SEKTOR UNGGULAN
KABUPATEN BARITO UTARA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015
H. NADALSYAH
3
KATA PENGANTAR
DRS. MUHLIS
Pembina Utama Madya (IV/c)
NIP 19681230 199303 1 005
4
5
MOTTO:
IYA MULIK BENGKANG TURAN
6
MISI PEMBANGUNAN
7
GAMBARAN UMUM WILAYAH
8
PETA ADMINISTRASI WILAYAH KABUPATEN BARITO UTARA
9
Kabupaten Barito Utara terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan,
93 Desa, 10 Kelurahan, Dusun dan 6 Kademangan yaitu:
1. Kecamatan Teweh Tengah dengan ibukota Muara Teweh
2. Kecamatan Lahei dengan ibukota Lahei
3. Kecamatan Gunung Timang dengan ibukota Kandui
4. Kecamatan Montallat dengan ibukota Tumpung Laung
5. Kecamatan Teweh Timur dengan ibukota Benangin
6. Kecamatan Gunung Purei dengan ibukota Lampeong
7. Kecamatan Teweh Baru dengan ibukota Hajak
8. Kecamatan Teweh Selatan dengan ibukota Trahean
9. Kecamatan Lahei Barat dengan ibukota Benao
Kecamatan yang memiliki wilayah terluas yaitu Kecamatan Lahei yaitu 1.655 km² (19,94% dari
luas wilayah Kabupaten Barito Utara), sedangkan wilayah Kecamatan yang terkecil adalah
Kecamatan Teweh Selatan yaitu 485,64 km² (5,8% dari luas wilayah Kabupaten Barito Utara).
Berdasarkan publikasi dari BPS Kabupaten Barito Utara Tahun 2014, luas wilayah Kabupaten
Barito Utara adalah 8.300 km². Membandingkan luas wilayah Barito Utara hanya 5,4 persen dari
bagian wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Diketahui bahwa kecamatan yang memiliki wilayah terluas di Kabupaten Barito Utara adalah
Kecamatan Lahei dengan luas wilayah 1.655,00 km², atau 19,94 persen terhadap luas
Kabupaten Barito Utara, kemudian Kecamatan Gunung Purei seluas 1.468,00 km² atau 17,69
persen dari luas Kabupaten Barito Utara; sedangkan kecamatan yang memiliki luas wilayah
terkecil adalah Kecamatan Teweh Selatan 485,64 km² atau 5,85 persen dari luas Kabupaten
Barito Utara.
Berdasarkan sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Kabupaten
Barito Utara pada tahun 2014 adalah 126.494 jiwa dengan tingkat kepadatan hanya mencapai
15 orang/km². Kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan Teweh Tengah sebanyak
43.812 jiwa atau 35 persen dan yang terjarang penduduknya adalah Kecamatan Gunung Purei
2.514 jiwa atau 2 persen.
10
Topografi
Topografi dan Morfologi daerah umumnya mulai dari
Selatan ke Timur merupakan dataran agak rendah
sedangkan ke arah Utara dengan bentuk daerah
lipatan, patahan yang dijajari oleh pegunungan
Muller/Schwaner. Bagian wilayah dengan kelerengan
0–2 persen terletak di bagian selatan tepi Sungai
Barito yaitu Kecamatan Montallat dan Teweh Tengah
seluas 165 km² (29,2 persen). Bagian wilayah
dengan kemiringan 2–15 persen tersebar di semua
kecamatan seluas 4.785 km² (21,5 persen),
kemiringan 15–40 persen tersebar di semua
kecamatan seluas 4.275 km² (51,5 persen) dan
bagian wilayah dengan kemiringan di atas 40 persen
seluas 2.075 km² (25 persen).
Klimatologi
Keadaan klimatologi di Kabupaten Barito Utara pada
bagian Timurnya termasuk daerah beriklim tropis
yang lembab dan panas. Sesuai pengamatan Stasiun
Meteorologi Beringin Muara Teweh, keadaan
temperatur udara rata-rata maximum lebih kurang
32,3º C dan minimum kurang lebih 22,7º C dengan
kelembaban nisbi rata-rata 86 persen. Berdasarkan
data dari Stasiun Beringin Muara Teweh Tahun
2003–2010, curah hujan terendah terjadi pada
bulan Juni hingga September setiap tahunnya. Pada
bulan-bulan terakhir ini curah hujan berkisar antara
154–162 mm. Sedangkan bulan Oktober hingga
Desember curah hujan mencapai antara 244–449
mm, dengan hari hujan diatas 20 hari per bulannya.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember
setiap tahunnya.
11
Hidrologi
Sungai utama yang ada di Kabupaten Barito
Utara adalah Sungai Barito, mengalir dari
Kabupaten Murung Raya, Barito Selatan,
Kabupaten Barito Kuala Kalimantan
Selatan hingga ke muara dan laut Jawa.
Sungai ini tercatat mempunyai panjang
lebih kurang 900 km dengan lebar rata-rata
80 meter dan bermuara di Laut Jawa.
Selain itu sungai yang cukup berperan
dalam sistem hidrologi di kabupaten ini
adalah Sungai Teweh dan Sungai Lahei
yang merupakan anak Sungai Barito.
Jenis Tanah
Berdasarkan keadaan tanah yang ada,
m a k a j e n i s t a n a h y a n g te rd a p a t
di Kabupaten Barito Utara yaitu Aluvial
terdapat di aliran sungai, regosol terdapat
menyebar di bagian selatan, podsolik
merah kuning dengan induk batu-batuan
dan batuan beku terdapat di wilayah
perbukitan, kambisol dan okisol (laterit)
terdapat di wilayah bagian atas dan paling
luas dengan keadaan bergelombang dan
berbukit.
12
Tenaga Kerja
Data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Barito Utara Tahun 2014 pencari kerja yang terdaftar sebanyak
1763 orang dengan rincian sebagai berikut :
Perekonomian
Perekonomian di Kabupaten Barito Utara
mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun, terlihat perbandingan nilai
nominal Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun
Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
Berdasarkan ADHB Seri 2010 dengan nilai
sebesar Rp. 4.231.349 Juta Rupiah dan
pada tahun 2012 meningkat menjadi
Rp. 5.466.546,3 Juta Rupiah dan pada
tahun 2014 nilai nominal PDRB sebesar
Rp. 6.319.739,1 Juta Rupiah. Kalau dilihat
dari PDRB Kabupaten Barito Utara
berdasarkan ADHK Seri 2010 bahwa tahun
2010 nilai nominal sebesar Rp. 4.231.349,-
Juta Rupiah pada tahun 2012 meningkat
menjadi Rp. 4.851.163,9,- dan pada tahun
2014 menjadi Rp. 5.391.112,9 Juta Rupiah.
13
PDRB SERI 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU (ADHB)
KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2010– 2014 (DALAM JUTAAN RUPIAH)
TAHUN
URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 524.277,7 561.325,3 594.824.2 655.365,7 730.930,9
Pertambangan dan Penggalian 2.085.462,7 2.579.321,6 2.791.412,6 3.044.214,8 2.992,783,7
Industri Pengolahan 317.500,0 346.456,7 388.774,1 413.118,0 462.275,5
Pengadaan Listrik dan Gas 770,3 824,1 885,0 880,3 1.102,2
Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, 5.176,5 5.801,1 6.601,0 7.302,0 8.282,8
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 187.632,5 217.837,8 248.332,9 281.693,9 313.974,0
Perdagangan Besar dan Eceran: 210.286,2 239.473,6 255.888,3 286.373,3 327.901,1
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 231.161,9 250.470,6 269.500,4 297.347,8 328.328,9
Penyediaan Akomodasi Makan & Minum 50.606,9 58.113,3 65.826,5 73.349,1 84.500,3
Informasi dan KOmunikasi 44.626,7 49.019,2 54.340,3 59.722.0 64.956,5
Jasa Keuangan dan Asuransi 55.061,5 67.333,7 84.733,5 100.870,3 117.350,8
Real Estate 56.734,4 67.135,2 78.018,4 86.784,1 96.470,5
Jasa Perusahaan 447,1 512,7 583,5 674,2 743,9
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 180.874,3 207.302,1 244.577,9 279.532,1 314.116,4
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 161.896,7 192.231,0 220.053,2 246.661,6 270.004,0
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 71.664,6 82.076,3 98.676,3 113.005,7 125.009,8
Jasa Lainnya 46.719,0 53.790,1 63.518,1 71.438,4 81.007,8
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 4.231.349.0 4.979.024,7 5.466.546,3 6.018.153,3 6.319.739,1
PDRB Tanpa Migas 3.683.447,4 4.342.766,9 4.753.928,4 5.241.140,7 5.541.629,2
Sumber data: BPS Kab. Barito Utara, Juni 2015
14
INFRASTRUKTUR
15
Jembatan Kabupaten
Dari tahun ke tahun Kabupaten Barito Utara terus membangun
jembatan sebagai sarana prasarana penghubung dari Desa ke
Kecamatan serta ke Kabupaten. Pembangunan Jembatan yang telah
dilaksanakan sebanyak 135 Buah Jembatan, dengan total panjang
3.289 meter yang terdiri dari:
1. Jembatan Permanen Rangka Baja 3 buah, panjang = 220 m
2. Jembatan Semi Permanen Rangka Baja 3 buah, panjang = 150 m
3. Jembatan Gantung 9 buah, panjang = 972 m
4. Jembatan Beton Balok T/Girder 37 buah, panjang = 899 m
16
Pembangunan Bandara Baru – Muara Teweh
Sebagai dampak pembangunan di berbagai sektor mempunyai dampak positif terhadap
perekonomian masyarakat Kabupaten Barito Utara, pertumbuhan perekonomian ini
didukung kegiatan investasi yang cukup baik terutama pada sektor pertambangan,
perkebunan dan kehutanan. Keadaan ini mendorong tuntutan pelayanan sarana transportasi
yang mudah, aman bagi setiap warga yang ingin berurusan dengan cepat dari dan ke
Kabupaten Barito Utara.
Menjawab tuntutan pelayanan dibidang transportasi udara melalui bandara udara Beringin
yang ada tidak mampu memenuhi harapan tersebut dan sudah tidak bisa dikembangkan lagi
karena sudah masuk dalam bagian perkotaan Muara Teweh, maka pemerintah Kabupaten
Barito Utara didukung pemerintah pusat sejak tahun 2007 secara bertahap membangunan
bandara udara baru dengan fasilitas dan ukuran lebih besar dari lapangan bandara udara
yang sudah ada berupa :
a. Lahan yang sudah dibebaskan seluas 180 hektar.
b. Realisasi pembangunan fisik bandara baru saat ini (Tahap I), sudah dibangun :
• Run way dengan panjang 1.400 m (tahap I), lebar 30 meter.
• Run way strip (2.090 x 150) meter,
• Taxi way (187,5 x 18) meter, Apron 80 x 110 meter.
• Box Culvert dan saluran drainase.
c. Direncanakan untuk Tahap Pertama, rute penerbangan dari Muara Teweh-Banjarmasin,
Muara Teweh-Palangka Raya dan Muara Teweh-Balikpapan dengan jenis pesawat F-50,
ATR-42, MA-60, dengan kapasitas penumpang sebanyak 50 orang.
d. Direncanakan Bandara Baru ini disamping melayani penerbangan komersil juga untuk
kepentingan strategis pertahanan udara wilayah tengah Indonesia. Selanjutnya akan
dikembangkan menjadi Embarkasi Haji.
e. Bandara Baru direncanakan akan fungsional mulai tahun 2016.
f. Direncanakan, total kebutuhan dana untuk pembangunan Bandara Baru Muara Teweh
sebesar Rp. 300 Milyar. Sampai dengan saat ini, kucuran dana pusat (APBN) yang sudah
diterima sebesar Rp. 146.399.522.800,-. Sedangkan dana APBD Kabupaten Barito Utara
sebesar Rp. 15.148.684.100-.
17
Listrik
Tingkat elektrifikasi pedesaan dan tingkat rumah tangga di Kabupaten Barito Utara masih
tergolong rendah, jadi terasa perlu upaya yang sungguh-sungguh mempercepat pemenuhan
kebutuhan dasar listrik ini. Memperhatikan pertumbuhan kebutuhan listrik Kabupaten Barito
Utara pertahun sebesar 9,5 % yang didominasi oleh kebutuhan rumah tangga, maka daya
listrik yang tersedia dalam 2-3 tahun mendatang perlu ditingkatkan untuk mengakomodir hal
tersebut.
Peningkatan akan kebutuhan listrik tersebut perlu diprogramkan ke depan mengingat potensi
batubara sebagai sumber energi di Kabupaten Barito Utara yang tersedia cukup banyak, serta
mendukung program PT PLN menggantikan jenis pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang
operasionalnya cukup mahal (boros BBM) diganti dengan PLTU Batubara dengan operasional
per KWH jauh lebih murah maka perlu direncanakan pembangunan PLTU batubara untuk
menambah daya yang sudah tersedia. Dengan demikian harapan Kabupaten Barito Utara
akan terealisasi sebanyak lumbung energi listrik dengan efek multiplayer pertumbuhan
investasi sektor pertambangan batubara dan lainnya, dimana batubara tidak dijual dalam
bentuk mentah dengan harga murah tetapi akan dijual dalam bentuk energi listrik dengan
harga yang lebih baik, sehingga Kabupaten Barito Utara sebagai lumbung energi bisa
dipromosikan untuk insvestor dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
18
Air Minum
Air merupakan kebutuhan dasar manusia baik untuk air minum maupun keperluan lainnya.
Selama ini kebutuhan air minum penduduk kabupaten Barito Utara tercukupi dari sungai,
sumur dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Adapun permintaan air bersih merupakan
kebutuhan primer terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebagian dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Dharma dan perusahaan satu-satunya penyedia jasa layanan air bersih dengan sistem
jaringan atau melalui pipanisasi dengan kemampuan atau kapasitas sebagai berikut :
PRODUKSI AIR, DISTRIBUSI, TERJUAL DAN HILANG (SUSUT DALAM PENYALURAN) TAHUN 2014
Tahun Kapa- Produksi Distribusi Air Kebocor-
Kecamatan Lokasi Ope- sitas Air Air Terjual an Air
rasi L/IPA
dtk (m3) (m3) (m3) (m3)
Gunung Timang Unit IKK Kandui 1992 10 103.680 86.400 75.881 10.519
Montallat Unit IKK Tumpung Laung 1986 10 71.424 66.240 56.604 9.637
ABP Sikan 2013 10 25.920 22.835 14.852 7.983
Gunung Purei Unit IKK Lampeong 2012 10 25.920 25.520 20.750 4.770
Teweh Timur Unit IKK Benangin 2012 10 6.480 6.330 5.057 1.273
Teweh Tengah Pusat Muara Teweh 1980 120 2.488.320 2.384.640 1.876.050 508.390
Unit Lemo 1992 5 48.720 40.230 22.041 18.189
Lahei Unit IKK Lahei 1992 5 95.040 90.720 88.151 2.569
Teweh Baru Unit IKK Jingah 1992 10 112.320 103.680 81.473 22.207
Teweh Selatan Unit IKK Trahean 2011 9 97.200 77.760 49.447 28.313
Lahei Barat - - - - - - -
JUMLAH 199 3.075.024 2.904.355 2.290.306 613.850
Sumber Data: PDAM Kabupaten Barito Utara Tahun 2014
19
PERKEMBANGAN KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG
PDAM KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2010-2014
PDAM Tahun
Kabupaten Barito Utara SPAM
2010 2011 2012 2013 2014
PDAM Pusat Muara Teweh IPA 70 70 70 120 120
PDAM Unit IKK Jingah IPA 15 15 15 15 15
PDAM Unit IKK Trahean IPA - 10 10 10 10
PDAM Unit IKK Kandui IPA - - 10 10 10
PDAM Unit IKK Tumpung Laung IPA 15 15 15 15 15
PDAM Unit ABP Sikan IPA 1 1 1 11 11
PDAM Unit IKK Lampeong IPA - - 10 10 10
PDAM Unit IKK Benangin IPA - - 10 10 10
PDAM Unit IKK Benao IPA - - - - 10
PDAM Unit IKK Hajak IPA - - - - 10
JUMLAH 101 111 141 201 221
Sumber Data: PDAM Kabupaten Barito Utara Tahun 2015
20
Perhotelan
Kabupaten Barito Utara sangat potensial bagi penanaman modal di bidang perhotelan,
restoran dan pusat perbelanjaan (Mall), karena hal ini didukung dengan tersedianya lahan,
perkembangan penduduk dan perkembangan ekonomi masyarakat ditambah dengan
banyaknya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Barito Utara yang pasti
sangat memerlukan hotel, restoran yang representatif dan tempat perbelanjaan yang
memadai sebagai tempat rekreasi. Fasillitas hotel dan penginapan yang terdapat
di Kabupaten Barito Utara berdasarkan data dari DPPKA Tahun 2013 di Kabupaten Barito
Utara, baru tersedia 3 (tiga) buah Hotel dan 24 (dua puluh empat) penginapan di Muara
Teweh, 3 (tiga) buah penginapan di Kecamatan Gunung Purei, 4 (empat) buah penginapan
di Kecamatan Gunung Timang dan 1 (satu) buah penginapan di Kecamatan Teweh Timur.
21
HOTEL/PENGINAPAN DALAM KOTA MUARA TEWEH DAN KECAMATAN DI BARITO UTARA
NAMA HOTEL/ JUMLAH
NO. ALAMAT KELAS
PENGINAPAN KAMAR
1. Hotel J n B Jl. Pramuka No. 3 /(0519) 22791 M. Teweh Melati 40
2. Hotel Armani Jl. Yetro Sinseng Muara Teweh Bintang I 43
3. Sumber Rejeki Jl. P. Batur No.132 / (0519) 21088 M.Teweh Melati 20
4. Marindu Jl. P. Batur No.97 / (0519) 21356 M.Teweh Melati 14
5. Permata Barito Jl. A. Yani No.176 / (0519) 22882 M.Teweh Melati 12
6. Barito Jl. P. Batur No.43 / (0519) 21080 M.Teweh Melati 13
7. Nusantara I Jl. Y. Sinseng / (0519) 22497 M.Teweh Melati 17
8. Nusantara II Jl. Y. Sinseng / (0519) 23814 M.Teweh Melati 35
9. Andung Kencana Jl. P. Batur / (0519) 21296 M.Teweh Melati 18
10. Barakati 5 Jl. P. Batur No.9 / (0519) 21053 M.Teweh Melati 27
11. Pasifik Jl. P. Batur No.87 / (0519) 21231 M.Teweh Melati 25
12. Betang Danum Jl. P. Batur No.229 / (0519) 21612 M.Teweh Melati 8
13. Berkat Raudah Jl. Y. Sinseng / (0519) 21713 M.Teweh Melati 18
14. Sungai Barito Jl. P. Batur / (0519) 21596 M.Teweh Melati 7
15. Al Hidayah Jl. Meranti No.100 / (0519) 21103 M.Teweh Melati 11
16. Walet Jl. T. Surapati No.100 / (0519) 22692 M.Teweh Melati 33
17. Matahari Jl. T. Surapati No.12 M.Teweh Melati 33
18. Barito jaya Jl. Sudirman Muara Teweh Melati 20
19. Teluk Joloi Jl. P. Batur Melati 6
20. Hendra Jl. Teluk Lihat Kandui Kec. Gn. Timang Melati -
21. Handayani Jl. A. Yani No. 135 Kandui Kec. Gn. Timang Melati -
22. Doa Ibu Jl. Panglima Batur Muara Teweh Melati -
23. Kumala Jl. Yetro Sinseng Komp. PBB RT. 08 M. Teweh Melati -
24. Sederhana JL. Imam Bonjol Muara Teweh Melati -
25. Bersinar Lagi Jl. Cempaka Putih Muara Teweh Melati -
26. Hamsyah Jl. A. Yani. RT. 02 Lampeong II Kec. G. Purei Melati -
27. Itah Jl. Pasar RT. 01 Lampeong Kec. G. Purei Melati -
28. Sumber Rezeki Jl. Siraja Lampeong Kec. Gunung Purei Melati -
29. Handayani Jl. Temenggung LIsat Kandui. Kec. G. Timang Melati -
30. Suzana Jl. A. Yani Kandui. Kec. Gunung Timang Melati -
31. Rizky Jl. A. Yani. No. 77 RT. 11 Kandui Kec. G. Timang Melati -
32. Mikha Jl. Tujuh Enam No. 18 RT. 02 Benangin Melati -
Sumber Data: Dinas Kebudayaan,Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Tahun 2015
22
Perbankan
Peranan Perbankan sangat strategis dan
penting dalam menunjang perputaran
perekonomian di suatau Daerah dan Fasilitas
Perbankan yang terdapat di Kabupaten Barito
Utara yang terpusat di Kota Muara Teweh
s e b a n y a k 6 b u a h y a i t u : P T. B a n k
Pembangunan Kalteng (BPK) Cab. Muara
Teweh, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan 5
(lima) buah kantor unit yaitu 2 (dua) kantor unit
di Muara Teweh dan 3 (tiga) Kantor unit di luar
kota Muara Teweh (Kandui, Bukit Sawit dan
Puruk Cahu), Bank Mandiri, Bank Negara
Indonesia (BNI), Bank Mega, Bank Danamon.
Selain lembaga perbankan, terdapat juga
lembaga non perbankan yang terdiri dari
lembaga pembiayaan, pegadaian dan
koperasi.
23
Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan di Kabupaten Barito Utara
Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit (Type C) : 1 Buah
2. Puskesmas : 16 Buah
3. Puskesmas Pembantu : 83 Buah
4. Polindes : 37 Buah
5. Poskesdes : 20 Buah
6. Mobil Pusling : 28 Buah
7. Motor : 243 Buah
8. Speed Boat : 2 Buah
9. Klotok : 21 Buah
Sampai dengan Tahun 2014 secara kuantitas
dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan di
Kabupaten Barito Utara terus mengalami
peningkatan, baik Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Polindes Poskesdes dan lain-lain,
termasuk sarana mobilitas untuk meningkatkan
akses pelayanan kepada masyarakat.
Juml ah Tenag a Keseh atan yan g ada
di Kabupaten Barito Utara saat ini berjumlah
622 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Dokter Spesialis : 7 orang
2. Dokter Umum : 29 orang
3. Dokter Gigi : 7 orang
4. SKM : 51 orang
5. Sarjana Keperawatan : 134 orang
6. Apoteker : 20 orang
7. Perawat : 167 orang
8. Bidan : 109 orang
9. Tenaga lainnya : 64 orang
10. Non Kesehatan : 34 orang
Secara kuantitatif Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk di Kabupaten Barito Utara cukup
memadai, namun jika dibandingkan dengan
luas wilayah dan penyebaran penduduk, secara
kualitatif/jenis masih perlu penambahan
terutama Dokter Spesialis, Dokter Umum dan
Dokter Gigi, Tenaga Bidan dan Tenaga
Kesehatan lainnya.
24
Pendidikan
Jumlah Satuan Pendidikan Negeri/Swasta di Kabupaten
Barito Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebagai
berikut :
• TK/RA Negeri : 2 Sekolah
• TK/RA Swasta : 155 Sekolah
• SD/MI Negeri : 170 Sekolah (168 SDN + 2 MIN)
• SD/MI Swasta : 12 Sekolah (3 SDS + 9 MIS)
• SMP/MTs Negeri : 24 Sekolah (23 SMPN + 1 MTsN)
• SMP/MTs Swasta : 15 Sekolah (10 SMPS + 5 MTsS)
• SMA/MA Negeri : 9 Sekolah (8 SMAN + 1 MAN)
• SMA/MA Swasta : 9 Sekolah (7 SMAS + 2 MAS)
• SMK Negeri : 6 Sekolah
• SMK Swasta : 1 Sekolah
• SLB Negeri : 1 Sekolah
Jumlah Total Satuan Pendidikan Negeri dan Swasta
di Kab. Barito Utara sebanyak 404 Sekolah.
25
POTENSI UNGGULAN DAN
PELUANG INVESTASI
P enggerak ekonomi masyarakat daerah Kabupaten Barito Utara masih didominasi oleh
sektor pertanian dan perkebunan, hal ini terlihat dari andil sektor ini dalam pembentukan
struktur perekonomian Kabupaten Barito Utara.
Disamping itu Kabupaten Barito Utara ini memiliki potensi sumber daya alam dan sangat
potensial untuk dikembangkan menjadi usaha produktif yang memberikan nilai tambah dan
sebagai daya tarik yang tinggi bagi para investor untuk berinvestasi.
Untuk memulai sebuah investasi tentu saja para investor terlebih dahulu perlu mendapatkan
informasi tentang potensi unggulan serta lokasinya, dan selanjutnya untuk mendapatkan
informasi secara lebih lengkap para investor sebaiknya menghubungi Instansi terkait bidang
penanaman modal.
26
Sektor Pertambangan dan Energi
Berdasarkan peta geologi lembar Muara Teweh dan
lembar Buntok, Kabupaten Barito Utara secara
geologi berada pada cekungan Barito, yang
stratigrafinya dominan tersusun oleh batuan
sedimen yang mengandung endapan batu bara,
minyak dan gas bumi. Berdasarkan kajian yang
dihimpun dari beberapa sumber penelitian yang
dilakukan oleh instansi pemerintah (ESDM) maupun
dari penelitian oleh perusahaan didapati yaitu:
Minyak dan gas bumi.
Batubara.
Mineral ekonomis seperti: emas, perak,
tembaga, seng, timbal, besi dll.
Mineral Industri seperti kaolin, pasir kuarsa,
bentonite, granit, batu gamping, lempung,
breksi, andesit, zircon.
Potensi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah/CAT
Lahei dan CAT Palangkaraya.
Potensi gas methan di sebaran batubara
Potensi energi alternatif untuk debit air
pembangkit listrik.
1. Kecamatan Batubara, mineral ekonomis(Au, Ag, Cu, Zn, Pb, Fe), Kuantitas
Teweh Tengah Batugamping, Lempung, Kaolin, Andesit, Potensi Air belum terdata
Tanah dan Air Permukaan (CAT Lahei dan CAT
Palangkaraya)
27
A. Batubara
Sumberdaya dan Cadangan Batubara di Kabupaten Barito Utara
berdasarkan Laporan dari Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Barito Utara sejumlah 2.104.273.646,4 MT yaitu:
Sumber Daya
Tereka : 1.093.536.508,21 ton
Tertunjuk : 596.853.826,61 ton
Terukur : 519.131.655,25 ton
Cadangan
Terkira : 409.374.514,97 ton
Terbukti : 442.832.095,55 ton
Dengan kalori : 4.656 – 8.415 Cal/Kg
Kandungan sulfur : 0,11- 5,07 %
Kandungan abu (Ash Contents): 1,40 – 13,00 %
28
Diharapkan dengan beroperasinya PLTMG dan jaringan
transmisi 150 KV yang terkoneksi pada Grid Sistem
Kalimantan, daya listrik yang tersedia mampu menyupplay
kebutuhan listrik ke pedesaan di 9 Kecamatan Kabupaten
Barito Utara dan merupakan daya tarik bagi investor untuk
menanamkan modalnya di kabupaten Barito Utara dimana
listrik adalah salah satu kebutuhan utama bagai investasi
sektor industri, properti, transportasi, perhotelan, dan
lainnya dan dengan efek peningkatan pendapatan daerah
serta motivasi pertumbuhan perekonomian masyarakat.
Berkenaan dengan potensi sumber daya alam yang tersedia
di Kabupaten Barito Utara yaitu gas alam dan batubara yang
bisa dikonversikan menjadi energi listrik, maka diharapkan
kedepan Kabupaten Barito Utara akan menjadi wilayah
Lumbung Energi yaitu menghasilkan energi listrik yang
cukup besar untuk wilayah Kalimantan.
29
Sektor Kehutanan dan Perkebunan
A. Sektor Kehutanan.
Tabel Peruntukan Ruang dan Luasan Rencana Pola Ruang Kabupaten Barito Utara
Tahun 2011 s/d 2031 adalah sebagai berikut:
I. KAWASAN HUTAN . .
Kawasan Lindung : 889.331,98 87,45
1. Kawasan Perairan dan Daerah Sempadan (DS) 27.663,30 2,72
2. Cagar Alam (CA) Pararawen 5.927,76 0,58
3. Hutan Lindung (HL) 39.039,92 3,84
II. KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN (APL): 127.641,55 12,55
1. Pertanian Tanaman Pangan 8.019,73 0,79
2. Cadangan Lahan Pertanian 19.849,79 1,95
3. Perkebunan dan Holtikultura 13.862,35 1,36
4. Permukiman Perkotaan 9.375,30 0,92
5. Permukiman Pedesaan 28.296,23 2,78
6. Areal Transmigrasi 11.439,58 1,12
7. Pertambangan Migas 0,00 0,00
8. Pertambangan Batubara Operasi Produksi 14.946,71 1,47
9. Kawasan Industri 1,138,02 0,11
10. Peruntukan Pariwisata 203,40 0,02
11. Kawasan Peruntukan Lainnya 20,510,44 2,02
Total Luas Peruntukan Ruang I + II 1.016.973,53 100,00
Sumber : Berdasarkan SK. Menhut No.529/Menhut-II/2012 tanggal 25 September 2012
30
Pemanfaatan hasil hutan di Kabupaten Barito Utara yaitu pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dulunya HPH dan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) atau Hutan Tanaman Industri (HTI).
Rekapitulasi data Perizinan pemanfaatan hasil hutan kayu di Kabupaten Barito Utara seperti
pada tabel berikut:
PERIZINAN USAHA SEKTOR KEHUTANAN KABUPATEN BARITO UTARA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014
IUPHHK-HA/HT SK. PENETAPAN
NO. (nama perusahaan)
NOMOR TANGGAL LUAS (HA)
1. PT. Austral Byna SK. 557/Menhut-II/2009 17 Sep 2009 255.530
SK. 605/Kpts/Um/1993 7 Okt 1993 76.925
2. PT. Sindo Lumber
SK. 297/Menhut-II/2010 5 Mei 2010 36.215
3. PT. Indexim Utama SK. 806/Kpts-IV/ 1999 30 Sep 1999 52.480
4. PT. Barito Putra SK. 244-BPHA/2009 19 Nov 2009 12.500
5. PT. Wana Inti Kahuripan Intiga SK. 393/Menhut-II/2005 22 Nov 2005 92.475
6. PT. Bina Multi Alam Lestari SK. 137/Menhut-II/2006 15 Mei 2006 37.641
7. PT. Dasa Intiga SK. 440/Menhut-II/2009 29 Juli 2009 131.850
8. PT. Fortuna Cipta Sejahtera SK. 132/Menhut-II/2006 11 Mei 2006 53.960
9. PT. Lestari Damai Indah Timber SK. 133/Menhut-II/2006 11 Mei 2006 10.945
10. PT. Timber Dana SK. 118/Menhut-II/2006 4 Mei 2006 76.405,8
11. PT. Joloy Mosak SK. 277/Menhut-II/2011 15 Apr 2011 15.575
12. PT. Meranti Sembada (HTI) SK. 745/Kpts-II/1997 4 Des 1997 15.995
13. PT. Rimba Berlian Hijau (HTI) SK. 251/Kpts-II/1998 27 Feb 1998 13.700
14. PT. Purwa Permai (HTI) SK. 931/Kpts-II/1999 14 Okt 1999 20.500
15. PT. Perintis Adiwana SK. 522.1.300/429/Dishut 19 Mei 2014 19.100
Sumber Data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Barut, 2014
31
Kayu Log dan kayu olahan.
Berdasarkan rekapitulasi data
dari hasil komoditas unggulan
sektor kehutanan di Kabupaten
Barito Utara adalah kayu log,
kayu Olahan, Rotan dan berikut
data produksi kayu Bulat/Log
dari 12 perusahaan HPH-HA dan
3 Perusahaan IUPHHK-HTI
di Kabupaten Barito Utara.
PRODUKSI KAYU BULAT DAN KAYU OLAHAN KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2011 – 2014
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014
NO. JENIS HASIL HUTAN (M3) (M3) (M3) (M3)
1. Kayu Log 324.285,73 267.153,24 308.407,01 374.282,95
2. Kayu Olahan 3.422,90 3.704,81 7.311,68 5.209,7059
Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Barut, 2014
Rotan.
Rotan adalah salah satu hasil hutan yang cukup potensial
di Kabupaten Barito Utara, luasan kebun rotan yang ada
tercatat seluas ± 1.755 Ha, dengan produksi 3.740
Ton/Tahun atau 311,66 Ton/Bulan dengan rata-rata
produksi 2.107 Ton/Ha/Tahun, sedangkan untuk rotan
dengan diameter besar rata-rata produksinya sebanyak
10.200 batang/tahun atau 850 batang/bulan. Jenis
rotan yang diproduksi antara lain jenis rotan irit, rotan
taman, dan rotan diameter besar yang tersebar
di beberapa kecamatan. Dilihat dari hasil produksinya
rotan sangat potensial untuk dikembangkan antara lain
mendirikan sentra industri kerajinan rotan ataupun
pabrik pengolahan rotan.
32
B. Sektor Perkebunan.
Investasi di sektor perkebunan di Kabupaten Barito Utara kedepan memiliki prospek yang
lebih cerah untuk dikembangkan, hal ini mengingat masih luasnya lahan yang tersedia untuk
pengembangan disektor ini. Peluang usaha perkebunan tersebut baik dalam bentuk
Perkebunan Besar maupun Perkebunan Rakyat, sedangkan peluang investasi didalam
usaha perkebunan di Kabupaten Barito Utara antara lain pengembangan industri
pengolahan dan pemasaran hasil, yaitu pembangunan industri hilir CPO, pengembangan
industri karet. Komoditi unggulan pada sektor perkebunan antara lain Kelapa Sawit, Karet,
Kakao.
33
Kelapa Sawit.
Perkembangan pertanaman Kelapa Sawit di Kabupaten
Barito Utara saat ini sangat berkembang pesat,
berdasarkan data yang diperoleh sampai dengan akhir
tahun 2014 terdapat 22 perusahaan perkebunan Besar
Swasta (PBS) dengan luas cadangan 296.318 Ha. Dari
22 PBS tersebut ada 6 perusahaan yang sudah
beroperasi yaitu: PT. Berjaya Agro Kalimantan, PT. Multi
Persada Gatra Megah, PT. Bangun Batara Raya, PT. Alam
Lestari Indah dan PT. Satria Abadi Lestari yang masih
tahap pembangunan kebun kecuali PT. Antang Gantang
Utama sudah berproduksi dengan luas lahan yang
dimiliki 22.106 Ha, memiliki 2 (dua) buah pabrik CPO
dengan kapasitas 120 Ton/jam dan Produksi Tandan
Buah Segar tahun 2014 sebanyak 54.521,21 ton.
Sementara sampai dengan akhir tahun 2014 tercatat
luas perkebunan sawit milik petani 1.690 Ha dengan
produksi sebanyak 10.127,29 Ton tandan
buah segar. Pengembangan sawit milik
petani terdapat di Kecamatan Teweh
Selatan, Kecamatan Teweh Tengah
dan Kecamatan Teweh Baru, relatif
dekat lokasi pabrik CPO milik
PT. Antang Ganda Utama berada
di pinggir Sungai Barito Kecamatan
Teweh Selatan.
34
PERIJINAN SEKTOR PEREKEBUNAN KELAPA SAWIT TAHUN 2014
NO. NAMA PERUSAHAAN PRODUKSI LUAS KETERANGAN
LAHAN (HA)
1. PT. Antang Ganda Utama 139.464 Ton 22.416 Sudah produksi
2. PT. Multi Persada Gatra Megah - 15.000 Belum ada data
3. PT. Berjaya Agro Kalimantan - 20.000 Belum ada data
4. PT. Bangun Batara Jaya - 6.000 Belum produksi
5. PT. Satria Abdi Lestari - 20.000 Belum produksi
6. PT. Harisa Agro Lestari - 12.582 Belum produksi
7. PT. Bumi Santoso Lestari - 19.000 Belum produksi
8. PT. Makmur Agro Lestari - 19.113 Belum produksi
9. PT. Mitra Tani Bahtera Sejahtera - 19.700 Belum produksi
10. PT. Gaung Satyagraha Agrindo - 10.000 Belum produksi
11. PT. Alam Lestari Indah - 12.250 Belum produksi
12. PT. Mitra Barito Gemilang - 10.740 Belum produksi
13. PT. Karya Barito Gemilang - 10.100 Belum produksi
14. PT. Harisa Agro Lestari II - 3.424 Belum produksi
15. PT. Sawit Sumber Rejo - 15.299 Belum produksi
16. PT. Harapan Barito Sejahtera - 13.774 Belum produksi
17. PT. Buana Sawit Kalimantan - 6.144 Belum produksi
18. PT. Alam Hijau Palangka - 12.997 Belum produksi
19. PT. Barito Gemilang - 16.779 Belum produksi
20. PT. Pakumas Indo - 19.000 Belum produksi
21. PT. Wahana Semesta Kharisma - 19.000 Belum produksi
22. PT. Subur Mitra Agro - 5.000 Belum produksi
JUMLAH 308.318 HA
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Barut, 2014
35
Karet.
Luas Kebun karet di Kabupaten Barito Utara mencapai 47.428 Ha didominasi oleh kebun rakyat
tersebar di 9 (sembilan) kecamatan. Dari luasan tersebut, seluas 34.542,98 Ha merupakan
tanaman yang sudah mengasilkan TM dengan produksi karet kering rata-rata
12.480,38 Ton/Tahun sedangkan sisanya seluas 12.150,02 Ha merupakan tanaman yang
belum menghasilkan (TBM). Berpeluang untuk pendirian industry/pabrik pengelolaan karet
maupun turunannya di Kabupaten Barito Utara.
36
Kakao (Theobroma Cacao).
Tamanan kakao sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Barito Utara. Namun sampai dengan
saat ini belum ada satu pun perusahaan perkebunan yang berinvestasi pada komoditi ini.
Perkebunan Kakao yang ada sampai dengan saat ini merupakan perkebunan rakyat yang
tersebar di 6 (enam) kecamatan dengan luas total perkebunan 1.028,50 Ha. Dari Luas tersebut
913 Ha merupakan tanaman yang sudah menghasilkan (TM) dengan produksi 299,62
Ton/Tahun sedangkan sisanya 79,50 Ha merupakan tanaman yang belum menghasilkan (TBM).
37
Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura
A. Bidang Tanaman Pangan
Prioritas utama pembangunan Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura di Kabupaten Barito Utara adalah Pengembangan Komoditi
Padi (Sawah dan Ladang), Palawija (terutama Kedelai dan Jagung), serta
Hortikultura (terutama sayuran, durian,rambutan dan cempedak).
38
TABEL DATA PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI
DI KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2012-2014
NO. URAIAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014
1. Luas Tanam (Ha) 12.131 10.766 12.011
2. Luas Panen (Ha) 12.089 10.054 11.927
3. Produktivitas Padi (Ku/Ha) 23,76 25.34 25,43
4. Produksi Padi (GKG/Ton) 28.720 25.480 30.326
5. Produksi Beras (Ton) 16.826 14.928 17.767
6. Produksi Beras utk Konsumsi (Ton) 16.266 14.431 17.175
7. Jumlah Penduduk (Jiwa) 123.748 125.208 126.879
8. Kebutuhan Beras utk Konsumsi (Ton) 15.068 15.245 15.449
9. Kekurangan / kelebihan Beras (Ton) 1.198 - 814 1.726
Sumber Data: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kab. Barito Utara, 2015
39
B. Bidang Usaha Perikanan
Luas perairan umum di Kabupaten Barito Utara 3.663 Ha.
yang terdiri dari sungai,danau dan rawa-rawayang mana
sangat potensial untuk dimanfaatkan dan dikembangkan
sebagai tempat kegiatan budidaya ikan.
Kebutuhan konsumsi ikan di Kabupaten Barito Utara
Tahun 2012 sebanyak 3.098 Ton Tahun 2013 mengalami
kenaikan 3.139 Ton.
Pada Tahun 2012 total produksi perikanan hasil
penangkapan di perairan umum dan hasil budidaya
tercatat 3.873,91 Ton, dengan perincian produksi
perikanan hasil penangkapan di perairan umum sebesar
1.054,90 Ton dan produksi ikan hasil budidaya di kolam,
karamba dan jaring apung sebesar 2.819,01 Ton.
Pada tahun 2013 terjadi kenaikan total produksi ikan hasil
penangkapan di perairan umum dan hasil budaya tercatat
4.249,48 Ton.
Pencapaian produksi perikanan tahun 2014 sebesar
4.593 Ton (120%) dari sasaran produksi tahun 2014 yang
sebesar 4.006 Ton. Yang terdiri dari perikanan budidaya
sebesar 3.513,5 Ton dan perikanan tangkap 1.079,3 Ton.
Produksi ikan pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang
baik, yang dihasilkan dari perairan umum maupun dari
hasil budidaya yaitu sebesar 333,52 Ton atau sebesar
7,83 % dibandingkan dengan produksi perikanan tahun
2013. Dari perbandingan penyediaan bahan pangan ikan
dan kebutuhan konsumsi ikan di Kabupaten Barito Utara
pada tahun 2014 mengalami surplus atau kelebihan
sebesar 1.417,22 Ton ikan.
40
C. Bidang Usaha Peternakan
Berdasarkan data sensus dari Dinas Pertanian, Perikanan
dan Peternakan bulan Juni Tahun 2011, ternak besar dan
kecil yang telah berkembang di Kabupaten Barito Utara
Tahun 2011 meliputi : Sapi Potong (2.140 ekor), Kerbau
(115 ekor), Kambing (3.712 ekor), Babi (19.426 ekor) dan
Itik/Unggas lainnya (9.740 ekor).
Salah satu komoditas ternak unggulan di Kabupaten
Barito Utara adalah sapi potong. Jenis sapi potong yang
sangat potensial dikembangkan adalah Sapi Bali. Pola
pengembangan ternak sapi di Kabupaten Barito Utara
yaitu Pola Integrasi sapi dan sawit di Kecamatan Teweh
Tengah pada empat desa (Bukit Sawit,Tawan
Jaya,Pandran Permai,Pandran Raya) dengan luas lahan
sawit sebesar 18.500 Ha, populasi ternak silang 470 ekor
dengan potensi pengembangan 37.000 ekor.
Pengembangan ternak sapi sebanyak 310 ekor dengan
potensi pengembangan sapi sebanyak 350 ekor
di Kelurahan Lanjas dan Melayu.
Realisasi produksi daging dari ternak besar dan ternak
kecil tahun 2014 sebesar 293.998 Ton dari sasaran
produksi 349,8 Ton dengan Populasi sebesar 14.858 ekor,
sedangkan produksi telur pada Tahun 2014 sebesar
169.128 Kg dari sasaran 148.547 Kg. Sedangkan data
ketersediaan produksi daging terhadap
kebutuhan/konsumsi daging di Kabupaten Barito Utara
pada tahun 2014 mengalami kekurangan daging sebesar
49,23 Ton.
41
42
Sektor Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Barito Utara memiliki potensi Sumber Daya Pariwisata dan kekayaan dan keragaman
sosial budaya daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu berupa:
1. Wisata Alam: pemanfaatan sumber daya alam dan tata lingkungannya untuk dijadikan
sasaran wisata seperti panorama alam, pegunungan, danau, sungai, hutan, goa-goa, flora
dan fauna.
2. Wisata Budaya: pemanfaatan seni dan budaya untuk dijadikan sasaran wisata, kekayaan
dan keragaman sosial budaya dengan adanya beberapa suku Dayak yang ada di Kabupaten
Barito Utara yaitu: Suku Dayak Bakumpai, Suku Dayak Tabuyan, Suku Dayak Dusun Malang,
Suku Dayak Bantian, Suku Dayak Ma’anyan dan Suku Dayak Ngaju suku-suku ini
mempunyai ciri khas tersendiri baik agama, adat istiadat, kebiasaan, seni budaya, upacara
ritual, situs, peninggalam purbakala bahasa dan lain sebagainya.
3. Wisata Minat Khusus: pemanfaatan umber daya alam dan potensi seni budaya untuk
menimbulkan daya tarik khusus dan minat khusus sebagai sasaran wisata seperti olahraga
panjat tebing, belanja, wisata ziarah, dll.
4. Wisata Sejarah: pemanfaatan peninggalan bukti-bukti sejarah terutama perang melawan
penjajah seperti Perang Banjar dll.
5. Agro Wisata: perkebunan kelapa sawit, buah-buahan dll.
Jumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Barito Utara berdasakan data dari Dinas
Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga sampai tahun 2013 sebanyak 29 obyek wisata dan pada
uraian berikut disajikan informasi beberapa obyek wisata di Kabupaten Barito Utara yang sangat
potensial untuk dikembangkan lebih jauh potensi kepariwisataannya.
43
A. Obyek Wisata Alam.
Dam Trahean.
Obyek Wisata Dam Trahean mempunyai daya tarik dengan panorama alam yang sangat indah
berupa hamparan hutan dan genangan air yang cukup luas ± 80.000 m², yang mana di
dalamnya hidup berbagai jenis ikan air tawar, kura-kura dan dipelihara dengan baik oleh
masyarakat di sekitarnya.
44
Dam Trinsing.
Obyek wisata ini terletak di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Tengah dengan jarak tempuh
± 23 km dari kota Muara Teweh dengan kondisi jalan aspal. Dam Trinsing adalah bendungan air
rekayasa tekhnologi yang luasnya ± 50.000 m² yang mana didalam hidup berbagi jenis ikan air
tawar. Dam trinsing merupakan daerah irigasi yang memiliki tanah yang subur dengan
ketersediaan air sangat memadai sehingga sangat mungkin untuk dikembangkan untuk
kegiatan wisata seperti agrowisata, sarana pemancingan, taman rekreasi, camping ground, dan
wisata lainnya. Di sekitar Dam Trinsing terdapat kolam-kolam budidaya ikan air tawar yang
dikelola oleh Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Utara.
45
Gunung Lumut dan Gunung Tanggur.
Obyek wisata Gunung Lumut dan Gunung Tanggur adalah kawasan hutan lindung kelompok
hutan sungai Teweh yang termasuk dalam pengelolaan Heart Of Borneo. Obyek wisata ini
terletak di Kecamatan Gunung Purei dan posisinya berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Timur. Wisata alam Gunung Lumut dan Gunung Tanggur menyajikan panorama alam yang
indah berupa rangkaian gunung-gunung yang hijau dengan hutan tropis yang masih
perawan dan memiliki banyak sumber mata air dengan kekayaan flora dan fauna berupa
binatang dan tanaman – tanaman yang beraneka ragam, dan kegiatan-kegiatan yang
sering dilakukan adalah kegiatan survey atau penelitian ilmiah yang dilakukan oleh
berbagai pihak.
46
B. Wisata Budaya
Wisata Budaya yang ada di Kabupaten Barito Utara adalah berupa bangunan tradisional
seperti Betang Tambau, Betang Karamuan atau Betang Dambung Sirang dan upacara-
upacara ritual keagamaan yang disebut Wara (Tiwah) yang merupakan upacara keagamaan
umat Hindu Kaharingan yang dilaksanakan pada waktu tertentu dengan menyajikan
berbagai ritual wara dan adat serta tari-tarian tradisional.
C. Wisata Sejarah
Daya tarik dari potensi wisata sejarah di Kabupaten Barito Utara serta benda-benda
peninggalan sejarah seperti:
1. Makam- makam keramat tokoh Agama, Tokoh Adat antara lain seperti:
- Makam Mangkusari sebagai salah satu pejuang rakyat Barito Utara pada
Kerajaan Banjar untuk melawan penjajah, letaknya di Kelurahan Jambu
Kecamatan Teweh Tengah dan dapat ditempuh dalam waktu ± 1 jam.
- Makam Datuk di Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur.
2. Rangka Kapal Perang Onrust; sebagai salah satu situs sejarah perjuangan rakyat
dalam perang melawan Belanda dan peristiwa tenggelamnya kapal Onrust di perairan
sungai Barito kampung Lutung Tuwur tersebut telah didokumentasikan pada salah
satu museum sejarah di Belanda. Jarak tempuh menuju kelokasi ± 45 menit melalui
jalur sungai, dan Benteng Belanda di Montallat ± 90 km dari kota Muara Teweh.
47
3. Fosil Maripati Singa Ngenuh; seorang pejuang
melawan Belanda putera Desa Ketapang yang
meninggal di Desa Majangkan Kecamatan
Gunung Timang yang oleh keluarganya
fosil/tengkoraknya di pindahkan ke Desa
Ketapang dan disemayamkan di sebuah rumah
tua di pinggiran sungai Montallat yang sampai
saat ini dipelihara dan sangat dihormati oleh
keluarga dan warga Desa Ketapang dan
sekitarnya.
Selain obyek wisata yang ada di luar kota Muara Teweh
beberapa obyek wisata tersebut ada di dalam kota
Muara Teweh seperti Taman Rekreasi Remaja yang
mempunyai fasilitas olahraga (lapangan tenis), kolam
renang dengan mini water boom, shelter tempat
beristirahat, tempat parkir yang memadai dan
kelengkapan lainnya. Dari data yang diperoleh dari
Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Barito Utara jumlah kunjungan wisata
dapat dilihat pada tabel dibawah:
TAHUN
NO. JENIS KUNJUNGAN WISATA
2012 2013
1. Wisata Manca Negara 205 437
2. Wisata Nusantara 52.840 26.810
JUMLAH 53.045 27.247
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kab. Barut
46
48
NAMA TEMPAT WISATA ALAM, WISATA SEJARAH DAN
WISATA BUDAYA DI KABUPATEN BARITO UTARA
NO. NAMA OBYEK WISATA LOKASI
1 Air Terjun Jontur Doyan Km.18 Jl. Muara Teweh – Puruk Cahu
2 Cagar Alam Pararawen Desa Pararawen, Kec. Teweh Tengah
3 Dam Trinsing Desa Trinsing, Kec. Teweh Tengah
4 Liang Pandan Sungai Lemo, Kec. Teweh Tengah
5 Dam Trahean Desa Trahean, Kec. Teweh Tengah
6 Betang Tambau Desa Nihan Hilir, Kecamatan Lahei
7 Riam Rahaden Desa Rahaden, Kecamatan Lahei
8 Gunung Lumnu (Lumut) Kecamatan Gunung Purei
9 Kerangka Kapal Tontour (Onrust) Kelurahan Lanjas, Kec. Teweh Tengah
10 Liang Longo Kec. Teweh Tengah
11 Danau Butong Desa Butong, Kec. Teweh Tengah
12 Liang Idai Kec. Teweh Tengah
13 Gunung Tangur Desa Muara Mea, Kec. Gunung Purei
14 Batu Surat Uok Desa Tambaba, Kec. Gunung Purei
15 Lemong Pantak Desa Berong
16 Gua Liang Angah Desa Sampirang, Kec. Teweh Timur
17 Air Terjun Inih Hulu Sungai Lampanang, Kec. T.Timur
18 Mansaro Hulu Sungai Lampanang, Kec. T.Timur
19 Liang Tandir Kecamatan Gunung Purei
20 Jeram Pemantu Desa Pendreh, Kec. Teweh Tengah
21 Balai Warik Kecamatan Teweh Tengah
22 Janah Gemuntur Desa Tumpung Laung, Kec. Montallat
23 Buper Panglima Batur Desa Trahean, Kec. Teweh Tengah
24 Kolam Pemancingan Ikan dan Desa Trahean, Kec. Teweh Tengah
Rumah makan 2 (dua) tempat
Sumber Data: Dinas Kebudayaan,Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Tahun 2015
49
46
50
BUPATI BARITO UTARA WAKIL BUPATI BARITO UTARA
Berserta IBU Berserta IBU
51