Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Faktor budaya sangat berperan penting dalam status gizi seseorang. Budaya memberi
peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan dan makanan. Misalnya tabu makanan yang
masih dijumpai di beberapa daerah. Tabu makanan yang merupakan bagian dari budaya
menganggap makanan makanan tertentu berbahaya karena alasan - alasan yang tidak logis. Hal
ini mengindikasikan masih rendahnya pemahaman gizi masyarakat dan oleh sebab itu perlu
berbagai upaya untuk memperbaikinya. Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk
mengkonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman bahaya atau hukuman
terhadap yang melanggarnya.
Selain itu unsur - unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk
yang kadang bertentangan dengan prinsip prinsip ilmu gizi. Kebiasaan makan adalah tingkah
laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang
meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan (Khumaidi, 1989). Suhardjo (1989)
menyatakan bahwa kebiasaan makan individu atau kelompok individu adalah memilih pangan
dan mengonsumsi sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, pskologis, social dan budaya.
Kebiasaan makan yang terbentuk sejak kecil dapat dipngaruhi oleh berbagai hal antara
lain perbedaan etnis, tingkat social ekonomi, geografi, iklim, agama dan kepercayaan serta
tingkat kemajuan teknologi (wardiatmo,1989). Kebiasaan makan banyak dipengaruhi oleh
variable lingkungan. Menurut den Harog (1995) kebiasaan makan dapat dibentuk oleh
lingkungan sekitar dimana seseorang hidup. Adapun beberapa variable lingkungan yang
berpengaruh terhadap kebiasaan makan suatu masyarakat adalah lingkungan hidup yang
meliputi topografi, keadaan tanah, iklim, dan flora, lingkungan budaya (system produksi
pertanian) dan populasi (kelahiran, kematian, migrasi, pertambahan penduduk, umur dan jenis
kelamin).
Oleh karena itu, penyuluhan gizi penting untuk terus menerus dilakukan untuk
memperbaiki pengetahuan izi dan kebiasaan makan masyarakat. Penyuluhan gizi menjadi
landasan terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kelembagaan
penyuluhan gizi seperti posyandu perlu lebih diperkuat sehingga penyuluhan aktivitas tidak
terabaikan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan “ Permasalahan antara
budaya pada nutrisi dalam telur untuk ibu hamil” dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi nutrisi?
2. Bagaimana nutrisi pada telur?
3. Bagaimana manfaat telur bagi kesehatan ibu hamil?
4. Bagaimana permasalahan antara budaya dengan nutrisi telur?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, adalah:
1. Untuk mengetahui definisi nutrisi
2. Untuk mengetahui nutrisi pada telur
3. Untuk mengetahui manfaat telur bagi kesehatan ibu hamil
4. Untuk mengetahui permasalahan antara budaya dengan nutrisi telur

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nutrisi


Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi) adalah
komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan
membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel – sel tubuh. Terdapat enam kelas zat
gizi yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air. Protein, karbohidrat, lemak
merupakan termasuk makronutrien, sedangkan vitamin, mineral, dan air merupakan termasuk
mikronutrien.
Beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai pengertian nutrisi adalah ikatan kimia
yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa energi. Selain itu energi
juga dapat membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur proses
kehidupan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap
jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses
organism yang menggunakan objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam
kondisi yang normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang
pada nantinya akan membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh tubuh.

2.2 Nutrisi Pada Telur


Ada begitu banyak nutrisi penting dalam sebutir telur. Sebut saja choline, yang sangat
penting untuk fungsi otak dan kesehatan. Satu buah kuning telur mengandung lebih dari 25
persen kebutuhan choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425 gram choline per hari,
sedangkan anak balita butuh 250 gram per hari. Sebuah penelitian mengungkapkan konsumsi
choline yang cukup bias menurunkan risiko kanker payudara.
Telur juga mengandung antioksidan serta lutein yang membantu mencegah gangguan
penglihatan akibat penuaan dan katarak. Kadar lutein dalam telur bahkan lebih banyak
dibanding pada sayuran berdaun hijau. Telur mempunyai kandungan zat gizi yang cukup
tinggi, antara lain mengandung delapan asam amino esensial yang baik untuk pertumbuhan
anak dan kesehatan tubuh. Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium (Se). Pria
membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir
telur dapat menghasilkan 10 persen dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium. Telur juga
mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang.
Selain itu, telur juga mengandung vitamin E. Kombinasi antara selenium dan vitamin E
3
berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal
bebas.Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan
untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel – sel saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan sel – sel saraf. Wanita hamil yang kekurangan vitamin
B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada sistem saraf.

2.3 Manfaat Telur Bagi Kesehatan Ibu Hamil


Menurut ahli gizi, sebaiknya kita membeli telur organik bila ingin mengonsumsinya.
Tapi kita perlu memperhatikan telur tersebut harus bebas dari antibiotik, vaksin, dan suntik
hormon. Tidak hanya di putih telur saja. Pada kuning telur juga terdapat kolin, nutrisi yang
dapat melawan lemak. Berikut ini adalah manfaat telur bagi kesehatan ibu hamil
2.3.1 Mengurangi Resiko Stres Dan Cemas
Ada penelitian di negara maju telah menyatakan bahwa ibu hamil yang mempunyai
asupan kolin yang baik akan mengurangi perasaan stres dan gangguan metabolisme tubuh.
Kolin juga meningkatkan kualitas peredaran darah pada bayi. Prof Eva Pressman selaku ketua
riset menyebutkan bahwa ibu dapat terjaga dari kecemasan dan depresi karena kortisol terlalu
banyak, dan hal itu bisa dikurangi dengan manfaat kolin yang tersimpan dalam telur.
2.2.2 Mencegah Kanker
Wanita hamil, menyusui atau tidak dianjurkan untuk makan telur dalam porsi normal
setiap hari, karena kadar darah dengan kadar kolin yang tinggi akan mencegah terjadinya
kanker hati. Dan telur mempunyai kandungan kolin yang cukup bagi metabolisme tubuh Anda.
2.3.3 Kaya Protein
Telur termasuk makanan kaya akan protein yang berkualitas tinggi, artinya sangat baik
bagi kesehatan. Salah satu lauk populer ini mengandung beberapa asam amino yang sangat
penting bagi tubuh ibu yang mengandung.
2.3.4 Asupan Energi Terbaik.
Bunda yang di pagi hari masih tidak perlu sibuk untuk memasak makanan sehat untuk
sarapan, karena telur rebus sangat baik untuk sarapan. Kandungan protein yang besar akan
membuat tubu penuh energi. Mempercepat sarapan di pagi hari akan menajamkan ingatan dan
pikiran. Sebutir telur juga mempunyai 70 kalori. Sebaiknya tidak makan terlalu banyak telur
setiap hari agar tidak kegemukan,

4
2.3.5 Menjaga Jantung.
Banyak riset yang telah dilakukan oleh ilmuan dunia dengan hasil yang menyatakan
bahwa seseorang yang terbiasa makan telur setiap hari akan mengurangi risiko penyakit
jantung.

2.3.6 Nutrisi Utama Bagi Perkembangan janin.


Telur kaya akan kolin yang merupakan salah satu nutrisi utama untuk tumbuh dan
kembang bayi dalam kandungan. Resiko cacat pada kelahiran dapat dikurangi dengan
konsumsi telur secara baik.
2.3.7 Kaya Akan Vitamin Dan Mineral.
Tahukah bunda bahwa sebutir telur mempunyai gizi yang besar, yaitu 13 vitamin dan
beberapa mineral yang baik bagi tubuh wanita yang mengandung.

2.4 Permasalahan antara Budaya dengan Nutrisi Telur


Permasalahan yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi. Hal
ini disebabkan karena adanya kepercayaan-kepercayaan dan pantangan- pantangan terhadap
beberapa makanan. Sementara, kegiatan ibu hamil sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi
dengan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan yang sebenarnya sangat dibutuhkan
oleh wanita hamil tentunya akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Tidak
heran kalau anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama di daerah
pedesaan. Dikatakan pula bahwa penyebab utama dari tingginya angka anemia pada wanita
hamil disebabkan karena kurangnya zat gizi yang dibutuhkan untuk pembentukan darah.
Di Jawa Tengah khususnya di daerah Sukorejo, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang
makan telur karena akan mempersulit persalinan.
Budaya dan telur memiliki hubungan yang sangat erat seperti pada ibu hamil dilarang
mengkonsumsi telur, karena dikhawatirkan ASI-nya berbau amis dan mempersulit persalinan.
Mitos tersebut tidak benar. Telur mengandung protein hewani yang sangat dibutuhkan ibu
hamil. Selain itu, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya kolesterol,
selain daging, kuning telur kini termasuk makanan yang dihindari. Padahal, para ahli kini
menyimpulkan bahwa telur tidak mempengaruhi kadar kolesterol secara signifikan. Bukan
kolesterol yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, tetapi lemak jenuh. Telur
diketahui hanya mengandung sedikit lemak jenuh. Mengkonsumsi telur bisa memperbaiki
kadar lipid (kolesterol) seseorang yang kolesterolnya naik saat mengkonsumsi makanan kaya
kolesterol

5
2.5 Asuhan Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA IBU HAMIL ( PRE NATAL )


NY.S USIA 29 TAHUN G2 PIA0 HAMIL ATERM (38 MINGGU)
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI
DI RSUD. KOTA BEKASI

A. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
No. Med. Rec : 204617
Diagnosa Medis : G2P1A0 Hamil Aterm dengan Presentasi Bokong
Tanggal pengkajian : 20 september 2012
Golongan Darah :B
Alamat : dsn. Bantardawa Rt 03 / Rw 01, desa Rejasari

b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh merasakan pusing, pegal dan kesemutan pada bagian kaki.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 19 september 2012, dikaji pada tanggal 20 september
2012. Pada saat dikaji klien mengeluh pusing, pegal, kesemutan pada bagian kaki dan klien
juga mengeluh cemas dan khawatir dengan proses operasi SC nanti. Keluhannya meningkat
pada saat beraktivitas dan keluhannya menurun saat beristirahat atau tidur. Keluhan pegal
di bagian kaki yang dirasakan klien yaitu nyeri seperti di tarik tarik dan terasa menegang
dengan skala nyeri 1 (nyeri tanpa gangguan). Klien mengatakan keluhan yang dirasakan
klien hilang pada saat malam hari ketika sedang tidur.
3. Riwayat kesehatan dahulu

6
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan yang berat
maupun menular.
5. Riwayat kehamilan sekarang
Usia kehamilan : 38 minggu
Test kehamilan : + hamil
Mulai pergerakan anak : klien mengatakan ada pergerakan janin pada usia 25 minggu
Kebiasaan : klien mengatakan tidak pernah makan telur

C.Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
1. Penampilan : klien terlihat lemas dan konjungtiva pada daerah mata pucat
2. Tanda-tanda vital
TD = 11O/80 mmHg
P = 80 x / m
R = 2o x / m
S = 36,5˚C
BB sebelum hamil : 43 kg
BB sekarang : 51 kg
TB : 153 cm
3. Rambut dan kulit kepala
Bentuk simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
keluhan
4. Muka
Bentuk simetris, tidak ada edema, tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum
5. Mata
Conjungtiva anemis, sclera an-ikterik, pungsi penglihatan klien baik terbukti klien
dapat membaca papan nama yang mengkaji dalam jarak ± 30 cm.
6. Hidung
Bentuk simetris, keadaan bersih, pernafasan cuping hidung (-), fungsi penciuman baik
terbukti klien dapat mencium aroma kayu putih.
7. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran KGB dan tidak ada peningkatan
tyroid.
8. Dada
Bentuk simetris, bunyi jantung reguler, tidak terdapat bunyi ronchi maupun wheezing,
mamae simetris tidak ada benjolan, puting susu menonjol, sudah ada pengeluaran
colostrum.
9. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, bentuk abdomen simetris, lingkar perut 92 cm.
Pemriksaan leopoid
- TFU = 29 cm

7
- DJJ = 142 x / menit

D. Aktifitas sehari-hari
1. Nutrisi
Klien mengatakan makan dengan jenis nasi, sayura juga lauk pauk dengan frekuensi
tiga kali sehari dan minum frekuensi ± 8 gelas = 2000 ml/ hari dengan jenis air putih
dan air teh.
2. Istirahat/tidur
Klien mengatakan tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 6 jam dengan kualitas tidak
nyenyak.
3. Personal Hygiene
Klien mengatakan mandi dua kali sehari, cuci rambut tiga kali seminggu, gosok gigi
dua kali sehari, dan ganti pakaian 2kali sehari.
4. Eliminasi
Klien mengatakan BAB sehari satu kali dengan konsentrasi padat, warna kuning khas
feces. BAK sehari ± 6 kali sehari dengan warna kuning jernih.
5. Pola aktivitas
Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien istirahat
bekerja hanya diam dirumah,membantu memasak dan bersih-bersih rumah,olahraga
jalan-jalan pagi dan ikut senam hamil 0,5 jam – 1 jam keluhan dalam aktivitas nyeri
pinggang dan pusing.

E. Pemeriksaan lab dan diagnostik


JENIS NILAI
NO HASIL SATUAN
PEMERIKSAAN NORMAL
Hematologi
Darah perifer lengkap

1. Haemoglobin 10,6 10-18 g/dl


2. Leucosit 12,1 4,0 - 11,0 10ˆ3/ul
3. Trombosit 213 150 - 450 10ˆ3/ul
4. Hematokrit 33,0 31 - 55 %
5. Eritrosit 3,38 4,76 - 6,95 10ˆ3/ul
6. Golongan darah B

8
F. Analisa data

NO DATA PENYEBAB MASALAH

1. S: Klien mengatakan lemas, Hamil 38 minggu cemas


pusing. 
O: Klien terlihat gelisah, Prosedur invasif yang akan
tidak konsentrasi dalam dilakukan
menjawab pertanyaan, 
TD=110/80 mmHg cemas
N= 80x/menit R=18x/menit
S=37, BB=51
Kg,TB= 153 cm

2. S: Klien mengeluh sering Hamil 38 minggu Resiko


pusing, keletihan, kaki  terjadinya
terasa pegal dan kesemutan. TD=110/80 mmHg anemia
O: TD=110/80 
mmHg,N=80x/m, R=20x/m, Keletihan
S=36,5, BB=51Kg,TB= 
153 cm cidera

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH


1. Lemas b.d kurangnya mengkonsumsi telur.
2. Resiko terjadi anemia b.d

C. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. S Tanggal masuk RS. : 19 September 2012
Umur : 29 th No. Med. Rec : 204617
Jenis Kelamin :P Diagnosa medis :G2P1A0 H. Aterm dgn Presbo

NO PERENCANAAN
N TGL/JA DX.
O M KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
.
1. I Cemas 1. kaji tingkatkecemasan: 1. Dapat
berkurang atau ringan,sedang,berat,panik dilakukan
hilang setelah . penanganan
di-berikan 2. Berikan kenyaman & ke- secara cepat
penyuluhan. tentraman hati. dan tepat.
3. Jelaskan tentang perawat-
2. Meyakinkan
Kriteria hasil : an hamil, persalinan, pas- klien bahwa ia
- Klien ca persalinan,prognosa & benar
menjelaskan ia

9
tidak lagi prosedur yang akan dila mendapat
khawatir. kukan ( operasi SC ) pertolongan.
- Tidak lagi 3. Mengurangi
gelisah. kecemasan
karena klien
sudah
mengerti apa
yang akan
dihadapi /jalan
i nya nanti.

2. II Cidera tidak
1. Anjurkan klien
1. Mencegah
terjadi. untuk tidak melakukan terjadinya
setelah aktivitas sendiri dan cidera.
diberikan menghindari akti vitas2. Aktivitas tetap
penyuluhan. yang membahayakandiri dapat
dan kandungannya. dilakukan
Kriteria hasil : 2. Ajarkan klien dengan resiko
- Dapat untuk melakukan cidera
mengidentifikas aktivitas yang aman & minimal.
i faktor-faktor ringan. 3. Kelainan
yang 3. Pantau TTV dan keluhan menjelang
meningkatkan klien. proses
kemu ngkinan persalinan
terhadapcidera. dapat segera
- Dapat diketahui dan
menerangkan diatasi.
cara agar tidak
sampai cidera.
- TTV
Normal

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S Tanggal masuk RS. : 19 September 2012
Umur : 29 th No. Med. Rec : 204617
Jenis Kelamin :P Diagnosa medis :G2P1A0 H. Aterm dgn Presbo

NO.
PELAKSANAAN/
NO TGL/JAM DX. IMPLEMENTASI HASIL/RESPON
PARAF
KEP

1. I 1. Mengkaji tingkat1. Hasil : Tingkat


kecemasan: cemas klien ringan
2. Memberikan 2. Hasil : klien
kenyaman & ke- merasa nyaman
tentraman hati. dan tentram hati

10
3. Menjelaskan 3. Respon : klien
tentang perawat-an mengatakan
hamil, persalinan, paham terhadap
pasca tindakan yang
persalinan,prognosa akan dilakukan
& prosedur yang klien yaitu operasi
akan dila kukan ( SC
operasi SC)

2. II 1. Menganjurkan klien 1. Hasil : klien tidak


untuktidak sepenuhnya
melakukan aktivitas melakukan
sendiri dan aktivitas sendiri,
menghindari aktivitas klien di
aktivitas yang bantu
membahayakandiri keluarganya.
dan kandungannya.2. Klien melakukan
2. Mengajarkan klien aktivitas yang
untukmelakukan aman dan ringan.
aktivitas yang aman3. TD = 110/80
& ringan. mmHg
3. Memantau TTVdan P = 80 x / menit
kelihan klien R = 20 x / menit
S = 36,5ºC
Keluhan klien
sedang.

E. CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)


Nama : Ny. S Tanggal masuk RS. : 19 September 2012
Umur : 29 th No. Med. Rec : 204617
Jenis Kelamin :P Diagnosa medis :G2P1A0 H. Aterm dgn Presbo
NO TGL/JAM NO. DX. PERKEMBANGAN PASIEN PELAKSANAN
KEP
1. I S: Klien mengatakan tidak lagi:
merasa khawatir.
O: Klien tidak lagi gelisah,tenang
dan tidak lagi tegang.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
2. II S: -
O: Klien dapat menjelaskan faktor
apa saja yang dapat
menimbulkan cidera dan cara
mencegah atau menghindarinya
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang kami sampaikan dimuka, kami memberikan beberapa kesimpulan
diantaranya :
1. bahwa kita tidak bisa menafikan akan adanya berbagai keyakinan dalam masyarakat
yang berkaitan dengan mitos-mitos seputar kehamilan
2. mitos-mitos tersebut ada yang mempunyai dasar landasan ilmiah dan ada yang hanya
sekedar sebuah keyakinan kosong tanpa dasar pembenar.
3. dalam menyikapinya dibutuhkan kearifan, penelitian dan pemahaman sehingga sikap
yang diambil tidak kotraproduktif
4. masyarakat awam membutuhkan penjelasan yang ilmiah, logis dan sederhana untuk
menentukan sikap terhadap berbagai mitos tersebut

3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan berkaitan dengan pembahasan diatas adalah :
1. kepada para perawat yang bertugas dan langsung berhubungan dengan masyarakat,
harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan termasuk didalamnya pengetahuan
akan adanya berbagai mitos seputar kehamilan, sehingga mampu memberikan
penerangan dan penjelasan yang benar terhadap masyarakat.
2. kepada masyarakat, khususnya pada psangan muda, ibu rumah tangga dan wanita pada
umumnya, perlu berhati-hati dalam memeprcayai dan mengambil sikap atas berbagai
mitos yang ada karena ada sebagian mitos tersebut yang berbahaya jika diyakini yang
bisa secara langsung membaahayakan kesehatan ibu dan bayi.
3. kepada mahasiswa keperawatan, perlu untuk terus mengasah kemampuan dan
ketrampilans ehingga pengetahuannya luas sehingga ketika terjun langsung ke
masyarakat bisa lebih memahami karaktern masyarakat khususnya menghadapi
maasyarakat awam yang masih mempercayai berbagai mitos seputar kehamilan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai