I. PENDAHULUAN
Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang sebagian atau seluruh modal yang dimiliki
adalah milik Pemerintah Daerah, baik berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan maupun dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Lamongan memiliki 4 (empat) Perusahaan Daerah (PD), antara lain :
1. PD BPR Bank Daerah Lamongan
2. PDAM Kabupaten Lamongan
3. PD Aneka Usaha Lamongan Jaya
4. PD Pasar Kabupaten Lamongan
Undang-Undang No. 129 Tahun 2012 menegaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah ( PAD )
sebagai salah satu Pembiayaan Daerah berasal dari :
(a) Hasil Pajak Hotel.
(b) Hasil Retribusi Restoran.
(c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
(d) lain-lain PAD yang sah.
Banyak kajian akademis menemukan bahwa, kecilnya PAD disebabkan beberapa hal :
(a) Intensifikasi yang rendah, dimana pendapatan dari pajak, retribusi maupun dari hasil Badan
Usaha Milik Daerah tidak dilaksanakan secara optimal.
(b) Lemahnya perhatian terhadap usaha-usaha ekstensifikasi sektor-sektor potensial yang menjadi
sumber pemasukan bagi Daerah.
(c) Lemahnya manajemen / pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Daerah,
secara jelas tidak menampakkan berlangsungnya manajemen yang Profesional. Salah satu
indikatornya adalah tidak adanya Transparansi dan Akuntabilitas atas Operasionalisasi sektor-
sektor tersebut. Disamping itu, manajemen pengawasan atas pengelolaan sumber-sumber
Pendapatan Daerah juga sangat lemah. Atas pertimbangan beberapa hal di atas, maka studi
yang dilakukan dalam rangka Optimalisasi yang berkaitan dengan Analisa Potensi Pendapatan
Asli Daerah yang disusun berdasarkan skala potensinya.
II. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1962 Nomer 10, Tambaan Lembaran Negara Republik Indosesia
Nomor 2387) ;
2. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438) ;
3. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Repunlik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2007 ;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah
Pasar Kabupaten Lamongan ( Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 07) ;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor Tahun tentang APBD 2015 ;
7. Peraturan Bupati Kabupaten Lamongan Nomor Tahun 2014 Penjelasan APBD
Tahun 2015.
V. LINGKUP KEGIATAN
Untuk kelancaran pekerjaan / kegiatan Penelitian Potensi PAD Sektor Perusahaan
Daerah di Kabupaten Lamongan Tahun 2015, dipakai Sistem Swakelola dengan menunjuk
PIHAK KETIGA.
- Hasil dan Prosesnya
Hasil Penelitian Potensi PAD Sektor Perusahaan Daerah di Kabupaten Lamongan
Tahun 2015 ini dapat digunakan :
1. Pembangunan kehidupan sosial dan keagamaan dan peningkatan kinerja Pemerintahan.
2. Pembangunan Infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan di Kabupaten Lamongan.
3. Sebagai pedoman acuan kerangka kegiatan Perencanaan Pembagunan Daerah yang
berkaitan dengan Visi , Misi dan Strategi Pembagunan pada potensi Pendapatan Asli
Daerah .
4. Sebagai bahan Kajian/Analisa dan Evaluasi bagi kegiatan dan pedoman pengambilan
kebijakan .
- Narasumber
VII. BIAYA
Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Potensi PAD Sektor Perusahaan Daerah di Kabupaten
Lamongan Tahun 2015 dengan biaya sebesar Rp. 75.000.000,- ( Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
dan sumber dananya berasal dari dana APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2015 .
IX. PENUTUP
Potensi PAD Sektor Perusahaan Daerah di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 dan
Penyusunan Buku hasil Penelitian Potensi PAD Sektor Perusahaan Daerah di Kabupaten
Lamongan Tahun 2015, merupakan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan dalam
memberikan informasi dan gambaran umum pelaksanaan, perkembangan dan keberhasilannya.
Ketentuan-ketentuan yang belum termasuk dalam Term Of Reference (TOR) atau
Kerangka Acuan ini akan diberikan kemudian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku .
Demikian untuk menjadikan maklum dan digunakan sebagaimana semestinya.
Mengetahui