Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

RMK SAP 4

OLEH :

ADE SURYA INDRAWAN (1607532031)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
1. SFAC No.1
(The Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises)
Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Entitas Bisnis

Laporan keuangan merupakan bentuk utama dari pelaporan keuangan . laporan


keuangan yang sering disajikan dan dikomunikasikan kepada pihak luar antara lain, Neraca
atau laporan posisi keuangan, laporan laba rugi atau laporan penerimaan, laporan laba ditahan,
laporan perubahan modal dan laporan perubahan posisi keuangan. Pelaporan keuangan tidak
hanya menyangkut laporan keuangan, tetapi juga pengertian lain dari komunikasi informasi
yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan bentuk informasi yang
disediakan oleh system akuntansi, yaitu informasi tentang sumber daya, kewajiban, laba suatu
entitas bisnis dan sebagainya. Pelaporan keuangan sendiri bukanlah suatu tujuan, tetapi
pelaporan dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan bisnis dan ekonomik sebagai suatu pilihan rasional diantara alternatif yang ada
dengan kendala kelangkaan sumber daya.

Disamping itu, tujuan pelaporan keuangan tidak bersifat kebal (immutable), tetapi
sangat dipengaruhi oleh lingkungan ekonomik, hokum, politis dan social serta dipengaruhi juga
oleh karakteristik dan keterbatasan jenis informasi yang dapat disajikan oleh laporan keuangan
tersebut antara lain :

a. Informasi yang dihasilkan hanyalah kualitatif yang diwujudkan dalam bentuk uang yang
mengarah ke entitas bisnis individual.
b. Informasi yang disediakan hanya merupakan hasil dari pendekatan dan estimasi, bukan
murni atas kejadian transaksi masa lalu (historis).
c. Informasi yang diediakan hanya merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan, sehingga tidak mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan.
d. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaporan keuangan adalah mereka yang
memerlukannya untuk pengambilan keputusan ekonomik.
1. Fokus dan tujuan utama pelaporan keuangan
Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi mengenai prestasi suatu entitas
bisnis yang diukur dengan laba dan komponen-komponennya. Pada umumnya informasi ini
memberikan indikasi yang lebih baik tentang kemampuan entitas tersebut sekarang dan
seterusnya untuk menghasilkan arus kas yang menguntungkan dari pada informasi yang
terbatas pada pengaruh keuangan dari penerimaan dan pembayaran kas.
Kegunaan umum pelaporan keuangan eksternal adalah mengarahkan pada kepentingan
umum dari berbagai pengguna potensial sesuai kemampuan entitas bisnis tersebut untuk
menjeneralisir arus kas yag menguntungkan.
2. Tujuan Pelaporan keuangan oleh suatu entitas bisnis sebagai berikut :
a. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk investor
sekarang dan investor potensial dan kreditur dan pengguna lain dalam memutuskan
investasi yang rasional, kredit dan keputusan sejenis. Pernyataan ini digunakan dalam
kondisi investor dan kreditor secara umum. Investor perorangan, kreditor, dan
pengguna potensial lain informasi keuangan harus memahami keragaman tingkat
lingkungan bisnis dan ekonomi, aktivitas bisnis, pasar sekuritas, dan permasalahan
lainnya.
b. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi untuk membantu para investor
saat ini dan yang potensial, kreditor dan pengguna lain dalam mengetahui jumlah,
waktu dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif atas deviden atu bunga dan
prosed (proceed) atas penjualan atau jatuh temponya sekuritas suatu pinjaman.
Persetujuan masyarakat dalam menginvestasikan, meminjamkan dan kegiatan lain yang
sejenis terutama untuk meningkatkan sumber daya kas mereka. Uji kesuksesan
(kegagalan) dari aktivitas tersebut adalah pengambilan lebih banyak (lebih sedikit)
daripada biaya badan usaha, seperti investor dan kreditor menginvestasikan kas dalam
sumber daya nonkas untuk menghasilkan lebih banyak kas/uang.
c. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi
suatu entitas, klaim atas sumber daya tersebut dan efek transaksi dan kegiatan yang
mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut. Pelaporan keuangan harus
menyediaan informasi tentang sumber daya ekonomis, kewajiban dan ekuitas suatu
entitas.
Infomasi tersebut membantu investor, kreditor dan pihak lainnya mengidentifikasi
kekuatan keuangan entitas dan kelemahannya serta mengetahui likuiditas dan solvabilitasnya.
1. SFAC No.2
(Qualitative Characteristics of Accounting Information )
Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan
FSAB dalam SFAC No. 2 menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif dimaksudkan
untuk memberikan kriteria dasar (karakteristik kualitas) yang harus dimiliki oleh informasi
akuntansi sehingga tersebut menjadi lebih bermanfaat dalam memilih : alternatif metoda
akuntansi dan pelaporan keuangan dan persyaratan pengungkapan (disclosure). Karakteristik
Kualitatif Dari Informasi keuangan adalah sebagai berikut :

1. Relevan
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan
tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan. Atau dengan kata lain,
relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan
manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut
mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi
dari tindakan yang diambil.
2. Ketepatan waktu (timeliness)
Timeliness adalah aspek pendukung relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat
dibutuhkan atau tersedia setelah sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut
tidak memiliki nilai untuk tindakan masa depan. Informasi tersebut memiliki relevansi dan
manfaat yang rendah. Timeliness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan
keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam
mempengaruhi keputusan.
3. Keandalan (reliablelity) dan Representational Faithfulness
Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian informasi
akuntansi sangat tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan. Keandalan
bertujuan untuk menggambarkan, memberikan jaminan kepada pemakai melalui verifikasi
bahwa hal tersebut menggambarkan kualitas informasi. Jadi penting untuk memahami
mengenai sifat dari klaim yang harus dibuat untuk angka akuntansi sehingga dapat di
deskripsikan secara Andal. Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada kemampuan
suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (representational faithfulness).
4. Materialitas
Materialitas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengakui suatu
informasi akuntansi. Pertimbngan utama dalam konsep ini adalah apakah penyajian
informasi tertentu akan mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan yang diambil.
Masalah yang timbul dalam menentukan tingkat materialitas suatu informasi adalah tidak
adanya aturan terhadap konsep tersebut. Sampai saat ini tidak ada konsep umum terhadap
materialitas. Penentuan tingkat materialitas suatu informasi akhirnya diserahkan pada
pertimbangan profesional.

2. SFAC No.8
(Conseptual Framework for Financial Reporting)
Kerangka Kerja untuk Pelaporan Keuangan

SFAC No.8 ini diterbitkan oleh FASB pada tahun 2010 yang merupakan pengganti dari
SFAC No. 1 dan 2. Langkah awal dari diterbitkannya statement ini adalah sebagai hasil dari
kerjasama yang dilakukan antara FASB dan IASB sejak tahun 2004 sebagai sebuah tambahan
terhadap Norwalk Agreement, dimana kerjasama tersebut merupakan suatu upaya untuk
melakukan konvergensi masing-masing kerangka konseptual FASB-IASB (Wolk, et al. 2013).
Lebih jelasnya didalam konsep SFAC No.8 ini terdiri dari 2 sub bab pokok bahasan mengenai:

1. Tujuan Utama dari Pelaporan Keuangan


SFAC No.8 merumuskan 3 tujuan pelaporan keuangan secara umum :
a) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi
investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun potensial dalam
membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor.
Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrumen ekuitas
dan hutang dan menyediakan atau menyelesaikan pinjaman dan kredit dalam bentuk
lain.
b) Untuk menilai prospek arus kas bersih yng dimiliki oleh suatu entitas, oleh investor
yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur, atau kreditur lainnya yang
membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim atas entitas tersebut,
dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan
komisaris yang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan
sumber daya entitas.
c) Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan
dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan
klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas. Selain itu
memberikan informasi tentang dampak transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
sumber daya ekonomi suatu entitas dan klaim atas sumber daya tersebut dalam
pelaporan.
2. Karakteristik Kualitatif Fundamental
SFAC No.8 menetapkan unsure karakteristik Kualitatif Fundamental adalah Relevansi dan
Representasi yang tepat (Faithful Representation).
a. Relevan (Relevance)
Informasi menjadi relevan jika informasi tersebut memiliki kriteria unsure kualitas sebagai
berikut:
a) Nilai Prediksi(Predictive Value) ; Informasi keuangan dikatakan memiliki nilai
prediktif jika dapat digunakan sebagai masukan bagi proses yang digunakan oleh
pengguna untuk mempreiksi hasil masa depan.
b) Nilai Konfirmatori (Konfirmatory Value) ; informasi keuangan dikatakan memiliki
nilai konfirmasi jika itu memberikan umpan balik (menegaskan atau perubahan)
tentang evaluasi sebelumnya atau keduanya.
b. Representasi yang tepat (Faithful Representation).
Terdapat 3 karakteristik untuk menjadi nilai informasi yang representasi sempurna, yaitu:
a) Lengkap (Completeness) ; Lengkap mencakup semua informasi yang diperlukan
bagi pengguna untuk memahami fenomena yang sedang digambarkan, termasuk
semua deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya.
b) Netral (Neutrality) ; Netral akan menggambarkan seleksi atau penyajian informasi
keuangan yang tanpa bias. Sebuah penggambaran netral tidak miring, tertimbang,
menekankan, memakai perlombaan, atau dimanipulasi untuk meningkatkan
probabilitas bahwa informasi keuangan akan diterima baik atau tidak baik oleh
pengguna informasi.
c) Bebas dari kesalahan (free from error) ; bebas dari kesalahan tidak berarti bahwa
informasi keuangan akurat dari berbagai aspek. Yang dimaksudkan bebas dari
kesalahan berarti tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi fenomena, dan
proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih
dan diterapkan dengan tidak ada kesalahan dalam proses.
DAFTAR PUSTAKA

Astika,Dr, I.B.Putra SE., Msi., AK. 2011. Konsep-Konsep Dasar Akuntasi Keuangan.
Denpasar : Udayana Press.

http://mas-dhar.yolasite.com/rerangka-konseptual.php (diakses tanggal 28 September 2015)

Anda mungkin juga menyukai