Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan yang berkualitas yaitu

makanan terbaik yang harus diberikan oleh seorang Ibu pada bayinya

(Prawirohardjo, 2016). Proses menyusui dapat berlangsung tanpa

kesulitan, salah satu faktor penting yang harus dipenuhi ialah

kelancaran produksi. Penyebab masih adanya Ibu tidak menyusui

bayinya karena berbagai alasan misalnya takut gemuk, sibuk,

payudara kendur dan sebagainya. Disisi lain ada juga Ibu yang ingin

menyusui bayinya, tetapi mengalami kendala salah satunya produksi

ASI kurang lancar (Runjati, 2017). Pengaruh partisipasi suami

terhadap kelancaran pengeluaran ASI adalah pemberian dukungan

suami secara praktis, fisik serta emosional akan meningkatkan sisi

romantisme pasangan membuat hubungan menjadi lebih harmonis,

membuat perasaan ibu menjadi bahagia, dan memberi kenyamanan

pada Ibu sehingga dapat meningkatkan kelancaran produksi dan

pengeluaran ASI.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ida Prijatni (2017)

di Malang menyatakan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan


dengan pemberian ASI eksklusif terutama suami karena menyusui

kadang tidak mudah dan sangat melelahkan. Dukungan suami adalah

dukungan paling berarti bagi Ibu menyusui dan suami dapat berperan

aktif dalam keberhasilan pemberian ASI. Selain dukungan emosional

suami juga dapat membantu merangsang refleks oksitosin yaitu

dengan melakukan pijatan di punggung sehingga dapat memperlancar

pengeluaran ASI. Pijat punggung merupakan pemijatan pada

sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-

keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin

dan oksitosin setelah melahirkan (Rahayu, 2016).

Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2015, jumlah

bayi di Indonesia 0-6 bulan adalah 3.561.617 bayi, sedangkan yang

mendapatkan ASI eksklusif hanya 1.983.066 bayi atau 55,7%. Jumlah

bayi 0-6 bulan di Sulawesi Selatan pada tahun 2015 adalah 102.526

dan yang mendapatkan ASI eksklusif hanya 73.339 atau sebesar

71,5%. Data dari profil kesehatan kota Makassar tahun 2015, jumlah

bayi yang berusia 0-6 bulan di puskesmas Mamajang ialah 163 bayi

dan hanya 112 bayi yang diberi ASI eksklusif atau hanya 68,71%.
Oleh sebab itu berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Partisipasi Suami

Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum di

Puskesmas Mamajang Kota Makassar”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas maka

rumusan masalah penelitian ini adalah “Adakah pengaruh partisipasi

suami terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada Ibu post partum di

Puskesmas Mamajang Makassar Tahun 2018 ?


C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh partisipasi suami terhadap

kelancaran pengeluaran ASI pada Ibu post partum di Puskesmas

Mamajang Makassar Tahun 2018.


2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran partisipasi suami terhadap

kelancaran pengeluaran ASI pada Ibu post partum di

puskesmas Mamanag Makassar.

b. Untuk mengetahui gambaran produksi ASI pada Ibu post

partum di puskesmas Mamajang Makassar.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman atau rujukan

ilmiah khususnya bagi tenaga kesehatan dalam mengambil


kebijakan mengenai partisipasi suami terhadal kelancaran

pengeluaran ASI pada Ibu post partum.


2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi yang sesuai dengan topik penelitian dan dapat dijadikan

sebagai acuan dan data dasar untuk peneliti selanjutnya yang ingin

melakukan penelitian dalam lingkup yang sama.


3. Manfaat Praktis
Bagi suami, dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan

tentang cara yang baik dan benar untuk memperlancar

pengeluaran ASI pada Ibu post partum.


4. Manfaat Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu dan

pengalaman peneliti serta dapat mengaplikasikannya ketika peneliti

lulus menjadi seorang bidan nantinya.

Anda mungkin juga menyukai