Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN, FAKTOR DAN PENGUATAN KECERDASAN EMOSIONAL

Yang disusun oleh : andri pranata & laura napitupulu

2.7.2 Penguatan Kecerdasan Emosional (KE)

1. Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional menurut Salovey dan Mayer merupakan himpunan bagian


kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri
sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan informasi ini
untuk membimbing pikiran dan tindakan.

Istilah Emotional Quotient pada awalnya merupakan pengembangan dari kata emosi yang
merujuk pada suatu kecerdasan dalam mengelola emosi secara tepat. Emosi berperan penting
karena emosi adalah penyambung hidup bagi kesadaran diri dan kelangsungan diri yang secara
mendalam menghubungkan kita dengan diri kita sendiri dan orang lain serta dengan alam
kosmos.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi (KE)

Kecerdasan emosi tidak ditentukan sejak lahir tetapi dapat dilakukan melalui proses
pembelajaran. Ada beberapa factor yang mempengaruhi kecerdasan emosi individu menurut
Goleman (2009:267-282), yaitu:

a. Lingkungan keluarga
Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam mempelajari emosi. Peran
orangtua sangat dibutuhkan karena orangtua adalah subyek pertama yang perilakunya di
identifikasi, diinternalisasi yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari kepribadian
anak. Kecerdasan emosi ini dapat diajarkan pada saat anak masih bayi dengan contoh-
contoh ekspresi.
b. Lingkungan non-keluarga
Dalam hal ini adalah lingkungan masyarakat dan lingkungan penduduk. Kecerdasan
emosi ini berkembang sejalan dengan perkembangan fisik dan mental anak. Pembelajaran
ini biasanya ditunjukkan dalam aktivitas bermain anak seperti bermain peran.

Menurut Le Dove (Goleman 1997:20-32) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


kecerdasan emosi antara lain:
a. Fisik
Secara fisik bagian yang paling menentukan atau paling berpengaruh terhadap kecerdasan
emosi seseorang adalah anatomi saraf emosinya. Bagian otak yang digunakan untuk
berfikir yaitu konteks (kadang-kadang disebut juga neokonteks). Sebagai bagian yang
berada dibagian otak yang mengurusi emosi yaitu sistem limbi.

b. Psikis
Kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian individu juga dapat dipupuk dan
diperkuat dalam diri individu.

3. Penguatan Kecerdasan Emosional


Proses belajar mencerdaskan emosi, dibawah ini dipaparkan beberapa teori sebagai
berikut:
1. Teori daya
Prinsip dasar dari teori daya mengatakan bahwa didalam jiwa manusia terdapat daya-
daya atau potensi-potensi. Potensi-potensi ini dapat dilatih agar dapat berkembang.
Latihan yang berulang-ulang akan menghasilkan kualitas hasil belajar yang optimal
(Dimyati, 1999:46).
2. Teori kondisioning skinner
Prinsip dasar teori ini mengatakan bahwa proses belajar itu terjadi dalam sebuah kondisi.
Kondisi dapat direkayasa sedemikian sehingga memberi peluang bagi seseorang untuk
memperoleh pengalaman. Pengalaman itu adalah proses sekaligus hasil belajar.
3. Teori humanism rogers
Prinsip dasar pendapat kaum humanis adalah bahwa belajar itu harus mengarah kepada
meningkatnya martabat manusia. Manusia yang bermartabat diantaranya ditandai oleh
adanya tingginya rasa tanggung jawab, tingginya penguasaan ilmu dan teknologi serta
tingginya moral.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Asnah. 2014. Kecerdasan (Emosional Quotient) Dalam Peningkatan Prestasi Belajar.
Jurnal Edukasi, 2(1), 459-472.

Anda mungkin juga menyukai