Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017

Surabaya, Universitas Airlangga

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


MONITORING DISTRIBUSI LOGISTIK BANTUAN
BENCANA (MDB) BERBASIS FRAMEWORK
CODEIGNITER
Mohamad Jamil1), Muhammad Said2)
1)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Khairun
Jl. Pertamina Kampus II Unkhair Gambesi, Kota Ternate Selatan
2)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Khairun
Jl. Pertamina Kampus II Unkhair Gambesi, Kota Ternate Selatan
1)
jamil@unkhair.ac.id
2)
muhsaid82@gmail.com

harta benda maupun materi, serta menjamin


Abstract— Penanganan bencana merupakan terlaksananya bantuan yang memadai bagi korban
tanggung jawab dari pemerintah pusat dan bencana alam, mulai dari sebelum, saat dan
pemerintah daerah. Prinsip-prinsip dalam setelah terjadinya bencana [2]. Dalam kondisi
penanggulangan bencana antara lain adalah cepat
darurat bencana, masyarakat sangat membutuhkan
dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan,
berdaya guna dan berhasil guna. Bantuan yang bantuan dari pemerintah, organisasi masyarakat
dibutuhkan sebagian besar masyarakat adalah ataupun swasta. Bantuan yang dibutuhkan
bantuan logistik, bantuan tersebut mencakup sebagian besar masyarakat adalah bantuan
kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti sembako, logistik, bantuan tersebut mencakup kebutuhan
mie instant, makanan siap saji, selimut, matras dan sehari-hari masyarakat, seperti sembako, mie
lainnya. Bantuan Logistik dibutuhkan untuk instant, makanan siap saji, selimut, matras dan
penanggulangan bencana khususnya pada saat lainnya. Bantuan logistik dibutuhkan untuk
terjadi bencana. Dukungan bantuan logistik harus penanggulangan bencana khususnya pada saat
tepat waktu, lokasi, sasaran, kualitas, kuantitas, dan
terjadi bencana. Dukungan bantuan logistik harus
kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah
membuat aplikasi monitoring distribusi bantuan tepat waktu, lokasi, sasaran, kualitas, kuantitas,
logistik bencana menggunakan framework dan kebutuhan salah satunya dengan
codeigniter. Melalui aplikasi ini maka mekanisme memanfaatkan aplikasi berbasis teknologi
pendistrubusian bantuan akan dengan mudah informasi.
terkontrol dari dan menuju lokasi bencana. Telah banyak aplikasi yang dibuat untuk
mendukung proses monitoring maupun pemantuan
Kata Kunci— Sistem Informasi; Monitoring; distribusi bantuan logistik bencana dengan
Bencana; Web; Framework; Codeigniter menggunakan berbagai jenis metode maupun
I. PENDAHULUAN bahasa pemrograman diantaranya tentang
pemodelan aplikasi monitoring distribusi bantuan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian bencana alam berbasis website [3], aplikasi ini
peristiwa yang mengancam dan mengganggu dikembangkan mengunakan pendekatan
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang terstruktur. Membuat aplikasi Sistem Informasi
disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor Bantuan dan Penangulangan Bencana pada Dinas
non alam maupun faktor manusia sehingga Sosial Palembang menggunakan Delphi 2007 dan
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, SQL Server [4], Hasil yang didapatkan yaitu
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan berupa 9 (sembilan) form data bencana, data
dampak psikologis [1],[10] Penanganan bencana tagana, data pengiriman tagana, data detail tagana,
merupakan tanggung jawab dari pemerintah pusat data cek lokasi, data surat permohonan bantuan,
dan pemerintah daerah. Prinsip-prinsip dalam data surat persetujuan bantuan, data distribusi,
penanggulangan bencana antara lain adalah cepat data hasil distribusi. Sistem Informasi ini dibuat
dan tepat, prioritas,koordinasi dan keterpaduan, dalam bentuk non server. Dilihat dari sistem
berdaya guna dan berhasil guna. Terkait dengan informasi yang dibuat dapat mengolah data
hal tersebut maka untuk mengurani resiko dampak bantuan dan penanggulangan bencana.
bencana yang terjadi, maka diperlukan Dalam penelitian lainnya coba dikembangkan
penatakelolaan bencana. aplikasi sistem monitoring distribusi bantuan
Penatakelolaan Bencana diperlukan untuk bencana dengan menggunakan metode algoritma
mencegah dan mengurangi kerugian yang timbul first-fit [5] hasil penelitian didapatkan bahwa
dari bencana yang terjadi, baik berupa kerugian

386
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

pengunaan metode tersebut dapat mengelola yang mempermudah pengguna dalam


logistik dengan jumlah yang banyak. mennggunakan sistem.
Keberhasilan pemerintah dalam 3. Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah
menanggulangi bencana yang terjadi sangat tahap pemrograman. Pada tahap ini dilakukan
bergantung pada bagaimana penerapan sistem proses penerjemahan alur kerja sistem kedalam
informasi penanggulagan bencana. Karena untuk bahasa pemrograman PHP kedalam framework
mengambil keputusan yang tepat, pemerintah codeignetier.
membutuhkan data yang cepat dan akurat 4. Tahap keempat pada pengembangan
beberapa saat setelah terjadinya bencana [6] sistem ini adalah tahap implementasi. Tahap
Mekanisme pendistribusian bantuan yang implementasi disini berada pada tingkat
terjadi selama ini belum sepenuhnya teroganisir pengujian sesuai kebutuhan sistem yang ada
dengan baik. Prosedur yang hirarki menuntut pada aplikasi monitoring distribusi logistik
proses yang seharusnya dapat berjalan dengan bantuan bencana. Dari tahap ini dapat
cepat menjadi agak lambat. Oleh karenanya diketahui apakah hasil yang ditunjukkan alat
dibutuhkan prosedur yang dapat diproses dengan sudah sesuai dengan rencana awal sehingga
cepat, tepat, dapat dipertang-gungjawabkan dan dalam tahap ini dapat sekaligus menjalankan
menjamin pelayanan publik yang berkaitan tahapan evaluasi.
dengan penatakelolaan mekanisme
pendistrubusian bantuan dapat tersalurkan dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
baik serta tepat sasaran, salah satunya yaitu Perancangan Sistem bertujuan untuk mncari
dengan membangun aplikasi monitoring distribusi bentuk optimal dari sistm yang akan dibangun
bantuan logistik berbasis web dengan konsep dengan memprtimbangkan permasalahan dan
framework. kebutuhan. Aplikasi ini dirancang pada
Framework (kerangka kerja) secara sederhana pemrograman PHP dengan menggunakan
dapat diartikan kumpulan dari fungsi- framework codeigniter. Pada pengujian aplikasi
fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk ini berjalan pada localhost dengan local server
tujuan tertentu yang sudah siap digunakan XAMPP 1.6.7
sehingga bisa lebih mempermudah dan 1. Analisis Sistem
mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa Penanganan bencana di Propinsi Maluku Utara
harus membuat fungsi atau class dari awal [7] tidak dapat dilakukan oleh pemerintah Propinsi
Artikel ini membahas pembuatan aplikasi Maluku Utara saja, namun juga dibutuhkan aktor-
pemantau distribusi bantuan logistik bencana aktor lain untuk membantu keberlangsungan
menggunakan framework codeigniter, fokus penanggulangan bencana. Aktor-aktor tersebut
utama dalam penelitian ini yaitu lebih terdiri dari Aparatur Kecamatan, Aparatur
dititikberatkan pada standar operasional prosedur Desa/Kelurahan, dan Masyarakat. Kerjasama dan
(SOP) pendistribusian logistik bantuan yang lebih koordinasi yang dijalin antar stakeholder tersebut
cepat dan tepat sasaran. dapat memperlancar terlaksananya mekanisme
pendistribusian bantuan. Aparatur desa (lurah)
II. METODE PENLITIAN berkoordinasi dengan aparatur-aparatur
Metode (waterfall) salah satunya model air Kecamatan dan Desa untuk melancarkan
terjun yang digunakan yaitu yang disebut model mekanisme pendistribusian serta mengambil
sekuensial linier atau alur hidup perangkat lunak langkah-langkah yang baik untuk menangani
secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, bencana banjir yang terjadi, koordinasi antar
desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan stakeholders tersebut dinilai memenuhi apa yang
[8]. Terdapat 5 tahapan yaitu analisis kebutuhan, seharusnya dilakukan oleh instansi Administrasi
desain sistem, tahap programming, implementasi Publik. Proses distribusi bantuan berdasarkan SOP
dan evaluasi dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
1. Tahap pertama adalah tahap analisis kebutuhan
sistem. Kebutuhan dibagi menjadi 2 yaitu
kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-
fungsional. Kebutuhan fungsional meliputi
pembagian level pengguna dan klasifikasi
kemampuan sistem misalnya permintaan
logistik dan persetujuan logistik. Kebutuhan
non-fungsional meliputi perangkat yang
mendukung aplikasi.
2. Tahap kedua adalah desain sistem. Desain
sistem meliputi desain antarmuka dan desain
alur kerja program. Yang menjadi fokus pada
tahap ini adalah pembuatan desain antarmuka
Gambar 1 Ilustrasi SOP Sistem yang Berjalan

387
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

Gambar 1 menggambarkan proses 5) Kepala Daerah menindaklanjuti


terjadinya distribusi bantuan bagi korban bencana permintaan bantuan dengan mengirimkan
yang ada di Propinsi Maluku Utara berdasarkan disposisi ke Ka. Dinas Sosial
SOP yang berlaku,. terdapat 8 tahapan proses yang 6) Pihak Dinas Sosial kemudian
dilakukan hingga bantuan tersebut diterima oleh mengirimkan disposisi yang diterima
korban bencana. Tahapan tersebut adalah sebagai dariKepala daerah ke Ka.BPBD .
berikut: 7) BPBD kemudiaan menindaklanjuti
1) Kepala desa/Kelurahan melaporkan disposisi tersebut dengan mengirimkan
kejadian bencana atas informasi dari bantuan langsung ke lokasi
masyarakat kepada Camat setempat. 8) Masyarakat dapat menerima bantuan
Laporan tersebut selambat-lambatnya 1 yang diberikan
jam setelah kejadian tersebut terjadi dan 2. Diagram Aliran Data
dapat dilakukan melalui telepon yang a. Data Flow Diagram Level 0
selanjutnya diikuti laporan tertulis. DFD Level 0, menggambarkan sistem secara
2) Berdasar laporan dari kepala desa global, hanya berisi satu proses sistem yang
tersebut, Camat kemudian mengadakan tersebut terhubung dangan dua entitas bertujuan
peninjauan lokasi kejadian dan untuk memberikan gambaran kepada sistem analis
mengambil langkah-langkah seperlunya. dan pembuat program mengenai masukan (input)
3) Camat melaporkan kronologis kejadian kedalam suatu proses yang pada akhirnya
bencana banjir dan langkah-langkah yang menghasilkan suatu keluaran (output). Pada
telah diambil, serta saran/usulan gambar 2 dapat dilihat Diagram aliran data level 0
penanggulangan bencana kepada Kepala di defenisikan masing-masing (user) pengguna
daerah. Laporan tersebut dapat dilakukan yang nantinya dapat menggunakan aplikasi
melalui telepon yang selanjutnya diikuti monitoring distribusi bantuan bencana, yaitu
laporan tertulis dengan tembusan Kepala Masyarakat, Staf dinas sosial, Staf BPBD, Lurah,
Dinas sosial Walikota dan Administrator.
4) Ka. Dinas Sosial menerusakan informasi
ke Kepala daerah perihal pengajuan
bantuan bencana yang yang diajukan.

Gambar 2 DFD Level 0 Aplikasi Monitoring Distribusi Logistik Bantuan Bencana

b. Perancangan Flowchart mengimplementasikan sebuah program, salah


Alur perancangan sistem flowchart sangat satunya adalah dengan mengunakan flowchart.
penting dalam membuat sebuah program
komputer. Ada beberapa cara dalam

388
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

Gambar 3 Flowchart System

c. Perancangan Basisdata
Rancangan basis data merupakan Tabel 2 Daftar tabel plug_kodya
serangkaian pernyataan spesifik yang releven Field Type Size Key Keterangan
dengan berbagai pemrosesan data, misalnya objek Kodya Int 5 PK Id Kodya
data yang akan diproses oleh sistem, komposisi id
masing-masing objek data dan atribut yang Kota Varch 50 Nama
mengambarkan serta bagaimana hubungan antara ar Kota/Kab
Walik Int 4 Nama
masing-masing objek data [9]. Desain entitas ota Pejabat/Wal
basisdata untuk sistem ini akan dijelaskan sebagai ikota
berikut: Ketera Text 64 Keterangan
1. Tabel sys_user ngan
Tabel plug_user berfungsi untuk menyimpan Status Enum 64 Status
data-data user. Tabel sys_user mempunyai field
yang ditunjukan pada tabel 1 3. Tabel plug_desa
Tabel plug_desa berfungsi untuk menyimpan
Tabel 1 tabel sys_user data-data desa. Tabel plug_desa mempunyai field
Field Type Size Key Keterang yang ditunjukan pada tabel 3
an
aID Int 2 PK Id Tabel 3 Daftar tabel plug_desa
Pengguna Field Type Size Key Keterangan
aName Varchar 20 Nama Did Int 5 PK Id desa
Pengguna Desa Varch 50 Nama desa
Usn Varchar 50 Username ar
Pwd Varchar 64 Pasword Jumla Varch 10 Jumlah KK
PrePw Varchar 64 Ulangi h_kk ar
d Passwor Jumla Varch 10 Jumlah Jiwa
gID Int 2 Is Grup h_jiwa ar
Status Enum Status Kid Int 3 Id
Kecamatan
2. Tabel plug_kodya Kabid Int 3 Id
Tabel plug_kodya berfungsi untuk menyimpan Kabupaten
data-data kotamadya. Tabel plug_kodya Kodya Int 3 Id Kodya
mempunyai field yang ditunjukan pada tabel 2 id
Ketera Text Keterangan
ngan

389
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

Lurah Varch 40 Nama Lurah


ar Gambar 5 Halaman Adminsitrator
4. Tabel mdb_lapbencana
c. Halaman Kelola Desa/Kcamtan
Tabel mdb_lapbencana berfungsi untuk
merupakan form halaman yang digunakan
menyimpan data-data laporan monitoring bantuan
untuk dapat mengelola dan memasukan data
bencana. Tabel mdb_lapbencana mempunyai field
desa/kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota yang
yang ditunjukan pada tabel 4
ada di Provinsi Maluku Utara. Tampilan halaman
desa dapat dilihat pada gambar 6
Tabel 4 tabel mdb_lapbencana
Field Type Size Key Keterangan
Idlapbencan Int 5 PK Idlap
a bencana
Did Int 50 Id desa
Lapbecana Int 5 Laporan
bencana
Jumlah_kor Varch 5 Jumlah
ban ar korban
Keterangan Text Keterangan
Tanggal_lap Dateti Tanggal
oran me laporan
Tanggal_be Date Tangal
ncana bencana
Status Enum Status Gambar 6 Halaman Desa

d. Halaman Pengajuan Bantuan


3. Implementasi Sistem Halaman pengajuan bantuan merupakan form
a. Halaman Login User halaman yang digunakan untuk dapat memasukan
Pada saat pengguna masuk ke sistem, pengajuan atau permohonan bantuan.
pengguna dihadapkan dengan tampilan index
sistem berupa halaman login. Pada halaman login,
pengguna di minta memasukkan username dan
password. Halaman ini berfungsi sebagai
verifikasi pengguna yang masuk. Sistem login ini
juga memiliki otomatisasi hak akses berdasarkan
level pengguna yang login.

Gambar 7 Halaman Pengajuan Bantuan

e. Halaman Persetujuan Bantuan


Halaman input persetujuan bantuan
merupakan form halaman yang digunakan untuk
dapat melihat proses persetujuan bantuan
Gambar 4 Halaman Login User

b. Halaman Admin
Halaman adminstrator merupakan form
halaman yang digunakan untuk dapat mengelola
semua data yang ada di aplikasi monitoring
distribusi bantuan bencana

Gambar 8 Halaman Persetujuan Bantuan

390
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

Sahilala Mabruris Ischa, Sarwono, Hanafi Imam.


Tata Kelola Distribusi Bantuan Logistik
Korban Bencana Alam (Studi Empiris pada
bencana banjir di Kabupaten Bojonegoro).
f. Halaman Data Barang Malang. 2014. Universitas Brawijaya.
Halaman data barang merupakan form
halaman yang digunakan untuk dapat memasukan Nurhayati Sri, Waha Feliciono Lucky. Pemodelan
data bantuan barang Distribusi bantuan bencana berbasis
Website. Jurnal Sistem Komputer Unikom.
Bandung. 2012

Permata sari, Indah. Sistem Informasi Bantuan


Penanggulangan Bencana Dinas Sosial
Palembang dengan Menggunakan Delphi
2007 dan SQL Server 2008. STIKOM
PalComTech. Palembang.2014

Nurhayati Sri, Zulmi Ryan. Sistem Monitoring


Distribusi Bantuan Bencana Alam berbasis
web menggunakan metode firts-fit. Jurnal
Gambar 17 Halaman Data Barang Teknik Komputer. Unikom. Bandung. 2014

IV. KESIMPULAN Gustriani, Nia Nucky. Penerapan Sistem Informasi


Dari hasi pemaparan yang telah diuraikan Penganggulangan Bencana di BPBD Kota
sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai Padang. Skripsi. Universitas Andalas.
berikut: Padang. 2011
1. Telah dirancang dan dibuat Sistem
Informasi Monitoring Distribusi Logistik Hasanuddin. Pemrograman Web Berbasis
Bantuan Bencana Berbasis Framework framework. Yogyakarta. Universitas Ahmad
CodeIgniter Dahlan. 2012
2. Sistem yang dibuat dapat menghasilkan
informasi berupa, jenis bencana, lokasi M. S. Rosa A.S, Modul Pembelajaran Rekayasa
bencana, jenis bantuan, permintaan Perangkat Lunak (Terstruktur dan
bantuan, dan persetujuan bantuan, sesuai Berorientasi Obyek), vol. 53, no. 1.
dengan Standar Operasional Prosedur Bandung: Modula, 2011

Fathansyah. Basis Data. Bandung. Informatika.


DAFTAR PUSTAKA 2012

Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Purnomo, Hadi dan Sugiantoro, Ronny.
Peningkatan Kapasitas. Analisis Potensi Manajemen Bencana: Respons dan Tindakan
Rawan bencana alam di Propinsi Maluku Terhadap Bencana. Yogyakarta. 2010.
dan Papua. Kementrian Lingkungan Media Pressindo.
Hidup. 2007

391

Anda mungkin juga menyukai