Anda di halaman 1dari 5

Ancaman Gunung Merapi

Gunung Berapi secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem saluran fluida yang terdiri
atas batuan cair bersuhu tinggi yang memiliki struktur memanjang dari kedalaman lapisan
atmosfer kurang lebih 10 km hingga permukaan bumi. Gunung berapi juga memiliki kumpulan
endapan material yang keluar saat terjadinya letusan. Material tersebut meliputi abu dan batuan
dengan berbagai ukuran.

Gunung berapi meletus akibat magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi atau karena gerakan lempeng bumi, tumpukan tekanan dan panas cairan
magma. Letusannya membawa abu dan batu yang menyembur dengan keras, sedangkan
lavanya bisa membanjiri daerah sekitarnya. Akibat letusan tersebut bisa menimbulkan korban
jiwa dan harta benda yang besar pada wilayah radius ribuan kilometer dan bahkan bisa
mempengaruhi putaran iklim di bumi.
a. Dampak Letusan

jika terjadi letusan Gunung, maka potensi bahaya yang mungkin terjadi dapat
berupa lontaran piroklastik (bom vulkanik/batu panas), hujan abu, aliran
piroklastika, aliran lava, hingga banjir lahar.

Lava adalah cairan magma bersuhu sangat tinggi yang mengalir ke permukaan
melalui kawah gunung api. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya
mengikuti sungai atau lembah yang ada, sedangkan lava kental mengalir tidak jauh
dari sumbernya.

Lahar juga merupakan salah satu ancaman bagi masyarakat sekitar Gunung
Merapi, Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran
bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah

Awan panas (wedhus gembel) adalah hasil letusan gunung api yang paling
berbahaya karena tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari awan panas tersebut
kecuali melakukan evakuasi sebelum gunung meletus. Awan panas terbagi menjadi
dua,yaitu:

a. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas,
dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km per jam.
b. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil
yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar
Langkah kongkrit dalam kesiapsiagaan terhadap letusan Gunung Merapi antara lain adalah :

1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya

2. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman

3 Membuat sistem peringatan dini

4. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api

5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh
instansi berwenang

6. Membuat perencanaan penanganan bencana Mempersiapkan jalur dan tempat


pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan,
pertolongan pertama) jika diperlukan

7. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting

8. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi
oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung
api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio
komunikasi

SEJARAH TERJADINYA GUNUNG MERAPI MELETUS

1.) Periode abad ke-20


Aktivitas merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan, di mana letusan terbesar
terjadi pada 1931. Tahun 1930-1931, arah letusan dominan ke arah barat daya. Letusan
pada tahun tersebut cukup besar dan memunculkan kepulan asap dan debu yang
menyembur dari puncak Merapi, ditambah dengan awan panas atau yang biasa disebut
wedhus gembel.

Kejadian tersebut diperkirakan menimbulkan ribuan korban jiwa dan menghancurkan 13


desa dan 23 desa lainnya rusak parah. Pada 1933-1935 dan 1961 terjadi erupsi eksplosif
yang menimbulkan banjir lahar.

Setelah itu, tahun 1994 meletus dengan meruntuhkan kubah lava dengan volume 2,6 juta
meter kubik. Peristiwa itu memunculkan awan panas sejauh 6,5 kilometer ke arah barat laut
dan selatan, serta mengakibatkan sebanyak 64 orang tewas dan puluhan luka-luka. Tahun
1998 juga meletus, tapi tidak memunculkan korban jiwa, karena awan panas mengarah ke
atas.
PENYEBAB GUNUNG MELETUS

1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik

Yang ditandai dengan terjadi aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi, misalnya
frekuensi gempa bumi meningkat yang mana dalam sehari bisa terjadi puluhan kali gempa
tremor yang tercatat di alat Seismograf

2. Suhu Kawah Meningkat Secara Signifikan

Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai lapisan kawah paling bawah sehingga
secara langsung akan mempengaruhi suhu kawah secara keseluruhan. Pada gunung dengan
status normal, volume magma tidak terlalu banyak terkumpul di daerah kawah sehingga
menyebabkan suhu di sekitar normal.

3. Terjadinya Deformasi Badan Gunung

Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga menyebabkan
perubahan struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam sepeti
dapur magma yang volume-nya mengecil atau bisa juga saluran yang menghubungkan
kawah dengan dapur magma menjadi tersumbat akibat deformasi batuan penyusun gunung.

4. Lempeng lempeng Bumi Yang Saling Berdesakan

Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan mendorong permukaan bumi sehingga
menimbulkan berbagai gejala tektonik, vulkanik dan meningkatkan aktivitas geologi gunung.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lempeng merupakan bagian dari kerak bumi
yang terus bergerak setiap saat, dan daerah pengunungan merupakan zona dimana kedua
lempeng saling bertemu, desakan lempeng bisa juga menjadi penyebab perubahan struktur
dalam gunung berapi.

5. Akibat Tekanan Yang Sangat Tinggi

Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada point sebelumnya mendorong cairan
magma untuk bergerak ke atas masuk ke saluran kawah dan keluar. Jika sepanjang
perjalanan magma menyusuri saluran kawah terdapat sumbatan, bisa menimbulkan ledakan
yang dikenal dengan letusan gunung berapi. Semakin besar tekanan dan volume magma-nya
maka semakin kuat ledakan yang akan terjadi.

Tanda tanda Gunung Berapi Akan Meletus


a. Suhu Disekitar Gunung Meningkat – Terutama dapat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di
lereng ataupun kaki gunung. Penyebabnya karena aktivitas magma semakin meningkat sehingga
berkumpul di dekat permukaan bumi, sehingga suhu panas dari magma tersebut merambat hingga
mempengaruhi lapisan tanah ada ada diseluruh badan gunung. Kesimpulan-nya jarak antara magma
dengan permukaan bumi lebih dekat dari biasanya.

b. Mata Air Mengering – Tanda ini sebenarnya masih berkaitan dengan point sebelumnya, karena
magma terdorong keatas sehingga jarak antara magma dan lapisan tanah menjadi lebih dekat,
akibatnya air tanah menguap dan kering, karena pada lapisan tertentu didalam tanah suhu menjadi
sangat panas sehingga mengeringkan sumber mata air.

c. Tumbuhan Sekitar Gunung Layu – Karena panasnya suhu didalam tanah meningkat secara
signifikan maka banyak tumbuhan layu. Efeknya lebih parah daripada layu karena musim kemarau.
Saat magma terkumpul tepat dibalik gunung, ada salah satu lokasi yang dimana magma dapat
bergerak ke atas dekat dengan lapisan tanah. Itulah kenapa tumbuhan layu dan mati hanya terjadi
pada titik tertentu saja sebelum gunung meletus dan dapat menjadi penyebab pemanasan
globaldikarenakan panasnya suhu.

d. Hewan Liar Turun Gunung – Salah satu tanda yang sering dijumpai penduduk adalah banyak
binatang atau hewan liar yang sebelumnya jarang terlihat turun ke pemukiman penduduk yang
berada di kaki gunung. Hal ini terjadi karena hewan merasa tidak nyaman dengan peningkatan suhu
yang terjadi di dekat puncak gunung tempat habitat asli mereka.

e. Sering Terdengar Suara Gemuruh – Kejadian ini menandakan terjadinya peningkatan aktivitas
magma di perut gunung selain itu sebagai bukti bahwa tekanan semakin tinggi sehingga tak jarang
suara gemuruh disertai oleh keluarnya gas dan debu vulkanik. Intesitas suara gemuruh tergantung
dari status gunung saat itu, jika sudah berstatus siaga tentu saja akan terdengar lebih sering daripada
saat berstatus waspada.

Dampak Letusan Gunung Berapi


a. Dampak Negatif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung berapi :

 Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan
ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
 Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh
sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
 Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian maupun
pemukiman penduduk.
 Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut.
 Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan
gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.
 Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana
menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata ditutup
sehingga menghambat laju ekonomi.

b. Dampak Positif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi :

 Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
 Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah tersendiri
bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang pasir.
 Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini
sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk
membeli pupuk.
 Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan
kandungan mineral.
 Selain itu muncul pula sumber air panas/ geyser baru secara bertahap dan periodik, hal ini tentu saja
dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit.
 Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan pembangkit
listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai