Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andri Pranata

Nim : 1173151004
Kelas : BK Reg B 2017
Matkul : Assesment BK Tehnik Tes

Manfaat Tes Intelegensi dalam Bimbingan dan Konseling Di Sekolah

Penggunaan tes intelegensi dalam pelayanan bimbingan konseling tidak hanya melibatkan
konselor sebagai pelaksanan kegiatan bimbingan konseling, tetapi juga pihak-pihak lain yang
juga terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Hasil tes intelegensi yang diperoleh dapat
dipergunakan oleh berbagai pihak disekolah yaitu:
1.    Sekolah, tes intelegensi dapat digunakan untuk menyaring calon siswa yang akan diterima
atau untuk menempatkan siswa pada jurusan tertentu, dan juga mengidentifikasi siswa yang
memiliki IQ di atas normal.
2.    Guru, tes intelegensi dapat digunakan untuk mendiagnosa kesukaran pelajaran dan
mengelompokkan siswa yang memiliki kemampuan setara.
3.    Konselor, tes intelegensi dapat digunakan untuk membuat diagnosa siswa, untuk
memprediksi hasil siswa dimasa yang akan datang, dan juga sebagai media untuk mengawali
proses konseling.
4.    Siswa, tes intelegensi dapat digunakan untuk mengenali dan memahami dirinya sendiri
dengan lebih baik, dan mengetahui kemampuannya.
5.    Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid
6.    Membantu memahami sebab terjadinya masalah
7.    Membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi juga yang rendah.

Secara umum, tes intelegensi dapat  digunakan sebagai bahan diagnosa. Hasil tes belum
tentu perlu disampaikan dalam proses konseling, tetapi konselor maupun konseli memerlukan
gambaran yang menyeluruh dari diri seorang konseli. Dengan menggunakan hasil tes intelegensi,
konselor dapat melakukan diagnosa terkait perkembangan konseli selama dan setelah proses
konseling berlangsung. Selain itu, hasil tes intelegensi dapat digunakan sebagai data penunjang.
Jika tes yang digunakan tidak hanya tes atau tes intelegensi, maka hasil tes intelegensi dapat
digunakan untuk menunjang data yang telah diperoleh dan diperlukan dalam kegiatan konseling.
Penggunaan tes intelegensi perlu memperhatikan beberapa prinsip dalam pelaksanaannya
di sekolah. Diantaranya sebagai berikut.
1.    Diberikan untuk seluruh siswa, jika hanya diberikan kepada sekelompok siswa saja,
dikhawatirkan kesimpulan yang diambil nantinya tidak mencakup atau mewakili siswa secara
keseluruhan.
2.    Diberikan dengan pertimbangan waktu yang baik, tes yang diselenggarakan dengan rencana
yang matang akan memiliki manfaat yang cukup besar dari hasil yang diberikan tersebut.
3.    Dilakukan dengan cara yang benar, tes harus dilakukan dengan cara yang benar dan tidak
disalahgunakan agar dapat memberikan manfaat kepada siswa dan juga pada sekolah.
4.    Proses skoring harus dilakukan dengan tepat dan teliti.
5.    Hasil tes harus diinterpretasikan berdasarkan norma yang wajar.
6.    Hasil tes hendaknya disajikan dengan cara yang mudah dimengerti oleh siswa, orang tua,
kepala sekolah, guru dan konselor. Dapat disertai dengan keterangan-keterangan yang
menunjang.

Kegiatan konseling memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan kegiatan
bimbingan yang lain, dan dalam praktiknya ada yang menggunakan hasil tes untuk mengawali
sebuah proses konseling. Hasil tes intelegensi dapat  digunakan sebagai bahan diagnosa. Hasil
tes belum tentu perlu disampaikan dalam proses konseling, tetapi konselor maupun konseli
memerlukan gambaran yang menyeluruh dari diri seorang konseli. Dengan menggunakan hasil
tes intelegensi, konselor dapat melakukan diagnosa terkait perkembangan konseli selama dan
setelah proses konseling berlangsung. Selain itu, Hasil tes intelegensi dapat digunakan sebagai
data penunjang. Jika tes yang digunakan tidak hanya tes atau tes intelegensi, maka hasil tes
intelegensi dapat digunakan untuk menunjang data yang telah diperoleh dan diperlukan dalam
kegiatan konseling.

Anda mungkin juga menyukai