makna bahwa setiap
tempat di wilayah Ibukota Buntok diharapkan selalu dalam keadaan
rapi, bersih dilihat dari segi mental spritual dan fisik lingkungan
masyarakat.

A Mengandung arti ” A M A N ” terkandung makna bahwa setiap


anggota masyarakat ibukota Buntok dalam suasana Tenang, Damai,
dan Tentram, tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar
lingkungan masyarakat.
T Mengandung arti ” T E R T I B ” terkandung makna bahwa segala
sesuatu dapat berjalan dengan lancar, taat dan patuh terdapat
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan menjunjung tinggi
norma adat istiadat, norma susila dan norma lain yang berlaku baik
dan tumbuh dari kehidupan masyarakat.

U Mengandung arti ” U N I K ” terkandung makna bahwa setiap tempat


dalam wilayah Kabupaten Barito Selatan ditata dengan apik dan asri
sesuai dengan kondisi setempat yaitu memanfaatkan anugrah Tuhan
Yang Maha Esa dengan mengikuti kemajuan teknologi modern dan
unsur dari luar yang positif. Perpaduan alam tradisional dengan
naturalis dengan kemajuan teknologi menjadikan lingkungan yang
unik serta mempunyai kekhususan yang menarik.

A Mengandung arti ” A S R I ” terkandung makna bahwa setiap


anggota masyarakat merasa sejuk, teduh dan nyaman didalam tata
kehidupan masyarakat dan harmonis dengan lingkungan disekitarnya.

H Mengandung arti ” H A R M O N I S ” terkandung makna bahwa


diharapkan anggota masyarakat merasa damai, tentram, dan nyaman
dalam suasana yang harmonis baik dengan sesama anggota
masyarakat maupun dengan lingkungan sehingga dapat berpartisifasi
dalam pembangunan.

Visi dan Misi


Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi saat ini,
peluang, tatanan, kendala yang bersifat strategis dan vital, landasan
pemikiran menyangkut aspek kewenangan dan hak pengelolaan
daerah, maka Bupati Barito Selatan merumuskan Visi sebagai arah
pengembangan pembangunan Kabupaten Barito Selatan yaitu:
“TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT BARITO SELATAN
DAHANI DAHANAI TUNTUNG TULUS, MAJU, MANDIRI BERKUALITAS
DENGAN MEMILIKI IPTEK DAN IMTAQ “.

Visi ini menempatkan faktor stabilitas keamanan dan kesejahteraan


menjadi pokok, baik masyarakat sebagai pelaku (target group) yang
tercermin dalam pola sikap, prilaku, profesional, disiplin, etos kerja
tinggi, menguasai iptek dengan bermuatan iman dan taqwa,
mengelola sumber daya alam secara optimal dengan segenap aspek
pembangunan ekonomi, sosial budaya, politik, keamanan dengan
memperhatikan aspek kelestarian.

Untuk mewujudkan Visi tersebut Pemerintah Kabupaten Barito


Selatan, menetapkan pula Misi Pengembangan Pembangunan di
Kabupaten Barito Selatan sebagai berikut :

*Mewujudkan pengembangan kehidupan bermasyarakat yang


bermoral dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud
nyata pengamalan Pancasila.

*Menjadikan Kabupaten Barito Selatan sebagai daerah yang aman,


damai, dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat.

*Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan


ekonomi daerah terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi
dengan mengembangkan sistem dan model ekonomi kerakyatan
( Pertanian dalam arti luas, Agroindustri dan Pertambangan ) dengan
menjadikan Kabupaten Barito Selatan Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Wilayah Timur Kalimantan Tengah.

*Menjadikan Kabupaten Barito Selatan Pusat Pengembangan Kualitas


Sumber Daya Manusia yang menguasai Iptek dan Imtaq untuk
mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis,
kreatif dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.

*Mewujudkan dan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang


bertanggung jawab dan ditujukan sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di daerah dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan.

*Mewujudkan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung


jawab dengan Pemerintah yang bersih, fropesional, transparan, kreatif
dan produktif.

*Mewujudakan Kabupaten Barito Selatan menjadi daerah transit dan


kawasan wisata.

Potensi Daerah dan Peluang Investasi

1. Sektor Pertanian dan Perkebunan.

Kabupaten Barito Selatan dengan luas 8.830 km2, sangat potensial


untuk pengembangan / budi daya tanaman pangan, baik sektor
pertanian maupun sektor perkebunan. Sebagai gambaran pada tahun
2005, luas panen sektor tanaman pangan 6.689 ha, yang terdiri dari
persawahan seluas 4.736 ha dengan produksi gabah kering 10.414
ton, dan perladangan seluas 1.953 ha dengan produksi 3.650 ton,
dengan wilayah penghasil terbesar adalah Kecamatan Dusun Hilir.

Untuk sektor perkebunan masih didominasi oleh perkebunan karet


dengan luas areal 3.777 ha, kelapa 45.000 ha aren 13.000 ha dan lada
1200 ha. Perkebunan kakao dan kelapa sawit baik yang dikelola oleh
perkebunan besar Negara maupun swasta nasional, masing-masing
seluas 216 ha dan 2.400 ha.
2. Sektor Perikanan dan Peternakan.

Kabupaten Barito Selatan yang sebagian besar wilayahnya berada di


daerah aliran sungai Barito, menyimpan potensi yang sangat besar di
sektor perikanan. Dengan potensi sungai, danau dan rawa yang
tersebar di seluruh kecamatan, menjadikan sektor ini sangat
menjanjikan untuk berinvestasi, berbagai jenis ikan air tawar cocok
dibudidayakan seperti : Patin, Mas, Nila, Tauman, gabus dan lain-lain,
dengan system budidaya kolam atau keramba.

Sedangkan untuk sektor peternakan sangat cocok dikembangkan


peternakan Kerbau rawa, Sapi, Kambing, Babi, Ayam, Itik dan lain-lain.

3. Sektor Perhutanan.

Hutan alam Barito Selatan memiliki berbagai macam ragam jenis


pohon dan hasil hutan ikutan lainnya yang memiliki potensi ekonomi
cukup tinggi khususnya kayu, sedangkan hasil hutan ikutan seperti
berbagai jenis rotan, damar, gaharu dan lain-lain.

Adapun perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang usaha


perkayuan ini hanya terdiri dari tiga (3) pemegang HPH dengan luas
areal 144.325 ha. Produksi hutan dan hasil hutan ikutan tahun 2005,
sebagai berikut : 1. Kayu bulat : 43.266.21 m3.2. Kayu olahan :
50.596.76 m3.3. Rotan irit / taman : 3.592.74 ton.4. Rotan semambu :
20 ton.5. Rotan jenis lain : 9,50 ton.6. D a m a r : 11 ton.

4. Sektor Pertambangan

Potensi sumber daya alam ( SDA ) yang dimiliki Kabupaten Barito


Selatan sangat beraneka ragam, berdasarkan hasil penelitian geologi
dan pertambangan, telah diketemukan tiga sumur minyak bumi dan
potensi bahan galian seperti pasir kuarsa 286.560.000 m3; Tanah
lempung/tanah liat 155.572.750 m3; Kaolin 16.575.000 m3; Granit
525.400.000 m3; Batu bara 57.056.250 m3. Bahkan untuk tambang
Batubara diperkirakan tersimpan potensi kurang lebih 250 juta ton
( terduga) / 16 juta ton (terukur).

Semua potensi pertambangan ini masih belum ada yang dieksploitasi,


kecuali batu bara yang telah sampai pada tahapan eksplorasi.
Memang saat ini telah ada 7 Kuasa Pertambangan ( KP ) yang
terdaftar di Barito Selatan namun belum ada yang sampai tahap
eksploitasi.

5. Sektor Pariwisata

Kabupaten Barito Selatan kaya akan obyek wisata alam, budaya dan
obyek wisata lainnya, beberapa obyek wisata yang telah mendapat
pembinaan Pemerintah antara lain, Arena Dayung Danau Sadar,
Taman Anggrek Alam Sanggu, kesenian/ budaya daerah dan olah raga
tradisional.

Di Barito Selatan juga terdapat ekosistem air hitam yang konon hanya
ada dua (2) saja di seluruh dunia, kawasan ini sangat cocok untuk
studi / penelitian dan obyek wisata, serta berbagai jenis anggrek juga
tumbuh subur seperti : Anggrek hitam, Coklat, Bintang, Bulan, Mata
kucing, Tebu, Pensil dan lain-lain.

Sedangkan potensi obyek wisata yang masih belum disentuh antara


lain, Ekosistem Air Hitam, Sungai Puing, Air terjun, Sumber Air Pana,
Danau Melawan dan Danau Sababilah.

Diharapkan dengan potensi yang ada dari kelima (5) sector unggulan
di atas, dengan luas wilayah dan peluang yang masih sangat terbuka,
dapat menopang perekonomian Kabupaten Barito Selatan kedepan,
dengan cara mengundang dan memberikan berbagai kemudahan
sejak dari proses perijinan dan kemudahan-kemudahan lainnya
kepada pihak- pihak yang berminat untuk menanamkan investasinya
di bumi “Dahani DahanaiTuntung Tulus”.

Kantor Bupati (Pemkab) berada di Jln. Pelita No.305, Buntok, Telp:


( 0525) 21001- 21493. TI/marzuka (Sumber: Humas Basel)

Anda mungkin juga menyukai