KIMIA
REAKTOR BATCH
Kelompok 2 :
1. Dela Astriana Indah N
2. Deni
Setiyadi
3. Eva Kholifatul Zanah
Dosen : Dr. Indar
Kustiningsih, ST.,MT
PENDAHULUAN
Reaktor Batch
Tidak ada massa
yang masuk dan
keluar selama reaksi.
Jika bahan dimasukkan
dan direaksikan
beberapa waktu
(residence time) dan
dikeluarkan sebagai
produk dan selama
proses tidak ada
umpan- produk yang
mengalir.
Penggunaan Reaktor
Batch
Fase cair
Skala proses yang kecil
Proses membutuhkan waktu lama
Reaktor
Batch
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Lebih murah. Tidak untuk fase
Lebih mudah gas, karena rentan
dalam pengoperasian bocor pada masukan
dan pengontrolan. pengaduknya.
Tidak untuk skala
besar karena
membutuhkan waktu
yang lama.
NERACA
MASSA
I
f
const
ant
densit
y
I
f
densi
ty
changes
(sing
le
gas-
phas
e)
If
const
ant
volum
Karena volume tetap maka, perubahan e
volume (dV) = 0
Example
1
Untuk reaksi A produk, dimana laju (-
rA) di konvesi ke CA, dengan kA tetap,
menunjukan bahwa waktu yang
dibutuhkan untuk menerima konversi
fraksional
dari A (fA) adalah dari konsentrasi awal
reaktan CAO .
Asumsi reaksi terjadi pada volume
tetap reaktor batch !
Penyelesaian
Example 2
Determine
conversion
volume batch reactor operating
isothermally at
300 K. The reaction is first-order
with respect to A, with kA = 0.05
min-1 at 300 K.
Penyelesaian
Space Time and Space
Velocity
Space Time
adalah waktu yang diperlukan untuk
mengumpankan sejumlah zat/pereaksi
pada kondisi tertentu ke dalam reaktor
sehingga, proses reaksi dapat
berjalan.
Satuannya :
[waktu]
Space Velocity
adalah jumlah reaktor dengan volume
tertentu per satuan waktu yang dapat
menerima umpan pada kondisi tertentu
sehingga, reaksi dapat berlangsung.
Satuannya :
[waktu-1]
Neraca Energi, non
Isotermal
Bentuk umum :
Panas dari
pemanas
R IN –R OUT +R GEN =R
koil/jaket
ACC
Panas dihasilkan/
Panas dari
yang dibutuhkan
pendingin
koil/jaket
Panas akumulasi
Transfer panas (R IN/ R OUT)
Diman
a,
U = koefisien transfer panas
(J/m2.s.K) AC = Luas
pemanas/pendingin koil (m2) TC
= Suhu koil
(Tc-T)m = beda suhu rata-rata untuk
transfer panas (K)
Bila Q > 0 TC > T (panas
masuk)
Q<0 TC < T (panas keluar)
Panas Generasi
Bila,
Panas Akumulasi
Operasi Non Isotermal
Adiabatis (Q=0)
Non Adiabatis (Q 0)
Operasi Adiabatis
Temperatur akan naik dalam
reaksi eksotermis dan turun dalam
reaksi endotermis.
Persamaan Neraca Energi Adiabatis, Q = 0
Diintegralkan :
Neraca Energi Reaktor Batch non
Isotermal dan
non Adiabatis
Example
3
Dekomposisi fasa gas A --> R + S,
dilangsungkan dalam reaktor batch
dengan kondisi awal T0 = 300
K, V0 = 0,5 m3, dan tekanan total konstan
500 kPa. Harga Cp untuk A, R, dan S
adalah 185,6; 104,7; dan 80,9 J mol-1 K-1.
Entalpi reaksi = -6280 J mol-1 dan reaksi
orde satu terhadap A dg kA=1014e-10000/T
h-1 .Tentukan fA dan T sebagai fungsi t,
bila Q = 0, fA
=
0,99.
Penyeles
aian
Pers. Laju reaksi :
Dari pers. NM :
......
......... (1)
Dengan Ka = 1014e-10.000/T
............(2) Neraca energi operasi
adiabatis(bila -∆HRA, Cp,
dan nt konstan):
Substitusikan ke pers. Neraca
Energi : .......
(3)
Pengendalian Transfer
Panas Untuk
Menjaga Kondisi
Isotermal