PROSES KONSULTASI ANTARA FATMA DENGAN PEMBIMBING AKADEMIK
KLIEN : (mengetuk pintu) Assalamu’alaikum wr. wb, permisi Bu KONSULTI : Wa’alaikumsalam wr. Wb. Silahkan masuk nak…. KLIEN : Iya, Terima kasih Bu. (Duduk) KONSULTI : Sebelumnya bisa kita berkenalan dulu nak… supa lebih akrab. Nama ibu Rosita Biasa dipanggil ibu Rosi. KLIEN : Nama saya Fatma bu.. saya ingin konsultasi bu…. KONSULTI : ok Fatma .. apa yang akan Fatma konsultasikan …. KLIEN : eeemmmm( kemudian diam) KONSULTI : bagaimana Fatma….. KLIEN : Em, jadi gini bu, orang tua saya menyuruh saya mengambil jurusan keguruan, sedangkan saya pengennya jurusan manajemen bu. Sebenarnya saya sudah bilang sama orangtua saya kalau saya tidak suka jurusan keguruan. Tapi orang tua saya tetap memaksa saya bu. Sehingga saya pun menuruti keinginan orang tua saya, karena saya tidak mau mengecawakan orangtua saya bu Saya takut nantinya saya tidak mampu dalam proses perkuliahan bu. Saya binggung bu …. KONSULTI : Apakah Fatma sudah bicarakan persoalan ini dengan orang tua Fatma? KLIEN : Sudah bu… tapi tetap saja orang tua saya memaksa saya bu. KONSULTI : coba Fatma yakinkan lagi orang tua Fatma … siapa tahu orang tua Fatma lebih melunak . KLIEN : sungguh sangat sulit bu berbagai usaha saya lakukan tetapi semua gagal bu. KONSULTI : bagaima kalau Fatma mengajak saudara atau teman untuk membantu meyakinkan orang tua Fatma.. KLIEN : sudah bu …saya sudah lakukan apa yang ibu sarankan tetapi tetap saja tidak berhasil. KONSULTI : Fatma saya rasa kita menemui jalan buntu… solusi yang saya berikan nampaknya telah Fatma lakukan dan tidak berhasil . KLIEN : iya bu saya jadi pusing sendiri… KONSULTI : ibu memmpunyai seorang teman konselor. Beliau bernama ibu Asniti. Beliau sering membantu klien dalam menyelesaikan masalah, Bagaimana jika Fatma konsultasi kepada teman ibu, Apakah Fatma bersedia? KLIEN : eeem bagaaimana ya bu….saya ragu apakah permasalahan saya bisa terselesaikan KONSULTI : Kita tidak tahu jika kita tidak mencoba terlebih dahulu…. KLIEN : baiklah bu…, saya bersedia bu…. Bagaimana saya bisa menemui konselor tersebut bu? KONSULTI : ibu akan coba menghubungi teman ibu terlebih dahulu. Kapan Fatma bisa untuk konsultasi dengan Beliau ? KLIEN : Jum’atsaya bisa bu…. KONSULTI : Sebentar saya hubungi dulu ya….( sambil WA Konselor) KLIEN : baikalah bu…… KONSULTI : baiklah Fatma Teman ibu bisa membantu Fatma Jum’atini. Jam berapa kira-kira Fatma bisa. Fatma bisa menemuinya di tempat praktek Beliau (di Jl. XXXXX) KLIEN : jam 08.00 bu . Saya kurang paham tempat tersebut bu…. KONSULTI : Jum’at besok ibu bisa antarkan Fatma menemui Beliau. KLIEN : terima kasih banyak bu atas bantuannya. Jum’at pagi saya akan menemui ibu, kita bertemu dimana bu? KONSULTI : Bagaimana kalau di tempat ini saja? KLIEN : baikalah bu. KONSULTI : Kita sepakat bertemu disini ya Fatma. KLIEN : ok bu . terima kasih bu atas bantuan ibu…..saya sangat berterima kasih karena dapat diterima dengan baik. KONSULTI : sama-sama Fatma, ibu juga senang bisa membantu Fatma, sudah kewajiban kita sesama untuk saling membantu. KLIEN : Baiklah saya permisi dulu bu…. Assalammualaikum. KONSULTI : Waalaikumsalam, Hati –hati di jalan Fatma. KLIEN : ok bu Terima kasih PROSES KONSELING
Di hari Jum’at Fatma dan Konsulti menemui Konselor. Setelah Konsulti bercakap-cakap dengan konselor. Klien dipersilahkan untuk melaksanakan Konseling.
KLIEN : (mengetuk pintu) Assalamu’alaikum wr. wb, permisi Bu
KONSELOR : Wa’alaikumsalam wr. wb (sambil berdiri) Mari silahkan masuk (menghampiri klien sambil menjabat tangan), silahkan duduk. Ibu senang sekali berjumpa denganmu. (Tersenyum) KLIEN : Iya, Terima kasih Bu. (Diam menyimpan perasaan tertentu, melihat ke bawah, tidak menatap konselor) KONSELOR : Bagaimana kabar kamu hari ini ? KLIEN : Kabar saya baik, Bu. (Diam dan melihat kebawah) KONSELOR : Sebelumnya apakan Fatma pernah melakukan konseling? KLIEN : Belum Bu…. KONSELOR : Baiklah…. Konseling itu seperti yang kita laksanakan pada saat ini. Saya sebagai konselor dan Fatma sebagai klien. Tujuan peaksanaan konseling ini supaya Fatma dapat menyelesaikan permasalahan yang Fatma alami, Fatma dapat terbantu dalam pengambilan keputusan dan yang lebih utama fatma merasa lebih nyaman, lega dan berkurang beban pikiran yang selama ini Fatma rasakan. Dalam kegiatan ini diharapkan Fatma terbuka dan sukarela menyampaikan permasalahan dan uneg-unegnya. Fatma tidak perlu khawatir dalam bercerita nantinya karena apa yang akan Fatma sampaikan tidak akan saya sampaikan kepada orang lain, Bagaimana apakah Fatma paham tentang kegiatan ini atau ada yang ingin Fatma sampaikan? KLIEN : iya saya paham bu….. KONSELOR : Kelihatannya wajahmu sangat murung? Tampaknya ada sesuatu yang mengganggu perasaanmu, sehingga Fatma dating menemui ibu? KLIEN : Iya, Bu. Saya ingin berkonsultasi dengan ibu KONSELOR : Ya Silahkan, apa yang ingin kamu sampaikan sehingga nanti bisa kita bicarakan bersama? KLIEN : Ya syukurlah kalau begitu bu,, saya berharap agar masalah yang saya alami dapat teratasi dan menemukan jalan keluar yang terbaik KONSELOR : Iya (sambil menganggukkan kepala) mudah-mudahan bisa cepat teratasi. Kalau begitu, dapatkah kamu menceritakan kepada Ibu? Ibu ingin mendengarkan sejauh mana perasaan tidak enak yang mengganggu fatma KLIEN : Begini bu, saya terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan (muka sedih dan melihat kebawah) KONSELOR : Mengapa bisa begitu? KLIEN : Em, bagaimana ya bu? KONSELOR : Bisahkah kamu menceritakannya lebih jelas KLIEN : Iya bu. Begini bu, saya lulus masuk fakultas keguruan dan ilmu pendidikan bu. Tapi … (tiba-tiba terdiam) KONSELOR : Coba ceritakan lebih jelas lagi. Tidak apa-apa ceritakan saja pelan-pelan KLIEN : Em, jadi gini bu, orang tua saya menyuruh saya mengambil jurusan keguruan, sedangkan saya pengennya jurusan manajemen bu. Sebenarnya saya sudah bilang sama orangtua saya kalau saya tidak suka jurusan keguruan. Tapi orang tua saya tetap memaksa saya bu. Sehingga saya pun menuruti keinginan orang tua saya, karena saya tidak mau mengecawakan orangtua saya bu Saya takut nantinya saya tidak mampu dalam proses perkuliahan bu. Saya binggung bu KONSELOR : Berada di posisi kamu saat ini pasti cukup sulit. Saya dapat memahami apa yang kamu rasakan saat ini. Bisakah kamu menjelaskan kenapa kamu berfikiran bahwa kamu tidak mampu dalam proses perkuliahan nantinya ? KLIEN : iya bu. Jadi karena jurusan yang saya ambil tidak sesuai keinginan saya, saya takut saya tidak akan serius dalam belajar dikelas serta tidak akan mampu mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan oleh dosen nantinya. Saya juga jadi kurang pede atau tidak mampu berbicara di depan kelas bu. KONSELOR : Bisakah kamu ceritakan kenapa kamu bisa jadi kurang pede berbicara dikelas? KLIEN : Sebenarnya saya takut karena mungkin disatu sisi kurangnya pengetahuan saya tentang keguruan, trus disisi lain perasaan tertekan karena harus masuk jurusan ini bu. KONSELOR : Sepertinya kamu bisa saja sangat menyukai jurusan keguruan ini jika kamu benar-benar menekuninya tetapi disisi lain kamu juga merasa kecewa? KLIEN : Iya bu benar. Sebenarnya saya bersikap seolah-olah saya tidak serius dalam belajar supaya orangtua saya dapat mengubah keinginannya dan menyuruh saya pindah jurusan ke jurusan yang saya inginkan. Tapi saya juga takut orangtua saya kecewa dengan saya bu. KONSELOR : Itu berarti kamu kesulitan dalam memilih jurusan yang kamu inginkan dengan jurusan pilihan orang tua kamu? KLIEN : Iya bu. KONSELOR : Bagus, berarti fatma sudah bisa memahami masalah yang sedang di alami KLIEN : Mungkin situasi ini tidak dapat saya ubah, dan saya juga tidak mungkin menentang orang tua saya karena beliaulah yang merawat saya dari kecil sampai sekarang. Saya juga tidak bisa terus-terusan tidak serius dalam belajar. Saya harus menetukan pilihan, karna saya sudah dewasa KONSELOR : Bagus, saya yakin anda bisa menentukan pilihan KLIEN : Iya bu, saya paham KONSELOR : Kita sudah berbicara banyak, apa yang bisa fatma simpulkan dari pertemuan kali ini? KLIEN : Jadi, saya harus menentukan pilihan saya bu, saya tidak boleh salah pilih. Karena semua ini untuk masa depan saya bu. Untuk itu saya lebih memilih orang tua, saya harus berbakti kepada orang tua meski saya harus kecewa bu. KONSELOR : Rupanya kamu sudah paham dengan apa yang akan kamu lakukan. Kamu pasti bisa, itu pilihan yang bagus sekali dan kamu pasti bisa melakukannya. KLIEN : Alhamdulillah saya merasa lega bu, kebingungan saya mulai berkurang KONSELOR : Jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan bersama, datang saja menemui ibu lagi KLIEN : Baiklah kalau begitu, saya pamit. Terima kasih bu Assalammualaikum wr. wb KONSELOR : Waalaikumsalam wr. Wb (sambil menjabat tangan)