NAMIRAH 1173351030
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekla yang
dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya
untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan sehingga anaknya sipa memasuki dunia
kerja. Oleh karena itu pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi warga Negara yang cakap.
Untuk mewujudkan peserta didik yang mampu dan terampil di dunia kerja maka
diperlukan layanan Bimbingan Karir. Dengan adanya layanan ini diharapkan siswa dapat
memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian
serta dapat mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi
mereka. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat menemukan karir dan melaksanakan karir
yang efeltif serta memberikan kelayakan hidup.
Bimbingan Karir merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan, sehingga sangat
diperlukan sepanjang perkembangan anak lebih baik jika bimbingan itu diberikan sejak dini dan
sampai seterusnya, dengan harapan bahwa bimbingan yang diberikan akan membantu dalam
penyesuaian diri dengan sifat dan situasi kerja. Keputusan tentang pilihan pekerjaan, jabatan atau
karir yang dicita-citakan oleh siswa mempunyai kaitan yang erat dengan pendidikan yang
dijalankan siswa tersebut. Pada dasarnya pendidikan merupakan bagian dari perjalanan karir
individu. Pendidikan juga merupakan unsur utama dari usaha seseorang dalam mempersiapkan
diri untuk memasuki jenis pekerjaan tertentu. Kesesuaian pekerjaan dengan keadaan dirinya
diyakini juga akan membawa mereka untuk dapat menjalani kehidupan secara lebih baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketepatan pengambilan keputusan tentang pilihan
pekerjaan serta jurusan yang tepat yang akan di tempuh nanti sehingga memiliki implikasi
langsung terhadap arah pilihan pekerjaan, jabatan atau karirnya.
Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua mahasiswa yang melanjutkan pendidikan kejenjang
yang lebih tinggi memiliki perencanaan karir yang matang. Oleh karena itu, mahasiswa BK saat
ini diarahkan untuk melaksanakan penelitian di SMA untuk mengetahui sejauh mana siswa SMA
sudah mematangkan perencanaan karirnya. Penelitian sangat penting untuk dilakukan karena
dengan adanya mini riset ini, maka mahasiswa dapat mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan karir di SMA.
1.2. Tujuan
1. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Bimbingan Karir
1.3. Manfaat
1
2
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
Bimbingan karir secara keseluruhan merupakan salah satu bagian dari bimbingan
konseling. Bimbingan karir menurut Rahmad (2013:8) bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang diri serta lingkungan dan keselarasannya dengan pekerjaan yang hendak dicapainya.
Sementara itu Depdikbud (1985:23) Memberikan petunjuk pelaksanaan Bimbingan karir dengan
menuliskan secara rinci, tujuan bimbingan karir ialah membantu para individu agar;
a) Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengenal kemampuan, minat, bakat, sikap, cita-citanya.
b) Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam
masyarakat.
c) Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam
dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang
tertentu; memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
d) Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-
hambatan tersebut
e) Para individu dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan
kehidupannya yang serasi dan sesuai.
Sejalan dengan ini Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati (1993:26) mengatakan
manfaat perencanaan karir adalah:
1. Perencanaan karir dapat membantu mempersiapkan pengambilan keputusan.
2. Perencanaan karir dapat membantu mengembangkan beberapa kepercayaan dalam diri.
3. Perencanaan karir dapat membantu menemukan beberapa makna dari aktifitas sekarang.
4. Perencanaan karir dapat memberikan ketenagan bagi diri untuk mengenal kesempatan-
kesempatan yang baik yang akan dijumpai.
5. Perencanaan karir dapat membantu menemukan yang akan dilakukan sekarang dalam
kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnyai
6. Perencanaan karir dapat membantu menemukan apa yang harus dipersiapkan pada setiap
tahun baru dalam hidup selama tumbuh dan berkembang sampai matang
Dewa Ketut Sukardi Dalam perencanaan karir memerlukan kegiatan yang terarah dan sistematis.
Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati (1993) ada beberapa kegiatan yang
mendasar yang diperlukan untuk mengembangkan perencanaan karir yang baik, yaitu:
a) Pemahaman diri
Pemahaman terhadap diri yang baik dapat membantu dalam mengenal, mengarahkan diri, dan
membuat keputusan yang tepat dalam mewujudkan diri secara optimal, pemahaman diri dapat
membantu memilih lapangan pekerjaan atau jabatan dan dapat menyesuaikan diri secara peribadi
serta menelusuri kemungkinan-kemungkinan jabatan yang diinginkan. Pemahaman diri meliputi:
Inteligensi, taraf intelegensi yaitu kemampuan untuk mencapai prestasiprestasiyang di
dalamnya berpikir memegang peranan.
Bakat khusus, yaitu kemampuan menonjol di suatu bidang kognitif, ketrampilan, dan
kesenian. Bakat ini dapat menjadi bekal yang memungkinkan individu untuk memasuki
berbagai bidang pekerjaan tertentu.
Minat adalah merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang memegang peran
penting dalam pembuatan keputusan karir masa depan Minat seseorang terhadap sesuatu
akan berpengaruh dalam membuat putusan pilihan jabatan tertentu.
Sifat, Sifat yang ada pada diri perlu diperhatikan oleh individu dalam pemilihan karir
tertentu karena setiap karir menuntut sifat-sifat tertentu.
Keadaan fisik
Prestasi akademik
Cita-cita
b) Pemahan Lingkungan
Pemahaman terhadap lingkungan diperlukan dalam membuat perencanan karir dan
keputusan karir, karena lingkungan akan mempengaruhi pola pikir dan aktivitas-aktivitas
seseorang. Adapun lingkungan tersebut yaitu keluarga, sekolah, teman sebaya, lingkungan
masyarakat, pemahaman tentang pendidikan lanjutan dan dunia kerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk
mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang etalah diperoleh
tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran atau rancangan penelitian yang meliputi
prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan
langkah apa data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.
3.1 Jenis penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pegumpulan data yang di dalamnya
terdapat data yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran menggenai perencanaan karir siswa di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an di masa
depan.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan sekumpulan karakteristik yang dapat diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 3 di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an. Sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sampel dalam
penelitian adalah berjumlah 43 orang.
3.3 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an pada hari Sabtu, 10
November 2018 pukul 10:00 s.d selesai.
3.4 Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang penulis perlukan, penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data yaitu:
a. Angket, penulis mengunakan dan menyebarkan sejumlah pertanyaan dalam bentuk
angket terhadap mahasiswa yang dijadikan sampel.
b. Wawancara, penulis melakukan wawancara langsung dengan guru BK yang ada di
Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an terkait dengan program-program BK yang berjalan di
sekolah
c. Dokumentasi, mendapatkan fakta-fakta penting ditempat yang berkaitan dengan masalah-
masalah. Dokumen dalam bentuk catatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulisa akan mendeskripsikan hasil penelitian mengenai pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling karir dalam perencanaan karir di Madrasah Aliyah
Tahfizhil Qur’an.
Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut penulis menggunakan beberapa metode
yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yaitu metode angket dan wawancara.
Metode angket dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pernyataan di sebuah kertas
kepada responden untuk dijawab. Jawaban berupa SS (Sangat sesuai) S (Sesuai), KS (Kurang
Sesuai), dan TS (Tidak Sesuai). Responden akan menjawab pernyataan sesuai dengan kondisi
yang sedang dialami oleh responden. Metode wawancara dilakukan kepada guru BK untuk
membicarakan atau untuk mendapatkan informasi mengenai layanan bimbingan karir yang
sudah berjalan di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa masalah yang paling menonjol dalam perencanaan
karir siswa di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an adalah “Saya ingin mengetahui bakat dan
kemampuan saya” hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa di MA tersebut masih
banyak siswa yang belum mengetahui bakat dan kemampuan yang bisa ia kembangkan guna
untuk membantunya dalam pengambilan keputusan karirnya kedepan.
Tabulasi Angket Perencanaan Karir pada Siswa Kelas 3 di Madrasah Aliyah
Tahfizhil Qur’an.
Dari alat pengumpul data diperoleh berbagai informasi mengenai permasalahan karir
siswa yang diperoleh melalui angket. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari angket
tersebut, teridentifikasi bahwa permasalahan yang paling banyak dialami oleh siswa jurusan IPA
maupun Agama adalah tertera pada pernyataan no. 8 yaitu “Saya ingin mengetahui bakat dan
kemampuan saya” yang mana pada kelas IPA memiliki presentase sebesar 72% atau 18 orang
dan di kelas Agama sebesar 83,3% atau 15 orang.
Dari hasil wawancara dengan guru BK di sekolah layanan yang diberikan pada
bimbingan karir di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an, khususnya pada kelas XII atau tahun
terakhir menjelang kelulusan menjadi sangat penting. Layanan yang diberikan dalam layanan
bimbingan karir pada siswa kelas XII yakni sebagai berikut :
1. Layanan informasi tentang pemahaman diri yang merupakan pemahaman bakat dan
minat diri siswa
2. Layanan informasi tentang lingkungan hidup yakni mengenai pendidikan dan karir.
3. Layanan orientasi, yakni layanan pelacakan karir agar siswa lebih mengetahui
mengenai karir yang nantinya akan dijalani.
Pelaksanaan Layanan-layanan bimbingan karir diatas diberikan kepada siswa
menggunakan bimbingan klasikal, bimbingan individu dan bimbingan kelompok. Layanan
bimbingan karir diberikan kepada siswa menggunakan:
1. Bimbingan klasikal yakni dilakukan oleh Guru pembimbing, dengan cara tatap
muka secara langsung dengan siswa yang biasanya dilakukan dikelas seperti
halnya kegiatan pembelajaran.
2. Bimbingan individu dan kelompok, bimbingan individu yakni bimbingan yang
dilakukan dua orang yakni oleh konselor atau Guru pembimbing dengan siswa
secara tatap muka guna mengentaskan masalah pribadi konseli atau siswa.
Dari hasil wawancara pelaksanaan layanan bimbingan karir yang diberikan oleh guru BK
bahwa ini jarang melakukan layanan klasikal seringkali melakukan layanan individu dan
kelompok di diruang BK. Layanan bimbingan karir yang diberikan oleh Guru BK kebanyakan
mengenai informasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Guru BK jarang memberikan
layanan Klasikal karena tidak memiliki jam masuk dikelas. Sehinga guru BK bisa masuk ke
kelas jika kelas sedang kosong, atau guru yang mengajar saat itu sedang berhalangan atau tidak
hadir.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa di Madrasah Aliyah Tahfizhil
Qur’an masih ingin mengetahui bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini tentu untuk
membantu siswa dalam menentukan pilihan karir yang akan ia jalani kedepannya.
5.2. Saran
2. Untuk dosen, agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
3. Untuk pembaca, agar dapat memanfaatkan ilmu yang ada di mini riset ini