Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Atresia esophagus didefenisikan sebagai sebuah interupsi pada kontinuitas

esophagus dengan atau tanpa fistula pada trakea. Anomaly disebabkan oleh gangguan

yang terjadi pada minggu keempat gestasi, pada saat pemisahan trakea dan esophagus

dengan pelipatan primitive foregut. Kasus familial yang mempengaruhi saudara

kandung atau keturunan menunjukkan adanya faktor genetic. Akan tetapi, sebagian

besar kasus terjadi secara sporadic tanpa adanya bukti baik itu penyebab herediter atau

penyebab teratogenik lingkungan tertentu. Malformasi yang berkaitan terlihat pada 40-

60% kasus. Paling tidak terdapat 18 sindrom yang berbeda yang telah dilaporkan

berkaitan dengan atresia esophagus. Yang paling banyak diketahui adalah anomaly

VATER atau VACTERL (vertebral-anal-cardiac-trakea-esofagus-renal-limb).

Kegagalan perkembangan esophagus berkaitan dengan fistula yang ada di esophagus

hingga trakea. Bayi baru lahir menampakkan gejala pengeluaran air liur atau regurgitasi

pada saat pertama kali pemberian makan dan pemberian makan yang selanjutnya.1, 2, 3

Atresia esophagus pertama kali dijelaskan oleh William Durston pada tahun

1670. Pada tahun 1969, Thomas Gibson menjelaskan keterkaitan antara atresia

esophagus dengan Tracheoesophageal fistula (TEF) distal. Thomas Lanman di Boston

dan Logan Leven di Minneapolis melaporkan kesuksesan penanganan bayi yang

menderita atresia esophagus dengan menggunakan operasi yang bertahap yang dimulai

dengan melakukan gastrotomi, yang diikuti dengan ligasi fistula, dan penggantian

1
2

esophagus dengan menggunakan antethoracic skin tube. Perbaikan yang pertama kali

memperoleh kesuksesan dilakukan oleh Cameron Haight of Ann Arbor, Michigan, pada

tahun 1941.4

Anda mungkin juga menyukai