Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN
PENGELOLAAN KECEMASAN
Di Madrasah Istiqamah RW 01
Cileles, Jatinangor

Oleh :
Kelompok 1

Didik Munandar
Annisa Nurul Fiqhy
Fadhilah Syarifuddin
Dwi Andini
Nabila Siti Fadhilah
Nurul Vikri Handayani

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXI


STASE KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXI


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
DI DESA CILELES, JATINANGOR

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)


PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Pengelolaan Kecemasan


Sasaran : Warga RW 01, Desa Cileles, Jatinangor
Tempat : Madrasah Istiqamah
Hari / Tanggal : Minggu, 28 Februari 2016
Waktu : 60 menit
Pukul : 10.00 - 11.00 WIB

I. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Pengelolaan Kecemasan selama 60 menit,
warga RW 01 Desa Cileles dapat memahami tentang Pengelolaan Kecemasan.

II. Tujuan Khusus :


1. Mampu menjelaskan pengertian kecemasan .
2. Mampu menjelaskan penyebab kecemasan .
3. Mampu menyebutkan klasifikasi kecemasan.
4. Mampu menyebutkan tipe gangguan kecemasan.
5. Mampu menjelaskan cara mengatasi kecemasan.

III.Materi :
Pokok Bahasan :
Pengelolaan Kecemasan (Materi Terlampir)
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian kecemasan.
2. Penyebab kecemasan.
3. Kalsifikasi kecemasan.
4. Tipe gangguan kecemasan.
5. Cara mengatasi kecemasan

IV. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi.

V. Media / Alat :
1. Leaflet
2. Demonstrasi

VI. Kegiatan Pembelajaran


No Tahap Waktu Kegiatan PJ
.
1. Pembukaan 5 menit Perkenalan MC
Menyampaikan tujuan
Kontrak waktu
Peraturan
2. Isi 20 menit Menggali dan menjelaskan Penyaji
pengetahuan tentang :
- Pengertian kecemasan
- Penyebab kecemasan
- Penyebab kecemasan
- Kalsifikasi kecemasan.
- Tipe gangguan kecemasan
- Cara mengatasi kecemasan

10 menit Memberikan kesempatan pada Fasilitator


peserta untuk bertanya
10 menit Memberikan contoh pada Fasilitator
demonstras peserta mengenai tekhnik nafas
i dalam
5 menit Menyimpulkan materi bersama Moderator
peserta
3. Penutupan 10 menit Evaluasi MC

VII. Pengorganisasian

a. Pemateri : Didik Munandar, S.Kep

VIII. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

- Semua peserta hadir dalam kegiatan.

- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama dengan

ibu kader RW 01.

b. Evaluasi Proses

- Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.

- Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.

- Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi Hasil

- Peserta memahami materi yang telah disampaikan.

- Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan pemateri.
d. Alat tes :

a. Apa pengertian kecemasan?

b. Apa penyebab kecemasan?

c. Sebutkan klasifikasi kecemasan!

d. Sebutkan tipe gangguan kecemasan!

e. Bagaimana cara mengatasi kecemasan?

Sumber Pustaka :

MATERI
A. LATAR BELAKANG
Kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis yang dapat

memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan,

kekhawatiran yang berkepanjangan, dan rasa gugup.


B. DEFINISI
 Kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis yang dapat

memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan,

kekhawatiran yang berkepanjangan, dan rasa gugup.


 Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut yaitu adanya obyek dan

dapat diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh individu.


 Rasa cemas memang biasa dihadapi semua orang. Namun, rasa cemas disebut

gangguan psikologis ketika rasa cemas menghalangi seseorang untuk menjalani

kehidupan sehari-hari dan menjalani kegiatan produktif.


 Menurut Dadang Hawari, istilah stress dan depresi seringkali tidak dapat dipisahkan

antara satu sama lainnya. Setiap permasalahan kehidupan yang menimpa seseorang

dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik) inilah yang

dinamakan stress, dan manakala fungsi organ-organ tubuh sampai terganggu


dinamakan distress. Adapun depresi adalah reaksi kejiwaan seseorang terhadap stress

yang dialaminya.
C. PENYEBAB KECEMASAN
Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya gangguan kecemasan

seperti faktor biologis, pengalaman masa kanak-kanak, stres berlebih, gaya hidup, dan

faktor genetik. Berikut adalah penjelasannya:


1. Masalah Dalam Hidup
Insomnia dan stres merupakan sebab lain timbulnya gangguan

kecemasan.Menyaksikan kecelakaan besar atau peristiwa kekerasan juga bisa

menjadi penyebab gangguan kecemasan.


2. Masalah Fisiologis
Gangguan kecemasan bisa muncul akibat faktor keturunan. Orang tua yang

memiliki gangguan kecemasan berpotensi menurunkan anak dengan masalah

serupa. Kecemasan bisa pula disebabkan adanya ketidakseimbangan kimiawi

dalam otak. Berbagai masalah kesehatan seperti hipoglikemia dapat pula

memicu kecemasan. Orang yang memiliki gangguan kecemasan akan

menunjukkan reaksi yang kuat pada aspartam, amfetamin, kafein, dan stimulan

lainnya.
3. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan dapat berkontribusi pada timbulnya gangguan

kecemasan. Sebagian contoh diantaranya termasuk peristiwa trauma dan stres,

perceraian, kematian orang yang dicintai, dan perubahan suasana di sekolah atau

pekerjaan.
4. Kepribadian
Menurut penelitian, kepribadian memainkan peran utama pada timbulnya

gangguan kecemasan. Orang-orang yang rendah diri lebih rentan terhadap

gangguan kecemasan. Terus-menerus berpikir negatif juga dapat menimbulkan

gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan pada gilirannya menyebabkan rasa

rendah diri, takut ditolak, perasaan kesepian serta ketidakberdayaan. Segala

gangguan kepribadian ini, ditambah dengan berbagai masalah hidup seperti

masalah keuangan, masalah hubungan, penyakit fisik, kehilangan pekerjaan dll,

semakin memperbesar kemungkinan timbulnya gangguan kecemasan.


D. KLASIFIKASI KECEMASAN
1. Anxietas/Kecemasan Ringan
Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu

individu memfokuskan perhatian untuk belajar, bertindak, menyelesaikan

masalah, merasakan, dan melindungi dirinya sendiri. Anxietas ringan

berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada

tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada.
a. Respon Fisiologis
 Sesekali nafas pendek
 Nadi dan tekanan darah naik
 Gejala ringan pada lambung
 Muka berkerut dan bibir bergetar
 Ketegangan otot ringan
 Rileks atau sedikit gelisah
b. Respon Kognitif
 Mampu menerima rangsang yang kompleks
 Konsentrasi pada masalah
 Menyelesaikan masalah secara efektif
 Perasaan gagal sedikit
 Waspada dan memperhatikan banyak hal
 Terlihat tenang dan percaya diri
 Tingkat pembelajaran optimal
c. Respon Perilaku dan Emosi
 Tidak dapat duduk tenang
 Tremor halus pada tangan
 Suara kadang-kadang meninggi
 Sedikit tidak sabar
 Aktivitas menyendiri
2. Anxietas Sedang
Ansietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu

yang benar-benar berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi. Misalnya,

seorang wanita mengunjungi ibunya untuk pertama kali dalam beberapa bulan

dan merasa bahwa ada sesuatu yang sangat berbeda. Ibunya mengatakan bahwa

berat badannya turun banyak tanpa ia berupaya menurunkannya. Pada tingkat

ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun, individu lebih memfokuskan

pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal yang lain.
a. Respon fisiologis
 Ketegangan otot sedang
 Tanda-tanda vital meningkat
 Pupil dilatasi, mulai berkeringat
 Sering mondar-mandir, memukulkan tangan
 Suara berubah: suara bergetar, nada suara tinggi
 Kewaspadaan dan ketegangan meningkat
 Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyari punggung
b. Respon kognitif
 Lapang persepsi menurun
 Tidak perhatian secara selektif
 Fokus terhadap stimulus meningkat
 Rentang perhatian menurun
 Penyelesaian masalah menurun
 Pembelajaran berlangsung dengan memfokuskan
c. Respon prilaku dan emosi
 Tidak nyaman
 Mudah tersinggung
 Kepercayaan diri goyah
 Tidak sadar
 Gembira
3. Ansietas Berat
Ansietas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda

dan ada ancaman; ia memperlihatkan respon takut dan distres. Ketika individu

mencapai tingkat tertinggi ansietas, panik berat, semua pemikiran rasional

berhenti dan individu tersebut mengalami respon fight, flight atau freeze-yakni,

kebutuhan untuk pergi secepatnya, tetap ditempat dan berjuang, atau menjadi

beku atau tidak dapat melakukan sesuatu.


a. Respon fisiologis
 Ketegangan otot berat
 Hiperventilasi
 Kontak mata buruk
 Pengeluaran keringat meningkat
 Bicara cepat, nada suara tinggi
 Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
 Rahang menegang, menggetakkan gigi
 Kebutuhan ruang gerak meningkat
 Mondar-mandir, berteriak
 Meremas tangan, gemetar
b. Respon Kognitif
 Lapang persepsi terbatas
 Proses berfikir terpecah-pecah
 Sulit berfikir
 Penyelesaian masalah buruk
 Tidak mampu mempertimbangkan informasi
 Hanya memerhatikan ancaman
 Preokupasi dengan pikiran sendiri
 Egosentris

c. Respon Perilaku dan Emosi

 Sangat cemas
 Agitasi
 Takut
 Bingung
 Merasa tidak adekuat
 Menarik dir
 Penyangkalan
 Ingin bebas
E. TIPE GANGGUAN KECEMASAN
Gangguan kecemasan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu:
 Generalized Anxiety Disorder (GAD)/Gangguan Kecemasan Umum - Ini

adalah gangguan berkepanjangan dan berlebihan terhadap situasi atau kejadian


secara tidak spesifik. Pasien umumnya mengkhawatirkan segala macam hal secara

berlebihan dan merespon dengan berlebihan. Contohnya, pasien dengan gangguan

ini mengkhawatirkan masalah keuangan, kesehatan, pekerjaan, atau keluarga

namun tidak bisa menentukan hal apa yang sebenarnya mereka khawatirkan.
 Panic Disorder / Panik yang Tidak Normal - Pasien dengan gangguan ini

menderita serangan rasa takut dan panik secara cepat dan tiba-tiba.
 Phobia - kondisi ini memiliki karakteristik rasa takut yang tidak diketahui

mengapa terhadap suatu objek, situasi, atau makhluk hidup. Contohnya, takut

ketinggian, takut ruangan sempit, takut terhadap laba-laba, atau takut terhadap

binatang melata. Tidak seperti GAD dimana pasien tidak bisa menentukan apa

yang dia khawatirkan, pasien phobia dapat dengan jelas menentukan apa yang dia

takutkan. Walaupun apa yang mereka takutkan terkadang irasional, pasien tetap

tidak bisa mengontrol rasa takut mereka.


 Social Anxiety Disorder/Gangguan Kecemasan dalam Bersosialisasi - Biasa

disebut phobia sosial, gangguan ini terjadi saat pasien berada dalam situasi

bersosialisasi. Pasien merasa gelisah dan terlalu sadar diri terhadap penampilan,

perilaku, sikap, ataupun perkataan pribadi jika dihadapkan dengan seseorang.

Umumnya, pasien menghindari perkumpulan sosial karena takut memalukan diri

sendiri dan dipandang oleh orang lain.


 Obsessive Compulsive Disorder (OCD)/Gangguan Perilaku Obsesif - Gangguan

ini adalah perilaku dan pemikiran yang membuat gelisah dan repetitif. Contohnya,

beberapa pasien begitu terobsesi dengan tangah yang bersih sehingga mereka

selalu mencuci tangan setiap jam atau melihat tangan orang lain kotor mereka

juga merasa gelisah. Pasien yang menderita gangguan ini menyadari apa yang

mereka lakukan itu tidak seharusnya namun tetap tidak bisa mengkontrolnya.
 Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)/Gangguan Post-traumatic - Gangguan

ini disebabkan oleh kejadian masa lalu yang menyebabkan trauma berat seperti

kecelakaan, pemerkosaan, atau menyaksikan tindak kriminal. PTSD sering

menyebabkan perubahan perilaku dan sikap dengan harapan dapat menghidar dari

penyebab trauma.
 Separation Anxiety Disorder/Ganguan Kecemasan dalam Perpisahan - Pasien

dengan gangguan ini akan mengalami kecemasan berlebihan dan kepanikan


berlebihan ketika mereka berpisah dengan seseorang atau suatu tempat yang

memberi rasa aman kepada pasien.


F. CARA MENGATASI KECEMASAN
Orang-orang yang mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan

sebelumnya sebaiknya menemui psikiatris atau psikologis yang terlatih dalam

mendiagnosa gangguan kecemasan. Uji kesehatan mental yang berupa observasi dan

diskusi mengenai apa yang dirasakan pasien biasa dilakukan. Selain itu, evaluasi

komprehensif tentang sejarah keluarga juga ditanyakan. Tergantung dengan jawaban

Anda dan manual standar diagnosis untuk gangguan kecemasan, dokter anda akan dapat

mengidentifikasi tipe apa yang anda derita, apa yang menyebabkannya, dan perawatan

seperti apa yang paling cocok untuk Anda.


Ada pilihan umum untuk mengatasi gangguan kecemasan, yaitu :
1. Konseling
Konseling dapat diterapkan dengan cara ajari pasien untuk diam ditempat

sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan diri untuk mengatasi anxietas

bukan pada gejala fisik, rileks, latihan pernafasan. Identifikasikan rasa takut

selama serangan. Diskusikan cara menghadapi rasa takut saya tidak mengalami

serangan jantung, hanya panik, akan berlalu.


Bila kita menyarankan seseorang supaya bertenang apabila dia marah, gelisah,

sedih dan sebagainya, pernahkah kita terfikir untuk mengajak atau mengajar

cara-cara untuk memenangkan diri.Apa yang selalu saya praktikkan bila saya

ingin menenangkan diri sendiri, saya akan tarik nafas dalam-dalam, dan

lepaskan perlahan-lahan. Bagi yang beragama Islam, dianjurkan untuk

beristighfar saat melepaskan nafas, bacalah “astagfirullah hal ‘aziim al-lazi laa

ila ha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaik” dan pusatkan fikiran bahwa

kita sedang memohon ampun daripada Allah. Insya Allah, biasanya jika diulang

sebanyak 7 kali, anda akan kembali tenang.


2. Biasakan Diri Berada Dalam Keadaan Suci Dari Najis (Menjaga Wudhu)
Jiwa kita akan menjadi tenang jika membiasakan diri mengambil wudu sebelum

melakukan pekerjaan. Kerja yang susah akan menjadi senang dan mudah

diselesaikan. Para pelajar misalnya, disarankan agar membiasakan diri

mengambil wuduk sebelum memulai pelajaran agar apa yang dibaca akan

mudah diingati. Dan akan mudah diingat nantinya.


3. Membaca Al-Quran, Dzikir dan Selawat
Jadikanlah al-Quran sebagai teman paling akrab pada sepanjang

waktu.Sesungguhnya ayat Al-Quran adalah penenang jiwa yang paling

mujarab.Selain itu kita juga harus senantiasa berzikir dan berselawat agar hati

sentiasa tenang dan tidak gusar.Kita perlu yakin bahawa walau bagaimana hebat

tekanan yang kita alami, pertolongan Allah SWT tetap ada.Kerana settrlah ada

kesempitan pasti ada kelegaan dan selepas kepayahan pasti ada kesenangan.
4. Cintai Diri Sendiri
“Cintailah diri kamu sendiri sebelum kamu mencintai diri orang lain.” Jelas

daripada maksud sepotong hadis ini, kita dapat memahami bahawa kita perlu

mencintai diri sendiri terlebih dahulu berbanding orang lain.


5. Perbanyak Menjalankan Sholat-Sholat Sunah
Sebagai makhluk paling mulia di sisi Allah, kita dituntut membanyakkan amal

ibadak kita sehari-hari.Diantaranya, dengan mendirikan solat sunat.Seperti Solat

sunat dhuha, solat sunat hajat, solat sunat taubat, solat sunat tasbih, solat sunat

tahajud dan sebagainya.Biasakan bangun pada sepertiga malam dan mendirikan

solat-solat sunat tersebut agar kita peroleh ketenangan dan kekuatan daripada

Allah.
6. Selalu Berdoa Kepada Allah
Allah telah berpesan yaitu jangan menyembah selain daripada-Nya.Ini berarti

bahwa kita dituntut berdoa hanya kepada Allah yang Maha Esa dan dilakukan

secara rutin.
7. Berprasangka Baik Pada Allah
Kita sebagai manusia tidak akan terlepas dari ujian dalam hidup. Semuanya itu

adalah ujian daripada Allah bertujuan menguji keimanan kita sebagai hamba-

Nya.Oleh itu, kita wajib bersangka baik dengan Allah dan janganlah

menyalahkan takdir-Nya jika terjadi sesuatu terhadap diri kita. Kita juga harus

percaya bahawa akan ada hikmah di sebalik musibah yag menimpa kita.
8. Mengurus Masa Depan dengan Baik
Jangan rakus untuk menghabiskan semua kerja dalam satu waktu.Kerjakan

semaksimal mungkin pekerjaan kita.


9. Berhubungan dengan Keluarga, Saudara, dan Tetangga
Sejatinya, manusia adalah mahluk social, yang selalu membutuhkan orang lain.

Tidak akan mungkin manusia itu dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain,

termasuk keluarga, tetangga dan orang-orang sekitar. Sudah barang pasti mereka
akan saling membutuhkan satu sama lain.
10. Lakukan Aktivitas Diluar Rumah
Banyak yang bilang bahawa di dalam badan yang cerdas akan membentuk otak

yang cergas. Segala tekanan sewaktu belajar atau bekerja akan dilupakan

apabila kita melakukan aktiviti-aktiviti fizikal yang dapat menyihatkan tubuh

badan seperti berolahraga. Jangan duduk diam dan berkurung dalam rumah

sambil mendengarkan atau lagu-lagu sedih yang menyayatkan jiwa hati, ini

hanya menambahkan sebak di dada.


11. Aktivitas Bersama Alam
Sentiasa memelihara hubungan dengan alam.Anugerah alam ciptaan Allah SWT

berupaya menenangkan, menyemai iman dan penawar bagi manusia. Biasakan

berkebun, menanam dan menjaga pohon bunga bukan sahaja menyehatkan

malah akan membantu memupuk diri memelihara alam.


12. Menangis dengan Sepuas Hati
Jika dengan menangis hati kita akan tenang, keluarkan saja airmata mu itu.

Jangan ditahan.Akan sedikit muncul ketenagan saat kita sudah bisa

mengeluarkan air mata saat menahan perasaan yang ada dalam diri kita.
13. Hargai Potensi Diri
Kembangkan kemampuan yang kita miliki, jangan di simpan saja atau dipendam

kemampuan itu jika memang itu baik untuk diri kita dan masyarakat.
14. Fokus Pada Warna yang Menenangkan
Penelitian membuktikan bahawa warna memberi kesan kepada perasaan kita.

Warna merah terang, oren dan kuning memberikan kita tenaga. Kombinasi

warna merah dan kuning menyebabkan darah kita mengalir dan menaikkan suhu

badan.Biru dan hijau memberi kesan menyejukkan dan menenangkan. Anda

pasti bisa mengenalpasti warna dengan cara anda sendiri untuk mengubah

perasaan yang anda inginkan.


15. Hirup Aroma yang Menyenangkan dan Menenangkan
Minyak aromaterapi dengan aroma lavender terkenal dengan aroma

menenangkan. Anda boleh cuba hangatkan minyak aromaterapi dengan aroma

lavender atau bau apa saja yang kalian gemari.


16. Hindari Keributan
Bunyi boleh memberi kesan kepada perasaan kita.Kita dilahirkan dengan

perasaan yang tidak selesa kepada keributan.Keributan juga bisa memberi

tekanan dalam diri.Ia juga bisa menaikkan tekanan darah, mempercepatkan

detak jantung dan memberi kesan psikologi yang lain. Walau bagaimanapun
tidak semua bunyi memberi kesan buruk.Musik contohnya bisa memberi kesan

yang baik kepada perasaan dan kesihatan diri kita.Terutama music yang

bernuansa Islam.
17. Medikasi
Banyak pasien tertolong melalui konseling dan tidak membutuhkan medikasi.

Bila serangan sering dan berat, atau secara bermakna dalam keadaan depresi

beri antidepresan (imipramin 25 mg malam hari, dosis bisa sampai 100 150 mg

malam selama 2 minggu ). Bila serangan jarang dan terbatas beri anti anxietas,

jangka pendek (lorazepam 0,5 1 mg 3 dd 1 atau alprazolam 0,25 1 mg 3 dd 1)

hindari pemberian jangka panjang dan pemberian medikasi yang tidak perlu.

Anda mungkin juga menyukai