Anda di halaman 1dari 27

Dari Redaksi Daftar Isi

Salam hangat para pembaca Geospasial, GEOgrafi dan GEOscience USYD Kembali Bertemu 4
Mahasiswa Geografi UI Mengikuti AISC-TAIWAN 2012 6
Edisi April tahun 2012 Majalah Geospasial terbit kembali menyapa pembaca, membuka wawasan dan
memberikan informasi terkini dari lingkup geografi. Asep Karsidi Dilantik Sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial
(BIG) 7
Kerjama internasioanl geografi terus ditingkatkan untuk kedua kalinya setelah tahu 2011, kuliah
lapang bersama Universitas Sydney dari Australia dan Universitas Indonesia pada bidang Geografi.
Hasil kuliah lapang di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan disajikan oleh Febriana dan Della. Selain itu Green Partnership For Wage System In Indonesia 9
semakin banyak mahasiswa geografi go internasional setelah tahun lalu ke Amerika, Malaysia dan
Australia, tahun ini mahasiswa ikut dalam acara AISC di Taiwan. Prinsip 3R: Cara Cerdas Mengelola Sampah 13
Ajang ilmiah tahunan dari Dikti dalam kegiatan PKM, berhasil menambah jumlah penerima Dosen Geografi Mendapatkan Hibah Penelitian dan Pengabdian
dana hibah bagi mahasiswa Geografi dari 3 kelompok pada tahun 2011, meningkat tajam menjadi
14 kelompok di tahun 2012, dengan tema PKM berbagai kategori. Prestasi yang baik dan layak
Pada Masyarakat Tahun 2012 18
dikembangkan terus pada tahun 2013.
Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian 19
Prestasi Alumni Geografi UI juga ditunjukkan oleh Dr. Asep Karsidi, setelah diangkat menjadi
Kepala Bakosurtanal tahun 2011, maka tahun 2012 beliau diangkat sebagai Kapala Badan Informasi Klaster Industri Sebagai Pemicu Inovasi Dalam Pengembangan
Geospasial sebagai lembaga pengganti dari Bakosurtanal, sesuai amanat Undang-Undang Informasi Ekonomi Lokal 21
Geospasial. Koleksi tulisan dari Raldi Hendro Koestoer dan Ujang Solihin Sidik menambah lengkap
kontribusi alumni pada edisi kali ini.
Perubahan Fungsi Bangunan dan Penggunaan Lahan di Ciwidey
Prestasi staff pengajar Departemen Geografi juga tetap konsisten dengan mendapatkan kompetisi dan Toraja Terkait Aktivitas Pariwisata 33
hibah dana Riset dan Pengabdian Masyarakat untuk tahun 2012, dengan jumlah 3 pendanaan dari
DRPM UI masing-masing 1 hibah riset dan 2 hibah pengabdian masyarakat, serta 1 hibah penelitian
dari Kemendikbud. PENASEHAT: Redaksi menerima artikel /
Dr. Rokhmatuloh, M.Eng opini / pendapat dan saran
Akhir kata selamat membaca, dan tetap sukses selalu. dari pembaca, utamanya yang
REDAKSI: berkaitan dengan masalah
Adi Wibowo, Iqbal Putut, Laju
keruangan. Kirimkan tulisan
Gandharum, Ratri Candra, Weling
ke alamat redaksi atau email
Suseno, Rendy P., Ardiansyah
dengan disertakan nama,
Salam Redaksi STAF AHLI: alamat lengkap, nomor telepon
Astrid Damayanti, Sugeng Wicahyadi, serta Biografi.
Supriatna, Triarko Nurlambang Diterbitkan oleh:
Forum Komunikasi Geografi
ADMINISTRASI:
Universitas Indonesia
Ashadi Nobo

ALAMAT REDAKSI:
Gd. Departemen Geografi,
FMIPA Universitas Indonesia
KAMPUS UI DEPOK
Telp. (021) 7721 0658, 702 4405
Fax. (021) 7721 0659
Go International
Kembali dari Ciwidey, mahasiswa dari kedua Universitas ini melakukan diskusi mengenai apa yang
GEOgrafi UI DAN GEOscience USYD KEMBALI BERTEMU… mereka dapat selama di lapangan. Acara diskusi ini dilanjutkan dengan makan siang dan kegiatan ini
Nurul Sri Rahatiningtyas ditutup oleh Ketua Departemen Geografi FMIPA UI.
the_1stbear@yahoo.com

Di awal tahun 2012 ini, Departemen Geografi mahasiswa dan 3 orang dosen UI. Rombongan
FMIPA UI mengadakan kegiatan “Join Field USYD tiba di Depok pada tanggal 25 Januari
Trip (JFT)” dengan Universitas Sidney Australia 2012 yang lalu. Kegiatan diawali dengan acara
di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Kegiatan ini pembukaan secara singkat yang dihadiri oleh
merupakan yang kedua kalinya setelah pada awal perwakilan Fakultas MIPA UI dan Departemen
tahun 2011 juga dilakukan kerjasama serupa. Geografi FMIPA UI. Kemudian dilanjutkan
Hanya saja tema kegiatannya yang berbeda. Pada dengan kuliah yang diberikan oleh Dr. Jeff Neilson
tahun 2011, temanya berkaitan dengan DAS (USYD) di Gedung Departemen Geografi FMIPA
Citarum yang diwakili lokasi Ciwidey (hulu), UI Depok.
Purwakarta (tengah), dan Karawang (hilir).
Sedangkan pada tahun 2012, temanya berkaitan Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan di
dengan kehidupan masyarakat pedesaan Ciwidey dari tanggal 27 Januari s/d 30 Januari
dan hanya mengambil lokasi di Ciwidey dan 2012. Selama di Ciwidey, kegiatan yang dilakukan
Purwakarta. diantaranya adalah pemaparan dari :
1) Perhutani, PTPN 8, dan Dinas Pertanian Kegiatan Diskusi di Kelas
Selain mengambil lokasi di Jawa Barat, kegiatan Kabupaten Bandung
ini juga dilaksakan di Sulawesi Selatan. Pada 2) Serikat Petani Pasundan
tahun 2011 yang lalu, hanya ada 1 mahasiswa 3) Ibu Widyawati (dosen Geografi UI)
Geografi UI yang diberikan kesempatan untuk Selain itu juga dilakukan kunjungan ke
ikut rombongan USYD ke Sulawesi Selatan. Perkebunan Teh PTPN 8. Selama di Ciwidey,
Sedangkan pada tahun ini, rombongan UI yang mahasiswa UI dan USYD melakukan survey
ikut ke Sulawesi Selatan terdiri dari 6 orang lapangan berdasarkan tema penelitian mereka
mahasiswa dan 1 orang dosen. masing-masing selama 2 hari.

