dan
Teknik Reservoir
1. Orthoquartzites
batuan sedimen yang terbentuk dengan unsur
silika tinggi, tanpa mengalami metaformosa
dan pemadatan.
Komposisi Kimia Batuan Reservoir
2. Graywacke
batu pasir yang tersusun dari
mineral berbutir besar, yaitu kwarsa,
clay, mika flake {KAl2(OH)2
AlSi3O10}, magnesite (MgCO3),
fragmen phillite, fragmen batuan
beku, feldspar dan mineral lainnya
Komposisi Kimia Batuan Reservoir
3. Arkose
batu pasir yang tersusun dari kwarsa
sebagai mineral dominan, dan feldspar
(MgAlSi3O8). Arkose juga mengandung
mineral yang bersifat kurang stabil, seperti
clay {Al4Si4O10(OH)8}, microline
(KAlSi3O8), biotite
{K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(OH)2} dan
plagioklas {(Ca,Na)(AlSi)AlSi2O8}
Komposisi Kimia Batuan Reservoir
b. Batuan Karbonat
Jenis batuan reservoar karbonat yang umum dijumpai adalah
limestone, dolomite, dan yang bersifat diantara keduanya.
Limestone adalah kelompok batuan yang mengandung paling
sedikit 80 % Kalsium Karbonat atau Magnesium. Istilah
limestone juga dipakai untuk batuan yang mempunyai fraksi
karbonat melebihi unsur non-karbonatnya. Pada limestone
fraksi disusun terutama oleh mineral kalsit, sedangkan pada
dolomite mineral penyusun utamanya adalah mineral
dolomite.
Komposisi Kimia Batuan Reservoir
c. Batuan Shale
Pada umumnya unsur penyusun shale ini
terdiri dari lebih kurang 58 % silicon dioxide
(SiO2), 15 % alumunium oxide (Al2O3), 6 %
iron oxide (FeO) dan Fe2O3, 2 %
magnesium oxide (MgO), 3 % calcium oxide
(CaO), 3 % potasium oxide (K2), 1 %
sodium oxide (Na2), dan 5 % air (H2O).
Sifat Fisik Batuan Reservoir
a. Porositas (∅)
perbandingan antara volume ruang pori-
pori terhadap volume batuan total (bulk
volume). Besar kecilnya porositas suatu
batuan akan menentukan kapasitas
penyimpanan fluida reservoar.
Sifat Fisik Batuan Reservoir
b. Saturasi Fluida
perbandingan antara volume pori-pori batuan
yang ditempati oleh suatu fluida tertentu
dengan volume pori-pori total pada suatu
batuan berpori. Pada batuan reservoar minyak
umumnya terdapat lebih dari satu macam
fluida, kemungkinan terdapat air, minyak, dan
gas yang tersebar ke seluruh bagian
reservoar.
Sifat Fisik Batuan Reservoir
c. Permeabilitas
Suatu bilangan yang menunjukkan
kemampuan dari suatu batuan untuk
mengalirkan fluida. Definisi kwantitatif
permeabilitas pertama-tama oleh
percobaan Darcy (1856)
Permeabilitas berdasarkan Jumlah Fasa yang Mengalir
e. Kompressibilitas Minyak
perubahan volume minyak akibat
adanya perubahan tekanan.
Mekanisme Pendorong Reservoir
Kompaksi Batuan
Tenaga ini berasal dari beban overburden
batuan di atas dan selalu berubah akibat
diproduksikannya fluida (minyak) dari
reservoir tersebut. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar 8 yang
memperlihatkan pengaruh kompaksi
batuan terhadap fluida yang berada
didalamnya.
Mekanisme Pendorong Reservoir
Graviti Drive
Gejala alam yang mempengaruhi fluida formasi yang
menyebabkan terjadinya pemisahan akibat
perbedaan berat jenis dari fluida reservoir. Gambar
9. menggambarkan pengaruh grafitasi terhadap
kelakuan fluida yang mana pada fluida yang
mempunyai densitas yang lebih besar akan
bermigrasi kebagian bawah struktur reservoir
sedangkan fluida yang mempunyai densitas yang
lebih kecil akan bermigrasi kebagian atas reservoir.
Mekanisme Pendorong Reservoir
Water Drive
Jika air berada dibawah zona minyak pada suatu
reservoir, maka dengan tekanan yang dimiliki oleh air
ini akan membantu minyak bergerak keatas. Jika
minyak dieksploitasi, tekanan direservoir akan dijaga
(mainteained) oleh gaya hidrostatik air yang masuk
menggantikan minyak yang telah terproduksi. Energi
ini dihasilkan oleh air (aquifer) yang berada pada
kondisi bertekanan. Pada umumnya reservoir minyak
dan gas berasosiasi dengan aquifer. Dengan
merembesnya air ke reservoir sehingga menjadi suatu
tenaga pendorong yang biasa disebut dengan water
drive.
Mekanisme Pendorong Reservoir
Solution Gas Drive
Solution gas drive atau depletion gas drive adalah
mekanisme pendorong yang berasal dari ekspansi
larutan gas yang berada dalam minyak dan pendesakan
terjadi akibat berkurangnya tekanan. Setelah terjadi
penurunan tekanan pada dasar sumur, maka gas yang
terlarut dalam minyak akan bebas keluar sebagai
gelembung-gelembung yang tersebar merata dan
merupakan fasa yang terdispersi yang tidak kontinu
sehingga mencapai saturasi minimum. Setelah seluruh
gas tergabung dan mencapai saturasi kritik, maka gas
akan mulai bergerak.
Mekanisme Pendorong Reservoir
Gas Cap Drive
Energi alamiah ini berasal dari dua sumber yaitu ekspansi
gas cap dan ekspansi gas yang terlarut kemudian
melepaskan diri. Adanya gas cap dalam reservoir antara
lain disebabkan oleh adanya pemisahan secara gravitasi
dari minyak dan fasa gas bebas dibawah tekanan titik
gelembung. Karena tekanan reservoir berada dibawah
tekanan gelembung maka komponen hidrokarbon ringan
akan terbebaskan dari fasa cairnya dan membentuk fasa
gas. Penurunan tekanan secara kontinu akan
membebaskan gas lebih banyak lagi dan akan membentuk
gas cap pada bagian atas dari minyak. Hal tersebut akan
menyebabkan terdorongnya minyak karena pengembangan
dari gas cap akibat penurunan tekanan secara kontinu.
Mekanisme Pendorong Reservoir
Combination Drive
Mekanisme pendorong dari tipe ini
adalah kombinasi dari beberapa tipe
pendorong yang telah dijelaskan
sebelumnya. Combination drive yang
paling umum adalah kombinasi
antara gas cap drive dan water drive.
Jenis-Jenis Reservoir
Reservoir Jenuh
Reservoir jenuh (saturated) biasanya
mengandung hidrokarbon dalam bentuk minyak
yang dijenuhi oleh gas terlarut dan dalam bentuk
gas bebas yang terakumulasi membentuk gas
cap. Bila minyak dan gas diproduksikan,
kemungkinan akan ada air yang ikut terproduksi,
tekanan reservoir akan turun. Dengan turunnya
tekanan reservoir, maka volume gas yang
membentuk gas cap akan mengembang dan
merupakan pendorong keluarnya fluida dari
dalam reservoir. Selain pengembangan volume
gas cap dan pembebasan gas terlarut, mungkin
juga terjadi perembesan air kedalam reservoir.
Jenis-Jenis Reservoir