Anda di halaman 1dari 5

E.

Cara Pembutan
1. kunyit dicuci bersih, dikupas, kemudian diparut.
2. Hasil parutan diperas tanpa air, Kemudian ampasnya ditambahkan air 100 ml dan diperas
lagi.
3. Air hasil perasan kunyit dimasukkan ke dalam panci, kemudian dipanaskan dengan
menggunakan kompor.
4. Setelah mendidih masukkan gula 125 gram ke dalam wajan, sambil terus diaduk sampai
mengental/mengkristal.
5. Setelah mendidih dan mengkristal, kompor dimatikan dan panci diangkat. Kemudian diaduk
sampai airnya mengering dan menjadi bubuk.
http://elisjanatunmurad.blogspot.com/2016/11/laporan-pembuatan-kunyit-instan.html

Cara Pembuatan

Pemarutan

Bahan yang digunakan berupa umbi kunyit di kupas hingga bersih, kemudian diparut sampai
halus. Pemarutan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Sementara
cengkih dicuci dan kemudian ditumbuk hingga halus.

Pemerasan

Umbi kunyit yang telah diparut kemudian diperas dan dicampur dengan air perasan jeruk
nipis. Kemudian ditambahkan cengkih yang telah ditumbuk halus. Dicampur rata dan
selanjutnya campuran tersebut disaring kembali hingga diperoleh sari kunyit, jeruk nipis, dan
cengkih.

Penambahan Gula dan Garam

Ke dalam sari kunyit, jeruk nipis, dan cengkih hasil penyaringan tersebut ditambahkan gula
pasir (sebanyak setengah dari volume) serta garam. Kemudian diaduk-aduk hingga seluruh
gula pasir dan garam yang dicampurkan dapat terlarut sempurna.

Pemasakan

Setelah tercampur rata, sari kunyit tersebut dimasak dalam wajan dengan api sedang. Dalam
pemasakan ini perlu diperhatikan agar wajan yang digunakan harus dalam kondisi yang
benar-benar bersih dan terbebas dari segala kotoran khususnya minyak. Adanya minyak sisa
gorengan akan menyebabkan kegagalan proses pembuatan kunyit instan.

Selama pemasakan, pengadukan harus terus dilakukan untuk menghindari penggumpalan


atau penghangusan. Pemasakan terus dilakukan hingga terbentuk adonan yang kental dan
berkesan berminyak

Penambahan Gula

Jika adonan sudah kental maka ditambahkan setengah volume gula pasir yang masih tersisa
dan terus dilakukan pengadukan. Pemasakan dan pengadukan terus dilakukan hingga adonan
mengental dan terbentuk serbuk atau bubuk. Dalam keadaan masih panas, serbuk yang
terbentuk harus dihancurkan/dihaluskan menggunakan pengaduk hingga menjadi serbuk yang
lembut. Penghancuran yang dilakukan dalam keadaan dingin, akan sulit dilakukan mengingat
serbuk tersebut telah mengeras. Selanjutnya diangkat dari wajan dan didinginkan.

Pengayaan

Serbuk yang telah dihancurkan, kemudian diayak hingga diperoleh kunyit instan yang benar-
benar lembut. Untuk serbuk yang belum lolos ayakan, dapat dihancurkan lagi.

Kunyit instan hasil pengayaan tersebut kemudian segera dikemas dalam kantong plastik
ataupun toples.

http://ladangmakmur.blogspot.com/2010/02/membuat-kunyit-instan.html

Persyaratan bahan yang digunakan


Umbi rempah-rempah Rempah-rempah yang digunakan berasal dari umbi yang mempunyai kualitas
tinggi, yaitu memenuhi persyaratan sebagai berikut : penampilan bagus/tidak busuk dan tidak kusut,
segar/belum terlalu lama disimpan, cukup tua dan bersih dari kotoran

https://slideplayer.info/slide/12117629/

https://text-id.123dok.com/document/9yn4k6opz-minuman-serbuk-instan-syarat-mutu-minuman-
serbuk-instan.html

C. Minuman Serbuk Instan

Sediaan instan diartikan sebagai produk pangan berbentuk butiran-butiran serbuktepung yang
dalam penggunaannya mudah larut dalam air dingin atau air
panas atau suatu sediaan yang siap dikonsumsi siap saji dengan penambahan air hangat atau
air panas dan penambahan satu atau lebih bahan tambahan, sehingga
sediaan instan lebih disukai oleh masyarakat dan rasanya juga lebih enak Sembiring, 2008.
Sediaan instan dapat menghasilkan produk yang mudah larut dalam air tanpa
pembentukan gumpalan, mudah dibasahi dan cepat larut. Serbuk minuman dengan mutu yang
baik mempunyai rasa yang tidak jauh
dari buah segarnya, menghasilkan gelembung-gelembung udara ketika ditaburkan ke dalam
air, mengandung kadar vitamin C, mempunyai daya simpan yang lebih dan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah dapat diolah menjadi serbuk, sirup, pemen, ekstrak
kental, ekstrak kering, dan minuman instan merupakan salah satu
keunggulan yang telah diolah dengan memiliki umur simpan yang tahan lama daripada
bentuk segar Sembiring, 2008.
Menurut Intan 2007, minuman serbuk instan yang telah diolah lebih dalam penyajian bentuk
bubuk instan merupakan suatu alternatif yang baik untuk
menyediakan minuman menyehatkan dan praktis. Permasalahan yang umum terjadi pada
pembuatan bubuk instan adalah kerusakan akibat proses pengeringan yang
umumnya memerlukan suhu pemanasan tinggi lebih 60 °
C seperti hilang atau rusaknya komponen flavor serta terjadinya pengendapan pada saat
bubuk dilarutkan
dalam air, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut perlu menggunakan metode
pengeringan yang baik dan penggunaan bahan pengisi yang berfungsi melapisi
komponen flavor serta mencegah kerusakan komponen-komponen bahan akibat proses
pengeringan.

D. Syarat mutu minuman serbuk instan

Untuk menentukan kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan diperlukan


parameter tertentu yang menjadi dasar atau landasan penerimaan
masyarakat terhadap produk tersebut. Parameter tersebut ditetapkan agar keamanan dan
konsistensi produk tersebut terjamin, sehingga produk tersebut aman dan sehat
untuk dikonsumsi sebagai produk pangan. Khusus untuk penelitian ini, tinjauan kelayakan
minuman instan sebagai minuman kesehatan yang menjadi parameter
aman dan sehat untuk dikonsumsi secara umum, yaitu : parameter kelayakan minuman instan
sebagai minuman kesehatan dilihat dari komponen mutu inderawi
dan parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dilihat dari persyaratan
kesehatan. Syarat minuman instan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Syarat Mutu Serbuk Minuman Instan No Kriteria Uji
Satuan Persyaratan
1 Keadaan :
1.1. Warna 1.2. Bau
1.3. Rasa normal
normal, khas rempah-rempah normal, khas rempah-rempah
2 Air bb
Maks.3,0 3
Abu bb Mak.1,5
4 Jumlah
gula dihitung
sebagai sukrosa, bb Maks.
5 Bahan tambahan makanan
5.1. pemanis buatan : -Sakarin
- iklamat 5.2. Pewarna tambahan :
--
tidak boleh ada tidak boleh ada
sesuai SNI 01-0222-1995
6 Cemaran logam :
6.1. Timbal Pb 6.2. Tembaga Cu
6.3. seng Zn 6.4. Timah Sn
mgkg mgkg
mgkg mgkg
maks.0,2 maks.2,0
maks.50 maks.40
7 Cemaran arsen As
Mgkg maks.0,1
8 Cemaran mikrobia :
8.1. Angka Lempeng Total 8.2. Coliform
Kolonig APMg
3 x 10
3
3 Sumber : Anonim 1996.
E. Maltodekstrin
B. Pengertian dan Proses Pembuatan Minuman Serbuk
Instan

Menurut Permana 2008, minuman serbuk instan dapat diartikan sebagai produk pangan
berbentuk butir-butiran serbuk yang dalam penggunaanya mudah
larut dalam air dingin atau air panas. Menurut Oktaviany 2002, minuman instan merupakan
produk jenis minuman yang berdaya tahan lama, cepat saji, praktis,
dan mudah dalam pembuatannya. Proses pembuatan minuman instan secara umum terdiri
dari dua tahapan, yaitu proses ekstraksi dan proses pengeringan atau
penguapan. Pengeringan diartikan sebagai proses penggunaan energi panas pada
kondisi terkontrol untuk memindahkan mayoritas kandungan air bahan dengan penguapan.
Proses pengeringan pada dasarnya adalah terjadinya penguapan air ke
lingkungan karena perbedaan tekanan uap air antara lingkungan dengan bahan yang
dikeringkan. Semakin tinggi perbedaan tekanan antara bahan dengan udara
pengering, semakin cepat proses penguapan Fellows, 2000. Pengeringan merupakan metode
untuk mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian air dari suatu bahan makanan dengan cara menguapkan air tersebut dengan bantuan
energi panas. Tujuan utama pengeringan bahan makanan adalah
untuk memperpanjang umur simpan dengan mengurangi a ω-nya sehingga
mikroorganisme tidak tumbuh Muchtadi, 1989. Keuntungan proses pengeringan adalah bahan
menjadi lebih awet dan
volume bahan menjadi lebih ringan sehingga memudahkan dan menghemat ruang
pengangkutan dan pengemasan Rankell dkk., 1987, namun makanan yang
dikeringkan mempunyai nilai gizi yang rendah dibandingkan dengan bahan segarnya. Selama
pengeringan juga dapat terjadi perubahan warna, tekstur, aroma,
dan lain-lainnya,
meskipun perubahan-perubahan
tersebut dapat
dibatasi seminimal mungkin dengan jalan memberikan perlakuan pendahuluan terhadap
bahan pangan yang dikeringkan Winarno dkk., 1980. Metode pengeringan yang paling umum
digunakan dalam proses
pembuatan bubuk instan adalah dengan pengering semprot Estiasih dan Ahmadi, 2009.
Menurut Potter 1980, pengering semprot sering digunakan untuk bahan-
bahan makanan yang berbentuk cairan, puree, atau pasta dengan viskositas rendah.
Penggunaan pengering semprot ini terutama untuk produk-produk yang
sensitif panas. Beberapa peneliti seperti Srihari dkk., 2010 telah menggunakan pengering
semprot untuk membuat santan kelapa bubuk dengan penambahan
maltodekstrin. Teknik pengeringan dengan spray drying juga dilakukan oleh Thamrin dkk.,
2009 mengenai pembuatan ekstrak pigmen bunga kana merah.
Keuntungan dari cara ini ialah waktu pengeringannya sangat singkat kurang lebih 10 menit
dan jika dikerjakan dengan semestinya sebagian besar cita rasa, warna
dan nilai gizi bahan pangan dapat dipertahankan Desrosier, 1988. Syarat mutu
minuman serbuk instan menurut standar nasional Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Syarat Mutu serbuk Minuman Tradisional No
Criteria uji Satuan
Persyaratan
1 Keadaan:
1.1 warna 1.2 bau
1.3 rasa Normal
Normal, khas rempah- rempah
Normal, khas rempah- rempah
2 Air bb
Maksimal 3,0 3
Abu bb Maksimal 1,5
4 Jumlah gula dihitung
sebagai sakarosa, bb Maksimal 85,0
5 Bahan tambahan
makanan: 5.1. pemanis buatan :
- sakarin - siklamat
5.2. pewarna tambahan -
- Tidak boleh ada
Tidak boleh ada Sesuai SNI 01-0222-1995
6 Cemaran logam :
6.1. Timbal Pb 6.2. Tembaga Cu
6.3. Seng Zn 6.4. Timah Sn
6.5. Arsen As Mgkg
Mgkg Mgkg
Mgkg Mgkg
Maksimal 0,2 Maksimal 2
Maksimal 5 Maksimal 40
Maksimal 0,1
7 Cemaran mikroba
7.1. Angka Lempeng Total
7.2. Coliform Kolonig
APMg 3 x 10
3
3 Sumber : SNI 01-4320-1996 dalam Roni 2008

https://text-id.123dok.com/document/rz3e50veq-pengertian-dan-proses-pembuatan-minuman-
serbuk-instan.html

Anda mungkin juga menyukai