Kegiatan JFT UI-USYD 2012 ini diikuti oleh 23


mahasiswa dan 1 orang dosen USYD dan juga 18

Beberapa Mahasiswa UI dan Dr. Jeff Rombongan UI - USYD

Lokasi kegiatan JFT UI-USYD ini dilanjutkan di Sulawesi Selatan yang meliputi Makasar, Tana Toraja,
Palopo, dan Soroako. Rombongan berada di Sulawesi Selatan pada tanggal 2 – 17 Februari 2012.
Kegiatan di Sulawesi Selatan meliputi kuliah oleh Dr. Jeff Neilson, homestay di desa sekitar Tana
Toraja, paparan dari LSM setempat, dan kunjungan ke objek wisata. Selama melakukan kegiatan di
Sulawesi Selatan, rombongan UI-USYD bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin Makasar dan
Beberapa Narasumber dan Dr. Jeff Kegiatan Wawancara Universitas Kristen Tana Toraja.

4 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 5
Go International Alumni
MAHASIWA GEOGRAFI UI MENGIKUTI AISC-TAIWAN 2012
ASEP KARSIDI DILANTIK SEBAGAI KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
The Third Annual Indonesian Scholars dari berbagai bidang dan tingkatan, baik dosen,
Conference in Taiwan (AISC-Taiwan) adalah mahasiswa S1 hingga mahasiswa S2, salah satu tim
kegiatan yang dicetus oleh Forum Mahasiswa yang berhasil lolos adalah tim dari Geografi UI.
Muslim Indonesia di Taiwan (FORMMIT), Tim tersebut terdiri dari Aghny, Annisa, Rindu
dan saat ini telah memasuki tahun ketiga dan Silfia yang merupakan mahasiswi Geografi
pelaksanaanya. Kegiatan tahunan ini FMIPA UI angkatan 2009. Tulisan yang diangkat
mengundang para mahasiswa Indonesia, baik adalah mengenai perubahan kebudayaan Bali
yang berada di indonesia maupun di Taiwan, setelah perkembangan pariwisata yang dilihat
untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dari 3 aspek yakni bahasa, gaya hidup dan juga
sekaligus sebagai media interaksi antar peneliti bangunannya dengan judul“Cultural Change :
Indonesia di Taiwan. Tahun ini AISC-Taiwan Balinese Culture Change In Language, Lifestyle,
dilaksanakan di kota Hsinchu tepatnya di Chun and Building After Developing of Tourism”.
Hua University pada tanggal 17-19 Maret 2012 Selain kegiatan presentasi kegiatan lainnya adalah
dan bertemakan “Acceleration and Development seminar yang diisi oleh peneliti-peneliti ternama
of Information and Communication Technology seperti Khoirul Anwar, peneliti Indonesia yang
Research Based on Global Demand: Improving berkarya di Jepang dan telah mematenkan
Sustainable Synergism of Academics, Industry, and penemuan 4G berbasis OFDM, dan juga kegiatan
Government” dengan sembilan topik penelitian trip mengunjungi pusat penelitian di Taiwan
seperti Culture, Linguistic and Social Change yakni ITRI (Industrial Technology Research
Study, Economy, Management and Business, dan Institute) yang memiliki berbagai penemuan
beberapa tema lainnya. Tahun ini terdapat 65 tekhnologi terkini dan juga Campus Touring di Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta pada Rabu, 7 Maret 2012 di Cibinong,
karya tulis yang dipresentasikan, yang berasal Chun Hua University. melantik Asep Karsidi sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG). Pelantikan Asep Karsidi
sebagai kepala BIG sesuai Keputusan Presiden RI No. 29/M Tahun 2012. Bertindak sebagai saksi
pada acara pengambilan Sumpah Jabatan Kepala BIG adalah Kepala BATAN, Hudi Hastowo dan
Kepala LAPAN, Bambang Setiawan Tejasukmana. BIG lahir sebagai amanat dari Undang-Undang
(UU) Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial (IG) dengan tugas dan fungsi sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 94 Tahun 2011 tentang BIG.

