Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN KARIR PADA SISWA DI SMA

DOSEN PENGAMPU: ASIAH, M.Pd

ANALISA NURANI SEMBIRING 1173151002

ANDRI PRANATA 1173151004

DHIKA KRISMAWANTI 1173151013

NAMIRAH 1173351030

RIZKIKA HUMAIROH 1172151016

ROVENTI MADONNA SIRAIT 1172151017

PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan telah dilaksanakan pada segenap aspek kehidupan bangsa Indonesia,


namun keadaan tenaga kerja di Indonesia pada saat ini masih kurang baik, yang berarti
kemapuan pasar kerja untuk menyerap tenaga kerja rata-rata kecil terjadi penumpukan
pengangguran dimana-mana. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu
memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk menjadi anggota
masyarakat yang bertanggung jawab, disamping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja
yang tangguh.

Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekla yang
dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya
untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan sehingga anaknya sipa memasuki dunia
kerja. Oleh karena itu pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi warga Negara yang cakap.

Untuk mewujudkan peserta didik yang mampu dan terampil di dunia kerja maka
diperlukan layanan Bimbingan Karir. Dengan adanya layanan ini diharapkan siswa dapat
memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian
serta dapat mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi
mereka. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat menemukan karir dan melaksanakan karir
yang efeltif serta memberikan kelayakan hidup.

Bimbingan Karir merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan, sehingga sangat
diperlukan sepanjang perkembangan anak lebih baik jika bimbingan itu diberikan sejak dini dan
sampai seterusnya, dengan harapan bahwa bimbingan yang diberikan akan membantu dalam
penyesuaian diri dengan sifat dan situasi kerja. Keputusan tentang pilihan pekerjaan, jabatan atau
karir yang dicita-citakan oleh siswa mempunyai kaitan yang erat dengan pendidikan yang
dijalankan siswa tersebut. Pada dasarnya pendidikan merupakan bagian dari perjalanan karir
individu. Pendidikan juga merupakan unsur utama dari usaha seseorang dalam mempersiapkan
diri untuk memasuki jenis pekerjaan tertentu. Kesesuaian pekerjaan dengan keadaan dirinya
diyakini juga akan membawa mereka untuk dapat menjalani kehidupan secara lebih baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketepatan pengambilan keputusan tentang pilihan
pekerjaan serta jurusan yang tepat yang akan di tempuh nanti sehingga memiliki implikasi
langsung terhadap arah pilihan pekerjaan, jabatan atau karirnya.

Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua mahasiswa yang melanjutkan pendidikan kejenjang
yang lebih tinggi memiliki perencanaan karir yang matang. Oleh karena itu, mahasiswa BK saat
ini diarahkan untuk melaksanakan penelitian di SMA untuk mengetahui sejauh mana siswa SMA
sudah mematangkan perencanaan karirnya. Penelitian sangat penting untuk dilakukan karena
dengan adanya mini riset ini, maka mahasiswa dapat mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan karir di SMA.

1.2. Tujuan

Tujuan dari mini riset ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Bimbingan Karir

2. untuk mengetahui permasalahan yang terkait dengan perencanaan karir disekolah

3. untuk mengetahui program bimbingan karir yang berjalan di SMA

1.3. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai permasalahan karir di SMA

2. menambah wawasan peulis dan pembaca mengenai perencanaan program Bmbingan


Karir disekolah

1
2

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

Bimbingan karir secara keseluruhan merupakan salah satu bagian dari bimbingan
konseling. Bimbingan karir menurut Rahmad (2013:8) bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang diri serta lingkungan dan keselarasannya dengan pekerjaan yang hendak dicapainya.
Sementara itu Depdikbud (1985:23) Memberikan petunjuk pelaksanaan Bimbingan karir dengan
menuliskan secara rinci, tujuan bimbingan karir ialah membantu para individu agar;
a) Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengenal kemampuan, minat, bakat, sikap, cita-citanya.
b) Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam
masyarakat.
c) Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam
dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang
tertentu; memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
d) Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-
hambatan tersebut
e) Para individu dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan
kehidupannya yang serasi dan sesuai.

Berdasarkan penjelasan diatas dapatlah disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan


suatu usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri
dengan baik, dan di pihak lain untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada,
persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Bimbingan karir menurut Prayitno (1999:12)
bertujuan untuk membantu individu merencanakan dan mengembangkan karirnya di masa depan.
Lebih lanjut Prayitno (1997:37) mengatakan “bimbingan karir bertujuan untuk membantu
individu agar mampu memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses
mempersiapkan diri untuk bekerja dan berguna bagi masyarakat”. Bimbingan karir ini diberikan
secara berkelanjutan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Umum, dan sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Dari penjelasan di atas penulis menambahkan
bahwa pelaksanaan bimbingan karir haruslah dimulai sejak dini dengan cara bertahap supaya
individu mampu mencapai kesuksesan dimasa depan. Untuk merencanakan karir masa depan
diperlukan pemahaman terhadap diri dan lingkungan. (Winkel:1999:623) menyatakan “kunci
perencanaan karir adalah pengolahan informasi tentang diri sendiri dan tentang lingkungan
hidup”. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1994:5) Karir adalah suatu istilah yang mempunyai
pengertian yang cukup luas, pembahasan dapat menjangkau mulai dari rencana pendidikan
sampai pada pemilihan jabatan, gaya hidup, rencana kawin, pekerjaan paroh waktu (part-time).
Selanjutnya dalam pengambilan keputusan perencanaan karir seseorang tidak terlepas dari
keluarga, pekerjaan, dan waktu luang. Vernon G. Zunker (1981:2) di kutip dari Dewa Ketut
Sukardi (1994:7).

Tujuan Perencanan Karier


Perencanaan karir memiliki tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
Secara umum tujuan perencanaan karir menurut Winkel (1997:625) yaitu untuk meminimalkan
kemungkinan dibuat kesalahan yang berat dalam memilih di antara alternatif-alternatif yang
tersedia. Dillard (dalam Mustafa, Zen:1999:99) mengemukakan lima tujuan umum perencanaan
karir yaitu :
1. Memperoleh pemahaman diri
2. Kepuasan pribadi
3. Mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan upah yang memadai
4. Efektifitas penggunaan waktu
5. Sebagai upaya mencapai kesuksesan peribadi dan karir yang dicita-citakan.

Sejalan dengan ini Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati (1993:26) mengatakan
manfaat perencanaan karir adalah:
1. Perencanaan karir dapat membantu mempersiapkan pengambilan keputusan.
2. Perencanaan karir dapat membantu mengembangkan beberapa kepercayaan dalam diri.
3. Perencanaan karir dapat membantu menemukan beberapa makna dari aktifitas sekarang.
4. Perencanaan karir dapat memberikan ketenagan bagi diri untuk mengenal kesempatan-
kesempatan yang baik yang akan dijumpai.
5. Perencanaan karir dapat membantu menemukan yang akan dilakukan sekarang dalam
kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnyai
6. Perencanaan karir dapat membantu menemukan apa yang harus dipersiapkan pada setiap
tahun baru dalam hidup selama tumbuh dan berkembang sampai matang

Dewa Ketut Sukardi Dalam perencanaan karir memerlukan kegiatan yang terarah dan sistematis.
Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati (1993) ada beberapa kegiatan yang
mendasar yang diperlukan untuk mengembangkan perencanaan karir yang baik, yaitu:
a) Pemahaman diri
Pemahaman terhadap diri yang baik dapat membantu dalam mengenal, mengarahkan diri, dan
membuat keputusan yang tepat dalam mewujudkan diri secara optimal, pemahaman diri dapat
membantu memilih lapangan pekerjaan atau jabatan dan dapat menyesuaikan diri secara peribadi
serta menelusuri kemungkinan-kemungkinan jabatan yang diinginkan. Pemahaman diri meliputi:
 Inteligensi, taraf intelegensi yaitu kemampuan untuk mencapai prestasiprestasiyang di
dalamnya berpikir memegang peranan.
 Bakat khusus, yaitu kemampuan menonjol di suatu bidang kognitif, ketrampilan, dan
kesenian. Bakat ini dapat menjadi bekal yang memungkinkan individu untuk memasuki
berbagai bidang pekerjaan tertentu.
 Minat adalah merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang memegang peran
penting dalam pembuatan keputusan karir masa depan Minat seseorang terhadap sesuatu
akan berpengaruh dalam membuat putusan pilihan jabatan tertentu.
 Sifat, Sifat yang ada pada diri perlu diperhatikan oleh individu dalam pemilihan karir
tertentu karena setiap karir menuntut sifat-sifat tertentu.
 Keadaan fisik
 Prestasi akademik
 Cita-cita
b) Pemahan Lingkungan
Pemahaman terhadap lingkungan diperlukan dalam membuat perencanan karir dan
keputusan karir, karena lingkungan akan mempengaruhi pola pikir dan aktivitas-aktivitas
seseorang. Adapun lingkungan tersebut yaitu keluarga, sekolah, teman sebaya, lingkungan
masyarakat, pemahaman tentang pendidikan lanjutan dan dunia kerja.

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk
mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang etalah diperoleh
tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran atau rancangan penelitian yang meliputi
prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan
langkah apa data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.
3.1 Jenis penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pegumpulan data yang di dalamnya
terdapat data yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran menggenai perencanaan karir siswa di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an di masa
depan.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan sekumpulan karakteristik yang dapat diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 3 di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an. Sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sampel dalam
penelitian adalah berjumlah 43 orang.
3.3 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an pada hari Sabtu, 10
November 2018 pukul 10:00 s.d selesai.
3.4 Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang penulis perlukan, penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data yaitu:
a. Angket, penulis mengunakan dan menyebarkan sejumlah pertanyaan dalam bentuk
angket terhadap mahasiswa yang dijadikan sampel.
b. Wawancara, penulis melakukan wawancara langsung dengan guru BK yang ada di
Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an terkait dengan program-program BK yang berjalan di
sekolah
c. Dokumentasi, mendapatkan fakta-fakta penting ditempat yang berkaitan dengan masalah-
masalah. Dokumen dalam bentuk catatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulisa akan mendeskripsikan hasil penelitian mengenai pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling karir dalam perencanaan karir di Madrasah Aliyah
Tahfizhil Qur’an.
Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut penulis menggunakan beberapa metode
yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yaitu metode angket dan wawancara.
Metode angket dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pernyataan di sebuah kertas
kepada responden untuk dijawab. Jawaban berupa SS (Sangat sesuai) S (Sesuai), KS (Kurang
Sesuai), dan TS (Tidak Sesuai). Responden akan menjawab pernyataan sesuai dengan kondisi
yang sedang dialami oleh responden. Metode wawancara dilakukan kepada guru BK untuk
membicarakan atau untuk mendapatkan informasi mengenai layanan bimbingan karir yang
sudah berjalan di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa masalah yang paling menonjol dalam perencanaan
karir siswa di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an adalah “Saya ingin mengetahui bakat dan
kemampuan saya” hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa di MA tersebut masih
banyak siswa yang belum mengetahui bakat dan kemampuan yang bisa ia kembangkan guna
untuk membantunya dalam pengambilan keputusan karirnya kedepan.
Tabulasi Angket Perencanaan Karir pada Siswa Kelas 3 di Madrasah Aliyah
Tahfizhil Qur’an.

Kelas XII IPA


No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
1. Saya khawatir tidak dapat berdiri sendiri kelak 16% 16% 28% 40%
2. Saya tidak tahu berbuat apa setelah lulus 12% 0% 24% 68%
3. Saya ingin melanjutkan sekolah, tetapi juga ingin bekerja 40% 40% 4% 16%
4. Saya sukar untuk menetapkan pilihan SLTA/Perguruan 8% 36% 28% 28%
Tinggi
5. Bagi saya sulit untuk memilih pekerjaan 4% 28% 48% 20%
6. Bagi saya sulit untuk menetapkan pilihan jurusan 8% 52% 12% 28%
7. Khawatir tidak diterima di Perguruan Tinggi 20% 32% 36% 12%
8. Saya ingin mengetahui bakat dan kemampuan saya 72% 20% 0% 8%
9. Cita-citaku tidak sesuai dengan kemampuanku 8% 32% 40% 36%
10. Ingin melanjutkan sekolah, tetapi tidak ada biaya 12% 4% 44% 40%
11. Cita-citaku tidak sama dengan teman-temanku 48% 16% 12% 24%
12. Cita-citaku tidak disetujui oleh orang tua 4% 4% 12% 80%
13. Cita-citaku terganggu oleh hobi 8% 0% 32% 60%
14. Belum mempunyai cita-cita tertentu 0% 12% 20% 68%
15. Tidak ada orang yang membantu mengenali cita-citaku 16% 8% 36% 40%
16. Cita-citaku selalu goyah/berubah 8% 44% 16% 32%
17. Saya merasa, sekolah tidak menjamin masa depanku 8% 12% 12% 64%
18. Mudah terpengaruh cita-cita orang lain 12% 12% 28% 48%
19. Koneksi (KKN) adalah unsur yang menentukan masa depan 12% 16% 48% 16%
saya
20. Masa depan saya tidak ditentukan oleh usaha saat sekarang 28% 8% 32% 32%
21. Saya tidak mengetahui bakat saya 0% 20% 36% 44%
22. Saya memiliki sedikit prestasi 16% 44% 36% 4%
23. Saya tidak percaya diri dengan kemampuan saya 8% 32% 36% 24%
24. Saya tidak memiliki kemampuan yang menonjol 4% 36% 36% 24%
25. Saya tidak pernah menerima layanan bimbingan karir 28% 16% 24% 32%
26 Saya tidak dapat menemukan arah potensi dan kemampuan 4% 24% 32% 40%
saya
27. Saya tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler 4% 0% 20% 76%
28. Saya tidak berusaha untuk menggali potensi saya 4% 12% 24% 60%
29. Orangtua saya tidak peduli dengan potensi saya 0% 0% 12% 88%
30. Saya tidak pernah mencoba hal-hal baru 0% 8% 48% 44%
31 Saya memahami bakat yang saya miliki, namun tidak 12% 44% 36% 8%
dikembangkan
32. Saya tidak percaya diri dengan kemampuan saya karena tidak 8% 16% 32% 44%
ada yang mendukung saya
33 Saya masih bingung untuk masuk jurusan mana 12% 48% 16% 24%
34. Saya merasa terlalu lemah di bidang apapun 8% 16% 56% 20%
35. Saaya merasa belum menjadi pribadi yang membanggakan 36% 36% 12% 16
orangtua
36. Orangtua saya tidak peduli dengan keinginan saya 0% 0% 4% 96%
37. Orangtua tidak mendukung saya kuliah 0% 4% 12% 84%
38. Guru mengecewakan saya karena tidak membantu saya untuk 4% 16% 28% 52%
mengetahui minat saya.
39. Saya tidak semangat menggapai cita-cita 0% 4% 8% 88%
40. Saya tidak memiliki motivasi untuk merencanakan masa 4% 8% 16% 68%
depan saya
Total 25 responden
Kelas XII Agama
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
1. Saya khawatir tidak dapat berdiri sendiri kelak 11,1% 11,1% 33,3% 44,4%
2. Saya tidak tahu berbuat apa setelah lulus 0% 11,1% 27,7% 61,1%
3. Saya ingin melanjutkan sekolah, tetapi juga ingin 33,3% 27,7% 33,3% 5,5%
bekerja
4. Saya sukar untuk menetapkan pilihan 0% 33,3% 44,4% 22,2%
SLTA/Perguruan Tinggi
5. Bagi saya sulit untuk memilih pekerjaan 5,5% 11,1% 44,4% 38,8%
6. Bagi saya sulit untuk menetapkan pilihan jurusan 16,6% 27,7% 38,8% 16,6%
7. Khawatir tidak diterima di Perguruan Tinggi 22,2% 11,1% 44,4% 22,2%
8. Saya ingin mengetahui bakat dan kemampuan saya 83,3% 16,6% 0% 0%
9. Cita-citaku tidak sesuai dengan kemampuanku 0% 5,5% 33,3% 61,1%
10. Ingin melanjutkan sekolah, tetapi tidak ada biaya 0% 0% 16,6% 83,3%
11. Cita-citaku tidak sama dengan teman-temanku 33,3% 38,8% 11,1% 16,6%
12. Cita-citaku tidak disetujui oleh orang tua 0% 0% 22,2% 77,7%
13. Cita-citaku terganggu oleh hobi 11,1% 0% 16,6% 72,2%
14. Belum mempunyai cita-cita tertentu 5,5% 5,5% 33,3% 55,5%
15. Tidak ada orang yang membantu mengenali cita- 5,5% 27,7% 44,4% 22,2%
citaku
16. Cita-citaku selalu goyah/berubah 16,6% 38,8% 27,7% 16,6%
17. Saya merasa, sekolah tidak menjamin masa depanku 5,5% 22,2% 16,6% 55,5%
18. Mudah terpengaruh cita-cita orang lain 5,5% 22,2% 27,7% 50%
19. Koneksi (KKN) adalah unsur yang menentukan masa 11,1% 22,2% 22,2% 44,4%
depan saya
20. Masa depan saya tidak ditentukan oleh usaha saat 22,2% 11,1% 33,3% 33,3%
sekarang
21. Saya tidak mengetahui bakat saya 5,5% 11,1% 33,3% 50%
22. Saya memiliki sedikit prestasi 16,6% 33,3% 33,3% 16,6%
23. Saya tidak percaya diri dengan kemampuan saya 11,1% 5,5% 33,3% 50%
24. Saya tidak memiliki kemampuan yang menonjol 0% 22,2% 38,8% 38,8%
25. Saya tidak pernah menerima layanan bimbingan karir 27,7% 44,4% 27,7% 5,5%
26 Saya tidak dapat menemukan arah potensi dan 16,6% 27,7% 27,7% 27,7%
kemampuan saya
27. Saya tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler 5,5% 16,6% 33,3% 50%
28. Saya tidak berusaha untuk menggali potensi saya 11,1% 22,2% 38,8% 27,7%
29. Orangtua saya tidak peduli dengan potensi saya 5,5% 0% 38,8% 55,5%
30. Saya tidak pernah mencoba hal-hal baru 5,5% 11,1% 27,7% 50%
31 Saya memahami bakat yang saya miliki, namun tidak 22,2% 38,8% 27,7% 11,1%
dikembangkan
32. Saya tidak percaya diri dengan kemampuan saya 0% 5,5% 38,8% 55,5%
karena tidak ada yang mendukung saya
33 Saya masih bingung untuk masuk jurusan mana 22,2% 33,3% 33,3% 11,1%
34. Saya merasa terlalu lemah di bidang apapun 0% 11,1% 22,2% 66,6%
35. Saaya merasa belum menjadi pribadi yang 11,1% 33,3% 27,7% 55,5%
membanggakan orangtua
36. Orangtua saya tidak peduli dengan keinginan saya 0% 5,5% 27,7% 66,6%
37. Orangtua tidak mendukung saya kuliah 0% 5,5% 16,6% 77,7%
38. Guru mengecewakan saya karena tidak membantu 5,5% 11,1% 38,8% 44,4%
saya untuk mengetahui minat saya.
39. Saya tidak semangat menggapai cita-cita 0% 0% 27,7% 72,2%
40. Saya tidak memiliki motivasi untuk merencanakan 0% 5,5% 22,2% 72,2%
masa depan saya
Total 18 Responden
Jumlah Total Responden: 43 orang.

Dari alat pengumpul data diperoleh berbagai informasi mengenai permasalahan karir
siswa yang diperoleh melalui angket. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari angket
tersebut, teridentifikasi bahwa permasalahan yang paling banyak dialami oleh siswa jurusan IPA
maupun Agama adalah tertera pada pernyataan no. 8 yaitu “Saya ingin mengetahui bakat dan
kemampuan saya” yang mana pada kelas IPA memiliki presentase sebesar 72% atau 18 orang
dan di kelas Agama sebesar 83,3% atau 15 orang.

Dari hasil wawancara dengan guru BK di sekolah layanan yang diberikan pada
bimbingan karir di Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an, khususnya pada kelas XII atau tahun
terakhir menjelang kelulusan menjadi sangat penting. Layanan yang diberikan dalam layanan
bimbingan karir pada siswa kelas XII yakni sebagai berikut :
1. Layanan informasi tentang pemahaman diri yang merupakan pemahaman bakat dan
minat diri siswa
2. Layanan informasi tentang lingkungan hidup yakni mengenai pendidikan dan karir.
3. Layanan orientasi, yakni layanan pelacakan karir agar siswa lebih mengetahui
mengenai karir yang nantinya akan dijalani.
Pelaksanaan Layanan-layanan bimbingan karir diatas diberikan kepada siswa
menggunakan bimbingan klasikal, bimbingan individu dan bimbingan kelompok. Layanan
bimbingan karir diberikan kepada siswa menggunakan:
1. Bimbingan klasikal yakni dilakukan oleh Guru pembimbing, dengan cara tatap
muka secara langsung dengan siswa yang biasanya dilakukan dikelas seperti
halnya kegiatan pembelajaran.
2. Bimbingan individu dan kelompok, bimbingan individu yakni bimbingan yang
dilakukan dua orang yakni oleh konselor atau Guru pembimbing dengan siswa
secara tatap muka guna mengentaskan masalah pribadi konseli atau siswa.

Dari hasil wawancara pelaksanaan layanan bimbingan karir yang diberikan oleh guru BK
bahwa ini jarang melakukan layanan klasikal seringkali melakukan layanan individu dan
kelompok di diruang BK. Layanan bimbingan karir yang diberikan oleh Guru BK kebanyakan
mengenai informasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Guru BK jarang memberikan
layanan Klasikal karena tidak memiliki jam masuk dikelas. Sehinga guru BK bisa masuk ke
kelas jika kelas sedang kosong, atau guru yang mengajar saat itu sedang berhalangan atau tidak
hadir.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa di Madrasah Aliyah Tahfizhil
Qur’an masih ingin mengetahui bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini tentu untuk
membantu siswa dalam menentukan pilihan karir yang akan ia jalani kedepannya.

5.2. Saran

1. Untuk penulis, agar dapat memperbaiki penulisan

Mini riset ini.

2. Untuk dosen, agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun

guna kelangsungan mini riset ini kedepannya.

3. Untuk pembaca, agar dapat memanfaatkan ilmu yang ada di mini riset ini

dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai