Anda di halaman 1dari 4

LO.

1 Memahami dan Menjelaskan Cairan & Larutan


LO1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Cairan & Larutan
Larutan (solusi) merupakan campuran homogen yang terdiri atas dua
komponen (zat) atau lebih. Komponen yang jumlahnya sedikit dinyatakan
sebagai solut (zat terlarut), sedangkan yang jumlahnya lebih banyak
dinyatakan sebagai solven (pelarut). Baik solut maupun solven dapat
berwujud padat, cair, atau gas. Solut dapat berupa atom, ion, atau molekul
yang mengalami dispersi.
Cairan adalah istilah yang dipakai dalam dunia kedokteran untuk
menyebutkan cairan-cairan tubuh atau sebenarnya lebih tepat didefinisikan
sebagai campuran yang bersifat heterogen . Sifat heterogen ini terlihat dari
partikel-partikel pembentuknya (solut dan solven) yang masih menunjukkan
sifat dari masing partikel-partikel pembentuk tersebut. Selain itu, cairan
khususnya cairan tubuh, biasanya bersifat koloid atau suspensi, dimana
ukuran partikel pembentuknya lebih besar dari ukuran partikel pembentuk
larutan solut (zat terlarut).
Cairan tubuh adalah air dalam tubuh dan zat - zat yang terlarut di dalamnya.

LO1.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Cairan & Larutan


Larutan diklasifikasikan berdasarkan fasa, kejenuhan, dan daya hantar
listrik.
1) Berdasarkan Fasa
Dibagi menjadi 9 kelompok:
Solven Contoh Solute Contoh Campuran
Cair Air Cair Alkohol Spiritus
Cair Aseton Gas Asetilen Zat untuk las
Cair Air Padat Garam Larutan garam
Gas Udara Cair Minyak wangi Spray
Gas O2 Gas He Gas untuk mengelas
Gas O2 Padat Naftalen Kamfer
Padat Cd Cair Hg Amalgam gigi
Padat Pd Gas H2 Gas oven
Padat Au Padat Ag

2) Berdasarkan Kejenuhan
a) Larutan jenuh  Qc = Ksp
Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah
yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara solute yang terlarut
dan
yang tak terlarut. Banyaknya solute yang melarut dalam pelarut yang
banyaknya
tertentu untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut kelarutan
(solubility) zat
itu.

b) Larutan tidak jenuh  Qc < Ksp


Jika jumlah solute yang terlarut kurang dari kelarutannya, maka
larutannya disebut tak jenuh (unsaturated). Larutan tak jenuh lebih encer
(kurang pekat) dibandingkan dengan larutan jenuh.

c) Larutan lewat jenuh  Qc > Ksp


Jika jumlah solute yang terlarut lebih banyak dari kelarutannya, maka
larutannya disebut lewat jenuh (supersaturated). Larutan lewat jenuh lebih
pekat daripada larutan jenuh. Larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan
cara membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Pada cara
ini zat terlarut harus mempunyai kelarutan yang lebih besar dalam pelarut
panas daripada dalam pelarut dingin.

3) Berdasarkan Daya Hantar Listrik


Kekuatannya tergantung pada nilai koefisien ionisasi (α). Nilai α berkisar
0 – 1.
a) Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Pada larutan elektrolit, yang menghantarkan arus listrik adalah ion-
ion yang terdapat di dalam larutan tersebut. Pada elektroda negatif
(katoda) ion positif menangkap elektron (terjadi reaksi reduksi), sedangkan
pada elektroda positif (anoda) ion negatif melepaskan elektron (terjadi
reaksi oksidasi). Jika di dalam larutan tidak terdapat ion, maka larutan
tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Senyawa elektrolit adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air


akan terionisasi. Senyawa elektrolit dapat dibedakan menjadi senyawa
elektrolit kuat (α = 1) dan senyawa elektrolit lemah (0 < α < 1). Senyawa
elektrolit kuat adalah senyawa yang di dalam air terionisasi sempurna atau
mendekati sempurna, sehingga senyawa tersebut semuanya atau hampir
semua berubah menjadi ion. Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit
kuat adalah:
a. Asam kuat, contohnya: HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, HCLO4
b. Basa kuat, contohnya: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2
c. Garam, misalnya: NaCl, KCl, MgCl2, KNO3, MgSO4

Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-


ion yang bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya
hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau
partikel lain yang menghalangi gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus
listrik, sementara molekul-molekul air adalah sebagai media untuk
pergerakan ion.
Senyawa elektrolit lemah adalah senyawa yang di dalam air terion
sebagian atau senyawa tersebut hanya sebagian saja yang berubah menjadi
ion dan sebagian yang lainnya masih sebagai molekul senyawa yang
terlarut. Larutan yang terbentuk daya hantar listriknya lemah atau kurang
kuat karena molekul-molekul senyawa dalam larutan tidak dapat
menghantarkan listrik, sehingga menghalangi ion-ion yang akan
menghantarkan listrik. Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit lemah
adalah:

a. Asam lemah, contohnya: HF, H2S, HCN, H2CO3,


HCOOH, CH3COOH
b. Basa lemah, contohnya: Fe(OH)3 , Cu(OH)2 , NH3, N2H4, CH3NH2,
(CH3)2NH

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa larutan elektrolit lemah daya


hantar listriknya kurang kuat.

b) Non elektrolit
Larutan non elektrolit (α = 0) adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Karena senyawa yang di dalam air tidak
terionisasi (tidak terdapat ion), sehingga partikel-partikel yang ada di
dalam larutan adalah molekul-molekul senyawa yang terlarut. Kecuali
asam atau basa, senyawa kovalen adalah senyawa nonelektrolit, misalnya:
C6H12O6, CO(NH2)2, CH4, C3H8, C13H10O.
LO1.3 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Cairan & Larutan
a. Cairan intrasel
Berfungsi menghasilkan, menyimpan, dan penggunaan energi serta
proses perbaikan sel. Selain itu, cairan intrasel juga berperan dalam
proses replikasi dan berbagai fungsi khusus antara lain sebagai cadangan
air untuk mempertahankan volume dan osmolalitas cairan ekstrasel.
b. Cairan ekstrasel
Berfungsi: - penghantar semua keperluan sel (nutrien, oksigen, berbagai
ion, trace minerals, dan regulator hormon / molekul).
- pengangkut CO2, sisa metabolisme, bahan toksik atau
bahan yang telah mengalami detoksifikasi dari sekitar
lingkungan sel.

LO1.4 Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Cairan & Larutan


Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama) serta sama
ukuran partikelnya, tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
terlarut), partikel-partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom,
maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair pelarutnya
(solvent) adalah cairan dan zat terlarut di dalamnya disebut zat
terlarut(solute) bisa berwujud cair, padat, atau gas.
Sedangkan, cairan adalah campuran yang heterogen yaitu antara pelarut
dan zat terlarutnya masih dapat dibedakan. Partikel-partikel pembentuknya
solute maupun solventnya masih menunjukkan sifat dari masing-masing
partikel tersebut. Cairan, terdiri dari unsur-unsur atau partikel- partikel yang
posisi relatifnya bebas berubah tanpa terpisah.

Anda mungkin juga menyukai