Interaksi genetik 2 (dua) pasang gen yang bekerjasama sehingga membentuk suatu fenotipe baru Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger (comb) ayam. Peristiwa ini disebut dengan Interaksi beberapa pasangan alela. modifikasi nisbah Mendel 1. Modifikasi Nisbah Monohybrid 1.1 Semi Dominansi/Intermedier/Dominansi Tidak Sempurna Peristiwa semi dominansi terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara (intermedier). Terjadi pada pewarisan warna bunga pada tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Menghasilkan generasi F2 dengan nisbah fenotipe merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1. 1.2 Kodominansi
peristiwa kodominansi akan menghasilkan nisbah
fenotipe 1 : 2 : 1 pada generasi F2. pada peristiwa ini kedua alel akan sama-sama diekspresikan dan tidak saling menutupi. 1.4. Gen letal Gen letal atau gen kematian ialah gen yang dalam keadaan homozigot dapat mengakibatkan kematian pada individu yang dimilikinya.
Ada dua macam gen letal, yaitu gen letal dominan
dan gen letal resesif. Gen letal dominan dalam keadaan heterozigot dapat menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe, sedang gen letal resesif cenderung menghasilkan fenotipe normal pada individu heterozigot. 2. Epistasis-Hipostasis
2.1 Epistasis resesif
Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu pasang gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Akibat peristiwa ini, pada generasi F2 akan diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4. 2.2 Incomplete Duplicate Epistasis (9 : 6 : 1) Incomplete Duplicate Epistasis (Epistasis Gen Duplikat dengan Efek Kumulatif) yaitu bila terdapat pasangan gen yang menutupi pasangan Gen lainnya baik yang dominan ataupun yang resesif secara timbale balik tetapi pengaruhnya tidak sempurna, sehingga masih menampakkan suatu sifat. Pada peristiwa bentuk buah Cucurbita pepo 2.3 Duplicate Resesif Epistasis (9 : 7)
Duplicate resesif epistasis atau epistasis
resesif ganda adalah Suatu gejala dimana kedua pasangan gen-gen yang resesif dari masing-masing sifat saling menutupi kerja pasangan gen lainnya. Pada peristiwa Perkawinan Ayam Silky Putih (White Silky) dengan Ayam Dorking Putih (White Dorking) 2.4 Epistasis dominan (12 : 3 : 1) Epistasis Dominan yaitu apabila sepasang gen yang dominan menutupi bekerjanya sepasang gen yang lain. Terjadi pada peristiwa persilangan tanaman jagung dengan warna berbeda.
2.5 Duplicate Dominan Epistasis (15 : 1)
Duplicate dominan epistasis atau epistasis dominan ganda adalah suatu gejala dimana dari kedua pasang gen-gen yang dominan dari masing-masing sifat saling menutupi kerja pasangan gen yang lain. Contohnya ada pada Sifat Penurunan Bulu Kaki Ayam. 2.6 Epistasis Domian-Resesif (13 : 3) Epistasis dominan-resesif terjadi apabila gen dominan dari pasangan gen I epistatis terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistatis terhadap pasangan gen I. 2.7 Polimer Polimer adalah peristiwa dimana beberapa sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri mempengaruhi bagian yang sama dari suatu individu. Polimer adalah bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Hipotesa tentang Polimer atau Multiple Gen Heredity ini pertama kali dikemukakan oleh Nilson-Ehla, yaitu pada tahun 1908 dengan materi tanaman gandum yaitu gandum berbiji merah disilangkan dengan gandum berbiji putih. Penyakit Genetik??? Penyakit atau kelainan yang terjadi pada materi genetik yang akan diturunkan pada keturunannya. Penyakit genetik disebabkan oleh kelainan pada gen atau kromosom. *Penyakit Gen Tunggal Penyakit dominan autosom Penyakit resesif autosom Gangguan terkait seks 1. Penyakit Dominan Autosom Biasanya salah satu orang tua terkena, dan keduanya dapat menurunkan penyakit. Bila seseorang yang membawa penyakit menikah, 50% keturunan mempunyai kemungkinan mendapatkan penyakit Contoh penyakit dominan autosom: penyakit Huntington, sindrom Marfan, dll. Sindrom Marfan Disebabkan karena adanya mutasi di kromosom 15 Ditandai oleh pembentukan kolagen dan serabut elastin yang tidak sempurna. Penderita mempunyai manifestasi yang berhubungan dengan tiga sistem, yaitu: otot, penglihatan, dan kardiovaskuler. Lanjutan.. Memiliki bentuk tubuh langsing dengan panjang kaki dan tangan abnormal, jari laba-laba (araknodatili), langit-langit tinggi dan melengkung serta sendi hiperekstensi. Lensa mata dapat mengalami dislokasi Ikatan silang kolagen atau serat elastin yang tidak sempurna pada tunika media aorta yang dapat menimbulkan dilatasi aneurisma disekan. Gambar Sindrom Marfan 2. Penyakit Resesif Autosom Muncul apabila kedua alel pada lokus tertentu adalah mutan. Kelainan biasanya tidak mengenai orang tua, tapi saudara kandung dapat menunjukkan penyakit Saudara kandung mempunyai resiko 25% terkena penyakit. Bila gen yang termutasi hanya muncul dalam frekuensi rendah, maka kemungkianannya proband adalah hasil perkawinan sedarah Contoh penyakit: kistik fibrosis (CF), anemia sel sabit, thalasemia, penyakit Wilson, dll Anemia Sel Sabit Merupakan hemoglobinopati yang disebabkan oleh kelainan struktur hemoglobin. Individu memperoleh hemogobin (hemoglobin S) sabit dari kedua orang tua. Sel darah merah mengalami elongasi dan menjadi kaku serta berbentuk sabit. Karena kaku dan bentuk membrannya tidak teratur, maka sel sel sabit berkelompok dan menyebabkan sumbatan pembuluh darah, krisis nyeri dan infark organ. Lanjutan.. Tanda dan gejala terjadi akibat dari penyumbatan pembuluh darah. Dapat menyebabkan infark pada berbagai organ, seperti ginjal, paru-paru, dan sistem saraf pusat. Bayi: mengalami asimtomatik selama 5-6 bulan karena adanya hemoglobin fetus Manifestasi klinis meliputi sindrom kegagalan perkembangan, gangguan tumbuh kembang dan sering terjadi infeksi bakteri. Lanjutan.. Dengan meningkatnya pemecahan sel darah merah, penderita sering terlihat ikterus dan mengalami koleithiasis (batu empedu sekunder) akibat peningkatan bilirubin. Fisik: Berkisar dari kurus hingga normal Gambar Anemia Sel Sabit 3. Gangguan Terkait Seks Perempuan normal memiliki 2 kromosom X normal dan laki laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y. Gangguan terkait X diekspresikan dengan frekuensi yang jauh lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan. Hemofilia A Gangguan koagulasi herediter Ditandai dengan difesiensi faktor VIII Keparahan penyakit berkolerasi dengan kadar faktor VIII yang dimiliki oleh penderita. Klasifikasi hemofilia: berat, sedang, dan ringan Pendarahan terjadi karena trauma atau prosedur pembedahan Lanjutan.. Manisfestasi klinis: memar dan hemartrosis Hemartrosis berulang: menyebabkan degenerasi kartilago artikulasi disertai gejala-gejala arthiritis. Pendarahan retroperitoneal dan intrakranial dapat mengancam jiwa. Hemofilia *Kelainan Kromosom Kelainan jumlah Kelainan pada autosom
• Sindrom Down
Kelainan pada kromosom seks
• Sindrom Klinefelter
•Sindrom Turner
Kelainan struktur kromosom
• Sindrom cri du chat Sindrom Down Mengalami trisomi 21, sehingga jumlah kromosom menjadi 47. Hal ini disebabkan karena peristiwa non disconjunction kemudian translokasi 14/22 ke 21 Ciri: kombinasi lipatan epikantus dan penampilan wajah datar, wajah tampak lebih tua Mengalami retardasi mental. IQ: 25-80 Pada penderita penyakit ini sering terjadi malformasi kongenital dan menimbulkan cacat jasmani Lanjutan.. Menderita malformasi pada jantung yang dapat menyebabkan kematian Ketidakseimbangan kromosom dapat meningkatkan resiko timbulnya leukemia akut. Sebagian besar penderita hidup sampai umur pertengahan mempunyai predisposisi timbulnya Alzheimer prematur. Sindrom Down Sindrom Klinefelter Suatu kelainan pada pria jika terdapat dua kromosom X dan satu kromosom Y. Kromosom X ekstra didapat dari ibu atau ayah. Ciri: Ukuran telapak kaki dengan tulang pubis menunjang yang menampilkan badan yang memanjang, pengurangan rambut di kepala, ginekomastia, ukuran testis lebih kecil. Atrofi testis: kadar testosteron lebih rendah dan kadar gonadotropin urin normal atau meningkat. Lanjutan.. Beberapa penderita mengalami hialinisasi tubulus. Sering dihubungkan dengan retardasi mental, namun gangguan intelektualitas sangat ringan, sehingga ada beberapa yang tidak mengalami retardasi mental. Sindrom Turner Disebabkan oleh monosomi sebagian atau menyeluruh lengan pendek kromosom X. Ciri: Tinggi badan abnormal (pendek), selaput pada leher, garis rambut yang sangat ke belakang, kubitus valgus (peningkatan susut lengan), dada seperti perisai dengan kedua puting terletak berjauhan, langit-langit tinggi, limfedema lengan dan tungkai dan berbagai malformasi kongenital Lanjutan.. Mengalami kegagalan perkembangan tanda-tanda kelamin sekunder normal, alat kelamin tetap infatil, perkembangan dada tidak memadai dan memiliki sedikit rambut kemaluan. Kadar estrogen rendah. Intelegensi normal tapi dapat sedikit menurun. Sindrom Turner Cri Du Chat Disebabkan oleh delesi sebagian dari lengan pendek kromosom 5 Ditulis 46, XY, del(5p) atau 46, XX, del(5p) Ciri: mikrosefalus, hipotonia otot, retardasi mental berat, tangisan melengking yang ditimbulkan oleh kelainan pita suara posterior Usia harapan bayi yang menderita penyakit ini hanya beberapa minggu saja. Gambar Cri Du Chat *Penyakit Multifaktorial Dipengaruhi oleh lebih dari satu gen (polygenic) Dipengaruhi oleh berbagai sifat fisiologi manusia, misalnya umur, kelamin, ras, tinggi, berat badan, tekanan darah, warna rambut, faktor sosial dan lingkungan. Resiko munculnya penyakit ini dipengaruhi ole jumlah gen mutan yang didapat. Resiko lebih besar pada saudara penderita. Contoh: arterosklerosis, hipertensi, Aalzheimer, diabetes, dll Hipertensi Merupakan peningkatan tekanan darah, setidaknya 140 mmHg Penderita beresiko menderita penyakit jantung, penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah Penderita tidak menunjukkan gejala. Bila menunjukkan gejala biasanya bersifat non spesifik. Apabila hipertensi tidak diketahui, maka akan mengakibatkan kematian akibat payah jantung, infark miokardium, stroke atau gagal ginjal