Anda di halaman 1dari 9

Komunikasi Terapeutik

KELOMPOK 10 :
1. REZA FAHLEVI (P3.73.20.1.161.139)
2. RIZKI MAULIDA RAHIM (P3.73.20.1.161.140)
3. SARAH SEKARTAJI (P3.73.20.1.161.141)
4. SHAFARINA KISTYA ZAHRA (P3.73.20.1.161.142)
Komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang
direncanakan secara sabar,
bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan
pasien (Indrawati 2003 48).
Pengertian
komunikasi
Terapeutik Komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang dilakukan
atau dirancang untuk tujuan
terapi. Seorang penolong atau
perawat dapat membantu klien
mengatasi masalah yang
dihadapinya melalui
komunikasi (Suryani, 2005).
Tujuan komunikasi Terapeutik

 Membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan


dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi
yang ada bila klien pecaya pada hal yang diperlukan.
 Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
 Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
Karakteristik Komunikasi Terapetuik
Menurut Hamid 1998 :

Kesadaran Eksplorasi Eksplorasi


diri perasaan. perasaan.

Eksplorasi
Klarifikasi perasaan.
nilai
Hambatan dalam Komunikasi Terapeutik

4. Pelanggaran batas
1. Resistens

3. Countertransference

2. Transference 5. Pemberian hadiah


Fase-fase Komunikasi Terapeutik

Tahap
Persiapan
(Prainteraksi)

Tahap
Perkenalan
(Tahap
Orientasi)

Tahap Kerja

Tahap
Terminasi
Teknik Komunikasi Terapeutik

 Suggestion Collaborating  Encouraging Formulation of Plan of


(menganjurkan kolaborasi) Action (mendukung terbentuknya
rencana tindakan)

Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak Memberikan kesempatan pada klien untuk
menekan melakukan sesuatu untuk klien. mengantisipasi alternatif dari tindakan untuk
Mendukung pandangan bahwa terdapat masa yang akan datang
kemungkinan perubahan melalui kolaborasi.
Perawat untuk mendapatkan kesembuhan
pasien yang maksimal perawat bisa
mengkolaborasi terapi di berikan ke pasien
seperti fisioterapi dan okupasi terapi, atau bisa
berkolaborasi dengan ahli gizi dengan tujuan
pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien.
Contoh Komunikasi Terapeutik

 Suggestion Collaborating  Encouraging Formulation of Plan of


(menganjurkan kolaborasi) Action (mendukung terbentuknya
rencana tindakan)

“ Ya sudah kalau begitu saya akan


memberi tahu dokter dan tim kesehatan “ oh seperti itu pak. Nanti saya lapor ke
lainnya, …” ahli gizi kalau bapak punya keluhan sakit
menelan, agar makanan yang diberikan
dapat disesauikan dengan kondisi
bapak. Yang terpenting, kebutuhan
bapak terpenuhi.”

Anda mungkin juga menyukai