Pages ‘About Me Categories Tags Archives Categories Debian Esai How-to Linux Padawan Misc Networking Openstack Programming Links = Berlangganan artikel GitHub Googlet Transkon-Net Debian OpenStack DevNull "Hampir" Semua Tentang IPv6 Published by Dhani Setiawan on Fri 27 May 2016 Filed under: Networking Tags: networking, ipvé Jaringan kornputer awalnya dulu lahir di ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network), ARPANET ini organisasi networking yang dibiayai sara Departemen Pertahanan Amerika Serikat ""! waktu itu Di ARPANET waktu itu, protokol komunikasi perangkat jaringan pakai protokol yang narmanya NCP (Network Control Program). Terus di tanggal 1 Januari 1983, NOP ini Image wnwsworciovolaunchorg _—_dirubah ke protokol yang baru, namanya TCP/IP. Protokol baru pengganti NCP yang lebih baik. Transisi ini dikenal dengan “Flag Day’ 2 Lahimya protokol IP ini mulainya era Internet modern, protokol IP ini juga yang kita pakai sampai sekarang Awakawal tahun 90-an waktu Internet rnulai dipakai publik dan bukan lagi proyek militer, disinikelihatan kalau IPv4 address yang 4 milyar itu bakalan tidak cukup buat semua perangkat yang terhubung ke Internet nantinya. Internet kehabisan IP Address Begitu Internet ini dilepas ke publik,jaringan Internet ini jadi booming, Salah satu aplikasi Internet yang populer waktu itu yang sampai sekarang juga masih populer, seperti WWW (World Wide Web). Boomingnya Internet ini jadi masalah sendiriIP address yang 4 milyar yang awalnya untuk militer itu begitu dipakai publik jadi kelihatan kalau ini nanti bakalan kureng, Selain karena populernya Internet, ada satu hal lagi yang bikin Internet cepat sekali kehabisan IP address. Pada waktu itu, IP address dibagi menurut kelas- kelas, atau istilahnya Classful Network. Kenapa ini jadi masalah? Mari kita lihat gambar ini,cass 8 Tiaor Bi = = Desinal i92 16 a i ine © Class A: 2"4 = 16.777.216 alamat * Class B: 2'° = 65.536 alamat, * Class C: 2° = 256 alamat. Jadi di Classful Network, subnet bit kelipatan 8. Ini masalahnya, kalau misalnya ada satu organisasi yang perlu 200 IP address, maka dia dialokasikan IP address kelas C yang isinya 256 IP address. Tapi kalau perlunya 500, dia dialokasikan address kelas B yang isinya 65 ribu ip address. Artinya? Itu berarti lebih dari 60 ribu IP address sia-sia tidak terpakai. Tentu saja para engineer tidak tinggal diam melihat ini, Supaya borosnye IP address ini bisa direm secikit, ada dua metode yang efektif dipakai; Classless Inter-Domain Routing (CIDR) sama Network Address Translation (NAT) CIDR Classless Inter-Domain Routing (CIDR), dibaca “sidr” atau ‘saidr’. CIDR in muncul di tahun 1993 menggantikan perbagian kelas-kelas IP address atau Classful Network di atas.! Jadi, seharusnya pernbagian IP address berdasarkan kelas-kelas A, B, C, D, dan E itu sudah tidak dipakai dan diajarkan lagi. Kalau Anda ketemu tutorial yang mengajarkan kelas-kelas IP address, abaikan saja karena kemnungkinan itu ditulis sebelum tahun 1993. Lalu apa bedanya CIDR sama Classful Network? Kalau Classful Network subnet bit di kelipatan 8, CIDR subnet bitnya bisa di bit ke berapa saja Penulisan CIDR dengan menambahken tanda slash (/) diikuti network bit, misalnya 192.168.0.1/24, 192.168.0.1/24 berarti 24 bit diawal adalah network, sisanya yang 8 bit host nya.sez.1s00.ve8 Desir Bier Teer Bt Nah kalau misalnya perlu IP address lebih dari 256, 300 misalnya; tidak perlu langsung ke bit 16 seperti class B, tapi cukup di bit ke 23, penulisannya 192.168.0.1/23, /23 menyisakan 9 bit untuk host, 9 bit ini maksimal bisa 510 host 12. 1600.123 Deal 1u /22 yang menyisakan 10 bit buat host. 10 bit berarti maksimal 1022 host. aszaseouz Desir Te rc 7 ZT Bahkan untuk subnet yang lebih kecil yang cura perlu 10 IP address, kita bisa pakai /28 yang raksimal 14 IP address. Deana Bier Jadi bedanya CIDR ini sarna Classful Network, pakai CIDR subnet bisa di bit ke berapa saja tergantung kebutuhan, jadinya lebih hernat. NAT Network Address Translation (NAT) ini juga salah satu cara penghematan IP address. Pakai NAT, satu IP address bisa dibagi ke banyak host.