Anda di halaman 1dari 8

Integral

2.1 Pengertian Integral

Pada bab sebelumnya sudah dibahas tentang diferensial (turunan), sekarang akan dibahas
tentang integral. Hubungan antara turunan dengan integral yaitu integral merupakan invers
(kebalikan) dari diferensial (turunan). Oleh karena itu, integral juga disebut anti diferensial (anti
turunan). Suatu fungsi F dikatakan sebagai anti turunan (integral) dari fungsi f apabila F’(x) =
f(x) untuk setiap x dalam domain dari F. Integral dari f (x) dinotasikan sebagai : ∫ f (x) dx = F(x) +
C jika dan hanya jika F’ (x) = f (x), dengan C sembarang konstanta.
( www.matematika-pas.blogspot.com)

Kegunaan integral sebagai ilmu bantu dalam geometri, teknologi, biologi dan ekonomi
tak dapat disangkal lagi. Orang yang tercatat dalam sejarah pertama kali mengemukakan ide
tentang integral adalah Archimedes seorang ilmuwan bangsa Yunani yang berasal dari Syracusa
(287 – 212 SM). Modul 12.
Archimedes menggunakan ide integral tersebut untuk mencari luas daerah suatu
lingkaran, daerah yang dibatasi oleh parabola dan tali busur dan sebagainya. Sejarah mencatat
orang yang paling berjasa dalam hal pengembangan kalkulus integral adalah Georg Friederich
Benhard Riemann (1826 – 1866).

2.2 Integral Tak – tentu & Tentu


2.2.2 Integral Tak – tentu
Hasil pengintegralan f(x) dengan berbentuk F(x) + C dinamakan integral tak
tentu. Berikut beberapa sifat integral tak tentu:

1.  k dx = kx+C
x n 1
 x dx   C , bila n ≠ -1
n
2.
n 1
a
3.  ax n dx  x n1`  c, dengan n  1
n  1`
4.  ( f ( x)  g ( x))dx   f ( x)dx   g ( x)dx

5.  a. f ( x)dx  a  f ( x)dx, dimana a konstanta sebarang.


Contoh:
a. 𝑓 𝑥 = 𝑥 3 − 2
Penyelesaian :
1 1
a. 𝑥 3 − 2 𝑑𝑥 = 𝑥 3 𝑑𝑥 − 2 𝑑𝑥 = 4 𝑥 3+1 − 2𝑥 + 𝐶 = 4 𝑥 4 − 2𝑥 + 𝐶

Integral- Integral standar


Setiap turunan, jika dituliskan kearah sebaliknya, akan menghasilkan integral:
𝑑
Sebagai contoh, 𝑑𝑥 (sin x) = cos x ∴ ʃ cos x = sin x + c

Berikut adalah daftar dari turunan dasar2 integral dasar :


𝑑 x 𝑛 +1
1. ( 𝑥𝑛 ) = 𝑛𝑋 𝑛 −1 ∴ ʃ𝑥 𝑛 dx = + c (asalkan n ≠ 1 )
𝑑𝑥 n+1
𝑑 1 1
2. (ln x) =𝑥 ∴ ʃ 𝑥 dx = ln x + c
𝑑𝑥
𝑑
3. ( 𝑒𝑥) = 𝑒𝑥 ∴ ʃ 𝑒 𝑥 dx = 𝑒 𝑥 + c
𝑑𝑥
𝑑 e 𝑘𝑥
4. ( 𝑒 𝑥𝑥 ) = k.𝑒 𝑘𝑥 ∴ ʃ 𝑒 𝑘𝑥 dx = +c
𝑑𝑥 𝑘
𝑑 a𝑥
5. (𝑎 𝑥 ) = 𝑎 𝑥 ln 𝑎 ∴ ʃ 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 = ln 𝑎 + c
𝑑𝑥
𝑑
6. ( cos x) = sin x ∴ ʃ sin x dx = - cos x + c
𝑑𝑥
𝑑
7. (sin x) = cos x ∴ ʃ cos x dx = sin x + c
𝑑𝑥
𝑑
8. (tan x) = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑦 ∴ ʃ 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥 dx = tan x + c
𝑑𝑥
𝑑
9. 𝑑𝑥
(cos hx) = sin hx ∴ ʃsin ℎ 𝑥 𝑑𝑥 = cos ℎ𝑥 + 𝑐
𝑑
10. (sin ℎ𝑥) cos ℎ𝑥 ∴ ʃcos ℎ𝑥 𝑑𝑥 = sin ℎ + 𝑐
𝑑𝑥
𝑑 1 1
11. (𝑠𝑖𝑛−1 𝑥) = ∴ ʃ dx = 𝑠𝑖𝑛−1 𝑥 + 𝑐
𝑑𝑥 1−𝑥 2 1−𝑥 2
𝑑 1 1
12. (𝑐𝑜𝑠 −1 𝑥) = ∴ ʃ 𝑑𝑥 = 𝑐𝑜𝑠 −1 𝑥 + 𝑐
𝑑𝑥 1−𝑥 2 1−𝑥 2
𝑑 1 1
13. (𝑡𝑎𝑛−1 𝑥) = ∴ ʃ 𝑥 2 dx = 𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 + 𝑐
𝑑𝑥 1−𝑥 2
𝑑 1 1
14. (𝑠𝑖𝑛−1 𝑥) = ∴ʃ dx = 𝑠𝑖𝑛ℎ−1 𝑥 + 𝑐
𝑑𝑥 𝑥 2 +1 𝑥 2 +1
𝑑 1 1
15. 𝑐𝑜𝑠ℎ−1 𝑥 = ∴ʃ dx = 𝑐𝑜𝑠ℎ−1 𝑥 + 𝑐
𝑑𝑥 𝑥 2 −1 𝑥 2 −1
𝑑 1 1
16. (𝑡𝑎𝑛−1 𝑥) = ∴ ʃ dx = (𝑡𝑎𝑛ℎ−1 𝑥 + 𝑐
𝑑𝑥 1−𝑥 2 1−𝑥 2
Fungsi dari suatu fungsi linear x
Integrasi fungsi seperti dalam daftar standar, tetapi suku x diganti dengan suatu fungsi linear dari
x, misalnya ʃ (5𝑥 − 4)2 dx , yang amat serupa dengan ʃ x 2 dx terkecuali bahwa x digantikan oleh
(5x-4). Jika kita misalkan Z sebagai (5x-4) , integralnya akan berbentuk ʃ z 6 dx dan sebelum
dapat mengerjakan integral ini harus mengubah variabelnya
𝑑𝑦
ʃ z 6 dx = ʃ z 6 . 𝑑𝑧
𝑑𝑧

𝑑𝑥
dapat dicari dari subtitusi z=5x-4
𝑑𝑧

𝑑𝑧 𝑑𝑥 1
Untuk = 5 sehingga =
𝑑𝑥 𝑑𝑧 5

Integralnya menjadi

dx 1 1
ʃ z 6 dx = ʃ z 6 . dz = ʃ z 6 dz = ʃ z 6 dz
dz 5 5

1 𝑧7
terakhir , kita harus menuliskan variabel awalnya = 5 . + 𝑐
7

x,menjadi : ʃ(5𝑥 − 4)6 dx

(5𝑥−4)7 (5𝑥−4)7
= +𝑐= +𝑐
5.7 35

Dengan cara serupa


tan 4𝑥
ʃ 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥 = tan 𝑥 + 𝑐 ∴ ʃ 𝑠𝑒𝑐 2 4𝑥 𝑑𝑥 = + C
4
1 1 ln 2x+3
ʃ 𝑑𝑥 = 𝑙𝑛𝑥 + 𝑐 ∴ ʃ dx = + 𝑐
𝑥 2x+3 2

ʃ sin ℎ 𝑥 𝑑𝑥 = cosh 𝑥 + 𝑐 ∴ ʃ sinh 3 − 4𝑥 𝑑𝑥


cosh 3−4x
= +𝑐
−4
cosh 3−4x
= − +𝑐
4
−cosh 3x
ʃ sin x dx = −cosx + c ∴ ʃ sin 3x dx = +𝑐
3

𝑒 4x
ʃ 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 + 𝑐 ∴ ʃ 𝑒 4𝑥 𝑑𝑥 = + c
4
2.2.3 Integral Tentu & Penggunaanya
Integral tertentu dinotasikan dengan :
b

 f ( x) dx = F ( x)
b
a = F(b) – F(a)
a

Keterangan:

f(x) = adalah integran, yaitu f(x) = F’(x)


a, b = adalah batas-batas pengintegralan
[a, b] = adalah interval pengintegralan
Contoh:
2
a. 0 3𝑥 5 =
Penyelesaian:
2 2 3 2 1 1
a. 0 3𝑥 5 = 3 0
3𝑥 5 =3 𝑥6 0
=3 (2)6 − 06
6 2 2
64
=3 − 0 = 3.32 = 96
2
2.3 Integral Subtitusi

Pada bagian ini akan dibahas teknik integrasi yang disebut metode substitusi. Konsep
dasar dari metode ini adalah dengan mengubah integral yang kompleks menjadi bentuk yang
lebih sederhana. Jika u = g(x) maka du = g’(x) dengan g suatu fungsi yang dapat diturunkan dan
F adalah
integral dari f, maka: ∫ f (g(x)) ⋅ g'(x) dx =∫ f (u) du = F(u) + C
Bentuk umum integral substitusi adalah sebagai berikut :
1
𝑢n du = 𝑛+1 𝑢 n+1 + C dengan n ≠ −1

𝑘
𝑘𝑢n du = 𝑛 +1 𝑢 n+1 + C dengan n ≠ −1

Keterangan :
u : fungsi dalam x
du : turunan pertama dari u
Contoh:
a. ∫ (2x – 1)2 dx =

Penyelesaian:
1 1
∫ (2x – 1)2 dx = (2𝑥 − 1)2+1 + C = (2𝑥 − 1)3 + C
2.(2+1) 6
𝑓 ′ (𝑥)
Integral berbentuk 𝑑𝑥 dan ∫ f(x) – f’ (x) dx
𝑓(𝑥)
𝟐𝒙+𝟑
Bila kita meninjau integral ∫ 𝒙𝟐 +𝟑𝒙+𝟓 dx ; integral ini bukan salah satu dari integral standart.

Jika kita mendeferensiasikan penyebutnya, akan diperoleh pembilangnya.


Jadi misalnya Z sebagai penyebutnya, Z = 𝑥 2 + 3x – 5, jadi
𝑑𝑧
= 2𝑥 + 3, jadi dz = (2x + 3) dx.
𝑑𝑥

Integral tersebut dapat diselesaikan / dinyatakan dalam Z


(2𝑥+3 ) 𝑑𝑧 1
𝑑𝑥 = = ln 𝑧 + 𝑐 ; dari integral standart 𝑑𝑧 = ln 𝑧 + 𝑐
𝑥 2 +3𝑥 −5 𝑧 2

Mengembalikan z sebagai fungsi dari x, diperoleh :


(2𝑥+3)
𝑑𝑥 = ln 𝑥 2 + 3𝑥 − 5 + 𝑐.
𝑥 2 +3−5

Semua integral yang pembilangnya merupakan turunan dari penyebutnya akan berbentuk
𝒇′(𝒙)
𝒅𝒙 = 𝐥𝐧 𝒇(𝒙) + 𝒄 .
𝒇(𝒙)

contoh :
3𝑥 2 𝒅𝒛 𝑑𝑧
𝑑𝑥 akan berbentuk karena 𝑑𝑥 𝑥 3 − 4 = 3𝑥 2
𝑥 3 −4 𝒛

yang artinya adalah turunan dari penyebutnya muncul sebagai pembilangnya.


3𝑥 2
𝑑𝑥 = 𝑙𝑛 𝑥 3 − 4 + 𝑐.
𝑥 3 −4

Satu hal yang harus di perhatikan adalah bahwa salah satu faktor dari hasil kalinya adalah
turunan dari faktor yang satunya lagi, atau merupakan kelipatannya.
Contoh
ln 𝑥 1
1. 𝑑𝑥 = ln 𝑥 . 𝑑𝑥
𝑥 𝑥
𝑙𝑛𝑥 2
= ln 𝑥 𝑑 (ln 𝑥) = +𝑐
2
𝑠𝑖𝑛 −1 𝑥 1
2. 𝑑𝑥 = 𝑠𝑖𝑛−1 𝑥. 𝑑𝑥
1−𝑥 2 1−𝑥 2

= 𝑠𝑖𝑛−1 𝑥 𝑑 (𝑠𝑖𝑛−1 𝑥)
2
𝑠𝑖𝑛 −1 𝑥
= +𝑐
2

3. sin ℎ 𝑥 . cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin ℎ 𝑥. 𝑑 (sin ℎ 𝑥)


sin ℎ 2
= + 𝑐
2
Integral hasil kali – integrasi per bagian
sering kali kita perlu mengintegrasi suatu hasil kali yang salah satunya faktornya bukan
merupakan turunan dari faktor yang satu lagi sebagai contoh 𝑥 2 . ln 𝑥 . 𝑑𝑥
ln 𝑥 bukan merupakan turunan dari 𝑥 2
𝑥 2 bukan turunan dari ln 𝑥

Maka kita harus mencari metode lain untuk dapat menyelesaikan integral ini.
𝑑 𝑑𝑣 𝑑𝑢
Aturan : jika u dan v adalah fungsi dari x, maka kita tahu 𝑑𝑥 𝑢. 𝑣 = 𝑢 + 𝑣 𝑑𝑥
𝑑𝑥

Integrasi kedua ruas terhadap x :


𝑑𝑣 𝑑𝑢
𝑢𝑣= 𝑢 𝑑𝑥 𝑑𝑥 + 𝑣 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑣 𝑑𝑢
Mengatur suku-sukunya, di peroleh : 𝑢 𝑑𝑥 𝑑𝑥 = 𝑢𝑣 − 𝑣 𝑑𝑥 . 𝑑𝑥

Ruas ini diingat sebagai 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢 𝑣 − 𝑣 𝑑𝑢


Metode ini disebut integrasi perbagian.
Contoh 1. 𝑥 2 . ln 𝑥. 𝑑𝑥
1
Misalkan 𝑢 = ln 𝑥 … 𝑑𝑢 = 𝑥 𝑑𝑥
𝑦2
𝑑𝑣 = 𝑥 2 𝑑𝑥 … 𝑑𝑥

Jadi 𝑥 2 . ln 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑢 𝑑𝑣
= 𝑢 𝑣 − 𝑣 𝑑𝑢
𝑥3 1 1
= ln 𝑥 − 3 𝑥 3 . 3 𝑑𝑥
3
𝑥3 1
= ln 𝑥 − 3 𝑥 2 𝑑𝑥
3
𝑥3 1 𝑥3 𝑥3 1
= . ln 𝑥 − . +𝑐= (ln 𝑥 − + 𝑐
3 3 3 3 3

Contoh 2. 𝑥 2 . 𝑒 3𝑥 𝑑𝑥
Misal 𝑢 = 𝑥 2 … 𝑑𝑢 = 2𝑥 𝑑𝑥
1
𝑑𝑣 = 𝑒 3𝑥 𝑑𝑥 … 𝑣 = 𝑒 3𝑥
3

Jadi 𝑒 2 . 𝑒 3𝑥 𝑑𝑥 = 𝑢𝑣 − 𝑣 𝑑𝑢
𝑒 3𝑥 2
= 𝑒2 − 3 𝑒 3𝑥 . 𝑥 𝑑𝑥
3

Integral 𝑒 3𝑥 𝑥 . 𝑑𝑥 harus diintegrasi perbagian, sehingga


𝑥 2 . 𝑒 3𝑥 2 𝑒 3𝑥 1
= − (𝑥 − 𝑒 3𝑥 𝑑𝑥)
3 3 3 3
𝑥 2 . 𝑒 3𝑥 2𝑥 𝑒 3𝑥 2𝑒 3𝑥
= − + +𝑐
3 9 9.3
𝑒 3𝑥 2𝑥 2
= . 𝑥2 − + +𝑐
3 3 9

Urutan prioritas untuk u :


a. ln 𝑥
b. 𝑥 𝑛
c. 𝑒 𝑘𝑥

Maka : jika salah satu faktor adalah suatu fungsi logaritma, faktor itu harus diambil sebagai u.
Jika tidak terdapatfungsi logaritma tetapi ada pangkat dari x, pangkat dari x itu harus dijadikan
U. Jika tidak terdapat fungsi logaritma maupun pangkat dari x maka fungsi eksponesial dijadikan
sebagai u.

Anda mungkin juga menyukai