Anda di halaman 1dari 13

Penerapan Perlakuan Akuntansi ....

(Firdha)1

AKTUALISASI PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI ASURANSI


SYARIAH PSAK NO. 108 PADA UNIT SYARIAH PT. ASURANSI
ASTRA BUANA CABANG YOGYAKARTA

ACTUALIZATION APPLICATION OF ACCOUNTING HANDLING SYARIAH


INSURANCE PSAK NO.108 ON UNIT SYARIAH PT. ASURANSI ASTRA BUANA
BRANCH YOGYAKARTA

Oleh: Firdha Rahmiyanti


Prodi Akuntansi Universitas negeri Yogyakarta
Firdha.ryi@gmail.com
Amanita Novi Yusitha
Staf Pengajar Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, dan
Pengungkapan Akuntansi pada Transaksi Asuransi Syariah di Unit Syariah PT. Asuransi Astra
Buana Cabang Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menentukan tingkat kecenderungan yang
dilakukan melalui perhitungan mean ideal dan standar deviasi ideal. Penelitian dilaksanakan di
Unit Syariah PT. Asuransi Astra Buana Cabang Yogyakarta dengan menyebar kuesioner kepada
20 orang karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengakuan akuntansi atas
Transaksi Akuntansi Asuransi Syariah pada PT Asuransi Asrtra Buana Cabang Yogyakarta telah
sesuai dengan PSAK No. 108. (2) Pengukuran akuntansi atas Transaksi Akuntansi Asuransi
Syariah pada PT Asuransi Asrtra Buana Cabang Yogyakarta telah sesuai dengan PSAK No.108.
(3) Penyajian akuntansi atas Transaksi Akuntansi Asuransi Syariah pada PT Asuransi Asrtra
Buana Cabang Yogyakarta telah sesuai dengan PSAK No. 108. (4) Pengungkapan akuntansi atas
Transaksi Akuntansi Asuransi Syariah pada PT Asuransi Asrtra Buana Cabang Yogyakarta
belum sesuai dengan PSAK No. 108.

Kata kunci: Perlakuan Akuntansi, Asuransi Syariah, PSAK No. 108

Abstract
This research aims to know the Recognition, Measurement, Presentation and Disclosure Of
Accounting in a Syariah Insurance Transaction PSAK NO.108 On Unit Syariah PT. Asuransi Astra
Buana Branch Yogyakarta. This research is a descriptive qualitative type. Data analysis techniques
used are descriptive analysis by determining the level of trend that carried through the calculation of
the mean and the ideal standard deviation. This research implemented in Unit Syariah PT. Asuransi
Astra Buana Branch Yogyakarta with spread of questionnaires to 20 employees. The results of the
research show that: (1) Recognition of Accounting Transaction Syariah Insurance on Unit Syariah
PT. Asuransi Astra Buana Branch Yogyakarta have been in accordance with PSAK No. 108. (2)
Measurement of Accounting Transaction Syariah Insurance on Unit Syariah PT. Asuransi Astra
Buana Branch Yogyakarta have been in accordance with PSAK No. 108. (3) Presentation of
Accounting Transaction Syariah Insurance on Unit Syariah PT. Asuransi Astra Buana Branch
Yogyakarta have been in accordance with PSAK No. 108. (4) Disclosure of Accounting Transaction
Syariah Insurance on Unit Syariah PT. Asuransi Astra Buana Branch Yogyakarta had not been in
accordance with PSAK No. 108.

Keywords: Accounting Handling, Syariah Isurance, PSAK No. 108


2 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017

PENDAHULUAN mengandung investasi. Selama ini asuransi


Kehidupan yang kompleks pada era konvensional menginvestasikan dana yang
ini membuat para pelaku ekonomi dan didapatkannya tanpa mempertimbangkan
masyarakat memerlukan lembaga halal atau haramnya, sehingga uang hasil
keuangan sebagai media dalam rangka investasi yang diterima nasabah juga tidak
mengelola dana mereka. Ketakutan akan terjaga kehalalannya. Ketidakhalalan
risiko masa depan merupakan sifat alamiah tersebut mencakup unsur gharar
manusia. Dalam hal ini manusia hanya (ketidakpastian, ketidakjelasan), maysir
dapat merencanakan dan memprediksi (perjudian), dan riba (bunga).
kejadian dimasa yang akan datang. Upaya Seiring dengan pesatnya
untuk mengatasi sifat alamiah yang pertumbuhan perbankan berbasis syariah,
berwujud sebagai suatu keadaan yang lembaga keuangan non bank berbasis
tidak pasti tersebut antara lain dilakukan syariah juga berkembang, salah satunya
manusia dengan cara menghindari atau asuransi syariah. Secara umum peraturan
melimpahkannya kepada pihak yang lebih perasuransian syariah pada dasarnya sama
faham. Oleh karena itu keberadaan dengan yang berlaku pada asuransi
asuransi sangat diperlukan guna konvensional, terutama masalah
menanggulangi atau meminimalisir administrasi dan sistem pelaporan. Tetapi
kerugian akibat peristiwa yang dialami yang membedakan dalam tata cara dan
manusia seperti, kecelakaan, bencana, operasinya, asuransi syariah menggunakan
bahkan kematian. Asuransi sebagai salah landasan Al-Quran dan As-sunnah. Oleh
satu lembaga keuangan yang bergerak karena itu, dalam setiap kegiatan asuransi
dalam bidang pertanggungan merupakan syariah harus menghindari unsur gharar,
sebuah institusi modern hasil temuan dari maysir, dan riba. Sebagai gantinya Islam
dunia barat yang lahir bersamaan dengan menanamkan prinsip usaha suka sama
adanya semangat pencerahan. Institusi ini suka, dan menanggung risiko bersama.
bersama dengan lembaga keuangan bank Tentunya kehadiran lembaga keuangan ini
menjadi motor penggerak ekonomi pada sangat dibutuhkan bagi masyarakat
era modern dan berlanjut pada masa (muslim) yang memiliki kehkawatiran
sekarang. akan penggunaan riba dalam setiap
Fungsi asuransi dewasa ini tidak transaksi. Asuransi syariahpun menjadi
dibatasi sebagai instrumen untuk solusi bagi masyarakat khususnya
melindungi harta (sektor usaha) dan masyarakat muslim dalam berinvestasi
keluarga (jiwa), melainkan juga yang aman dan terhindar dari riba.
Penerapan Perlakuan Akuntansi .... (Firdha)3

Berkembangnya asuransi-asuransi akuntansi (pengakuan, pengukuran,


syariah di negara Islam berpengaruh ke penyajian, dan pengungkapan) transaksi
Indonesia yang mayoritas penduduknya khusus yang berkaitan asuransi syariah.
muslim. Hal itu ditandai dengan PT. Asuransi Astra Buana cabang
banyaknya perusahaan asuransi yang Yogyakarta merupakan salah satu
membuat unit atau produk syariah di perusahaan cabang PT. Asuransi Astra
perusahaan asuransinya. Karena masih Buana yang berada di Indonesia. PT.
minimnya SDM yang mengerti konsep Asuransi Astra Buana sudah berdiri selama
syariah di lembaga keuangan asuransi 56 tahun dan menjadi salah satu
syariah, dan kurangnya sosialisasi pada perusahaan asuransi terbesar di Indonesia.
nasabah yang menyebabkan nasabah Keberadaannya merupakan pemecahan
kurang memahami mengenai kontrak yang masalah bagi masyarakat untuk
dilakukan dengan lembaga keuangan menghindari riba dalam menginvestasikan
khususnya asuransi syariah, maka banyak dananya. PT. Asuransi Astra Buana (unit
pihak yang meragukan kepatuhan kegiatan syariah) yang tergolong perusahaan
usaha asuransi syariah kepada prinsip besarpun perlu dipertanyakan kesesuaian
syariah, karena menganggap masih perlakuan akuntansi transaksi asuransi
menginduknya asuransi syariah pada syariah dengan prinsip-prinsip syariah
prinsip konvensional. Untuk menepis hal terutama PSAK No. 108. Berdasarkan
tersebut seiring dengan bermunculannya uraian tersebut maka penulis tertarik
lembaga asuransi syariah mendorong para mengambil judul “AKTUALISASI
ilmuan islam untuk merumuskan standar PENERAPAN PERLAKUAN
akuntansi yang sesuai dengan syariah AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH
Islam. DSN-MUI No.21/DSN- PSAK NO. 108 PADA UNIT SYARIAH
MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum PT. ASURANSI ASTRA BUANA
Asuransi Syariah adalah salah satu hukum CABANG YOGYAKARTA”.
yang mengatur tentang asuransi syariah.
Selain itu untuk menjaga konsistensi, baik METODE PENELITIAN
yang bersifat internal maupun eksternal, Waktu dan Tempat Penelitian
serta untuk menjamin kesesuaiannya Penelitian ini mengambil lokasi di
dengan syariat Islam, maka perlu PT. Astra Buana Cabang Yogyakarta.
standarisasi keuangan. Pedoman Standar Pelaksanaan penelitian adalah pada bulan
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 108 Desember 2013.
juga digunakan untuk mengatur perlakuan
4 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017

Desain Penelitian menjadi variabel yang dapat diukur.


