Anda di halaman 1dari 11

KOORDINASI PEMBENTUKAN POSYANDU DAN KADER LANJUT USIA

POSYANDU LANSIA
A. PENDAHULUAN
Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia yang diperuntukkan
khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan
kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada
keluarga lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan
banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada
keluarga secara professional. Tuntutan ini tentunya membangun “ Indonesia Sehat 2010 “
yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang baik dan perhatian yang
selayaknya.
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

B. TUJUAN POSYANDU LANSIA


1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg bahagia dan
berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996).
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
b. Meningkatkan kemampuan & peran serta masyarakat dalam menghayati dan
mengatasi masalah kesehatan lansia secara optimal.
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia
d. Meningkatnya jenis dan mutu pelayanan kesehatan lansia
3. Tujuan Pembentukan Posyandu Lansia secara garis besar
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.

C. SASARAN POSYANDU LANSIA


1. Sasaran langsung
a. Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
b. Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)
c. Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
2. Sasaran tidak langsung
a. Keluarga dimana usia lanjut berada
b. Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
c. Masyarakat luas

D. DASAR HUKUM
Dasar hukum:
1. Undang-Undang RI No 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan
PokokKesejahteraan Lansia.
2. Undang-undang RI No 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Usia Lanjut
3. Peraturan Pemerintah RI No 43 tahun 2004 tentang Kesejahteraan Usia Lanjut
4. UUD 45 pasal 28 H , setiap orang ber hak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
5. UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional khususnya yang
menyangkut jaminan sosial bagi Lansia UU. No. 11/2009 tentang kesejahteraan
sosial
6. Keppres 52/2004 tentang Komnas Lansia PermendagriNo.60/2008 tentang
pembentukan Komda Lansia dan pemberdayaan masyarakat
7. RAN 2003 dan 2008 tentang Kesejahteraan Sosial Lansia
8. Lansia Menurut Undang- Undang No 13Tahun 1998. Dalam ketentuan umum
Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 Lanjut Usia adalah seorang yang telah
mencapai usia 50 tahun ke atas.
Pemberian perlindungan social adalah upaya Pemerintah atau masyarakat untuk
memeberikan kemudahan pelayanan bagi lanjut usia tidak potensi agar dapat
mewujutkan taraf hidup yang wajar. Pemberian bantuan social adalah upaya
pemberian bantuan yang bersifat tidak tepat agar lanjut usia potensi dapat
meningkatkan taraf kesejahteraan .
Pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial adalah upaya perlindungan dan pelayanan
yang bersifat terus menerus agar lanjut usia dapat mewujutkan dan menikmati taraf
hidup yang wajar.Pemberdayaan adalah setiap upaya meningkatkan kemampuan
fisik, mental spiritual ,sosial. Pengetahuan, dan ketrampilan agar para lanjut usia siap
didayagunakan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Sarana dan Prasarana untuk Kemudahan Mobilitas Bagi Lanjut Usia :


1. Pemberikan kemudahan pelayanan dan keringanan biaya
2. Pemberikan kemudahan dalam melakukan perjalanan
3. Penyediaan fasilitas rekreasi dan olahraga khususnya bagi lanjut usia
4. Penyediaan fasilitas yang dapat memudahkan asksesibilitas bagi lanjut usia di tempat
umum.
Peran Orsos dan Masyarakat dalam ikut berperan aktif dalam upaya meningkatkan
Kesejahteraan Lanjut Usia Menurut Undang-undang No. 13 tahun 1998 telah secara ekplisit
menyebutkan bahwa masyarakat mempunyai hak dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk
berperan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia, dimana hal tersebut dapat
dilakukan baik secara perorangan ,keluarga, kelompok masyarakat,organisasi sosialdan/atau
organisasi kemasyarakatan.
Ketentuan pidana dan sanksi administrasi yang ditetapkan dalam UU No.13 tahun
1998. Dalam UU tersebut menyatakan ketentuan pidananya, bahwa setiap orang atau badan/atau
organisasi atau lembaga yang dengan sengaja tidak melalukan pelayanan dalam Psl 14 ayat (3)
pasal 19 ayat (2) dan ayat (3) padahal menurut hokum yang berlaku baginya ia wajib melakukan
perbuatan tersebut,diancam dengan pidana kurungan se-lama-lamanya 1 (1) tahun atau denda se-
banyak-banyaknya Rp.200.000.000.00 (dua ratus juta rupiah).
Sedangkan sangsi administrasi dinyatakan bahwa setiap orang atau badan atau organisasi
atau lembaga yang telah mendapatkan izin untuk melakukan pelayanan terhadap lanjut usia
sebagaimana dimaksut dalam pasal Psl. 24 menyalahgunakan izin dan atau penghargaan yang
diperoleh nya dikenai sanksi administrasi berupa teguran lisan, teguran tertulis, pencabutan
penghargaan, penghentian pemberian bantuan, dan pencabutan izin operasional.

E. MEKANISME PELAYANAN POSYANDU LANSIA (SISTEM LIMA MEJA)


Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
a. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar di
buku register langsung menuju meja selanjutnya.
b. Meja 2: Pemeriksaan
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah
c. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat
badan, tinggi badan.
d. Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan.
e. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan :
pemeriksaan dan pengobatan ringan.

F. BENTUK KERJA SAMA PELAYANAN POSYANDU LANSIA


Sasaran dari pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan melalui
peningkatan kwalitas dan pemerataan pelayanan kesehatan yang semakain menjangkau seluruh
masyarakat . Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diupayan adanya suatu kerjasama yang baik
antara sektor pembangunan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasioanal (SKN) .
Pertemuan lintas sektor merupakan pangkal awal dari melaksanakan perencanaan
pembinaan secara terpadu di masyarakat dengan mengedepankan skala prioritas . Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal perlu adanya saling pengertian dan keterbukaan diantara
komponen terkait.Untuk menggalang kerjasama lintas sektor terutama dalam membina peran
serta aktif masyarakat maka perlu koordinasi antara sektor yang bersangkutan .
Tujuan dari kerjasama LINTAS SEKTOR adalah untuk menggalang kerjasama dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan di bidang kesehatan untuk meningkatkan program
pembinaan pembangunaan bidang kesehatan masing-masing sektor. Mengetahui peran masing-
masing sektor dan saling mendukung untuk melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan,
merumuskan kerja sama pembinaan pembangunan dalam bidang kesehatan.
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu
ditingkat desa kelurahan sebagai berikut :
1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
2. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak PKK).
4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.
6. Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari unsur
Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu :
1. Tingkat Propinsi :
· BKKB
· PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
· Bappeda
· Tim Penggerak PKK dan lain – lain.
2. Tingkat Kab/Kodya :
· Kantor Depkes/Kantor Dinkes
· BKKBN
· PMD
· Bappeda dan lain – lain.
3. Tingkat Kecamatan :
· Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas Lapangan, KB, Kaur Bang
(Kepala Urusan Pembangunan)
· KPD (Kader Pembangunan Desa)
Pokjanal Posyandu bertugas :
1. Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
2. Menyiapkan kader.
3. Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
4. Menyusunan rencana.
5. Melakukan pemantauan dan bimbingan.
6. Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.
7. Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.

G. KADER LANSIA
1. Pengertian Kader Lansia
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan
pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan
keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan
kesehatan.
2. Kriteria Kader Posyandu Lansia
Kriteria kader Posyandu Lansia:
a. Dapat membaca dan menulis.
b. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
c. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
d. Mempunyai waktu yang cukup.
e. Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
f. Berpenampilan ramah dan simpatik.
g. Diterima masyarakat setempat.

3. Tugas Kader Lansia


Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut :
a. Tugas-Tugas Kader
a) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas – tugas persiapan oleh
kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.
b) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan
pelayanan 5 meja.
c) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas - tugas setelah hari
Posyandu.
b. Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
Tugas - tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu, meliputi :
a) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga, obat-obatan
yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.
b) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para lansia untuk datang ke
Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat
(lansia) untuk datang ke Posyandu.
c) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada
kantor desa dan meminta memastikan apakah petugas sector bisa hadir pada hari buka Posyandu.
d) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara kader Posyandu baik
untuk persiapan untuk pelaksanaan.
c. Organisasi Kader Lansia
a) Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, px kesh (gizi, jiwa,
laboratorium), pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin, PMT.
b) Peningkatan olahraga.
c) Pengembangan ketrampilan (kesenian, bina usaha).
d) Bimbingan pendalaman agama.
e) Pengelolaan dana sehat
f) Pendanaan Kader Lansia

H. KEGIATAN PELAYANAN POSYANDU LANSIA


1. Pengisian KMS Lansia
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi usia
lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan menilai
kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas.
Tata Cara pengisian KMS :
a. KMS berlaku 2 tahun, diisi oleh petugas kesehatan.
b. Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd kunjungan ulang
cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali untuk tes laboratorium diperiksa per 3 bulan (Hb, Urine,
Protein).
2. Latihan Gerak dan Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994). Lansia seseorang individu laki-
laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20)
Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemamp
meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain :
a. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.
b. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi).
c. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan, misalya sakit. Sebagai Rehabilitas Pada lanjut usia terjadi penurunan
masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik
dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat
mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian
menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko
penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo
1999;81)
Senam lansia dilaksanakan disetiap satu bulan sekali pada saat dilakukan kegiatan posyandu
lansia. Komponen aktivitas dan kebugaran menurut Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan
kebugaran terdiri dari:
a. Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk menggambarkan rasa percaya
atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Hal ini sangat berhubungan dengan
ketidaktergantungan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang
usia lanjut mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas.
b. Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas latihan pertahanan
berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan yang bertahan, antara lain mengenai
kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak sendi (range of motion) dan jenis kekuatan. Yang
dihasilkan pada penelitian-penelitian dipanti jompo didapatkan bahwa latihan pertahanan yang
intensif akan meningkatkan kecepatan gart (langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk menaiki
tangga sebesar 23-38%.
c. Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja
dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan daya tahan /kebugaran yang cukup
keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahan. Hasil akibat latihan
kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan (training specifik), sehingga
latihan kebugaran akan meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan latihan bertahan.

d. Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi pada lanjut usia
yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. Oleh karena itu latihan kelenturan sendi
merupakan komponen penting dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia.
e. Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan lansia
sering jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motorik yang dihasikan oleh berbagai faktor,
diantaranya input sesorik dan kekuatan otot. Penurunan keseimbangan pada lanjut usia bukan
hanya sebagai akibat menurunya kekuatan otot atau penyakit yang diderita. Penurunan
keseimbangan bisa diperbaiki dengan berbagai latihan keseimbangan. Latihan yang meliputi
komponen keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada lansia.

3. Rekreasi
Rekreasi adalah salah satu kegiatan yang juga dapat membantu para lansia untuk tidak
mengalami perasaaan jenuh dan dapat menimbulkan suasana baru untuk menciptakan perasaan
bahagia. Kegiatan rekreasi untuk para lansia ini dapat dilakukan paling tidak 6 bulan sekali atau
satu tahun sekali di hari ulang tahun lanjut usia, atau dapat juga dilaksanakan pada hari – hari
besar keagamaan.

4. Acara Rutin
Acara rutin pada kegiatan posyandu lansia ini bisa dilakukan setiap minggu seperti, acara
pengajian, yasinan, ataupun arisan khusus lanjut usia.

Anda mungkin juga menyukai