Anda di halaman 1dari 36

Tugas Akhir - 2013

PENGARUH PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(STUDI KASUS PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK BANDUNG
GROUP)

Abdurrachman Arsyad¹, Drs. Djoko Wahjuadi², Mm³

¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Telkom

Abstrak
ABSTRAK Globalisasi ekonomi, yang memungkinkan adanya pasar bebas dimana para pelaku
bisnis dituntut untuk lebih kreatif dalam persaingan bisnis. Lingkungan yang makin dinamis
membuat perusahaan mau tidak mau melakukan perubahan organisasi agar dapat tetap bertahan
di dalam persaingan bisnis. Tetapi fakta yang ada di lapangan, saat perubahan organisasi
dilakukan, resistensi karyawan kerap terjadi karena tidak semua orang bisa menerima sebuah
perubahan dengan baik, dan ini berdampak pada kinerja karyawan perusahaan tersebut. Latar
belakang dipilihnya PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group sebagai objek
penelitian adalah karena PERTAMINA merupakan perusahaan besar yang melakukan perubahan
organisasi sejak tahun 2006 sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejau
mana pengaruh perubahan organisasi berupa reward, leadership, organization culture, dan policy
terhadap kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal dan deskirptif. Data diperoleh dengan
cara menyebarkan angket kepada 31 responden yang merupakan karyawan organik PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
metode sampel jenuh atau sensus. Adapun teknik analisisnya menggunakan analisis deskriptif
dan analisis regresi linier sederhana. Sedangkan dalam proses pengolahan data menggunakan
bantuan program SPSS 19 for Windows dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa perubahan organisasi mempunyai pengaruh sebesar 33,9 % terhadap kinerja
karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group dan sisanya 66,1 %
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Sebagai
perusahaan energi kelas dunia, PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group
sebaiknya lebih memperhatikan implementasi perubahan organisasi agar resistensi karyawan
terhadap perubahan bisa ditekan dan kinerja karyawan semakin meningkat. Disamping itu
dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang ada di PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak
Bandung Group agar perubahan organisasi sesuai target dan perencanaan. Kata Kunci:
Organisasi, Perilaku Organisasi, Perubahan Organisasi, Kinerja Karyawan, Regresi Liner
Sederhana

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Profil PT PERTAMINA (Persero)

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang


dimiliki Pemerintah Indonesia yang berdiri sejak tanggal 10 Desember
1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini
berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN
PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA.

Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan


perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah
PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA
(Persero) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November
2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT PERTAMINA (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris


Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003 dan disahkan
oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025
HT.01.01 pada tanggal 9 Oktober 2003. Pendirian perusahaan ini
dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-
Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan
Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero),
dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan
PP No.31 Tahun 2003 "Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) Menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero)”.
1

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Sesuai akta pendiriannya, maksud dari perusahaan perseroan


adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi,
baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait
atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari perusahaan perseroan adalah untuk


mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perseroan
secara efektif dan efisien. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan
kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut, perseroan melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta


hasil olahan dan turunannya.
2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada
pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTPB) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan
berhasil menjadi milik perseroan.
3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas
(LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru,


PERTAMINA tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang
memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas
bumi diserahkan kepada mekanisme pasar. Pada gambar 1.1
diilustrasikan logo PERTAMINA.

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

GAMBAR 1.1
LOGO PERTAMINA

Sumber : www.pertamina.com/

1.1.2 Visi Misi dan Tata Nilai Perusahaan


a. Visi PERTAMINA : Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas
Dunia.
b. Misi PERTAMINA : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi
baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip
komersial yang kuat.
c. Tata Nilai
1. Bersih. Dikelola secara profesional, menghindari benturan
kepentingan, tidak mentoleransi suap, menjunjung tinggi
kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata
kelola korporasi yang baik.
2. Kompetitif. Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun
internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,
membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
3. Percaya Diri. Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional,
menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun
kebanggaan bangsa.
4. Fokus. Pada pelanggan beorientasi pada kepentingan pelanggan,
dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan.
3

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

5. Komersial. Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,


mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang
sehat.
6. Berkemampuan. Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang
profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi,
berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.

1.1.3 Struktur Organisasi


PERTAMINA dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive
Officer). Pada jenjang berikutnya dibawah CEO (Chief Executive
Officer) terdapat 7 director. Struktur organisasi PERTAMINA dapat
dilihat pada Gambar 1.2 :

GAMBAR 1.2
STRUKTUR ORGANISASI

Sumber: www.pertamina.com/

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

1.1.4 Strategi Bisnis

Kegiatan PERTAMINA dalam menyelenggarakan usaha di bidang


energi dan petrokimia, terbagi ke dalam dua sektor, yaitu hulu dan
hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan
perusahaan patungan.

A. Usaha Hulu

Kegiatan usaha PERTAMINA hulu meliputi eksplorasi dan


produksi minyak, gas dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi
dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah
Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri
dikerjakan oleh PERTAMINA hulu dan melalui kerjasama dengan
mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan
melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan
kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi
dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk
mendukung kegiatan intinya, PERTAMINA hulu juga memiliki
usaha di bidang pemboran minyak dan gas.
Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan
penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon
yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar
kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan.
Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi
sendiri dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan
dalam bidang minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating
Body for Enhanced Oil Recovery), JOB-PSC (Joint Operating
Body for Production Sharing Contract), TAC (Technical
Assistance Contract), BOB (Badan Operasi Bersama), penyertaan
berupa IP (Indonesian Participation) dan PPI (PERTAMINA

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Participating Interest), serta proyek pinjaman. Sedangkan


pengusahaan panas bumi berbentuk JOC (Joint Operating
Contract).
Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri
dilakukan di 7 (tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh
daerah operasi tersebut adalah DOH Nangroe Aceh Darussalam
(NAD) Sumatra Bagian Utara yang berpusat di Rantau, DOH
Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatra Bagian
Selatan berpusat di Prabumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat
di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu, DOH
Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua berpusat di
Sorong.
Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 3 (tiga) area
panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 162 MW.
Ketiga Area Panas Bumi tersebut adalah Area Sibayak (2 MW) di
Sumatra Utara, Kamojang (140 MW) di Jawa Barat dan
Lahendong (20 MW) di Sulawesi Utara.
Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan
migas bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari
6 JOB-EOR, 15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-
CPP) dan 5 proyek loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi
terdapat 8 JOC.
Dalam hal pengembangan usaha, PERTAMINA telah mulai
mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui
aliansi strategis dengan mitra. PERTAMINA juga memiliki usaha
yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui
PERTAMINA Drilling Service (PDS) yang memiliki 26 unit rig
pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig
pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas, PERTAMINA memiliki

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

jaringan pipa gas dengan panjang total 3.800 km dan 64 stasiun


kompresor.
Saat ini, Direktorat Hulu mengelola 6 anak perusahaan yang
bergerak di bisnis hulu industri migas dan panas bumi, yaitu: PT
PERTAMINA EP (PEP), PT PERTAMINA Hulu Energi (PHE),
PT PERTAMINA Gas, PT PERTAMINA Geothermal Energy
(PGE), PT PERTAMINA EP Cepu (PEP Cepu), dan PT
PERTAMINA Drilling Services Indonesia (PDSI). Selain itu
Direktorat hulu juga mengembangkan fungsi penunjang teknologi
bidang hulu, yaitu Exploration & Production Technology
Center (EPTC).
Masing-masing anak perusahaan dan fungsi penunjang
tersebut menjalankan tugas sebagai berikut:
1. PT. PERTAMINA EP
PEP dibentuk pada 13 September 2005, dengan
maksud untuk mengelola pengusahaan minyak dan gas
(operasi sendiri) berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS)
dengan BP Migas yang ditandatangani pada 17 September
2005.
Sebagai anak perusahaan bidang hulu, PEP bergerak
dalam operasi eksplorasi dan produksi minyak dan gas di
wilayah-wilayah kerja dalam negeri seluas 140.000 km2
yang selama ini dikelola oleh PERTAMINA.
Wilayah operasi PEP dibagi dalam tiga region, yaitu:

a. Region Sumatera
b. Region Jawa
c. Region Kawasan Indonesia Timur (KTI)

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

2. PT. PERTAMINA GAS


Pada 23 Februari 2007, PERTAMINA mendirikan
anak perusahaan PT Pertagas yang kemudian diubah
menjadi PT PERTAMINA Gas pada 2008. PT
PERTAMINA Gas bergerak di bidang transportasi, niaga,
dan pemrosesan gas. Dalam kegiatan transmisi gas,
PERTAMINA telah memiliki jaringan pipa dengan volume
total sekitar 34.000 km-inci yang terletak di Sumatera
Bagian Utara, Sumatera Bagian Tengah, Sumatera Bagian
Selatan, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Timur, dan
Kalimantan Timur.
Pada Januari 2009 PT PERTAMINA Gas
mendapatkan Izin Transportasi dan pada Februari 2009 PT.
PERTAMINA Gas memperoleh hak khusus dari BPH
Migas untuk pengangkutan gas bumi melalui pipa di 43 ruas
transmisi. Keluarnya Izin Transportasi dan Hak Khusus itu
melengkapi terbitnya Izin Niaga pada September 2008.
Dengan izin usaha dan hak khusus tersebut, PT
PERTAMINA Gas telah memiliki landasan regulasi untuk
menjadi pemain utama dalam bisnis gas di Indonesia.

3. PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY


PGE berdiri pada 12 Desember 2006. Anak
perusahaan PERTAMINA ini bergerak dalam bidang
eksplorasi dan eksploitasi panas bumi di 15 wilayah kerja
pengusahaan (WKP) panas bumi Indonesia, yaitu: Sibayak-
Sinabung, Sibual-buali–Sarulla, Sungai Penuh-Sumurup,
Tambang Sawah-Hululais, Lumut Balai, Waypanas-
Ulubelu, Cibereum-Parabakti, Pengalengan (Patuha-
Wayang Windu), Kamojang-Darajat, Karaha-Telagabodas,
8

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Dieng, Iyang-Argopuro, Tabanan-Bali, Lahendong-


Tompaso dan Kotamobagu.

4. PT PERTAMINA EP CEPU
PEP Cepu, berdiri pada 14 September 2005,
merupakan anak perusahaan PT PERTAMINA yang
bergerak di bidang usaha hulu migas. Di Blok Cepu,
PERTAMINA memiliki interest sebesar 45%, bermitra
dengan Mobil Cepu Ltd (selaku operator) dan Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) mengelola KKS Blok Cepu.

5. PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

PT PDSI didirikan pada 13 Juni 2008 sebagai entitas


bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang manajemen
jasa pengeboran. Jasa yang diberikan meliputi
pengeboran, workover, serta jasa pengeboran dengan
sistem Daily Rate dan Manajemen Pengeboran Terpadu
(MPT) untuk sumur minyak, gas, dan panas bumi.Saat ini,
PT PDSI memiliki 34 unit rig pengeboran (28 milik sendiri
dan 6 alih kelola dari PT Usayana)

6. EXPLORATION AND PRODUCTION TECHNOLOGY


CENTER
Direktorat hulu mengembangkan pusat penelitian dan
perekayasaan bidang teknologi hulu migas, panas bumi, dan
CBM disebut EPTC. Tujuan pendirian EPTC untuk
meningkatkan kemandirian, penguatan nilai unggulan, serta
penyedia solusi teknologi untuk percepatan pengembangan
usaha seluruh anak perusahaan di lingkungan hulu.
9

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Penelitian dan perekayasaan yang dilakukan EPTC


menghasilkan berbagai inovasi, baik dalam rangka mencari
wilayah eksplorasi baru maupun optimalisasi manajemen
reservoir secara intensif dan terarah.
Dalam rangka menjaga kemandirian teknologi bidang
hulu migas kehadiran EP Technology Center (EPTC)
menjadi sangat penting. EPTC adalah penghasil inovasi
teknologi migas untuk anak perusahan (AP), baik melalui
riset dan pengembangan yang dilakukan sendiri maupun
bekerja sama dengan pihak lain. Tidak kalah penting, EPTC
adalah penyedia dan pengembang solusi teknologi EP yang
dibutuhkan Direktorat Hulu PERTAMINA dan AP-AP.
Di sisi lain, EPTC pun bisa berfungsi sebagai
pengarah sekaligus pelaksana kebijakan teknologi
Direktorat hulu di AP, sehingga bisa dikatakan fungsi ini
merupakan penyelaras kebijakan teknis Direktorat hulu di
tingkat AP, sekaligus pengembang kompetensi teknis
sumber daya manusia di bidang hulu. Peran berikutnya,
EPTC merupakan center of excellence untuk dukungan
teknologi pada tataran operasional AP di Direktorat Hulu
PERTAMINA.
Untuk mendukung strategi peningkatan dan
pengembangan bisnis hulu, EPTC menggunakan berbagai
perangkat teknologi baik perangkat lunak maupun keras
untuk desain parameter penyelidikan seismik, pengolahan
data seismik, pengolahan modeling seismik, interpretasi
seismik, pemodelan cekungan, pemodelan geologi untuk
karakterisasi reservoir, evaluasi petrofisika, simulasi
reservoir, analisis produksi, analisis well testing,
analisis well performance, analisis stimulasi sumur, proses
10

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

dan fasilitas desain, serta perangkat visualisasi 3D


untuk well design sebagai pendukung kegiatan kolaborasi
para ahli eksplorasi dan produksi, baik di migas maupun
panas bumi.
Bidang Geodesi dan Geomatika menggunakan
perangkat/aplikasi survei dan pemetaan guna mendukung
seluruh kegiatan surface & sub-surface. Selain itu,
pengembangan teknologi Geographic Information
System (GIS) dan Global Positioning System (GPS) juga
diterapkan untuk memastikan penentuan posisi yang efektif
dan efisien.
Pengelolaan data fisik dan digital dilakukan secara
terintegrasi, sehingga memudahkan para ahli dan spesialis
di lingkungan PERTAMINA Hulu dalam melakukan kajian
dan evaluasi GGR dalam upaya pengembangan bisnis hulu.

7. PT PERTAMINA HULU ENERGI


PHE merupakan salah satu anak perusahaan di
jajaran Direktorat hulu PERTAMINA yang bergerak di
bidang usaha hulu minyak dan gas bumi serta
menjadi vehicle usaha hulu dalam mengelola portofolio
wilayah kerja sama di dalam dan di luar negeri dalam
format : Production Sharing Contract (PSC), Joint
Operating Body-Production Sharing Contract (JOB-PSC),
Indonesian Participating / PERTAMINA Participating
Interest (IP/PPI) dan Badan Operasi Bersama (BOB).
Wilayah kerja PHE meliputi: Blok 3 Western Desert, Irak;
Blok 10 & 11.1 Lepas Pantai Vietnam Selatan; Blok SK-
305, Lepas Pantai Sarawak, Malaysia; Blok Sabratah 17-3,
Lepas Pantai Libya; Blok Sirte 123-3, Libya; Blok-13, Laut
11

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Merah Lepas Pantai Sudan; Blok-3, Lepas Pantai Qatar;


Blok Basker Manta Gummy, Australia.

B. Usaha Hilir (Pengolahan, Pemasaran & Niaga dan


Perkapalan)

Kegiatan usaha PERTAMINA hilir meliputi pengolahan,


pemasaran & niaga dan perkapalan serta distribusi produk hilir baik
didalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang
PERTAMINA maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi
darat dan laut.
Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha
Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan. PERTAMINA
TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) merupakan bagian dari
usaha hilir PERTAMINA (PERSERO). Berada langsung dibawah
komando dari Direktur Pemasaran dan Niaga PERTAMINA pusat,
PERTAMINA TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) mempunyai
fungsi inti dalam distribusi, penyaluran, penimbunan, dan penjualan
bahan bakar minyak. Ada total 160 Terminal BBM tersebar diseluruh
Indonesia.

1.1.5 Transformasi PERTAMINA


Peraturan pemerintah mempengaruhi peta persaingan bisnis
PERTAMINA, adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2001 yang membuat PERTAMINA tidak lagi menjadi
satu-satunya perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan
bisnis di bidang produksi dan pendistribusian BBM di dalam negeri
Public Service Obligation (PSO), dan penyelenggaraan PSO
dimaksud akan diserahkan kepada mekanisme persaingan usaha yang
wajar, sehat, transparan dengan penetapan harga sesuai yang berlaku

12

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

di pasar. Undang-undang ini dibuat untuk mengatur arus investasi


swasta di bidang minyak dan gas serta ketersediaan jaminan pasokan
minyak dan gas untuk pasar dalam negeri.
Dengan undang-undang ini PERTAMINA dihadapkan dengan
kondisi baru, perubahan hukum dan regulasi di Indonesia telah
membawa konsekuensi yang mengisyaratkan PERTAMINA hadir
sebagai institusi bisnis murni ditengah persaingan pasar sektor hilir
dalam negeri yang telah terbuka. Perubahan regulasi ini juga
memberikan implikasi dan tuntutan yang berat bagi PERTAMINA
untuk dapat melakukan terobosan (breakthrough) yang efektif dalam
rangka melakukan perubahan-perubahan di bawah ini:
1. Perubahan mekanisme subsidi dari “cost + free” menjadi MOPS
+ α (margin). Maksudnya adalah Pertamina diberi feeper liter.
Setelah diberlakukannya UU Migas tahun 2001, dikenal
istilah MOPS plus Alpha. MOPS-nya mengacu pada Singapura,
sementara Alpha-nya dengan menghitung dalam
negeri. Alpha adalah biaya distribusi dan margin. Penentuan akhir
besaran Alpha di Kementerian Keuangan kepada DPR
2. Perubahan mekanisme subsidi telah barriers to entry bagi para
pemain di sektor bisnis hilir.
3. Tekanan dan tuntutan untuk peningkatan budaya kinerja
(performance management system).
4. Keuntungan (profit & loss) sebagai tolak ukur utama bagi
perhitungan kinerja dan bukan tolak ukur berdasarkan kinerja
volume.
5. Tuntutan pemerintah dan pemegang saham (shareholders) untuk
pembagian dividen yang lebih besar.
6. Perlunya bisnis yang transparan, bersih, dan menguntungkan.

13

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

7. Tekad pemerintah untuk memastikan transparansi dan


profesionalisme dalam pelaksanaan bisnis perusahaan (Good
Corporate Governance).
Menghadapi lingkungan yang terus berubah serta tuntutan
yang mengharuskan PERTAMINA untuk selalu siap mengahadapi
perubahan yang ada, PERTAMINA mencanangkan transformasi atau
perubahan perusahaan. Program transformasi dimulai sejak 20 Juli
2006. Dua tema besar yang dicanangkan dalam transformasi meliputi
tema fundamental dan tema bisnis. Berikut ini penjelasan mengenai
kedua tema transformasi tersebut :
a. Tema fundamental yang merupakan hal yang mendasar yang
menjadikan tujuan utama dalam transformasi. Berikut penjelasan
mengenai tema fundamental dalam program transformasi
PERTAMINA :
1. Pola pikir dan perilaku anti-korupsi dan terfokus pada
pelayanan dan kepuasan pelanggan.
2. Mengubah pola pikir dan perilaku pekerja dari perusahaan
pemegang monopoli dan birokrat, menjadi perusahaan yang
lebih kompetitif dan berorientasi wiraswasta.
3. Meningkatkan kepercayaan publik dan pemerintah untuk
menunjukkan bahwa kami dapat dipercaya.
4. Meningkatkan kepimimpinan dalam lingkungan bisnis yang
baru dan menantang.
5. Memastikan kontinuitas kepemimpinan yang efektif.
6. Mempersiapkan para pemimpin untuk lingkungan bisnis yang
baru, memimpin perubahan, dan menunjukkan hasil kinerja
yang tinggi.
7. Menyelaraskan (align and engage) organisasi perusahaan ke
dalam program transformasi.
8. Mengembangkan generasi pemimpin baru yang handal.
14

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

9. Mengembangkan manajemen stakeholders untuk peningkatan


hubungan yang positif dengan publik dan regulator.
10. Mengelola secara proaktif hubungan yang konstruktif dengan
para stakeholders dalam rangka sinergi yang mempengaruhi
industri dan kebijakan PERTAMINA.
11. Membentuk citra publik yang baik dan mendukung kegiatan
operasional perusahaan.
12. Mengembangkan kerjasama dan aliansi di tingkat korporasi
untuk menangkap peluang bisnis dan menciptakan nilai
tambah bagi perusahaan.
b. Tema bisnis yang lebih terfokus pada pengembangan bisnis inti
perusahaan. Berikut penjelasan mengenai tema fundamental
dalam program transformasi PERTAMINA :
1. Membangun perusahaan E & P yang terkemuka di tingkat
regional.
2. Mengembangkan portfolio di sektor bisnis pengelolaan yang
optimal dan memberikan return yang maksimal.
3. Mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar bisnis ritel
di pasar domestik dan regional.
4. Mengamankan posisi market leader untuk bisnis penjualan
LNG di pasar domestik, regional, dan internasional.
5. Mengembangkan pilihan-pilihan untuk pertumbuhan energi
alternatif di masa depan.

Transformasi yang dilakukan PERTAMINA sejak tahun 2006-


sekarang meliputi beberapa program transformasi, program transformasi
tersebut dibagi dalam empat horison, yang dijelaskan di dalam tabel 1.1 :

15

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

TABEL 1.1

PROGRAM TRANSFORMASI PERTAMINA

Horison I Horison II Horison III Horison IV


(Program 100 (Program 1 Tahun) (Program 2-5 (Program Lebih
Hari) Tahun) Dari 5 Tahun)
a. Pembentukan a. Menunjukkan a. Membangun a. Menjadikan
pusat program peningkatan momentum dan PERTAMINA
transformasi. kinerja kesehatan menjadi
keuangan yang organisasi perusahaan
b. Merancang maksimal. perusahaan energi
dan terkemuka di
menggerakkan b. Memperoleh tingkat
sebanyak 22 peningkatan regional dan
Breakthrough efisiensi internasional
Projects di operasional
tingkat dalam waktu
korporat. yang cepat.

c. Merancang c. Memperbaiki
dan budaya
menggerakkan perusahaan di
sebanyak 131 tingkat
Breakthrough korporat.
Projects di
d. Mengembangk
unit operasi.
an cara
pandang
berbisnis yang
lebih
kompetitif

16

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

1.2 Latar Belakang Permasalahan


Fenomena globalisasi bukan menjadi isu yang baru dalam dunia
persaingan bisnis. Globalisasi budaya, globalisasi ekonomi, dan
globalisasi informasi, dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan
antar negara dan antarmanusia menjadi tidak terbatas. Hal ini menjadi
tantangan baru bagi semua pelaku bisnis di seluruh dunia. Untuk
globalisasi ekonomi khususnya, dimana dalam proses kegiatan ekonomi
dan perdagangan, negara-negara di dunia menjadi satu kekuatan pasar
dengan tanpa rintangan batas teritorial antar negara.
Globalisasi ekonomi mengakibatkan adanya pasar bebas dimana
pelaku bisnis dituntut untuk lebih kreatif dalam persaingan agar bisa tetap
bertahan. Mempertahankan diri untuk tetap hidup dan bertahan dalam
kondisi lingkungan yang selalu berubah bukanlah persoalan yang mudah,
sehingga mengharuskan kita untuk bergerak cepat dengan adanya
perubahan yang fundamental serta lingkungan bisnis yang kompleks dan
turbulen oleh karena itu sebuah organisasi harus siap melakukan
perubahan (Peter Drucker dalam Rahayu, 2011:221).
Globalisasi juga berdampak pada perusahaan sekelas
PERTAMINA. Badan Usaha Milik Negara yang bertugas mengelola
penambangan minyak bumi dan gas bumi ini terkena dampak globalisasi
secara keseluruhan terhadap kinerja keuangan PERTAMINA. Hal ini
dibuktikan dari ikhtisar laba bersih PERTAMINA yang fluktuatif dalam 5
tahun terakhir, seperti yang terlihat pada tabel 1.2 :
TABEL 1.2
LABA BERSIH PERTAMINA
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011
LABA 16,881 19,606 16,203 16,776 20,472
BERSIH
Sumber : Laporan Tahunan PERTAMINA 2007-2011 (dalam
triliun rupiah)
17

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Menghadapi lingkungan yang terus berubah serta tuntutan yang


mengharuskan PERTAMINA untuk selalu siap dengan perubahan yang
ada, PERTAMINA mencanangkan program transformasi atau perubahan
organisasi. Program transformasi ini dimulai sejak 20 Juli 2006, yang
mengangkat dua tema besar yaitu tema fundamental dan tema bisnis.
Transformasi besar-besaran oleh PERTAMINA pusat ini
berdampak pada semua struktur bisnis PERTAMINA, salah satunya
adalah PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group.
PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak merupakan bagian dari
strategi bisnis pertamina yang langsung berada dibawah kendali Director
of Marketing and Trading yang tugas pokoknya adalah penimbunan
minyak, pencatatan minyak, dan penyaluran minyak.
Berdasarkan interview yang dilakukan penulis dengan kepala
personalia dan kepala quality qontrol PERTAMINA Terminal Bahan
Bakar Minyak Bandung Group, sejak transformasi dicanangkan,
PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group
mengalami perubahan dalam beberapa hal diantaranya dapat dilihat pada
tabel 1.3 dibawah ini:

18

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

TABEL 1.3
PERUBAHAN PERTAMINA ORGANISASI TERMINAL
BAHAN BAKAR MINYAK GROUP BANDUNG
BENTUK SEBELUM SETELAH
PERUBAHAN TRANSFORMASI TRANSFORMASI
a. Pemilihan Operational
Head (OH) terbaik
setiap tahunnya.
b. Pemberian piagam
untuk cabang
PERTAMINA Terminal

Reward System Belum ada Bahan Bakar Minyak


terbaik.
c. Perubahan struktur gaji
menjadi lebih baik.

a. Karyawan digaji
berdasarkan kinerja
(based on performance).
b. Penerapan Reward and
Organization Concequences.
Belum ada
Culture c. Automation dalam
penilaian kinerja
karyawan.

Bersambung
19

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

sambungan tabel 1.3


a. Adanya penyempitan
organisasi untuk
efisiensi organisasi.
b. Sistem internal
perusahaan yang
dulunya SAP menjadi
MySAP (upgrading).
c. Terdapat sistem GCG
baru dimana terdapat
sistem untuk whistle
blowing yang mencegah
adanya KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme)
Policies Belum ada di perusahaan.
d. Kebijakan mengenai
automation dalam sistem
penyaluran di
PERTAMINA Terminal
Bahan Bakar Minyak
Bandung Group.

Bersambung
20

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

sambungan tabel 1.3


a. Perusahaan menyiapkan
para pemimpin baru
dengan program
pelatihan untuk
pengembangan
kepemimpinan yang
langsung dieksekusi
oleh PERTAMINA
Pusat.
b. Upgrading dalam
sistem penilaian
Leadership Belum ada bawahan.
c. Penekanan oleh
pemimpin tentang
prioritas perusahaan
yaitu untuk sebisa
mungkin perusahaan
memperketat anggaran,
lebih memperhatikan
profit dan operasional.

