1074 1669 1 PB PDF
1074 1669 1 PB PDF
Abstrak
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam
darah akibat kurangnya sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Kadar glikemi yang berlebihan dapat menyebabkan
terbentuknya radikal bebas untuk menjadi suatu oksigen reaktif. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) adalah
tumbuhan yang telah dipercayai dapat digunakan sebagai pengobatan herbal dalam mengatasi diabetes mellitus.
Kandungan di dalam daun belimbing wuluh yang paling berperan penting sebagai antioksidan dan antidiabetes adalah
Flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang memiliki beberapa aktivitas farmakologikal. Metode yang digunakan
adalah metode maserasi. Dalam metode ini telah cukup dibuktikan melalui suatu penelitian bahwa daun belimbing wuluh
bersifat poten terhadap penyakit diabetes. Selain itu daun belimbing wuluh juga memiliki aktivitas antibekteri terhadap
Escerichia coli dan Staphylococcus aureus. Tingkat prevalensi penderita diabetes di Indonesia semakin meningkat setiap
tahunnya.
The Effectiveness Test for Extract Wuluh Starfruite Leaf (Averrhoa bilimbiL.)
as Diabetes Mellitus Treatment
Abstract
Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by an increase in blood glucose levels due to lack of insulin secretion,
insulin action, or both. Glikemi excessive levels can cause the formation of free radicals to become a reactive oxygen.
Leaves starfruit (Averrhoa bilimbi L.) is a plant that has been believed to be used as a herbal medicine in dealing with
diabetes mellitus. The content in the leaves starfruit most important role as an antioxidant and antidiabetic is Flavonoid.
Flavonoids are phenolic compounds that have some pharmacological activity. The method used is the method of
maceration. The level ofprevalence ofdiabeticsinIndonesiais increasingevery years .
Korespondensi : Eka Endah Lestari, Jln. ST Jamil Kost Putri Laila, Rajabasa, HP 085769818824, e-mail
ekaendah62@gmail.com
dengan jumlah penderita mencapai 8.426.000 kekurangan secara absolut atau relatif dari
orang dan diperkirakan akan terus meningkat kerja atau sekresi insulin. Insulin adalah suatu
sampai 21.257.000 pada tahun 2030.3 zat atau hormon yang dikeluarkan oleh sel beta
Penderita diabetes mellitus memerlukan pankreas yang memegang peranan sangat
pengobatan sepanjang hidup untuk penting, yaitu bertugas memasukkan glukosa
mengurangi gejala, mencegah progresivitas ke dalam proses metabolisme untuk
penyakit, dan mencegah agar tidak membentuk sel baru dan menggantikan sel
berkembang ke arah komplikasinya, sedangkan yang rusak. Apabila insulin tidak ada, maka
obat anti diabetes yang dikonsumsi dapat glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.
menimbulkan efek samping dalam penggunaan Akibatnya glukosa akan tetap berada di dalam
jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan pembuluh darah dan kadarnya di dalam darah
alternatif terapi dengan menggunakan akan meningkat.
tanaman obat tradisional. Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) jalan, yaitu rusaknya sel-sel pankreas karena
merupakan tanaman yang berasal dari daerah pengaruh dari luar ( virus, zat kimia, dll),
Amerika dan beriklim tropis, dibudidayakan di desensitisasi atau penurunan reseptor glukosa
sejumlah negara seperti Malaysia, Argentina, pada kelenjar pankreas, dan desensitisasi atau
Australia, Brazil, India, Filipina, Singapura, kerusakan reseptor insulin di jaringan perifer.
Thailand, dan Venezuela.4Di Indonesia Gejala yang dikeluhkan oleh penderita
belimbing wuluh sudah mulai dimanfaatkan diabetes mellitus adalah polidipsia,
salah satunya adalah daunnya. poliuria,polifagia, penurunan berat badan, dan
Daun belimbing wuluh memiliki kesemutan.Keluhan lain adalah lemah,
kandungan flavonoid, saponin, tanin, sulfur, kesemutan pada jari tangan dan kaki, gatal,
asam format, peroksidase, kalsium oksalat, dan mata kabur, disfungsi ereksi pada pria,pruritus
kalium sitrat. Flavonoid merupakan senyawa vulvae pada pasien wanita, serta luka yang
fenol yang dimiliki oleh banyak tanaman. sukar sembuh.8
Flavonoid memiliki beberapa aktivitas Secara tradisional banyak tanaman yang
farmakologikal yang berfungsi sebagai dapat berfungsi sebagai obat antidiabetes.
antioksidan dan antidiabetes.5,6Selain itu,daun Namun, penggunaan tanaman obat tersebut
belimbing wuluh memiliki aktivitas antibakteri kadang-kadang hanya didasarkan pada
terhadap Escerichia coli dan Staphylococcus pengalaman dan belum didukung oleh
aureus7,8 penelitian terutama uji farmakologinya. Salah
Metode yang digunakan dalam satu obat tradisional yang sering digunakan
penelitian ekstraksi daun belimbing wuluh ini oleh masyarakat sebagai obat antidiabetes
adalah metode maserasi. Metode maserasi adalah tanaman belimbing wuluh (Averrhoa
memiliki keunggulan dalam isolasi bilimbi L.). Tanaman tersebut secara empiris
senyawabahan. Selama proses ekstraksi mempunyai khasiat untuk pengobatan
maserasi terjadi pemecahan dinding dan diabetes melitus. Sebagai bahan obat yang
membran sel akibat dari perbedaan tekanan di digunakan adalah rebusan daun belimbing
dalam dan di luar sel sehingga menyebabkan wuluh (Sudarsono, dkk., 2002).
metabolit sekunder yang ada di dalam Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian
sitoplasma bahan terlarut ke dalam pelarut. yang menunjukkan bahwa infusa daun
Ekstraksi dapat dipengaruhi oleh belimbing wuluh dapat berkhasiat sebagai
beberapa faktor, diantaranya tipe persiapan penurun glukosa darah pada tikus dengan
sampel,waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, pembebanan glukosanya menggunakan
suhu, dan tipe pelarut.9Hasil ekstraksi dapat aloksan (Damayanti, 1995).
diaplikasikan sebagai sumber antioksidan, Berikut adalah taksonomi dari Belimbing
antibakteri, maupun sebagai pewarna alami. wuluh (Averrhoa bilimbi L.).
a. Sistematika tanaman
Isi Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kedudukannya dalam ilmu taksonomi
yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia tumbuhan adalah:
dan gangguan metabolisme karbohidrat, Divisi : Spermatophyta
lemak, dan protein yang dihubungkan dengan Sub divisi : Angiospermae
dengan kain saring dan kertas saring Matematika dan IPA Universitas
kasar. Indonesia; 2008.
6. Setelah diperoleh filtrat, kemudian 7. Dalimarta, S. 36 resep tumbuhan obat
dievaporasi dengan suhu 75o C hingga untuk menurunkan kolesterol. Jakarta:
total padatan terlarut mencapai 60o Brix Penebar Swadaya; 2008.
untuk menghilangkan pelarut.18 8. Ummah, MK. Ekstraksi dan pengujian
aktivitas antibakteri senyawa tanin pada
Ringkasan daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi
Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) (kajian variasi pelarut) [disertasi].
L.) merupakan tanaman yang dapat digunakan Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
sebagai terapi herbal dalam menangani Malik Ibrahim; 2010.
diabates mellitus. Kandungan utama yaitu 9. Hendra, R., Ahmad, S., Sukari, A., Shukor,
flavonoid yang berperan dalam aktivitas MY., and Oskoueian, E. Flavonoid analyses
farmakologikal yang berfungsi sebagai and antimicrobial activity of various parts
antioksidan dan antidiabetes. Menurut of Phaleria macrocarpa(Scheff.) Boerl
penelitian bahwa flavonoid memiliki efek Fruit. Int. J. Mol. Sci. 2011; 12:3422–3431.
antioksidan yang kuat. 10. Chandra S. Pengaruh pemberian ekstrak
buah belimbing terhadap penurunan
Simpulan kadar glukosa darah tikus wistar yang di
Dari penelitian ini dapat disimpulkan induksi aloksan. Semarang : Universitas
bahwa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Diponegoro; 2012.
L.) memang telah dipercaya memiliki khasiat 11. Madduluri, S., Rao, KB., and Sitaram, B. In
untuk terapi antidiabetes. Beberapa penelitian vitro evaluation of antibacterial activity of
juga telah dilakukan sebelumnya. Uji efektivitas five indigenous plants extract against five
ekstrak daun belimbing wulung terhadap bacterial pathogens of human.
mencit telah dibuktikan memiliki tingkat International Journal of Pharmacy and
aktivitas yang baik dalam menurunkan kadar Pharmaceutical Sciences. 2013; 5(4):679–
glukosa dalam darah. 684.
12. Hernani, Marwati, T., dan Winarti, C.
Daftar Pustaka Pemilihan pelarut pada pemurnian ekstrak
1. Ozougwu JC, Obimba KC, Belonwu CD, lengkuas (Alpinia galanga) secara
Unakalamba CB. The Pathogenesis and ekstraksi. J. Pascapanen. 2007; 4(1):1–8.
pathophysiology of type 1 and type 2 13. Buraerah, Hakim. Analisis faktor risiko
diabetes mellitus. 2013; 4(4):46-57. diabetes melitus tipe 2 di puskesmas
2. Indah N Fajarini. Pengaruh infusa tanrutedong, sidenreg rappan. Jurnal
belimbing wuluh terhadap kadar Ilmiah Nasional [internet]; 2010 [diakses
malondialdehid mencit model diabetik. tanggal 17 Februari 2015]. Tersedia dari:
Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabI
Islam; 2012. D= 61&src=a&id=186192.
3. Departemen Kesehatan Provinsi Lampung. 14. Abdi Redha. Flavonoid : Struktur
Profil kesehatan Provinsi Lampung. antioksidatif dan peranannya dalam
Lampung: Depkes; 2008. sistem biologis. Pontianak: Teknik
4. Thomas, ANS. Tanaman obat tradisional 2. pertanian politeknik negeri Pontianak;
Yogyakarta: Kanisius; 2007. 2013
5. Roy, A., Geetha, and Lakshmi. Averrhoa 15. Redha A. Flavonoid : struktur, sifat
bilimbi linn–nature’s drug store–a antioksidatif dan peranannya dalam
pharmacological review. International sistem biologis. Jurnal Berlian. 2010;
Journal of Drug Development & 9(2):196-202.
Research.2011; 3(3):101–106. 16. Maher P, Akaishi T. Abe K. Flavonoid
6. Faharani, G. Uji aktivitas antibakteri daun fisetin promotes erk- dependent long term
belimbing wuluh terhadap bakteri potentiation and enhances memory.
streptococcus aureus dan escherichia coli PNAS. 2006; 103(44):16568-73.
secara bioautografi. Jakarta: Fakultas 17. Zeleny, M. Multiple criteria decision
making. New York: Mc Graw Hill; 1982.