Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Olahraga merupakan sebuah tradisi bagi bangsa Indonesia, mulai dari


masyarakat lapisan bawah sampai lapisan atas yang memberikan dorongan
manusia dalam suasana pertandingan secara jujur, dengan tetap menjunjung
tinggi nilai–nilai sportifitas walaupun terajadi konfrontasi fisik dan mental
dengan keinginan untuk saling mengalahkan, akan tetapi tetap saja yang menjadi
tujuan adalah menumpuk rasa persatuan dan kesatuan.
Olarahga saat ini menjadi tuntutan bagi setiap orang yang
mendambakan hidup sehat dan selalu ingin tampil prima, namun hal itu tidak
hanya ditempuh dengan menjaga kesehatan, pola makan yang bergizi tetapi
melalui berolahraga secara teratur. Olahraga tidak dilakukan hanya untuk
mengejar prestasi pada bidang olahraga tertentu tetapi dengan meningkatnya
tuntutan kualitas dan kuantitas aktifitas masyarakat sekarang ini telah
menimbulkan kebutuhan setiap orang untuk selalu tampil sehat, jasmani maupun
rohani. Kegiatan olahraga pada saat sekarang dijadikan sebagai sarana rekreasi
dan hiburan bagi masyarakat yang mempunyai hobi dan kegemaran pada bidang
olahraga tertentu, seperti : berenang, sepak bola, futsal, bola kaki, bermain
billiard, jogging, bulu tangkis, bermain sepatu roda dan lain sebagainya, yang
digemari oleh masyarakat baik tua maupun muda, pria dan juga wanita. (sumber
skripsi tugas akhir 2004)
Indonesia adalah Negara kepulauan setidaknya olahraga air
merupakan salah satu olahraga favorit bangsa Indonesia. Sejarah renang di
Indonesia mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada
tahun 1943-1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang di tanah
air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk belajar bagi bangsa
Indonesia semakin besar.

1
Organisasi renang di Indonesia dibentuk pada tanggal 24 maret 1951
dengan nama perserikatan berenang seluruh Indonesia yang (PBSI) yang
diketuai oleh dr. Poeworsoedarmo. Pada tahun 1951 (PBSI) diterima menjadi
anggota dan Internationale Olympic Comitle (IOC) dan FINA. Di indonesia
olahraga renang mulai diperlombahkan pada pekan olahraga nasional ( PON )
pertama di surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan yaitu dengan
gaya renang modern, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Pada olimpiade tahun 1996 dan tahun 2000 kita mampu meraih
medali perunggu di cabang renang melalui Richard Sam Bera. Namun setelah
itu olahraga renang tak pernah lagi menyumbangkan medali. Banyak yang
mengatakan minimnya prestasi di bidang olahraga renang ini dikarenakan
minimnya kegiatan perlombaan renang dalam negeri. Hal ini sebagai imbas
minimnya fasilitas berupa aquatic indoor dalam negeri dan kalaupun ada,
fasilitas yang ada didalamnya masih kurang mampu untuk mengakomodasi
segala kegiatan kompetisi renang.
Provinsi NTT di bidang olahraga, khususnya renang memiliki
potensi dilihat dari atlet renang NTT yang diutus untuk mengikuti Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional di Jakarta tanggal 24-30 Juli
2016, para atlet sudah terlatih di Hotel GreeNia sejak 19 juli 2016 di Kupang
dibawah asuhan pelatih pengurus provinsi cabang olahraga. Atlet yang mewaliki
NTT ke Jakarta adalah yang terbaik hasil seleksi O2SN tingkat NTT. Sumber:
pos kupang.tribunnews.com
Kota Kupang sebagai ibu kota propinsi Nusa Tenggara Timur,
menjadi tempat berpusatnya konsentrasi masyarakat untuk berbagai bidang
kegiatan baik pemerintahan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan juga pusat
pembinaan prestasi dalam bidang olahraga, untuk itu tuntutan akan sarana
prasarana dan fasilitas pada bidang–bidang tersebut perlu dipersiapkan dan
diadakan. Di bidang olahraga, Kota kupang menjadi pusat pembinaan prestasi
dalam berbagai jenis olahraga yang menjadi andalan di propinsi Nusa Tenggara
Timur. Salah satu tempat untuk membina dan menghasilkan prestasi yang baik
adalah melalui lembaga pendidikan dan pelatian di bidang olahraga khususnya
renang.

2
Seperti yang kita ketahui bahwa Nusa Tenggara Timur adalah
provinsi yang juga termasuk dalam propinsi kepulauan, setidaknya olahraga air
merupakan salah satu olahraga yang banyak di gemari masyarakat NTT, hal ini
dilihat dari ramainya pengunjung yang datang ke kolam renang yang tersedia di
kota kupang dengan fasilitas seadanya contohnya kolam Bau Mata, kolam
Wirasakti, dan kolam Batu Nona. Yang letaknya tersebar di Kota Kupang yang
dijadikan wadah untuk menyalurkan bakat renang yang dimiliki pengunjung.
Kolam renang yang ada digunakan pengunjung yang lain dalam memiliki
persyaratan fisik saat mengikuti seleksi ujian penerimaan anggota militer (
polisi, tentara, mahasiswa baru dan lain-lain). Disisi lain kolam menjadi wadah
latihan untuk mahasiswa PJKR dalam latihan pemenuhan mata kuliah.
Karena belum berjalannya sistem pembinaan yang baik terhadap
atlet–atlet muda dan calon atlet baru. Banyak factor yang menghambat
pembibitan atlet muda saat ini, salah satunya adalah sistem pelatihan yang
terpusat. Oleh sebab itu sangat di perlukan sarana prasarana sebagai bahan
penunjang dalam kegiatan olahraga renang di NTT dengan menghadirkan indoor
Swimming Pool.
Selanjutnya untuk mewujudkan olarahga renang di kota kupang
menjadi sesuatu rancangan yang arsitektural, wadah yang kreatif dibutuhkan
suatu pendekatan dalam perancangannya. Tema yang akan digunakan pada
perancangan indoor swimming pool adalah “Arsitektur Modern“. Tema ini
digunakan untuk mendukung konsep terciptanya suasana yang kreatif, dinamis,
dan inovatif
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kota Kupang mempunyai
potensi, dengan harapan dapat sebagai sarana motivasi, inspirasi dan prestasi
bagi masyarakat bangsa Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur. Keadaan
ini mempunyai prospek yang baik di Kota Kupang dan juga merupakan suatu
investasi jangka panjang bagi para olahragawan.

3
1.2 PERMASALAHAN

1.2.1 Identifikasi masalah


Beberapa poin permasalahan yang dapat ditarik dari latar
belakang di atas yaitu :
A. Kota Kupang sebagai ibu kota propinsi Nusa Tenggara Timur,
menjadi tempat berpusatnya konsentrasi masyarakat untuk berbagai
bidang kegiatan maka harus diimbangi juga dengan pengadaan
fasilitas-fasilitas yang mampu mendukung dan melayani kebutuhan
masyarakat seperti fasilitas dalam bidang olahraga.
B. Mengenai sarana dan prasarana, yang hanya memanfaatkan fasilitas
umum sebagai tempat pelatihan, kegiatannya hanya khusus berlatih,
padahal sebenarnya banyak hal yang dibutuhkan, seperti
pembelajaran kebugaran yang mengontrol gizi atlet, dan kebutuhan-
kebutuhan para atlet.
C. Indoor swimming pool yang dapat mewadahi berbagai bentuk
aktifitas olaraga renang.
D. Penempatan bangunan pada site sebagai tempat berlangsungnya
ataupun sarana penunjang dalam tapak yang dapat memenuhi
fungsinya dengan baik.
E. Mendapatkan tapak dan bangunan yang selaras penggunaan sistem
struktur bentang lebar yang tepat.
F. Mendapatkan bentuk arsitektur dalam desain bangunan dengan
struktur yang kuat dan penggunaan bahan bangunan yang tepat.

1.2.2 Rumusan masalah


Dengan gambaran dari identifikasi masalah sebelumnya dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana merencanakan
dan merancang Indoor Swimming Pool di Kota Kupang yang dapat
mewadahi kegiatan pelatihan, pembinaan khususnya anak-anak usia 8-
18 tahun juga sebagai tempat rekreasi masyarakat Kota Kupang dengan
pendekatan rancangan Arsitektur modern?”

4
Gambar 1.1 : kolam renang ( Sumber ; google.com )

1.3 TUJUAN DAN SASARAN

1.3.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah
menghasilkan konsep perencanaan dan perancangan Indoor Swimming
Pool di Kota Kupang dengan menerapkan prinsip-prinsip arsitektur
modern serta diharapkan mampu menampung segala aktifitas pelatihan,
pembelajaran dan rekreasi dengan penyediaan fasilitas-fasilitas
penunjang yang mendukung kegiataan yang akan diwadahi.

1.3.2 Sasaran
A. Terwujudnya suatu rancangan bangunan Indoor Swimming Pool di
kota kupang yang sesuai dengan fungsi serta persyaratannya dan
fasilitas-fasilitas pendukung yang mampu menampung aktivitas
untuk mengadakan kegiatan pelatian, pembelajaran bagi usia 8 -18
tahun dan rekreasi, juga sebagai tempat berkangsungnya event-event
olahraga renang.
B. Terwujudnya suatu rancangan pengolahan tapak dan bangunan yang
sesuai dengan prinsip arsitektur modern.

5
1.4 RUANG LINGKUP DAN BATASAN STUDI

1.4.1 Ruang lingkup


A. Lingkup perencanaan
Ruang lingkup perencanaan dan perancangan yaitu bagaimana
karakteristik bangunan diaplikasikan kedalam :

Perencanaan penzoningan dan pola sirkulasi


Perencanaan fasilitas dan sarana pendukung
Tampilan arsitektur bangunan serta strukturnya
Sistem utilitas lingkungannya

B. Lingkup Substansial
Ruang lingkup substansial berkaitan dengan pertimbangan tema
perancangan Indoor Swimming Pool yaitu “Arsitektur Modern“
yang meliputi :
Pola hubungan ruang
Besaran ruang
Penampilan bangunan
Prinsip pemilihan struktur bangunan yang mencirikan pendekatan
arsitektur modern.

1.4.2 Batasan studi


Batasan studi Perencanaan dan Perancangan Indoor Swimming Pool
meliputi :
Bentuk dan Tampilan Arsitektur
Tata masa bangunan
Pola Sirkulasi
Struktur dan konstruksi
Utilitas
Landscape.

6
Semuanya akan dipadukan dalam konsep perencanaan dan
perancangan Indoor Swimming Pool DI Kota Kupang.

1.5 METODE PENGUMPULAN DATA


1.5.1 Data
A. Jenis data

data yang diperlukan untuk Perencanaan dan Perancangan ,adalah :


Data primer
- Study lapangan (survei)
- Wawancara
- Pengambilan foto lokasi perencanaan
Data sekunder
- Melalui studi literatur dan sebagainya.

B. Teknik pengumpulan data


Data primer
 Studi lapangan.
Secara langsung melakukan survey ke lapangan, dalam hal ini
lokasi untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya secara
nyata/pasti dan terperinci. Data-data yang diambil antara lain,
yaitu:
- Luasan lokasi
- Keadaan topografi
- Geologi
- Vegetasi
- Hidrologi
- Peruntukan lahan berdasarkan RUTRK/RUTRW
- Keadaan lingkungan non-fisik sekitar lokasi
- Kondisi arsitektur sekitar lokasi perencanaan
 Studi banding obyek sejenis :

7
Melakukan studi untuk mengetahui dan mempelajari terhadap
obyek-obyek sejenis guna dijadikan bahan pembanding.
Bahan studi banding antara lain berupa :
- Data Standarisasi ruang
- Data Fasilitas yang tersedia
- Data Perancangan ruang dalam dan ruang luar
- Sirkulasi
- Jumlah pengguna fasilitas
- Organisasi ruang
- Dan lain sebagainya.
 Wawancara.
Melakukan wawancara dan konsultasi langsung dengan
beberapa pihak atau responden, baik instansi pemerintah
terkait maupun swasta untuk mendapatkan masukan serta
data-data penunjang yang diperlukan dalam perencanaan.
 Foto
Pengambilan foto bertujuan untuk mendapatkan gambaran
data-data untuk menjadi sebuah dokumen dalam bentuk tiga
dimensi dari lokasi perencanaan.

Data sekunder
Yaitu dengan melakukan studi literatur untuk mengumpulkan
data dari berbagai sumber referensi atau acuan yang berkaitan
dengan objek perencanaan, berupa data statistik dan data acuan
lainnya.

C. Teknik analisis data


Analisa
 Analisa kuantitatif
Analisa kuantitatif dilakukan untuk menentukan program
ruang yang didasarkan pada standar maupun proyeksi
kebutuhan ruang pada masa yang akan datang meliputi :

8
- Kebutuhan ruang dan perlengkapan ruang (perlengkapan
interior, perabotan, dll)
- Besaran ruang
- Jumlah pengguna bangunan/ruang.
- Inventarisasi aktivitas dan kegiatan.

 Analisa kualitatif
Analisa kualitatif dilakukan dalam kaitan dengan penciptaan
suasana meliputi :

- Perletakan ruang terbuka yang sesuai dengan


RUTRK/RUTRW
- Penciptaan suasana dalam obyek perencanaan khususnya
ruang – ruang tempat untuk perlombaan dan rekreasi serta
ruang untuk atlet (letak, luasan, serta orientasi ruang)
- Penciptaan suasana pada ruang–ruang lain agar dapat
mengakses semua jenis aktifitas dalam obyek
- Pola sirkulasi vertikal maupun horisontal harus
direncanakan secara teliti guna menciptakan kesan
nyaman dan aman bagi pengguna saat beraktivitas

1.6 KERANGKA BERPIKIR

A. Penentuan Judul
Judul makalah diajukan melalui proposal yang akan disetujui oleh Team
Dosen
B. Pengumpulan Data
Berupa data - data hasil survey yang ada, baik data primer maupun data
sekunder.
C. Kompilasi Data
Memiliah - milah data yang ada untuk dievaluasi
D. Analisis

9
Data - data yang terkumpul kemudian dianalisa baik analisis secara
kualitatif (yang tidak terukur secara matematis) maupun analisis secara
kuantitatif (perhitungan - perhitungan tentang ukuran - ukuran ruang, jumlah
pelaku kegiatan dan sebagainya) ke dalam beberapa alternatif yang
dihasilkan harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar arsitektur modern,
dalam sebuah konsep rancangan.
E. Konsep Perancangan
Hasil akhir dari penganalisaan data yang ada berupa sebuah konsep
perancangan dan juga sebuah desain bangunan Indoor Swimming Pool
Kupang dengan pendekatan arsitektur Modern.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN


Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
meliputi: Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan dan Sasaran,
Ruang Lingkup dan Batasan Studi, metodelogi serta Sistematika
Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA,
meliputi: Pemahaman judul, Tinjauan Umum Objek Studi dan
Pemahaman Tema Konsep perencanaan dan perancangan.
BAB III TINJAUAN LOKASI DAN OBYEK PERENCANAAN
meliputi: Tinjauan Umum Wilayah dan Lokasi Perencanaan,
Tinjauan Khusus Lokasi Perencanaan, Potensi dan Peluang.
BAB IV ANALISA
meliputi: analisa ruang yang mempengaruhi bangunan Indoor
Swimming Pool
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
meliputi: metode yang digunakan dalam perancangan
susunan ruang dan bentuk massa bangunan Indoor Swimming Pool

10

Anda mungkin juga menyukai