Sumber : Data Hasil Interview

Perubahan organisasi yang terjadi di PERTAMINA Terminal


Bahan Bakar Minyak Bandung Group tidak serta merta mengangkat
performa perusahaan itu sendiri, hal itu dapat dilihat dari biaya operasi
perusahaan dari tahun 2006-2012 pada tabel 1.4:

21

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

TABEL 1.4
BIAYA OPERASI PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR
MINYAK GROUP BANDUNG TAHUN 2007-2012
Tahun Target Biaya Operasi Realisasi
2007 20,251 17,556
2008 27,110 29,179
2009 63,282 52,609
2010 52,810 58,849
2011 77,584 73,575
2012 92,125 97,056
Sumber : Data Hasil Pengolahan (dalam miliyar rupiah)
Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa kinerja PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group cenderung tidak stabil
dalam 6 tahun terakhir, pada tahun 2007 PERTAMINA Terminal Bahan
Bakar Minyak Bandung Group bisa menekan biaya operasi namun pada
tahun 2008 biaya operasi justru lebih tinggi dari target. Dan kinerja yang
fluktuatif ini terjadi terus sampai tahun 2012.
Terjadinya fluktuasi dalam kinerja PERTAMINA Terminal Bahan
Bakar Minyak Bandung Group salah satunya karena kinerja dari sumber
daya manusia perusahaan tersebut yang belum optimal. Menurut
Hasibuan (2005:95), kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
waktu. Kinerja dapat menunjukkan seberapa besar kontribusi karyawan
perusahaan dalam mencapai standar kerja yang ditetapkan.
Perubahan organisasi selalu menyangkut perubahan individu, dan
respon individu dalam menyikapi perubahan ini tidak semata rasional,
tetapi juga melibatkan emosional. Pada dasarnya setiap orang sudah
mempunyai kebiasaan, sikap, perilaku dan budaya yang dirasakan paling
sesuai. Namun perubahan atau transformasi organisasi memerlukan
22

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

kondisi berbeda, sehingga harus ada kesediaan orang untuk mengubah


dirinya. Fluktuasi tingkat kinerja karyawan membuat organisasi harus
bisa mampu mendesain transformasi yang terjadi terutama dilingkungan
kerja dan kebutuhan-kebutuhan karyawan agar karyawan senantiasa
termotivasi untuk bekerja lebih baik sehingga meningkatkan kinerja
karyawan itu sendiri
Dari data diatas, penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana
“PENGARUH PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PERTAMINA (Studi Kasus
PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group) ”

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan dibahas pada bab-bab
selanjutnya dengan cara membuat rumusan masalah yang diteliti.
Rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perubahan organisasi yang telah dilakukan
PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group?
2. Bagaimana kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar
Minyak Bandung Group?
3. Seberapa besar pengaruh perubahan organisasi terhadap kinerja
karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung
Group?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perubahan organisasi yang telah dilakukan
PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group.
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan
Bakar Minyak Bandung Group.
23

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

3. Untuk menghitung seberapa besar pengaruh perubahan terhadap


kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak
Bandung Group.

1.5 Kegunaan Penelitian


Kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Keilmuan
a. Hasil penelitian ini diharapkan akan melengkapi bahan penelitian
selanjutnya sehingga berguna untuk pengembangan ilmu.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kesesuaian
antara teori dan implementasi yang terjadi di kehidupan nyata.
2. Kegunaan Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi
perusahaan untuk menyusun strategi perusahaan di masa
mendatang.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak
Bandung Group dalam menjalankan perubahan perusahaan untuk
menjadi lebih baik lagi.

1.6 Sistematika Penelitian


Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum
tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil
penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, latar
belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

24

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan


masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,
hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian,
variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,
pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas analisa data-data yang telah penulis dapatkan dari
penelitian dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan
sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan akhir penelitian serta saran-saran untuk objek
penelitian atau pun pihak-pihak terkait lainnya.

25

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada karyawan
PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group mengenai
pengaruh perubahan organisasi terhadap kinerja karyawan PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perubahan organisasi yang dilakukan PERTAMINA Terminal Bahan
Bakar Minyak Bandung Group mencapai nilai 78,12%, hal tersebut
menunjukkan perubahan organisasi PERTAMINA Terminal Bahan
Bakar Minyak Bandung Group termasuk dalam kategori kuat, berarti
perubahan dari sisi reward, leadership, organization culture, dan
policy telah sesuai dengan target dan perencanaan.
2. Kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak
Bandung Group mencapai nilai 78,69%, hal tersebut menunjukkan
kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak
Bandung Group termasuk dalam kategori baik, berarti kinerja
karyawan baik itu dari kualitas kerja maupun kuantitas kerja
karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung
Group selama 2012 telah mencapai target kinerja dengan baik.
3. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa “perubahan
organisasi (X) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)” sebesar
0,339. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
kuat antara perubahan organisasi terhadap kinerja karyawan
PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group.
Selain hal tersebut, terdapat faktor lain di luar variabel yang diteliti
yang mempengaruhi kinerja sebesar 0,661.

110

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Pengaruh
Perubahan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, maka penulis
mempunyai beberapa saran antara lain sebagai berikut:
a. Saran untuk Perubahan organisasi PERTAMINA Terminal Bahan
Bakar Minyak Bandung Group
1. Pada sub variabel reward, hendaknya PERTAMINA Terminal
Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan tentang
pengakuan perusahaan terhadap prestasi kerja karyawan dan
tentang rancangan tugas yang diberikan perusahaan, karena pada
item ini mendapat skor yang lebih rendah daripada rata-rata skor
sub variabel reward, yaitu item pengakuan perusahaan pada skor
76,21% dan item rancangan tugas pada skor 76,21%, dimana rata-
rata skor untuk sub variabel reward adalah 77,07%. Pada item
pengakuan perusahaan terhadap prestasi, PERTAMINA Terminal
Bahan Bakar Minyak Bandung Group hendaknya memberikan
perhatian lebih terhadap kinerja karyawan yang ada diatas rata-
rata, salah satunya dalah memberikan pujian baik lisan maupun
tulisan serta memberikan bonus untuk mereka. Untuk item
rancangan tugas, PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak
Bandung Group hendaknya memberikan pelatihan lebih untuk
para karyawan agar karyawan bisa lebih kompeten dan fleksibel
saat bekerja.
2. Pada sub variabel leadership, hendaknya PERTAMINA Terminal
Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan tentang
bagaimana pemimpin mempunyai rencana jangka panjang yang
jelas dan detail, serta bagaimana meningkatkan pengawasan kerja
karyawan, karena pada item ini mendapat skor yang lebih rendah
daripada rata-rata skor sub variabel leadership, yaitu item rencana
jangka panjang pemimpin pada skor 77,42% dan item
111

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

pengawasan pekerjaan pada skor 78,63%, dimana rata-rata skor


untuk sub variabel leadership adalah 79,35%. Pada item rencana
detail pemimpin perusahaan hendaknya pemimpin PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group tidak hanya harus
mempunyai rencana jangka panjang yang jelas dan detail, tapi
bagaimana rencana yang dimiliki oleh pemimpin perusahaan itu
disampaikan dengan jelas kepada bawahan agar bawahan
mengerti tujuan perusahaan, jadi dalam hal ini komunikasi antara
atasan dan bawahan dan sebaiknya harus lebih baik agar bawahan
mengerti tentang tujuan perusahaan secara mendetail. Pada item
pengawasan pekerjaan hendaknya ada monitoring berkala
terhadap apa yang dikerjakan oleh karyawan agar kinerja mereka
maksimal serta diadakan evaluasi agar kinerja karyawan bisa
lebih baik lagi.
3. Pada sub variabel organization culture, hendaknya PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group lebih
memperhatikan tentang budaya organisasi pada orientasi
perorangan, karena pada item ini mendapat skor yang lebih
rendah daripada rata-rata skor sub variabel organization culture,
yaitu item orientasi perorangan pada skor 76,61%, dimana rata-
rata skor untuk sub variabel organization culture adalah 79,35%.
Pada item ini hendaknya PERTAMINA Terminal Bahan Bakar
Minyak Bandung Group memperhatikan karyawan dari sisi
individu, jadi bagaimana memaksimalkan kemampuan individu
dengan menciptakan budaya perusahaan bagaimana orang-orang
yang ada di perusahaan bisa memaksimalkan potensi yang
mereka miliki dan juga mencintai budaya organisasi tersebut.
4. Pada sub variabel policies, hendaknya PERTAMINA Terminal
Bahan Bakar Minyak Bandung Group lebih memperhatikan
tentang kebijakan yang berhubungan dengan keputusan organisasi
112

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

karena pada item ini mendapat skor yang lebih rendah daripada
rata-rata skor sub variabel policies yaitu item keputusan
organisasi pada skor 75,51%, dimana rata-rata skor untuk sub
variabel policies adalah 77,28%. Sebaiknya PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group dalam pembuatan
kebijakan yang berkaitan dengan keputusan perusahaan,
manajemen harus lebih mempertimbangkan efek dari hasil
tersebut atas orang-orang yang ada di organisasi. Jadi sebelum
membuat kebijakan sebaiknya ada komunikasi dua arah antara
manajemen dan karyawan sehingga kebijakannya bisa diterima
dengan baik.

b. Saran untuk Kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar


Minyak Bandung Group
1. Pada perspektif kualitas kerja, hendaknya PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan
bagaimana meningkatkan tingkat kemampuan karyawan dalam
ketepatan melaksanakan tugas, kemampuan dalam bekerja, dan
tingkat analisis data dan informasi, karena pada item ini mendapat
skor yang lebih rendah daripada rata-rata skor sub variabel
kualitas kerja, yaitu ketepatan pekerjaan pada skor 75,80%,
tingkat kemampuan dalam bekerja pada skor 76,61% dan
kemampuan menganalisis data pada skor 77,82%, dimana rata-
rata skor untuk sub variabel kualitas kerja adalah 78,34%. Salah
satu cara untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam
melaksanakan tugas dan efktifitas dalam bekerja adalah dengan
memberikan pelatihan kepada karyawan agar kompetensi mereka
dalam bekerja semakin meningkat.
2. Pada perspektif kuantitas kerja, hendaknya PERTAMINA
Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan
113

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

tentang kesalahan yang dibuat dalam melaksanakan tugas karena


pada item ini mendapat skor yang lebih rendah daripada rata-rata
skor sub variabel kuantitas kerja yaitu pada skor 77,01%, dimana
rata-rata skor untuk sub variabel kuantitas kerja adalah 79,03%.
Salah satu tindakan pencegahan agar tingkat kesalahan karyawan
bisa ditekan adalah melakukan evaluasi berkala tentang target
kinerja sehingga kesalahan yang sama tidak akan dilakukan
karyawan pada kesempatan lain.
c. Saran untuk penelitian lebih lanjut. Untuk selanjutnya diharapkan
dilakukan penelitian yang meneliti hal-hal yang mempengaruhi
kinerja karyawan diluar aspek-aspek yang telah diteliti oleh peneliti
seperti : motivasi, attitude, ability, dan iklim organisasi.

114

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013

DAFTAR PUSTAKA

Agustiawan, Yosi. (2011). Perubahan Dalam Organisasi Pada Implementasi


Sistem Informasi. Teknologi, Vol. 1, 110-116. [5 November 2012]

Agusyana, Yus & Islandcript. (2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian
dengan SPSS 19. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Boglind, Anders., Freddy Hallsten., & Per Thilander. (2011). HR


Transformation and Shared Services : Adoption and Adaptation in
Swedish Oganizations. Personnel Review, Vol. 40, 570-578. [5
November 2012]

Carbery, Ronan & Thomas N. Garavan. (2005). Organizational Restructuring


and Downsizing : Issues Related to Learning, Training and
Employability of Survivors. Journal of European Industrial Training,
Vol. 29, 488-508. [5 November 2012]

Cooper, Donald R & Pamela S. Schindler. (2006). Business Research


Methods (9th ed.). Jakarta : Media Global Edukasi.

Dehler, Gordon E &, M. Ann Welsh. (1994). Spirituality and Organizational


Transformation : Implication for The New Management Paradigm.
Journal of Managerial Psychology, Vol. 9, 17-26. [5 November 2012]

Dharma, Surya. (2011). Manajemen Kinerja Falsafah dan Teorinya (1st ed).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Fahmi, Irfan. (2010). Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi (1st ed).
Bandung : Alfabeta.

115

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Fox, Renata & JohnFox. (2001). Transformation and Power: The Croatian
Case. International Journal of Contemporary Hospitality Management,
Vol. 13, 43-47. [5 November 2012]

Hayes, Jones. (2010). The Theory and Practice of Change Management (3rd
ed). China : Palgrave Macmillan.
Indrawijaya, Adam Ibrahim. (2010). Teori, Perilaku,dan Budaya Organisasi
(1st ed). Bandung : Refika Aditama.

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2012. Direktorat Jendral


Minyak dan Gas Bumi. http://www.esdm.go.id/direktorat-jenderal-
minyak-dan-gas.html. [20 Novemmber 2012]

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Satuan Kerja Sementara


Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. (2012). Statistik.
http://www.skspmigas-esdm.go.id/statistik/statistik-asr. [20 November
2012]

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2007). Manajemen Sumber Daya manusia


Perusahaan (7th ed). Bandung : Remaja Rosdakarya.

Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (1st ed). Bandung :


Alfabeta.

Nasution, M.Nur (2010). Manajemen Perubahan (1st ed). Bogor: Ghalia


Indonesia.

Palmer, Ian., Richard Dunford., & Gin Akib. (2009). Managing


Organizational Change, A Multiple Approach (2nd ed). Singapura : Mc
zgraw Hill.

116

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Permana, Fandi Arya. (2010). Pengaruh Transformasi Terhadap Motivasi


Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor PT. Telkom Divisi
Customer Service Barat Regioal III Bandung). Skripsi pada Institut
Manajemen Telkom : tidak diterbitkan.

PERTAMINA (2012). Investor Relationship : Annual Report and Financial


Statement. http://www.pertamina.com/InvestorRelations.aspx.[23
Oktober 2012]

PERTAMINA (2012). Newsroom : Publikasi Digital.


http://www.pertamina.com/NewsRoom.aspx. [23 Oktober 2012]

________.(2005). Evaluasi Kinerja SDM (1st ed). Bandung : Refika Aditama.

Priska, Heryani. (2011). Pengaruh Pemberian Kompensasi Financial


Terhadap Kinerja Karyawan PT. Raya Surverindo Tirtasarana
Bandung. Skripsi pada Institut Manajemen Telkom : tidak
diterbitkan.

Rahayu, Sri Tutie. (2011). Transformasi Organisasi : Studi Kasus Pada


Semarang Growth Centre. Dinamika Sosial Ekonomi, Vol. 7, 211-
222. [5 November 2012]

Rahmani, Eny. (2003). Perubahan Budaya Organisasi : Suatu Alternatif


Strategi Menghadapi Masa Depan. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.
3, 127-138. [5 November 2012]

Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi


Organizational Behaviour (12th ed). Jakarta : Salemba Empat.

Robertson, Ken. (2000). Work Transformation : Integrating People, Space and


Technology. Facilities, Vol. 18, 376-382. [5 November 2012]

117

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Sarjono, Haryadi & Julianita, Winda. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah


Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business (4th ed.). Jakarta :
Salemba Empat.

Sianturi, Palaria. (2011). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan (Studi Kasus Di Kantor PT. PLN (Persero) Distribusi).
Skripsi pada Institut Manajemen Telkom : tidak diterbitkan.

Sisitka, Heila Lotz. (2004). Stories of Transformation. International Journal


of Sustainability in Higher Education, Vol. 5, 8-10. [5 November 2012]

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta.

Sukarno, Edy. (2003). Change Management dan Mindset Pengendalian Bisnis


Masa Depan. Akuntabilitas, Vol. 2, 101-107. [5 November 2012]

Sunyoto, Danang (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:


Medpres

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju


Sukses, Jakarta, Salemba Empat.

Suwatno & Dony Juni Priansa. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi
Publik dan Bisnis(1st ed). Bandung : Alfabeta.

Syukur, Ps. Trimo& Rine Simamora. (2006). Analisis Manajemen Perubahan.


Vol. 1, 17-21. [5 November 2012]

118

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2013

Waldarsee, Robert. (1997). Becoming a Learning Organization: The


Transformation of Workforce. Journal of Management
Development, Vol. 16, 262-273. [05 November 2012].

Wibowo, Prihardijanto. (1999). Analisis Sikap terhadap Perubahan


Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan Staf Kantor Pusat PT.BRI
(Persero) Pasca Perubahan Organisasi. Skripsi pada Institut
Pertanian Bogor : diterbitkan.

Wibowo. (2008). Manajemen Perubahan. (2nd ed). Jakarta : Raja Grafindo


Persada.

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya manusia. (1st ed). Jakarta :
Salemba Empat.

Wulandari, Paramita. (2007). Pengaruh Tipe Kepemimpinan


Transformasional Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus
Karyawan Non-Instruktur Telkom Training Center). Skripsi pada
Institut Manajemen Telkom : tidak diterbitkan.

Yuwono, C.Ino. (2005). Faktor Emosi dalam Proses Perubahan Organisasi.


Insan, Vol. 7. 250-263.

119

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai