Anda di halaman 1dari 2

BAB 10.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


Vira Maulina (18/432466/PEK/23732)
10.1 Penjelasan Mengenai Corporate Governance
Menurut The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) (1999), Good
Corporate Governance adalah sekumpulan hubungan antara pihak manajemen dan perusahaan,
pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Setiap
instansi harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua
jajaran instansi. Asas GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi serta
kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha instansi dengan
memperhatikan pemangku kepentingan.
10.2 Manfaat Potensial Corporate Governance
Corporate Governance memiliki beberapa manfaat yakni: 1) Meningkatkan kinerja dan
meningkatkan efisiensi dalam operasional; 2) Meningkatkan akses ke pasar modal; 3)
Mengurangi biaya modal; 4) Membangun reputasi yang lebih baik.
10.3 Biaya dari Corporate Governance
Pelaksanaan Corporate Governance memerlukan berbagai biaya. Beberapa Biaya termasuk
mempekerjakan staf yang berdedikasi, seperti sekretaris perusahaan, Direksi yang
berpengalaman dan independen dan Dewan Komisaris, auditor internal atau spesialis tata kelola
lainnya. Hal tersebut akan menimbulkan biaya untuk penasihat eksternal, auditor, dan konsultan
dan lain-lain.
9.4 Kerangka Kerja Good Corporate Governance di Indonesia
Berikut ini adalah karakteristik sektor korporasi di Indonesia, yakni peran BUMN, kepemilikan
konsentrat, sedikit pemisahan kepemilikan dan pengendalian, struktur pegangan yang tidak baik,
dan badan perusahaan yang tidak berpengalaman dan memadai. Sekarang ini ada banyak
institusi di indonesia yang menerapkan GCG, diantaranya KPK, Mahkamah Agung, OJK, KSEI,
BI, peradi, dan lain-lain.
Saat ini terdapat beberapa tingkatan dan benefit yang didapat dari Corporate Governance
yaitu Level pertama yakni kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, benefit yang didapat ialah
reputasi yang lebih baik dari perusahaan, Direktur serta Manajer. Level kedua ialah dengan
meningkatkan corporate governance akan mendapatkan benefit biaya yangg lebih rendah
daripada modal, level ketiga ialah dengan meningkatkan sistem corporate governance, maka
perusahaan akan mendapatkan akses ke pasar modal yang lebih luas, level keempat adalah
kepemimpinan corporate governance yang mana memilik benefit dapat meningkatan efisiensi
operasional. Sebagai stimulus performance dan peningkatan efisiensi operasional dapat
dilakukan dengan cara pengawasan yang lebih baik dan akuntabilitas, pengambilan keputusan
yang lebih baik, kepatuhan yang lebih baik serta mengurangi konflik.
Dengan adanya tata kelola yang baik pada perusahaan akan dianggap baik oleh investor,
memberikan kepercayaan yang besar bahwa perusahaan mampu menghasilkan return tanpa
melanggar hak shareholder maka tercipta kemudahan akses di pasar modal. Rendahnya biaya
modal perusahaan dan usaha peningkatan nilai asset pada perusahaan yang berkomitmen
menerapkan standar yang tinggi pada corporate governance cenderung berhasil mengurangi
biaya ketika muncul utang dan pendanaan pada operasi dan berhasil menurunkan biaya modal
yangg ada. Membangun reputasi yang baik, corporate governance yang baik mampu
memberikan reputasi yg baik pula pada perusahaan, oleh karna itu perusahaan harus memenuhi
hak shareholder dan kreditur dan memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan
perusahaan, sehingga investor merasa diuntungkan, dan bagi perusahaan akan mendapatkan
kepercayaan publik dan dinilai memiliki niat yang baik oleh masyarakat. Framework corporate
governance biasanya meliputi unsur undang-undang, regulasi, peraturan yang dibuat sendiri,
komitmen secara sukarela, dan praktik bisnis yang berasal dari keadaan suatu negara, sejarah
dan tradisi.
KASUS: AMERICAN THERAPEUTICS INC

1. Siapakah stakeholders dalam kasus ini?


Stakeholder dalam kasus ini adalah CEO American Therapeutics, FDA sebagai regulator, karyawan
American Therapeutics, konsumen American Therapeutics.
2. Apa peringkat prioritas yang Anda berikan kepada setiap stakeholder?
Menurut saya, dari beberapa stakeholder yang ada dalam kasus ini dan yang menjadi prioritas adalah
konsumen. Prioritas yang kedua adalah para karyawan ATI, investor, dan pemerintah yang telah
dilanggar hak mereka untuk mendapatkan informasi-informasi yang benar. Hal tersebut dapat dilihat
dari aspek legitimasi, aspek power, aspek urgensi, dan pengaruh dinamis. Konsumen menjadi prioritas
karena mereka merupakan orang yang menggunakan obat tersebut.karena keselamatan dan
keamanan para konsumn merupakan hal yang paling utama. Karyawan menjadi prioritas kedua
karena mereka yang memproduksi produk tersebut. Sedangkan pemerintah menjadi prioritas ketiga
karena Pemerintah yang membuat regulasi.
3. Apakah ada norma atau prinsip etika yang dilanggar oleh Vegesna? Oleh Chang? Oleh Sturm?
Terdapat tiga pelanggaran yang dilakukan oleh Vegesna, Chang, dan Strurm yakni memberi dan
menerima suap, memalsukan informasi keuangan, dan membocorkan informasi internal perusahaan.
Pelanggaran tersebut melanggar hak dan keadilan yang dimiliki oleh masyarakat sebagai konsumen
dan melanggar hak bagi para investor.
4. Siapa pemenangnya dan siapa yang kalah dalam kasus ini?
Menurut saya dalam kasus ini ATI merupakan pihak yang menang. Hal tersebut dikarenakan mereka
melakukan kecurangan, mendapatkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapat hukuman
ringan. Sedangkan pihak yang dirugikan adalah masyarakat sebagai konsumen karena mereka bisa
jadi mengkonsumsi obat-obatan yang tidak melalui proses dan tahap pengujian.
5. Apa dimensi keputusan yang mungkin Vegesna telah gunakan ketika mempertimbangkan
pengembangan Trazodone Hydrochloride?
Dalam pengembangan obat Trazodone Hydrochloride, Vegesna sebagai CEO memiliki tujuan pribadi
yakni ingin mendapatkan keuntungan atas kepemilikan lisensi obat generik yang tidak dimiliki oleh
pesaingnya, serta keuntungan atas penjualan dan memonopoli obat anti depresi.
6. Apakah tindakan jenis ini membuat industri obat generik berisiko?
Tindakan suap sangat berisiko karena dengan mudahnya mendapat izin penjualan obat melalui suap,
kandungan dan mutu obat serta efek samping penggunaan jangka panjang mungkin saja diabaikan.
Pelanggaran yang terjadi pada kasus tersebut menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat
terhadap obat-obatan genererik.
7. Tanggung jawab apa yang dikaitkan dengan tindakan Vegesna?
Vegesna bertanggungjawab melakukan kewajiban kompensatif yang sesuai kepada konsumen yang
mengkonsumsi obat yang dipasarkan tidak melalui proses regulasi yang seharusnya sehingga
menimbulkan risiko bagi konsumen.
8. Apakah Vegesna memiliki alternatif lain yang dapat memperoleh persetujuan FDA secepatnya?
Berkaitan dengan obat-obatan yang dikonsumsi oleh orang banyak sehingga apabila diproses tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan menimbulkan risiko bagi banyak orang, maka tidak ada
alternatif bagi Vegesna untuk memperoleh persetujuan FDA secara instan.
9. Tindakan apa yang bisa diambil untuk mencegah pembayaran di masa depan?
Membuat struktur corporate governance yang lebih transparan, pengungkapan informasi yang sesuai,
responsibel terhadap keluhan konsumen dan akuntabel. Selain itu menerapkan komitmen,
independensi dan integritas pada semua individu di dalam perusahaan agar melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan penuh tanggungjawab. Selain itu, dapat juga dengan pengendalian dan
pengawasan secara sistematis agar dapat mencegah kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai