beraneka ragam darah, skrining status imunisasi tetanus yang dapat diperoleh dari serealia, umbi-
2. Memeriksa kehamilan 4 x selama dan pemberian tetanus toksoid, umbian. Vitamin B kompleks berguna
kehamilan pengukuran tinggi fundus uteri, untuk melindungi sistem saraf, otot serta
pemberian tablet besi/tablet tambah jantung. Sumber vitamin B kompleks ada
3. Minum tablet tambah darah
darah (90 tablet selama kehamilan), temu pada serealia, biji-bijian, kacang-
4. Bayi yang baru lahir Inisiasi
wicara (komunikasi interpersonal dan kacangan, sayuran hijau, telur serta
Menyusui Dini (IMD)
konseling) serta tes laboratorium produk susu. Protein sebagai sumber zat
5. Berikan ASI eksklusif selama 6
sederhana (hb, protein urin), dan atau pembangun terdapat pada daging, ikan,
bulan
berdasarkan indikasi (HbsAg, sifilis, telur, dan kacang-kacangan. Kalsium
6. Timbang BB bayi secara rutin
HIV, malaria dan tubercolosis (TBC)). diperlukan untuk pertumbuhan tulang
setiap bulan Pemberian Tablet Tambah serta gigi janin dan membuat
7. Berikan imunisasi dasar wajib Darah
perlindungan ibu hamil dari osteoporosis.
bagi bayi berfungsi untuk mencegah terjadinya
Jika keperluan kalsium ibu hamil tidak
8. Lanjutkan pemberian ASI hingga risiko anemia. Selain itu, untuk
tercukupi maka kekurangan kalsium
berusia 2 tahun mendeteksi terjadinya anemia sejak dini dapat diambil dari tulang ibu. Asam folat
9. Berikan MP ASI secara bertahap pada ibu hamil maka dilakukan tes kadar berperan untuk perubahan sistem saraf
pada usia 6 bulan dan tetap memberikan hemoglobin. dan sel darah, yang banyak ada pada
Kebutuhan Gizi Selama
ASI sayuran berwarna hijau gelap.
Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan Inisiasi Menyusui Dini
Zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil
Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan Inisiasi menyusui dini merupakan
meliputi karbohidrat, lemak, vitamin,
minimal adalah pengukuran berat badan kemampuan bayi menyusu sendiri segera
mineral, dan protein. Karbohidrat dan
setelah lahir. Pada prinsipnya inisiasi pada usia 1 bulan, imunisasi DPT/HB 1 tidak baik akan mengakibatkan kejadian
menyusui dini merupakan kontak dan polio 2 pada usia 2 bulan, DPT/HB 2 diare yang nantinya akan menyebabkan
langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, dan polio 3 pada usia 3 bulan, DPT/HB 3 infeksi sehingga berpengaruh terhadap
yaitu dengan cara menengkurapkan bayi dan polio 4 pada usia 4 bulan, dan kurang gizi.
di dada atau perut ibu setelah seluruh imunisasi campak pada usia 9 bulan.
badan dikeringkan (bukan dimandikan).
Makanan Pendamping ASI
Pemberian ASI Eksklusif Periode usia 7—24 bulan terdiri dari
ASI mempunyai beberapa keunggulan beberapa kegiatan di antaranya adalah
dibandingkan dengan susu formula pemberian ASI sampai usia dua tahun,
diantaranya, yaitu ASI mengandung Makanan Pendamping ASI (MP-ASI),
kolostrum untuk meningkatkan imunitas imunisasi, dan suplementasi vitamin A.
tubuh bayi, ASI mudah dicerna dan
Makanan pendamping ASI merupakan
mengandung zat gizi yang berkualitas,
makanan yang diberikan kepada bayi
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih,
selain ASI.
dan bebas kontaminasi, mendekatkan
Zat gizi yang harus terkandung dalam
hubungan kasih sayang ibu dan bayi,
makanan pendamping ASI adalah
meningkatkan kecerdasan anak, praktis,
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
dan murah (Depkes 2001).
Imunisasi mineral.
Sanitasi Lingkungan
. Imunisasi yang harus didapat oleh bayi,
Sanitasi merupakan penyebab tidak
yaitu imunisasi hepatitis B pada umur
langsung yang berpengaruh pada status
0—7 hari, imunisasi BCG dan polio 1
gizi balita. Sanitasi lingkungan yang