Penelitian ini merupakan penelitian Melalui definisi operasional, peneliti akan
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menjelaskan cara tertentu yang ia gunakan
yaitu penelitian yang bertujuan untuk dalam mengoprasionalkan construct,
berusaha menuturkan pemecahan masalah sehingga memungkinakan peneliti yang
yang ada berdasarkan data-data, sehingga lain untuk melakukan relikasi pengukuran
selain menyajikan data, penelitian dengan cara yang sama, atau bahkan
deskriptif juga melakukan analisis dan mengembangkan cara pengukuran
menginterpretasikan data. (Nur Indrianto, construct yang lebih baik.
2003: 26) sedangkan metode kualitatif Sesuai judul yang digunakan oleh
adalah metode penelitian yang peneliti yaitu “Aktualisasi Penerapan
berlandaskan pada filsafat postpositivisme Perlakuan Akuntansi Asuransi Syariah
yang digunakan untuk meneliti pada dengan PSAK No. 108 pada Unit Syariah
kondisi objek yang alamiah (Sugiyono, PT. Asuransi Astra Buana Cabang
2011: 7-9). Tujuan dari penelitian ini Yogyakarta”, maka definisi operasional
adalah memeroleh jawaban pertanyaan dari variabel yang digunakan dalam
tentang bagaimana praktik akuntansi penelitian ini adalah sebagai berikut :
asuransi syariah yang ada di Unit Syariah Perlakuan Akuntansi Asuransi
PT. Asuransi Astra Buana Cabang Syariah
Yogyakarta. Perlakuan akuntansi terdiri dari:
a. Pengakuan adalah proses pembentukan
Subjek dan Objek Penelitian suatu pos yang memenuhi definisi unsur
Subjek penelitian adalah Unit serta kriteria pengakuan dalam Laporan
Syariah PT. Asuransi Astra Buana Cabang Posisi Keuangan (Neraca) atau Laporan
Yogyakarta sedangkan objek penelitian Surplus Defisit Underwriting Dana
adalah perlakuan akuntansi asuransi Tabarru’.
syariah yang terdiri dari pengakuan, b. Pengukuran adalah proses penetapan
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan jumlah uang untuk mengakui dan
dengan pedoman PSAK No. 108. memasukkan setiap unsur laporan
keuangan dalam Laporan Surplus
Definisi Operasional Variabel Penelitian Defisit Underwriting Dana Tabarru’.
Definisi operasional didefinisikan c. Penyajian adalah laporan keuangan
Nur Indrianto (2002: 69) sebagai suatu yang menggambarkan pandangan yang
tahap penentuan construct sehingga dapat wajar dari atau menyajikan dengan
Penerapan Perlakuan Akuntansi .... (Firdha)5

wajar posisi keuangan kinerja serta karyawan PT. Asuransi Astra Buana
perubahan posisi keuangan suatu Cabang Yogyakarta.
perusahaan. 2. Sampel Penelitian
d. Pengungkapan adalah laporan keuangan Sampel merupakan bagian dari
yang mengungkapkan informasi umum jumlah maupun karakteristik yang dimiliki
mengenai asuransi syariah, kebijakan oleh populasi dan dipilih secara hati-hati
akuntansi yang digunakan dalam dari populasi yang telah ditentukan.
penyusunan laporan keuangan, Sugiyono (2009: 81) menyatakan bahwa
pendapatan atau beban yang dilarang sampel adalah bagian dari jumlah dan
oleh syariah, jumlah dana saldo karakteristik yang dimiliki oleh populasi,
investasi terikat berdasarkan segmen karena bila jumlah populasinya besar
geografis dan periode jatuh tempo. peneliti tidak dapat mempelajari semua
Perlakuan Akuntansi Asuransi yang ada pada populasi. Sampel yang akan
Syariah adalah perlakuan akuntansi digunakan dalam penelitian ini adalah
mengenai pengakuan, pengukuran, karyawan bagian Unit Syariah PT.
penyajian, dan pengungkapan asuransi Asuransi Astra Buana Cabang Yogyakarta
syariah yang diterapkan oleh Unit Syariah sebanyak 20 karyawan.
Unit Syariah PT. Asuransi Astra Buana 3. Teknik Pengambilan Sampel
Cabang Yogyakarta dalam Teknik Pengambilan Sampel yang
menginterpretasikan suatu peristiwa, di akan dipakai dalam penelitian ini adalah
mana peristiwa yang diinterpretasikan oleh Judgment sampling, dengan alasan tidak
Unit Syariah PT. Asuransi Astra Buana semua populasi memiliki kesempatan yang
Cabang Yogyakarta adalah kesesuaiannya sama untuk dipilih menjadi sampel karena
memperlakukan akuntansi asuransi syariah peneliti hanya membutuhkan karyawan
dengan PSAK No. 108. bagian Unit Syariah PT. Asuransi Astra
Buana Cabang Yogyakarta.
Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian Teknik Analisis Data
Nur Indrianto (2002: 115) Teknis analisis data yang digunakan
mendefinisikan populasi sebagai suatu pada penelitian ini adalah metode
kelompok orang, kejadian, atau segala deskriptif, yaitu dengan memberikan
sesuatu yang memiliki karakteristik gambaran dan penjelasan tentang kondisi
tertentu. Populasi yang akan digunakan objek penelitian dari data-data yang telah
dalam penelitian ini adalah seluruh diperoleh, untuk kemudian dianalisis
6 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017

secara komparatif dengan ketentuan SDi = Standar deviasi ideal


peraturan yang berlaku di Indonesia, dalam ST = Skor ideal tertinggi
hal ini PSAK No. 108, sehingga lebih SR = Skor ideal terendah
mudah dimengerti dan dipahami. Nilai ST dan SR diperoleh dari
Analisis deskriptif juga didefinisikan penilaian skala Likert yang digunakan
Sugiyono (2009: 148) sebagai statistik dalam penelitian yaitu 1 untuk skor
yang digunakan untuk menganalisis data terendah dan 4 untuk skor tertinggi,
dengan cara mendeskripsikan atau kemudian skor tersebut dikalikan dengan
menggambarkan data yang telah terkumpul jumlah butir pertanyaan/ pernyataan.
sebagaimana adanya tanpa bermaksud Berdasarkan perhitungan Mi dan Sdi akan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk diperoleh pengkatagorian kecenderungan
umum (generalisasi). Statistik deskriptif variabel sebagai berikut :
dapat digunakan jika peneliti hanya ingin - (Mi + ½Sdi) ke atas = Sangat baik
mendeskripsikan data sampel tanpa ada - Mi sampai dengan kurang dari (Mi +
maksud untuk membuat kesimpulan yang ½Sdi) = Baik
berlaku untuk populasi di mana sampel - (Mi - ½Sdi) sampai dengan kurang dari
diambil. Termasuk dalam statistik Mi = Cukup
deskriptif adalah penyajian data - (Mi - ½Sdi) ke atas = Kurang
menggunakan tabel, grafik, diagram Data yang dihasilkan dari
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, perhitungan tersebut nantinya dapat
median, mean (perhitungan tendensi disajikan dalam berbagai macam bentuk.
sentral), perhitungan desil, persentil, Beberapa metode yang dapat digunakan
perhitungan persentasi, penyebaran data adalah dengan menggunakan tabel silang,
melalui rata-rata, hingga standar deviasi. tabel distribusi frekuensi, gambar, serta
Saefuddin Azwar (2007: 162) beberapa jenis diagram (lingkaran, batang,
menyampaikan bahwa untuk menentukan ogif).
tingkat kecenderungan, analisis deskriptif
dilakukan melalui perhitungan mean/ HASIL PENELITIAN DAN
rerata ideal dan standar deviasi ideal yang PEMBAHASAN
dihitung dengan acuan sebagai berikut: Pengakuan Akuntansi atas Transaksi
Mi = ½ (ST+SR) Asuransi Syariah
Sdi = 1/6 (ST-SR)
Analisis data yang digunakan dalam
Keterangan :
penelitian ini adalah metode deskriptif
Mi = Mean (rerata ideal)
Penerapan Perlakuan Akuntansi .... (Firdha)7

kualitatif dengan cara menentukan tingkat Transaksi Asuransi Syariah di atas dapat
kecenderungan yang dilakukan melalui digambarkan dalam diagram Pie sebagai
perhitungan mean/ rerata ideal dan standar berikut:
deviasi ideal. Data pengakuan akuntansi
Pengakuan
atas Transaksi Asuransi Syariah diperoleh
dari kuesioner dengan jumlah pernyataan 7 0% 20%
butir dan jumlah responden 20 karyawan.
80%
Variabel ini diukur menggunakan Skala
Likert dengan 4 alternatif jawaban, dimana
1 untuk skor terendah dan 4 untuk skor
tertinggi. Rendah Sedang Tinggi

Berdasarkan perhitungan mean/


rerata ideal dan standar deviasi ideal Gambar 4. Pie-Chart Indikator Pengakuan
Akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah
diperoleh hasil Mean Ideal (Mi) sebesar
17,5 dan Standar Deviasi ideal (Sdi) 3,5 Berdasarkan di atas dapat diketahui
dengan perhitungan tersebut dapat bahwa Pengakuan Akuntansi atas
dikategorikan dalam 3 kategori yaitu Transaksi Asuransi Syariah dalam kategori
kategori rendah, sedang dan tinggi. rendah sebanyak 0 responden, kategori
Berdasarkan perhitungan kategorisasi yang sedang sebanyak 4 responden (20%), dan
telah dilakukan, maka distribusi kategori kategori tinggi sebanyak 16 responden
kecenderungan Pengakuan akuntansi atas (80%), sehingga dapat disimpulkan
Transaksi Asuransi Syariah dapat dilihat Pengakuan akuntansi atas Transaksi
pada tabel berikut: Asuransi Syariah dalam kategori tinggi.
Tabel 9. Distribusi Kecenderungan Pengukuran Akuntansi atas Transaksi
Frekuensi Pengakuan Akuntansi atas
Transaksi Asuransi Syariah Asuransi Syariah
No Skor Frekuensi Presentase Kategori
1 <14 - - Rendah Data pengukuran akuntansi atas
2 14 4 20% Sedang Transaksi Asuransi Syariah diperoleh dari
s/d
21 kuesioner dengan jumlah pernyataan 8
3 >21 16 80% Tinggi butir dan jumlah responden 20 karyawan.
Total 20 100%
Sumber: Data primer yang diolah Variabel ini diukur menggunakan Skala
Likert dengan 4 alternatif jawaban, dimana
Berdasarkan distribusi
1 untuk skor terendah dan 4 untuk skor
kecenderungan Pengakuan akuntansi atas
tertinggi.
8 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017

Berdasarkan perhitungan mean/ Berdasarkan di atas dapat diketahui


rerata ideal dan standar deviasi ideal bahwa Pengukuran Akuntansi atas
diperoleh hasil Mean Ideal (Mi) sebesar 20 Transaksi Asuransi Syariah dalam kategori
dan Standar Deviasi ideal (Sdi) 4 dengan rendah sebanyak 0 responden, kategori
perhitungan tersebut dapat dikategorikan sedang sebanyak 5 responden (25%), dan
dalam 3 kategori yaitu kategori rendah, kategori tinggi sebanyak 15 responden
sedang dan tinggi. Berdasarkan (75%), sehingga dapat disimpulkan
perhitungan kategorisasi yang telah pengukuran akuntansi atas Transaksi
dilakukan, maka distribusi kategori Asuransi Syariah dalam kategori tinggi.
kecenderungan Pengukuran akuntansi atas
Penyajian Akuntansi atas Transaksi
Transaksi Asuransi Syariah dapat dilihat
Asuransi Syariah
pada tabel berikut:
Data penyajian akuntansi atas
Tabel 10. Distribusi Kecenderungan
Frekuensi Pengukuran Akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah diperoleh dari
Transaksi Asuransi Syariah kuesioner dengan jumlah pernyataan 3
No Skor Frekuensi Presentase Kategori
butir dan jumlah responden 20 karyawan.
1 <16 - - Rendah
2 16 5 25% Sedang Variabel ini diukur menggunakan Skala
s/d
24 Likert dengan 4 alternatif jawaban, dimana
3 >24 15 75% Tinggi 1 untuk skor terendah dan 4 untuk skor
Total 20 100%
Sumber: Data primer yang diolah tertinggi.
Berdasarkan perhitungan mean/
Berdasarkan distribusi kecenderungan
rerata ideal dan standar deviasi ideal
Pengukuran akuntansi atas Transaksi
diperoleh hasil Mean Ideal (Mi) sebesar
Asuransi Syariah di atas dapat
7,5 dan Standar Deviasi ideal (Sdi) 1,5
digambarkan dalam diagram Pie sebagai
dengan perhitungan tersebut dapat
berikut
dikategorikan dalam 3 kategori yaitu
Pengukuran kategori rendah, sedang dan tinggi.
Berdasarkan perhitungan kategorisasi yang
0%25%
75% telah dilakukan, maka distribusi kategori
kecenderungan Penyajian akuntansi atas
Rendah Sedang Tinggi Transaksi Asuransi Syariah dalam kategori
sedang dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 5. Pie-Chart Indikator
Pengukuran Akuntansi atas Transaksi
Asuransi Syariah
Penerapan Perlakuan Akuntansi .... (Firdha)9

Tabel 11. Distribusi Kecenderungan Pengungkapan Akuntansi atas


Frekuensi Penyajian Akuntansi atas
Transaksi Asuransi Syariah
Transaksi Asuransi Syariah
No Skor Frekuensi Presentase Kategori Data pengungkapan akuntansi atas
1 <6 - - Rendah Transaksi Asuransi Syariah diperoleh dari
2 6 s/d 7 35% Sedang
9 kuesioner dengan jumlah pernyataan 5
3 >9 13 65% Tinggi
butir dan jumlah responden 20 karyawan.
Total 20 100%
Sumber: Data primer yang diolah Variabel ini diukur menggunakan Skala
Likert dengan 4 alternatif jawaban, dimana
Berdasarkan distribusi
1 untuk skor terendah dan 4 untuk skor
kecenderungan Penyajian akuntansi atas
tertinggi.
Transaksi Asuransi Syariah di atas dapat
Berdasarkan perhitungan mean/
digambarkan dalam diagram Pie sebagai
rerata ideal dan standar deviasi ideal
berikut:
diperoleh hasil Mean Ideal (Mi) sebesar
Penyajian 12,5 dan Standar Deviasi ideal (Sdi) 2,5
0%
dengan perhitungan tersebut dapat
35%
dikategorikan dalam 3 kategori yaitu
65%
kategori rendah, sedang dan tinggi.
Berdasarkan perhitungan kategorisasi yang
telah dilakukan, maka distribusi kategori
Rendah Sedang Tinggi
kecenderungan Pengungkapan akuntansi

Gambar 6. Pie-Chart Indikator Penyajian atas Transaksi Asuransi Syariah dapat


Akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan di atas dapat diketahui Tabel 12. Distribusi Kecenderungan


Frekuensi Pengungkapan Akuntansi atas
bahwa Penyajian Akuntansi atas Transaksi Transaksi Asuransi Syariah
Asuransi Syariah dalam kategori rendah
No Skor Frekuensi Presentase Kategori
sebanyak 0 responden, kategori sedang
1 <10 - - Rendah
sebanyak 7 responden (35%), dan kategori 2 10 16 80% Sedang
s/d
tinggi sebanyak 13 responden (65%), 15
sehingga dapat disimpulkan penyajian 3 >15 4 20% Tinggi
Total 20 100%
akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah Sumber: Data primer yang diolah
dalam kategori tinggi.
Berdasarkan distribusi
kecenderungan Pengungkapan akuntansi
atas Transaksi Asuransi Syariah di atas
10 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017

dapat digambarkan dalam diagram Pie dana tabarru’. Dana tabarru’ yang
sebagai berikut: diperoleh tidak diakui sebagai pendapatan,
namun pendapatan diperoleh dari ujrah/fee
Pengungkapan
bagian kontribusi. Pengakuan terhadap
0
20%
transaksi asuransi syariah ini sesuai
dengan PSAK No. 108 paragraf 14-20.
80%
Hasil penelitian terhadap pengakuan
akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah

Rendah Sedang Tinggi menunjukkan bahwa tingkat


kecenderungannya berada dalam kategori
Gambar 7. Pie-Chart Indikator tinggi. Hal ini dilihat dari tabel distribusi
Pengungkapaan Akuntansi atas Transaksi
Asuransi Syariah kecenderungan frekuensi menunjukkan
frekuensi kategori sedang sebanyak 4
Berdasarkan di atas dapat diketahui responden dengan persentase sebesar 20%
bahwa Pengungkapan akuntansi atas dan kategori tinggi sebanyak 16 responden
Transaksi Asuransi Syariah dalam kategori dengan persentase sebesar 80%. Dengan
rendah sebanyak 0 responden, kategori demikian disimpulkan bahwa pengakuan
sedang sebanyak 16 responden (80%), dan akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah
kategori tinggi sebanyak 4 responden telah sesuai dengan pedoman yang
(20%), sehingga dapat disimpulkan digunakan, dalam hal ini adalah PSAK No.
pengungkapan akuntansi atas Transaksi 108.
Asuransi Syariah dalam kategori sedang.
Pengukuran Akuntansi atas Transaksi
Asuransi Syariah
Pembahasan
Berdasarkan data penelitian
Pengakuan Akuntansi atas Transaksi
diketahui bahwa pada Unit Syariah PT.
Asuransi Syariah
Asuransi Astra Buana Cabang Yogyakarta,
Berdasarkan data penelitian
penetapan besaran pembagian surplus
diketahui bahwa pada Unit Syariah PT.
underwriting dana tabarru’ diukur
Asuransi Astra Buana Cabang Yogyakarta,
tergantung kepada kontribusi dana peserta
kontribusi dana peserta diakui sebagai
yang kemudian disesuaikan dengan
bagian dari dana tabarru’ (dana donasi
kebijakan manajemen. Ini sesuai dengan
dari peserta), selain itu dana tabarru’ juga
PSAK No. 108 paragraf 21.
diperoleh dari dana hasil investasi dan
akumulasi cadangan surplus underwriting
Penerapan Perlakuan Akuntansi .... (Firdha)11

Penyisihan teknis diakui pada saat Penyajian Akuntansi atas Transaksi


akhir periode pelaporan sebagai beban Asuransi Syariah
(bebakn klaim) dalam laporan surplus Hasil penelitian terhadap penyajian
defisit underwriting dana tabarru’. Ini akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah
sesuai dengan PSAK No. 108 paragraf 25. menunjukkan bahwa tingkat
Cadangan dana tabarru’ digunakan kecenderungannya berada dalam kategori
untuk menutup defisit yang kemungkinan tinggi. Hal ini dilihat dari tabel distribusi
akan terjadi di periode mendatang. kecenderungan frekuensi menunjukkan
Cadangan dana tabarru’ diakui pada saat frekuensi kategori sedang sebanyak 7
dibentuk sebesar jumlah yang dianggap responden dengan persentase sebesar 35%
mencerminkan kehatihatian (deemed dan kategori tinggi sebanyak 13 responden
prudent) agar mencapai tujuan dengan persentase sebesar 65%. Dengan
pembentukannya yang bersumber dari demikian disimpulkan bahwa penyajian
surplus underwriting dana tabarru’. Ini akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah
sesuai dengan PSAK No. 108 paragraf 29- telah sesuai dengan pedoman yang
30. digunakan yaitu PSAK No. 108.
Hasil penelitian terhadap
pengukuran akuntansi Transaksi Asuransi Pengungkapan Akuntansi atas
Syariah menunjukkan bahwa tingkat Transaksi Asuransi Syariah
kecenderungannya berada dalam kategori Hasil penelitian terhadap
tinggi. Hal ini dilihat dari tabel distribusi pengungkapan akuntansi atas Transaksi
kecenderungan frekuensi menunjukkan Asuransi Syariah menunjukkan bahwa
frekuensi kategori sedang sebanyak 5 tingkat kecenderungannya berada dalam
responden dengan persentase sebesar 25% kategori sedang. Hal ini dilihat dari tabel
dan kategori tinggi sebanyak 15 responden distribusi kecenderungan frekuensi
dengan persentase sebesar 75%. Dengan menunjukkan frekuensi kategori sedang
demikian disimpulkan bahwa pengukuran sebanyak 16 responden dengan persentase
akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah sebesar 80% dan kategori tinggi 4
telah sesuai dengan pedoman yang responden dengan persentase 20 %.
digunakan yaitu PSAK No. 108. Dengan demikian disimpulkan bahwa
pengungkapan akuntansi atas Transaksi
Asuransi Syariah belum sesuai dengan
pedoman yang digunakan yaitu PSAK No.
108.
12 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017

No. 108. Hal ini ditunjukkan dengan


SIMPULAN DAN SARAN tingkat kecenderungan pengungkapan
Simpulan akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah
Berdasarkan hasil penelitian dan yang berada dalam kategori sedang yaitu
pembahasan, maka diperoleh kesimpulan 80%.
sebagai berikut:
a. Pengakuan akuntansi atas Saran
Transaksi Asuransi Syariah pada Unit Saran yang dapat diberikan berkaitan
Syariah PT. Asuransi Astra Buana cabang dengan penelitian yang telah dilakukan di
Yogyakarta telah sesuai dengan PSAK No. Unit Syariah PT. Asuransi Astra Buana
108. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat cabang Yogyakarta adalah sebagai berikut:
kecenderungan pengakuan akuntansi atas a. Unit Syariah PT. Asuransi Astra
Transaksi Asuransi Syariah yang berada Buana cabang Yogyakarta sebaiknya tetap
dalam kategori tinggi yaitu 80%. menjalankan kegiatan operasional untuk
b. Pengukuran akuntansi atas Transaksi Asuransi Syariah sesuai dengan
Transaksi Asuransi Syariah pada Unit apa yang telah dijalankan saat ini karena
Syariah PT. Asuransi Astra Buana cabang telah sesuai dengan pedoman yang berlaku
Yogyakarta telah sesuai dengan PSAK No. bagi lembaga keuangan syariah, yaitu
108. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat PSAK No. 108.
kecenderungan pengukuran akuntansi atas b. Sebaiknya lebih ditingkatkan
Transaksi Asuransi Syariah yang berada pemahaman mengenai perlakuan akuntansi
dalam kategori tinggi yaitu 75%. yang mencakup pengakuan, pengukuran,
c. Penyajian akuntansi atas Transaksi penyajian, dan pengungkapan atas
Asuransi Syariah pada Unit Syariah PT. Transaksi Asuransi Syariah kepada
Asuransi Astra Buana cabang Yogyakarta karyawan, khusunya kepada karyawan
telah sesuai dengan PSAK No. 108. Hal ini baru, agar penerapan Transaksi Asuransi
ditunjukkan dengan tingkat kecenderungan Syariah tetap berjalan sesuai dengan
penyajian akuntansi atas Transaksi pedoman yang berlaku.
Asuransi Syariah yang berada dalam
kategori tinggi yaitu 65%.
d. Pengungkapan akuntansi atas
Transaksi Asuransi Syariah pada Unit
Syariah PT. Asuransi Astra Buana cabang
Yogyakarta belum sesuai dengan PSAK
Penerapan Perlakuan Akuntansi .... (Firdha)13

DAFTAR PUSTAKA
Nur Indrianto & Bambang Supomo.
Abdullah Amrin. (2006). Asuransi Syariah (2002). Metodologi Penelitian Bisnis
Keberadaan dan Kelebihannya di Untuk Akuntansi & Manajemen.
Tengah Asuransi Konvensional. Yogyakarta: BPFE.
Jakarta : PT Elex Media
Komputindo. Reva. Meilina. (2012). Evaluasi
Kesesuaian PSAK 108 Akuntansi
Abdul Ghofur Anshori. (2006). Pokok- Transaksi Asuransi Syariah dengan
Pokok Hukum Perjanjian Islam di Merujuk Kepada Al-Quran dan As-
Indonesia. Yogyakarta : Citra Media. Sunnah. Skirpsi. Yogyakarta: FEB
Universitas Gadjah Mada
Ahmad Sopyan. (2010). Dampak
Penerapan PSAK 108 Terhadap Saifudin Azwar. (2007). Metodologi
Tingkat Solvabilitas Minimum Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Perusahaan Asuransi Syariah : Studi
Pada Unit Syariah PT. Asuransi Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Umum Bumiputera Muda 1967. Administratif. Bandung: Alfabeta.
Skripsi. Jakarta: FEB UIN Syarif
Hidayatullah Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Method).
Andi Ihsan Arqam. (2001). Asuransi Bandung: Alfabeta.
Takaful: Sebuah Solusi, Dalam
Bunga Rampai Asuransi Takaful. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Exposure draft PSAK No. 108
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk
Gemala Dewi. (2005). Aspek-Aspek Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Hukum Dalam Perbankan dan
Perasuransian Syariah di Indonesia. Zainuddin Ali. (2008). Hukum Asuransi
Jakarta : Kencana. Syariah. Jakarta : Sinar Grafika.
http://penaauditsyariahsebi.blogspot.com/2
Kuat Ismanto. (2009). Asuransi Syariah: 013/04/jurnal-asuransi-syariah.html
Tinjauan Asas-asas Hukum Islam. (diakses pada 25-11-2013)
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mohammad Muslehuddin. (2005).


Asuransi Dalam Islam. Jakarta :
Bumi Aksara.

Muhaimin Iqbal. (2006). Asuransi Umum


Syariah Dalam Praktek
Menghilangkan Gharar, Maisir, dan
Riba. Jakarta : Gema Insani.

Muhammad Syakir Sula. (2004). Asuransi


Syariah (Life and General) : Konsep
dan Sistem Operasional. Jakarta :
Gema Insani.

Anda mungkin juga menyukai