Anda di halaman 1dari 6

NAMA : KURNIA MULIA DEWI

NIM : 1516320116
PRODI : BKI VII C

PROSES KONSULTASI ANTARA FATMA DENGAN PEMBIMBING AKADEMIK


KLIEN : (mengetuk pintu) Assalamu’alaikum wr. wb, permisi Bu
KONSULTI : Wa’alaikumsalam wr. Wb. Silahkan masuk nak….
KLIEN : Iya, Terima kasih Bu. (Duduk)
KONSULTI : Sebelumnya bisa kita berkenalan dulu nak… supa lebih akrab. Nama ibu Rosita
Biasa dipanggil ibu Rosi.
KLIEN : Nama saya Fatma bu.. saya ingin konsultasi bu….
KONSULTI : ok Fatma .. apa yang akan Fatma konsultasikan ….
KLIEN : eeemmmm( kemudian diam)
KONSULTI : bagaimana Fatma…..
KLIEN : Em, jadi gini bu, orang tua saya menyuruh saya mengambil jurusan keguruan,
sedangkan saya pengennya jurusan manajemen bu. Sebenarnya saya sudah bilang
sama orangtua saya kalau saya tidak suka jurusan keguruan. Tapi orang tua saya
tetap memaksa saya bu. Sehingga saya pun menuruti keinginan orang tua saya,
karena saya tidak mau mengecawakan orangtua saya bu Saya takut nantinya saya
tidak mampu dalam proses perkuliahan bu. Saya binggung bu ….
KONSULTI : Apakah Fatma sudah bicarakan persoalan ini dengan orang tua Fatma?
KLIEN : Sudah bu… tapi tetap saja orang tua saya memaksa saya bu.
KONSULTI : coba Fatma yakinkan lagi orang tua Fatma … siapa tahu orang tua Fatma lebih
melunak .
KLIEN : sungguh sangat sulit bu berbagai usaha saya lakukan tetapi semua gagal bu.
KONSULTI : bagaima kalau Fatma mengajak saudara atau teman untuk membantu
meyakinkan orang tua Fatma..
KLIEN : sudah bu …saya sudah lakukan apa yang ibu sarankan tetapi tetap saja tidak
berhasil.
KONSULTI : Fatma saya rasa kita menemui jalan buntu… solusi yang saya berikan
nampaknya telah Fatma lakukan dan tidak berhasil .
KLIEN : iya bu saya jadi pusing sendiri…
KONSULTI : ibu memmpunyai seorang teman konselor. Beliau bernama ibu Asniti. Beliau
sering membantu klien dalam menyelesaikan masalah, Bagaimana jika Fatma
konsultasi kepada teman ibu, Apakah Fatma bersedia?
KLIEN : eeem bagaaimana ya bu….saya ragu apakah permasalahan saya bisa
terselesaikan
KONSULTI : Kita tidak tahu jika kita tidak mencoba terlebih dahulu….
KLIEN : baiklah bu…, saya bersedia bu…. Bagaimana saya bisa menemui konselor
tersebut bu?
KONSULTI : ibu akan coba menghubungi teman ibu terlebih dahulu. Kapan Fatma bisa untuk
konsultasi dengan Beliau ?
KLIEN : Jum’atsaya bisa bu….
KONSULTI : Sebentar saya hubungi dulu ya….( sambil WA Konselor)
KLIEN : baikalah bu……
KONSULTI : baiklah Fatma Teman ibu bisa membantu Fatma Jum’atini. Jam berapa kira-kira
Fatma bisa. Fatma bisa menemuinya di tempat praktek Beliau (di Jl. XXXXX)
KLIEN : jam 08.00 bu . Saya kurang paham tempat tersebut bu….
KONSULTI : Jum’at besok ibu bisa antarkan Fatma menemui Beliau.
KLIEN : terima kasih banyak bu atas bantuannya. Jum’at pagi saya akan menemui ibu,
kita bertemu dimana bu?
KONSULTI : Bagaimana kalau di tempat ini saja?
KLIEN : baikalah bu.
KONSULTI : Kita sepakat bertemu disini ya Fatma.
KLIEN : ok bu . terima kasih bu atas bantuan ibu…..saya sangat berterima kasih karena
dapat diterima dengan baik.
KONSULTI : sama-sama Fatma, ibu juga senang bisa membantu Fatma, sudah kewajiban kita
sesama untuk saling membantu.
KLIEN : Baiklah saya permisi dulu bu…. Assalammualaikum.
KONSULTI : Waalaikumsalam, Hati –hati di jalan Fatma.
KLIEN : ok bu Terima kasih
PROSES KONSELING

Di hari Jum’at Fatma dan Konsulti menemui Konselor. Setelah Konsulti bercakap-cakap dengan
konselor. Klien dipersilahkan untuk melaksanakan Konseling.

KLIEN : (mengetuk pintu) Assalamu’alaikum wr. wb, permisi Bu


KONSELOR : Wa’alaikumsalam wr. wb (sambil berdiri)
Mari silahkan masuk (menghampiri klien sambil menjabat tangan), silahkan
duduk. Ibu senang sekali berjumpa denganmu. (Tersenyum)
KLIEN : Iya, Terima kasih Bu. (Diam menyimpan perasaan tertentu, melihat ke bawah,
tidak menatap konselor)
KONSELOR : Bagaimana kabar kamu hari ini ?
KLIEN : Kabar saya baik, Bu. (Diam dan melihat kebawah)
KONSELOR : Sebelumnya apakan Fatma pernah melakukan konseling?
KLIEN : Belum Bu….
KONSELOR : Baiklah…. Konseling itu seperti yang kita laksanakan pada saat ini. Saya
sebagai konselor dan Fatma sebagai klien. Tujuan peaksanaan konseling ini
supaya Fatma dapat menyelesaikan permasalahan yang Fatma alami, Fatma dapat
terbantu dalam pengambilan keputusan dan yang lebih utama fatma merasa lebih
nyaman, lega dan berkurang beban pikiran yang selama ini Fatma rasakan. Dalam
kegiatan ini diharapkan Fatma terbuka dan sukarela menyampaikan permasalahan
dan uneg-unegnya. Fatma tidak perlu khawatir dalam bercerita nantinya karena
apa yang akan Fatma sampaikan tidak akan saya sampaikan kepada orang lain,
Bagaimana apakah Fatma paham tentang kegiatan ini atau ada yang ingin Fatma
sampaikan?
KLIEN : iya saya paham bu…..
KONSELOR : Kelihatannya wajahmu sangat murung? Tampaknya ada sesuatu yang
mengganggu perasaanmu, sehingga Fatma dating menemui ibu?
KLIEN : Iya, Bu. Saya ingin berkonsultasi dengan ibu
KONSELOR : Ya Silahkan, apa yang ingin kamu sampaikan sehingga nanti bisa kita bicarakan
bersama?
KLIEN : Ya syukurlah kalau begitu bu,, saya berharap agar masalah yang saya alami
dapat teratasi dan menemukan jalan keluar yang terbaik
KONSELOR : Iya (sambil menganggukkan kepala) mudah-mudahan bisa cepat teratasi.
Kalau begitu, dapatkah kamu menceritakan kepada Ibu? Ibu ingin mendengarkan
sejauh mana perasaan tidak enak yang mengganggu fatma
KLIEN : Begini bu, saya terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan (muka sedih
dan melihat kebawah)
KONSELOR : Mengapa bisa begitu?
KLIEN : Em, bagaimana ya bu?
KONSELOR : Bisahkah kamu menceritakannya lebih jelas
KLIEN : Iya bu. Begini bu, saya lulus masuk fakultas keguruan dan ilmu pendidikan bu.
Tapi … (tiba-tiba terdiam)
KONSELOR : Coba ceritakan lebih jelas lagi. Tidak apa-apa ceritakan saja pelan-pelan
KLIEN : Em, jadi gini bu, orang tua saya menyuruh saya mengambil jurusan keguruan,
sedangkan saya pengennya jurusan manajemen bu. Sebenarnya saya sudah bilang
sama orangtua saya kalau saya tidak suka jurusan keguruan. Tapi orang tua saya
tetap memaksa saya bu. Sehingga saya pun menuruti keinginan orang tua saya,
karena saya tidak mau mengecawakan orangtua saya bu Saya takut nantinya saya
tidak mampu dalam proses perkuliahan bu. Saya binggung bu
KONSELOR : Berada di posisi kamu saat ini pasti cukup sulit. Saya dapat memahami apa yang
kamu rasakan saat ini. Bisakah kamu menjelaskan kenapa kamu berfikiran bahwa
kamu tidak mampu dalam proses perkuliahan nantinya ?
KLIEN : iya bu. Jadi karena jurusan yang saya ambil tidak sesuai keinginan saya, saya
takut saya tidak akan serius dalam belajar dikelas serta tidak akan mampu
mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan oleh dosen nantinya. Saya juga jadi
kurang pede atau tidak mampu berbicara di depan kelas bu.
KONSELOR : Bisakah kamu ceritakan kenapa kamu bisa jadi kurang pede berbicara dikelas?
KLIEN : Sebenarnya saya takut karena mungkin disatu sisi kurangnya pengetahuan saya
tentang keguruan, trus disisi lain perasaan tertekan karena harus masuk jurusan ini
bu.
KONSELOR : Sepertinya kamu bisa saja sangat menyukai jurusan keguruan ini jika kamu
benar-benar menekuninya tetapi disisi lain kamu juga merasa kecewa?
KLIEN : Iya bu benar. Sebenarnya saya bersikap seolah-olah saya tidak serius dalam
belajar supaya orangtua saya dapat mengubah keinginannya dan menyuruh saya
pindah jurusan ke jurusan yang saya inginkan. Tapi saya juga takut orangtua saya
kecewa dengan saya bu.
KONSELOR : Itu berarti kamu kesulitan dalam memilih jurusan yang kamu inginkan dengan
jurusan pilihan orang tua kamu?
KLIEN : Iya bu.
KONSELOR : Bagus, berarti fatma sudah bisa memahami masalah yang sedang di alami
KLIEN : Mungkin situasi ini tidak dapat saya ubah, dan saya juga tidak mungkin
menentang orang tua saya karena beliaulah yang merawat saya dari kecil sampai
sekarang. Saya juga tidak bisa terus-terusan tidak serius dalam belajar. Saya harus
menetukan pilihan, karna saya sudah dewasa
KONSELOR : Bagus, saya yakin anda bisa menentukan pilihan
KLIEN : Iya bu, saya paham
KONSELOR : Kita sudah berbicara banyak, apa yang bisa fatma simpulkan dari pertemuan kali
ini?
KLIEN : Jadi, saya harus menentukan pilihan saya bu, saya tidak boleh salah pilih.
Karena semua ini untuk masa depan saya bu. Untuk itu saya lebih memilih orang
tua, saya harus berbakti kepada orang tua meski saya harus kecewa bu.
KONSELOR : Rupanya kamu sudah paham dengan apa yang akan kamu lakukan. Kamu pasti
bisa, itu pilihan yang bagus sekali dan kamu pasti bisa melakukannya.
KLIEN : Alhamdulillah saya merasa lega bu, kebingungan saya mulai berkurang
KONSELOR : Jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan bersama, datang saja
menemui ibu lagi
KLIEN : Baiklah kalau begitu, saya pamit. Terima kasih bu
Assalammualaikum wr. wb
KONSELOR : Waalaikumsalam wr. Wb (sambil menjabat tangan)

Anda mungkin juga menyukai