Sap Hiv Aids
Sap Hiv Aids
A. Analisis Situasi :
Sasarannya adalah Siswi SMA yang berada di ruang konsul karena terkena
masalah atas pergaulan nya di luar lingkungan sekolah
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Setelah diberikan informasi kesehatan selama 1x30 menit, siswi mampu
memahami tentang HIV/AIDS
G. Evaluasi :
1. Jenis tes : Formatif
2. Bentuk tes : Lisan
3. Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian dari HIV/ AIDS
b. Sebutkan Gejala HIV/ AIDS
c. Sebutkan cara penularan HIV/ AIDS
d. Orang-orang yang beresiko terinfeksi hiv
e. Sebutkan cara pencegahan HIV/ AIDS
4. Daftar Pustaka :
Lampiran:
MATERI PENGAJARAN
A. PENGERTIAN
Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan
suatu syndrome/kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Retrovirus
yang menyerang sistem kekebalan atau pertahanan tubuh. Dengan rusaknya
sistem kekebalan tubuh, maka orang yang terinfeksi mudah diserang
penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal, yang dikenal dengan infeksi
oportunistik. Kasus AIDS pertama kali ditemukan oleh Gottlieb di Amerika
Serikat pada tahun 1981 dan virusnya ditemukan oleh Luc Montagnier pada
tahun 1983.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini
yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Seseorang dapat
terjangkit virus HIV, apabila virus tersebut masuk ke dalam saluran peredaran
darah. Virus HIV menyerang system kekebalan seseorang. Jika tidak diatasi,
maka virus ini akan merusak system kekebalan tubuh sehingga daya tahan
tubuh melemah terhadap penyakit lain bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Kondisi inilah yang dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome).
Penderita HIV bukan berarti pengidap penyakit AIDS atau seseorang
yang akan segera mati. Bahkan tanpa pengobatan banyak penderita HIV
masih dapat bertahan hidup cukup lama. Pada saat ini pengobatan yang telah
dikembangkan hanya dapat memperlambat kerusakan pada sistim kekebalan
tubuh. Dengan pengobatan tersebut banyak penderita HIV dapat hidup sehat
&bahagia.
C. PENULARAN HIV/AIDS
- Penularan melalui hubungan seksual baik Homoseksual maupun
Heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering
terjadi. Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina
atau serik. Infeksi dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV
kepada pasangan seksnya. Resiko penularan HIV tergantung pada
pemilihan pasangan seks, jumlah pasangan seks dan jenis hubungan
seks.
- penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat tindik) yang
telah terkontaminasi, misalnya pada penyalah gunaan narkotik suntik
yang menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-sama.
Disamping dapat juga terjadi melaui jarum suntik yang dipakai oleh
petugas kesehatan tanpa disterilkan terlebih dahulu.
- Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak mempunyai
resiko sebesar 50%. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil,
melahirkan dan sewaktu menyusui. Penularan melalui air susu ibu
termasuk penularan dengan resiko rendah.
- Kontak darah/ luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV
- Seks Bebas
E. PENCEGAHAAN
HIV dapat dicegah dengan memutuskan rantai penularan, yaitu :
- Gunakan kondom mulai dari awal sampai akhir hubungan seksual
dengan kelompok resiko tinggi tertular AIDS dan pengidap HIV
- Menghimbau kelompok resiko tinggi tertular AIDS untuk tidak
menjadi donor darah. Apabila terpaksa karena menolak, menjadi
donor menyalahi kode etik, maka darah yang dicurigai harus di buang.
- Jarum suntik dan alat tusuk yang lain harus disterilisasikan secara
baku setiap kali habis dipakai.
- Semua alat yang tercemar dengan cairan tubuh penderita AIDS harus
disterillisasikan secara baku.
- Hindari seks bebas
- Jaga Kesehatan tubuh dengan senantiasa berolahraga dan
mengkonsumsi makanan yang sehat agar kekebalan tubuh terjaga
Daftar Pustaka:
Siregar, F. 2004. Pengenalan dan Pencegahan AIDS: http://library.usu.ac.id. (Diakses
28 November 2017)
Indrasasminto, S. 2012. Apa Itu HIV-AIDS: http://doktersehat.com. (Diakses 28
November 2017)