Disusun Oleh
Penyusun
Daftar Isi
BAB 1 : PENDAHULUAN
HAM (Hak Asasi Manusia) adalah Hak-hak yang dimiliki Oleh seseorang sejak ia
dalam kandungan. Dalam Penerapannya HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar Hukum
HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence
of USA) dan Juga Telah tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti tertuang
pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1. Islam
memandang HAM sebagai konsekuensi dari pelaksanaan kewajiban terhadap Allah.
KAM (Kewajiban Asasi Manusia) sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap
manusia sebagai makhluk hidup. Dalam islam hal ini selalu ditekankan. Contohnya,
aturan-aturan yang berisi larangan dan perintah dalam Islam dan kewajiban mentaati
perintah-perintah Allah SWT.
Etos Kerja dapat diartikan sebagai sikap dan semangat yang ada pada individu
atau kelompok tentang atau terhadap kerja. Etos kerja menyangkut masalah mentalitas
orang, kelompok atau bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “etos” adalah
pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Sedangkan etos kerja adalah
semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau kelompok. Dalam
agama Islam kita diajarkan untuk selalu berdoa dan berusaha untuk meraih kebahagiaan
dunia dan akhirat. Hal ini dapat terwujud dengan adanya etos kerja yang dimiliki
manusia.
“ Abu Hurairah r.a berkata, bahwa Nabi SAW telah bersabda: Siapa yang
memiliki tanah maka hendaknya menanaminya atau menyerahkan (untuk
ditanami) kepada saudaranya, jika tidak mau maka (pemerintah) boleh
menahanya. (Mutaffaq Alaih).
“ Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda : Jika seorang itu
pergi mencari kayu bakar , lalu dipikulkan kayu itu diatas punggungnya
(untuk dijual di pasar), maka itu lebih baik baginya daripada minta
kepada seseorang yang kadang-kadang di beri , kadang-kadang ditolak
(Mutaffaq Alaih).
4. Sikap hidup hemat atau tidak boros
Boros adalah akhlak tercela yang harus dihindari oleh kaum mu’min,
karena hal tersebut pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Kriteria
boros di sini merujuk kepada sifat membelanjakan hartanya melebihi
kebutuhannya. Hal ini bertentangan dengan seseorang yang faham betul
tentang arti etos kerja. Seseorang yang faham akan arti sebuah etos kerja
akan menggunakan hartanya sebaik mungkin untuk sebuah kebaikan.
5. Tangguh, tahan uji , dan tidak lemah
Orang seperti ini akan bekerja sekuat tenaga sebelum akhirnya
mengembalikan semua ikhtiarnya kepada Allah SWT. Ketangguhan
seorang mu’mi dapat diketahui dari kekuatan mereka secara fisik, psikis,
maupun moral dan mental yang tahan banting , tidak mudah menyerah.
Orang seperti ini akan lebih mampu memikul amanah sebagai khalifah1
di muka bumi dan merekalah yang memiliki kemungkinan untuk dapat
memikul taklif2.
2.1.4. Prinsip Etos Kerja dalam Islam
Dalam al-quran terdapat 360 ayat yang berbicara tentang “al-amal”
,109 ayat tentang “al-fi’il”, belum lagi tentang “al-kasab” sebanyak 67 ayat.
Semua ayat tersebut mengandung hukum yang berkaitan dengan kerja,
menetapkan sikap-sikap terhadap pekerjaan, memberi arahan, dan memotivasi,
bahkan contoh-contoh konkrit tentang tanggungjawab kerja.
1. Khalifah : Pemimpin
2. Taklif : Taklif dalam hukum Islam adalah pembebanan suatu kewajiban kepada seseorang, dengan
pengertian menghendaki adanya perbuatan yang terkandung di dalamnya suatu kesukaran
a. Islam mendorong kita untuk memiliki semangat kerja,
beramal, serta menjauhkan diri dari sifat malas
Hal ini sesuai sabda Rasulullah S.A.W,
5. Shidiq : Benar
6. Istiqomah : Terus menerus
7. Fathanah : Cerdas
8. Amanah : Dapat dipercaya
9. Tabliq : Menyampaikan
2.1.5. Karakteristik enterpreneur muslim
Nabi Muhammad S.A.W adalah uswah hasanah bagi umat
Islam. Sejak masa mudanya, beliau telah melakukan kegiatan
wirausaha. Bersama pamanya Abu Thalib, beliau berwirausaha di
bidang perdagangan, tidak saja di daerah Makkah, tetapi sampai ke
luar daerah bahkan ke beberapa negeri lain. Beliau dikenal sebagai
seorang pedagang yang profesional, jujur , dan terpercaya. Sehingga,
mitra bisnisnya merasa puas dan saling memperoleh keuntungan.