6 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 7
Dalam sambutannya, Menristek mengatakan, senantiasa memberikan dukungan bagi kemajuan Kampusiana
terbitnya UU No.4 Tentang IG dan Perpres No.94 penyelenggaraan IG. Ada dua program penting
Tahun 2011 ini menjadi momentum penting dalam yang dapat disinergikan dengan kegiatan-kegiatan
penyelenggaraan IG di Indonesia. Pelantikan ini yang akan dilakukan BIG, yaitu peningkatan GREEN PARTNERSHIP FOR WAGE SYSTEM IN INDONESIA
juga menandai secara resmi bahwa lembaga baru kapasitas SDM IPTEK dan peningkatan inovasi Raldi Hendro Koestoer
bernama BIG telah memiliki pucuk pimpinan. UU untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan IGD
IG mengamanatkan beberapa tugas penting pada dan kebutuhan berbagai IGT yang dilakukan Presented at FES/ YTKI National Conference ‘Wage Policies and Setting in Indonesia and
BIG yaitu; (a) Menyiapkan Informasi Geospasial berbagai Kementerian dan Lembaga serta Germany’-Gedung YTKI, 17 Januari 2012, Jakarta
Dasar (IGD) sebagai acuan atau referensi IGT terintegrasi yang dilakukan BIG dalam
berbagai Informasi Geospasial Tematik (IGT) memenuhi kebutuhan khusus pembangunan
(b) Menyiapkan infrastruktur IG agar segenap seperti, mendukung Masterplan Percepatan dan Introduction In the process of production of goods and
IG dapat dengan mudah diakses, dipertukarkan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia services, remuneration based on performance
atau berbagi pakai dan dimanfaatkan dalam (MP3EI), perumusan Ekoregion di bidang Development Planning Board mentioned that or productivity improvement will ensure the
proses pengambilan keputusan terkait geospasial Lingkungan Hidup dan lain-lain. Gusti M Hatta increased unemployment annually, especially continuous improvement of welfare, therefore,
atau ruang kebumian baik oleh pemerintah berharap IG yang handal, terintegrasi, dan mudah for youth. Sumadilaga (November 2011) Deputy both employers and employees / workers must
maupun oleh masyarakat luas (c) Membina dimanfaatkan baik untuk pemerintah maupun of Bappenas for Poverty, Manpower and SMEs constantly strive to improve productivity in
Sumber Daya Manusia (SDM) dan industri IG masyarakat luas dapat terwujud. Stated that ... 'Only in 6 months, disadvantageous order to improve the welfare of workers and
melalui proses pembinaan jabatan fungsional, workers rose more for than 455 thousand’. The their families. Increased productivity is not solely
sertifikasi SDM, sertifikasi badan-badan usaha, Acara pelantikan ini dihadiri oleh para pimpinan group was classified as disguised unemployed to dependent on the worker / laborer but is heavily
penelitian dan pengembangan IPTEK, serta Kementerian dan Lembaga serta para pejabat di work for less than 35 hours per week. According to influenced also by the opportunities provided by
pendidikan dan pelatihan di bidang IG. Gusti M. lingkungan Bakosurtanal/ BIG. the data recorded in August 2010, there were the employers to increase labor productivity.
Hatta menambahkan bahwa pemerintah akan resource persons 33 miles people who classified
it as Unemployed and increased per August 2011 Currently issues on minimum wage in the
to be 35 mil people. While, a youth recorded for country is relatively critical. This paper refers to
August 2010-February 2011 Increased by 455 reviews on how the remuneration system works
270 people, consisting of junior high school from in Indonesia. As an additional illustration, a
7.5% to 7.8%, High school from 11.9% to 12.2%; comparison was made for one of the APEC
within six months, the additional unemployment regions, namely Japan; where it was considered as
for 15-24 yrs old achieved for more than 455 one established economy.
people. Despite the fact that the current economc
growth achieves around 6.5%. Remuneration Policy

In the context of remuneration can be summarized Ministerial decree no 49/MEN/IV/2004 as the


significant problems. First, on one side of the basis to implement Article 92 (3) of Law no. 13
workers including laborers or labor union expect concerning Labour. As stated in Kepmenakertrans
wage from their work to meet the necessities of life No. 49 / 2004 that wage is the right of workers
and family; on the other side, for employers and / laborers received and expressed in terms of
employer wage or part of production costs that money as compensation from the employer
will affect the selling price of its products. Second, or the employer to the workers / labourers are
although there are statutory provisions wage areas, determined and paid under an employment
sense of fairness to the parties still felt cannot be agreements, or legislation, including allowances
created in industrial relations. Third, it is probably for workers / laborers and their families above
derived from, among others: an understanding of a job and / or services that have been or will be
the terms of remuneration is relatively limited done. Wage structure is the arrangement of wage
and mis-matching, the application of regulation rates from the lowest to highest or from highest
between the strata of the region is very varied, to lowest. Wage scale is the range of the nominal
Oleh: Yudi Irwanto & Agung TM (http://www.bakosurtanal.go.id/bakosurtanal/asep-karsidi-dilan- often on the basis of the application of wage value of wages for each job group.
tik-sebagai-kepala-badan-informasi-geospasial-big/) negotiations, certainly political interests and the
credibility of the institutions making up the wages
are still in doubt.

8 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 9
Entrepreneurs include three types. First, 4. Budgeting company. Second, Wages System with result oriented. It is Kalimantan, (vii) North Sulawesi and (viii)
individual, association or legal entity that operates according to the results determined by the number South Sulawesi. One can conclude there has been
a Determination of Minimum Wage: of results (production) or the achievement of the increased from 2010 to 2011.
companies they own; second, individual, 1. The implementation of the minimum targets obtained from each employee. Employees In terms of timely determination; in the year 2011
association or legal entity that independently wage is for formal efforts. who are diligent will receive higher wages, and there were 10 (ten) provinces which set minimum
run the company; third, individual, association, 2. Determination of the minimum wage vice versa. The drawback of this system, if there wages on time. Determination of minimum
or legal entity residing in Indonesia still remained the provisions of legislation and is no strict control over production output it wages on time has increased compared with
represent the company as meant in the first regulations. will produce low quality goods. To that end, the that in 2010, of which only 8 (eight) provincial
and second, are probably domiciled outside 3. Determination of the minimum wage solution needs to be made to establish quality minimum wages on time.
the territory of Indonesia. A worker / laborer is should take into account the simultaneous standards of wages. Determination of the minimum wage in 2011
someone who works for a salary or compensation consideration of five factors (concurrent). there were 3 (three) provinces that did not specify
in other forms. 4. Regional Wage Board should receive Thord, Wage with Premium version. Wage the Provincial Minimum Wage (PMW) and using
adequate budgetary support is sourced from the premiums or additional wages / bonuses, which the minimum wage districts / cities the lowest
To set the structure and scale of wages, the local budget allocations. pay given to employees who work well or in the province concerned. All three provinces
management carried out through (i) analysis of 5. Determination UMSK-UMSP and produce more in the same unit time. This system are: Central Java Province (Cilacap district uses
the position, (ii) the job descriptions and (iii) job so carried out in accordance with statutory encourages employees to work more optimally the minimum wage), the Province of West Java
evaluation. In conducting the analysis, description regulations. Areas that have been agreed for and efficiently. (using the minimum wage Banjar District) and
and job evaluation as referred to, required data or no sectoral minimum wages in order to be the Province of East Java (using the minimum
information as: (i) the business of the company implemented in accordance with the agreement. Efforts to create conditions for harmonious wage Pacitan).
concerned; (ii) level of technology used; (iii) industrial relations greatly affected wages. This can Minimum Wages magnitude varies. Minimum
organizational structure; and (iv) management Wage is associated with the pattern of employment happen because the wage is the embodiment of wage was the lowest occurred in the District of
company. in the future. Wage workers in flexible working labor as a production factor. Therefore, as a factor Cilacap which amounted to Rp 675,000, -,. While
relationships based on negotiations or agreements of production, wages (labor) shall contribute there was the highest minimum wage in West
Frequently, potential wage industrial disputes the workers with employers who are paid based to the increased productivity of the company. Papua Province, amounting to Rp 1.41 million,
occurred were caused by fundamental issues such on hours of work performed or product produced. In the event of an increase in remuneration -. There were 8 (eight) Provincial minimum
as: Problems and real condition at this time show (above the minimum wage) should increase the wages which were set near the time of validation,
• Workers or labour union expect a wage from that many workers spend for less than the normal productivity of labor equal to the wage increase. namely Provinces: Lampung, North Sumatra,
their work to meet the necessities of life and working time, while possible negotiated wages Permenaker No. 17 of 2005 (on Components Jambi, South Sulawesi, West Nusa Tenggara,
family. or paid based on hours worked. As a form of for KHL) stipulated that the Governor of the North Maluku, Sulawesi and West Papua.
• For the employer, the wages of part of government protection to the workers who work Province establish minimum wages based on the In 2011, there were 71 companies that make
production costs that will affect the selling price for less than 35 hours in a week, need to set the value of KHL by considering macro productivity, the suspension of the minimum wage payment
of its products. calculation of hourly wages, as for: (i) 1 / 173 times economic growth, labor market conditions, most delays; among others: East Java Province 2 (two)
the minimum wage and (ii) 1 / 173 multiplied by businesses cannot afford (marginal). companies, Central Java Province 19 (nineteen)
Wage Determination Policy the wage agreement. companies and the province of West Java 50 (fifty)
Regional-wise in Dynamics companies.
Wage Determination Policy refering to the wage In general, there are three wage systems that can
functions, as follows: be applied to SMEs, namely wages according to In DEPENAS Communication Forum (2011), Green Achievement for Productivity
1. The minimum wage is as a safety net (Safety time, wages of results, and the wage premium. especially in the Evaluation of Implementation
Net) so that wages are not declining at the lowest
(http://binaukm.com). First, Wages System with of the Minimum Wage Fixing, the increase in The orientation of job creation efforts, both in
level as a result of labor market imbalances. Time version. This system is determined on the the minimum wage in Indonesia from the period large-scale enterprises and business development
2. The minimum wage instead of wage welfare, basis of working time, ie the wage per hour, per of 2001 till the year 2011 amounted to 8.69%. In in the SME level, still referring to the productivity
because there are no workers or laborers who day, per week, or per month. With this system, conjunction with the Living Needs (KHL), in performance. The core of the achievement levels
prosper by receiving the minimum wage. payroll matters easier. But the weakness of the 2010 only 4 (four) provinces which sets minimum of productivity that is conducive to efficiency, so
wage system here there is no performance differ- wages above the KHL, namely: (i) of North that starting from the achievement of individual
Wage setting in the company is to: ence between the employee or not, so the pos- Sumatra, (ii) South Kalimantan, (iii) Central and workers until the value of the generation of a
1. Meet the necessities of life and improving sible negative effects on the employees drive to (iv) North Sulawesi. Meanwhile, in 2011 there company, is the accumulated achievement of an
the welfare of the workers / laborers and their work better. were eight provinces which set minimum wages efficient business. This, in turn, in line with the
families. above the minimum wage, including Provinces: concept of the formation of ‘green productivity’, or
2. Motivate an increase in labor productivity. (i) of North Sumatra, (ii) Jambi, (iii) Bengkulu, known as environmentally friendly productivity.
3. Attracting and retaining a quality workforce. (iv) DIY, (v) South Kalimantan, (vi) Central

10 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 11
In line with green productivity movement, one light work. Kampusiana
may encourage the Green Jobs Project. It would
be an example of a program supporting the The minimum wage is reviewed annually, Prinsip 3R: Cara Cerdas Mengelola Sampah
revitalization of agriculture; the Green Project although the increase is not necessarily every Ujang Solihin Sidik
is expected to be a solution to resolve the issue. year. Minimum wage regulation is lesser detail
Green project itself consists of seven concepts than that in Indonesia. Consideration factors Pendahuluan
namely, Green Facility, Green Promotion, Green such as minimum wage inflation, unemployment
Festival, Modern Market, Counseling services, rate remains well used, but not so absolute. Value Setelah lebih dari 60 tahun Bangsa Indonesia
Green Bank For Agriculture and Agricultural of minimum wages are set may differ between for berhasil merebut kemerdekaan, pengelolaan
Cooperative, Green Agriculture Technology. single workers and family workers. sampah di seluruh pelosok Indonesia khusu
snya di kawasan perkotaan masih jauh dari
Koestoer (2011)stated that several important The element that sets the minimum wage is the harapan.
components in- Green Economic Development: trade unions, employers and colleges. Elements
(i) Low Carbon Economic Development, in any of the government does not take part in the Gambar 1. Pola pengelolaan sampah tahun
economic based transaction for development, wage board. In violation of the Minimum Wage 2000 (BPS, 2001)
there should be oriented for low carbon resulted; payment, local authorities provide complaint
(ii) Resource-based Economy, Energy Resources facilities to accomodate input from parties Data BPS 2001 menunjukan bahwa rata-rata
and Renewable Energy, would be encouraged; (iii) involved in each region. The approach of having jumlah sampah yang terangkut ke Tempat
Sustainable Management and Service Company three components, so far, has been adopted as Pembuangan Akhir (TPA) hanya sekitar 40%
in accordance with the proper Capacity, are a proper method, because academician would dan baru sekitar 1,6% yang telah diolah atau
maintained; (iv)Social Welfare-econ interests balance inputs considerably from employers didaur ulang, 35% dibakar, 7,5% ditimbun,
would be involved. Shortly, employees and as well as employees. In other words, neutral dan sebesar 15% sisanya berserakan di taman-
community empowerment of a Green Economy position would maintain the balance perspectives taman, kanal, sungai, terminal/pelabuhan,
utilize items toward Low Carbon transaction among the parties involved and to drive efficient pasar dan lain-lain. Dengan mata telanjang kita dapat melihat betapa baru sebagian kecil wilayah
principle, energy efficient and renewable energy and fruitful decision resulted. Such an approach perkotaan yang benar-benar bersih, asri dan nyaman sepanjang tahun.
industry utilities and socially inclusiveness. would generate green partnerships for MW
disputes and maintain sustainable employment Merujuk pada Statistik Persampahan Indonesia 2008 (KLH, 2001), terdapat perubahan pola
A Comparison with an APEC member/ Japan development. pengelolaan sampah di Indonesia yang arahnya cenderung menjadi lebih baik. Persentase jumlah
sampah yang terangkut ke TPA meningkat menjadi sekitar 69%, jumlah sampah yang diolah sekitar
Minimum wage system in Japan Summary 7%, dan jumlah sampah yang dibakar turun drastis menjadi sekitar 5%. Meskipun pembakaran sampah
There are two types of minimum wage, namely: memiliki presentase yang kecil, namun yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah, khususnya open
regional minimum wage and minimum wage Several points are worth-noting: first, burning dan insinerasi dengan suhu rendah, dapat membahayakan kesehatan secara langsung karena
industrial sector. The regional minimum wage remuneration regulations have been introduced, menimbulkan gas yang berbahaya, seperti
in the country is generally the minimum wage, but need improvement in due course; Second, a dioxin.
which applies to all workers regardless of region, lot of disputes arisen due to multi interpretations
industry, firm size, the shape of the workforce, on Minimum Wage (MW) issues; Third, MW Gambar 2. Pola pengelolaan sampah tahun
age, gender and nationality;it is determined for 47 functions as safety net and yet to welfare; fourth, 2007 (KLH, 2008)
prefectures varied. Factor of major consideration for employers, MW determined based on
in setting the minimum wage rate is the cost of productivity achievement; fifth, since the future Secara umum pola penanganan sampah
living and wages of workers, and the ability of development required green employment and di perkampungan dan di perdesaan masih
firms to pay under normal circumstances. thus green productivity orientation needs to be tradisional yang hanya melalui tahapan
The minimum wage is set in the industrial developed based on green economic principles; paling sederhana, yaitu kumpul, angkut,
sector industry sectors in each prefecture. Sector finally, Japan is a good example to drive MW dan buang. Selama puluhan tahun pola
minimum wage may be set if workers and system in which Government intervention penanganan tersebut telah berlangsung, dan
employers in these sectors have been agreed. diminishes in determining remuneration rate, terpateri menjadi kebiasaan masyarakat
Prefecture minimum wage applies to all workers, but academician/ college. The role of academician luas. Pola pengelolaan sampah tersebut
while the sector minimum wage applies to would be prominent to drive properly and berjalan karena dilandasi oleh mindset
workers in the sector; limits are not included for accomodated MW for all parties involved. bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak
workers under 18 years old or 65 years of age or berguna sehingga harus dibuang.
older, or cleaning service workers, trimming or

12 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 13
Gambar 3. Sampah mencemari sungai Prinsip 3R: Reduce at Source & Resource Recycle
Sindrom NIMBY (Not In My Backyard)
benar-benar telah melekat kuat Pada 8 Mei 2008, Pemerintah menetapkan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
dan menjadi kebiasaan masyarakat, Sampah. Amanat utama pengelolaan sampah dalam UU No. 18/2008 adalah mengubah paradigma
sehingga tak heran jika kita sering pengelolaan sampah dari kumpul-angkut-buang mejadi pengurangan di sumber (reduce at source)
melihat masyarakat membuang sampah dan daur ulang sumberdaya (resources recycle).
sembarangan tanpa ada beban, tanpa Boks 3. Fakta tentang daur ulang sampah
merasa bersalah dan tanpa merasa
berdosa. Tak jarang kita melihat Metode yang tepat untuk
FAKTA
pengendara atau penumpang mobil mengimplementasikan paradigma Dibutuhkan 10 botol bekas minuman ringan untuk membuat serat kain
mewah melemparkan kulit pisang atau tersebut adalah penerapan prinsip sebagai bahan membuat 1 buah jaket ski.
Dibutuhkan 40 botol plastik bekas untuk membuat 1 m2 karpet.
botol minuman ke jalan tanpa malu. 3R (reduce, reuse, recycle), extended Separuh dari karpet polyester di Amerika Serikat dibuat dari hasil daur
Mereka menganggap jalan raya sebagai producer’s responsiblity (EPR), ulang botol minuman.
Dibutuhkan 40 botol bekas minuman ringan untuk membuat serat kain
tempat pembuangan sampah dan seperti kelompok atau anggota masyarakat lainnya, mereka juga pemanfaatan sampah (waste utilisation), sebagai bahan membuat 1 buah sleeping bag.
menganut faham asal tidak ada sampah di dekatku dan oleh karena harus dibuang atau disingkirkan dan pemrosesan akhir sampah yang Mendaurulang 1 buah botol gelas dapat menghemat energi yang setara
dengan menyalakan 1 buah bola lampu ukuran 40 watt selama 4 jam.
jauh-jauh. Sungai telah menjadi pilihan banyak orang dan masyarakat luas sebagai ‘tempat’ environmental sound technology Satu juta tahun dibutuhkan gelas untuk terdegradasi secara alamiah.
pembuangan sampah, sehingga tak heran jika banyak sungai yang tersumbat oleh kumpulan sampah melalui pembagian kewenangan Mendaurulang 1 kaleng aluminium dapat menghemat energi yang setara
yang pada gilirannya menjadi salah satu penyebab banjir pada musim hujan atau pasang air laut. yang jelas antara pemerintah pusat, dengan menyalakan pesawat TV selama 3 jam.
Sumber: Greater Vancouver Regional District (www.gvrd.bc.ca)
Dampak bencana banjir tersebut telah menimbulkan banjir besar yang menelan korban dan kerugian pemerintah provinsi, dan pemerintah
material yang sangat besar. kabupaten/kota. Selain itu, UU 18
Tahun 2008 tersebut membuka peluang
Gambar 4. Pencemaran lindi di TPA seluas-luasnya kepada peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sampah.
3R adalah kependekan dari reduce, reuse, dan recycle. Idiom tersebut kemudian dialihbahasakan
Perhatian masyarakat terhadap pengelolaan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi batasi sampah, guna ulang sampah, dan daur ulang sampah.
sampah semakin besar ketika ekspose kasus- 3R merupakan prinsip utama dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan (environmental
kasus pencemaran dan ancaman kesehatan friendly).
manusia akibat dampak pengelolaan Gambar 6. Kampanye gerakan pembatasan penggunaan kantong plastik
sampah yang buruk semakin luas, terutama belanja
penanganan sampah di Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA). Kasus gerakan anti keberadaan Prinsip pertama reduce adalah segala aktivitas yang mampu mengurangi
TPA, pencemaran lingkungan, dan longsoran segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, misalnya: ketika
sampah muncul di beberapa tempat seperti berbelanja membawa kantong/keranjang dari rumah, tidak memakai
TPA Bantargebang Bekasi, TPA Benowo Surabaya, TPST Bojong di Kabupaten Bogor, dan puncaknya kantong plastik (kresek) yang dibeli/disediakan tetapi membawa
adalah meledak dan longsornya TPA Leuwigajah di Cimahi pada 21 Februari 2005 yang mengubur kantong belanja dari kain, dan mengurangi konsumsi makanan dan
hidup-hidup lebih kurang 140 jiwa manusia. Bencana tersebut menjadi sejarah paling kelam dalam minuman berkemasan plastik, kaleng, atau styrofoam. Salah satu bentuk
pengelolaan sampah di Indonesia yang kemudian diperingati sebagai Hari Peduli Sampah. nyata pengurangan sampah antara lain adalah pembatasan penggunaan
kantong plastik belanja di supermarket atau pusat perbelanjaan melalui
Gambar 5. Bencana longsor TPA Leuwigajah 21 Februari 2005 program pemakaian kantong belanja yang reusable dan penggunaan
kardus bekas untuk mengemas barang belanja, menggantikan kantong
Bencana tersebut menandai kegagalan sistem plastik.
pengelolaan sampah di Indonesia yang selama 3
dasawarsa terakhir dijalankan; yang bertumpu pada Salah satu kebijakan pembatasan sampah yang sudah umum yang dilaksanakan di beberapa negara
landasan filosofis bahwa sampah adalah sesuatu adalah tanggung jawab lebih produsen atau extended producer responsibility (EPR). EPR adalah
yang tidak berguna dan hanya layak untuk dibuang. strategi yang didisain dalam upaya mengintegrasikan biaya-biaya lingkungan ke dalam seluruh proses
Pola pengelolaan sampah yang dilaksanakan hanya produksi suatu barang sampai produk itu tidak dapat dipakai lagi (life cycle produk tersebut) sehingga
menggunakan pola pendekatan pragmatis end of biaya-biaya lingkungan menjadi bagian dari komponen harga pasar produk tersebut. Dengan strategi
pipe dimana seakan-akan persoalan sampah dapat EPR tersebut, para produsen harus bertanggungjawab terhadap seluruh life cycle produk dan/
diselesaikan dengan membangun TPA saja. Sehingga atau kemasan dari produk yang mereka hasilkan. Ini artinya, perusahaan yang menjual dan/atau
pola kumpul-angkut-buang menjadi patron utama mengimpor produk dan kemasan yang potensi menghasilkan sampah wajib bertanggungjawab, baik
kebijakan pengelolaan sampah. secara finansial maupun fisik, terhadap produk dan/atau kemasan yang masa pakainya telah usai.

14 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 15
Prinsip kedua reuse adalah kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang
sama atau fungsi yang lain, misalnya: menggunakan secara berulang kemasan minuman baik untuk
fungsi yang sama maupun fungsi yang lain atau membiasakan menggunakan batere yang dapat di-
charge ulang (rechargeable battery).
Prinsip ketiga recycle adalah kegiatan mengolah sampah untuk dijadikan produk baru, misalnya:
mengolah sampah kertas menjadi kertas daur ulang/kertas seni/campuran pabrik kertas, mengolah
sampah plastik kresek menjadi kantong kresek lagi atau produk plastik lower grade lainnya, dan
mengolah sampah organik menjadi kompos.

Boks 2. Keberhasilan AS dalam daur ulang sampah

Prinsip 3R sesungguhnya mengandung arti yang sangat


luas, tidak sesederhana contoh penerapan seperti yang
disampaikan di atas. Prinsip 3R dalam pengelolaan
sampah erat kaitannya dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan (sustainable development), khususnya Gambar 7. Perubahan paradigma pengelolaan sampah dari pendekatan end of pipe ke 3R
dalam pelaksanaan penghematan sumber daya
(resource efficiency) dan penghematan energi (energy Dengan ditetapkannya UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sejak saat itu
efficiency). transformasi kebijakan pengelolaan sampah sudah dimulai. Kebijakan pengelolaan sampah yang
selama lebih dari tiga dekade hanya bertumpu pada pendekatan end of pipe, dengan mengandalkan
Dengan menjalankan prinsip 3R maka terjadi keberadaan tempat pemrosesan akhir (TPA, landfill), diubah dengan pendekatan reduce at source dan
upaya pengurangan ekstraksi sumber daya karena resource recycle melalui penerapan 3R.
sebagian bahan baku dapat terpenuhi dari sampah
yang didaur-ulang dan sampah yang diguna-ulang.
Sebagai tambahan, penggunaan bahan baku daur
ulang untuk menghasilkan suatu produk telah terbukti
menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan
menggunakan bahan baku alami (virgin material).
Sehingga penerapan prinsip 3R adalah solusi cerdas
atas semakin terbatasnya sumber daya alam dan
kelangkaan energi. Di sektor energi sendiri, sampah
adalah sumber energi alternatif pengganti energi
fosil. Pemanfaatan sampah sebagai pembangkit energi
merupakan hal yang lazim di beberapa negara maju dengan menggunakan berbagai metode, antara
lain insinerasi, methane capture, biomass, dan refuse-derived fuel (RDF).

Dari sisi lingkungan, penerapan prinsip 3R merupakan langkah nyata upaya pengendalian dan
pencemaran lingkungan karena dengan melakukan 3R maka akan terjadi pengurangan beban pencemar
(pollutant load) yang dibuang ke lingkungan, baik pencemar air, tanah maupun udara. Bahkan, terkait
topik hangat perubahan iklim, implementasi 3R adalah usaha nyata mitigasi perubahan iklim karena Gambar 8. Transformasi kebijakan pengelolaan sampah
dengan melaksanakan 3R dalam pengelolaan sampah dapat mengurangi emisi gas metana, salah
satu gas rumah kaca (GRK) yang daya rusaknya terhadap lapisan ozon 21 kali lebih kuat dibanding Benefit yang dihasilkan dari implementasi program 3R dalam pengelolan sampah skala kota, secara
karbondioksida (CO2). umum dapat digolongkan menjadi 2 manfaat, yaitu: manfaat ekonomi dan manfaat lingkungan.
Manfaat ekonomi misalnya penghematan biaya pengelolaan sampah dan menghasilkan potensi
pendapatan dari hasil penjualan produk hasil daur ulang atau pengomposan. Manfaat lingkungan
misalnya lingkungan menjadi bersih, tidak cemar, dan sehat.

16 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 17
Hibah Dosen Hibah Mahasiswa

Dosen Geografi Mendapatkan Hibah Penetian dan Pengabdian Pada Masyarakat Tahun 2012

Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian


M.H. Dewi Susilowati

Pemetaan Kantong Kemiskinan dan Potensi Wilayah Untuk “LaTEC (Land Thermal Energy Conversion) “Analisis Kandungan Daun Mint yang Berkhasiat
Pemberdayaan Keluarga Miskin di KabupatenLebak, Provinsi Banten Energi Alternatif Terbarukan Ramah Mengobati Stres dan Persebarannya di
(Hibah Riste Strategis Nasional Kemendikbud 2012) Lingkungan” Indonesia”
Ketua Pelaksana: Fidelis Awig Atmoko Ketua Pelaksana: Maharani Putri
Anggota: Anggota:
Angga Dito Fauzi Ade Rahmawati
Ibni Sabil A. Z. M Aisyah Bidara
Miqdad Anwarie Andika Rizky S
Adi Wibowo Dosen Pendamping: Adi Wibowo Moh. Heru Kurniawan
Biaya Usul: 7,750,000 Dosen Pendamping: Ratna Saraswati
Biaya Usul: 7,500,000
Pola Perubahan Pemanfaatan Ruang Untuk Prediksi Fenomena Pulau
Panas Perkotaan (Studi Kasus Di Tangerang) (Hibah Riset Awal
“Inventarisasi Cadangan Karbon Pada Lahan “Analisis Preferensi Masyarakat terhadap
Gelombang 1 DRPM UI 2012)
Gambut Propinsi Riau Menggunakan Phased Berbagai Varietas Beras dengan Metode Chi-
Array Type L-Band Synthetic Aperture Radar Square (Studi Kasus: Kota Depok, Jawa Barat)“
Dalam Mitigasi Bencana Perubahan Iklim” Ketua Pelaksana: Rio Trimono
Ketua Pelaksana: MiqdadAnwarie Anggota:
Anggota: Fahmi Ilmayanti
Arif Hidayat Febriana Dewi Lestari
Rokhmatuloh Faris Zulkarnain Gilang Raditya Wardana
Fidelis Awig Atmoko Dosen Pendamping: Andry Rustanto
Ibw Peningkatan Kualitas Data Pertanian dalam Mendudkung Ibni Sabil A. Z. M Biaya Usul: 4,675,000
Pembangaunan Pertanian Perkotaan di Kota Depok (Lanjutan Tahun Dosen Pendamping: Rokmatulloh
ke 2) (Hibah Pengmas DRPM UI 2012) Biaya Usul: 7,750,000

Program Kreatifitas Bidang Pengabdian Masyarakat

M.H. Dewi Susilowati “Inovasi Permainan Tradisional Sebagai Media “Pelatihan Pembuatan Peta Berbasis Open Source
Pembelajaran Geografi pada Siswa Sekolah Untuk Perangkat Desa Guna Membantu Sigede
IbM Pemberdayaan Staf Pemkot Kota Bogor dalam Pemanfaatan Dasar” (Sistem Informasi Geospasial Desa) TERPADU”
Teknologi Sistem Informasi Geografis Untuk Perencanaan Pemanfaatan Ketua Pelaksana: M.Hafiz Wahfiudin Ketua Pelaksana: Lanrio
Lahan (Hibah Pengmas DRPM UI 2012) Anggota: Anggota:
Aghny Fitriany Arif Hidayat
Amalia Fathiningrum Della Ananto Kusomo
Azzhary Muhammad Rio Ipung L Purwaka
Nisa Vidya Yuniarti Rina Nourmasari
Dosen Pendamping: Ratna Saraswati Dosen Pendamping: Andry Rustanto
Biaya Usul: 5,570,000 Biaya Usul: 6,650,000

18 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 19
Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan Kampusiana
“Es Krim Nusantara : Alternatif Jajanan Sehat “Onde-Onde Pelangi Nusantara Sebagai Inovasi
Bagi Anak”
Ketua Pelaksana: Agung Raditya
Jajanan Mahasiswa”
Ketua Pelaksana: Athari Wulan Sari Klaster Industri sebagai Pemicu Inovasi dalam
Anggota: Anggota: Pengembangan Ekonomi Lokal
Annisa Dwi Hafidah Muhammad Rizki Abdillah (Studi Kasus: Industri Agrowisata Strawberry Ciwidey dan Industri Wisata Budaya Toraja)
Jessica Pingkan Oryza Sativa
Oleh: Febriana Dewi Lestari, NPM. 0906555065
Yuri Isey Agita Ibnu Budiman
Dosen Pendamping: Ratna Sarawasti Dosen Pendamping: Nurrokhmah Rizqihandari Abstrak
Biaya Usul: 2,830,000 Biaya Usul: 6,291,000
Ciwidey dan Toraja merupakan dua tempat unik yang menarik perhatian para wisatawan, baik domestik maupun
mancanegara. Namun keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Ciwidey berbasis “site attraction” berupa pesona
“Jajanan Pasar Kue Ape NeTe (New Taste) “LELE BROBERI SEBAGAI PELEPAS alamnya dan yang paling menonjol ialah hamparan kebun strawberry yang membentang di setiap pelosok Ciiwidey sebagai
Cokelat Keju, Cokelat Kacang, Belewah, Durian, KEBOSANAN MAHASISWA UI” salah satu komoditas unggulan kawasan agrowisata ini. Sedangkan Toraja berbasis “event attraction” berupa wisata budaya
dan Pisang” Ketua Pelaksana: Muhammad Alfatih yang menampilkan berbagai macam upacara adat Toraja, bangunan adat Toraja, dan sebagainya. Potensi kedua wilayah
Ketua Pelaksana: Rasyid Aulia Rachman Anggota: yang sangat mungkin untuk menghasilkan pundi-pundi uang ini sudah selayaknya digali untuk pengembangan ekonomi
lokal (PEL) setempat. Suatu kajian teoritis dari Michael E. Porter mengenai klaster industri dan dipadukan dengan konsep
Anggota: Adelina Chandra “Creative Field” oleh Allan J. Scott menjadi dasar teori dari penelitian ini yang mana mereka mempunyai pandangan
Geroge Emile Dom Anom Cahyo Galih Pranoto bahwa klaster industri merupakan salah satu upaya bentukan untuk meningkatkan daya saing dari suatu produk barang
Hasraful Hasrafila Maria Putri Nurul atau jasa dengan terus menggali daya inovasinya. Lokasi berkembangnya inovasi yang spesifik yang nantinya membentuk
Shafwatustsana Risky Kurniawan jaringan produksi tersebut mempunyai karakteristik masing-masing dan penyesuaian terhadap teknologi, organisasi,
Diah Rossy Pratiwi Dosen Pembimbing: Nurrokhmah Rizqihandari dan simbol-simbol produksi. Gagasan inovatif dari adanya klaster industri mampu menumbuhkan nilai tambah bagi
Dosen Pendamping: Sobirin Biaya Usul: 7,272,100 keberlanjutan industri pariwisata, dalam kasus ini industri agrowisata strawberry Ciwidey dan wisata budaya Toraja.
Biaya Usul: 6,022,500

“Toko Jajanan IKACUI : Taste of Hometown “PERMAINAN GLOBE PUZZLE : ALTERNATIF PENDAHULUAN berkelanjutan bagi warganya. Keunggulan daya
Pusat Jajanan Khas Nusantara sebagai Upaya PEMBENTUKAN KONSEP MENTAL MAP saing atau disebut juga sebagai keunggulan
Optimalisasi Potensi Kuliner Daerah di TERHADAP KARAKTER ANAK” Krisis ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia kompetitif dapat ditingkatkan dengan
Indonesia” Ketua Pelaksana: Noer Sulistyarini pada beberapa tahun yang lalu menyebabkan peningkatan produktivitas pada level individu,
Ketua Pelaksana: Indar Bayu Anggota: timbulnya berbagai masalah bangsa yang perusahaan, industri, maupun pada level negara.
Anggota: Anika kompleks. Semakin meningkatnya jumlah Hal tersebut juga perlu diimbangi dengan
Ruri Aulia Bayu N. Prazyugi pengangguran, tingginya angka kemiskinan, pengembangan daya saing yang didasarkan pada
Rahmad Mulya M. Husein juga rendahnya daya saing barang dan jasa kemampuan dalam memanfaatkan keunggulan
Indra Ferry Silfia Elly Oktaviani produksi dalam negeri, menjadi permasalahan komparatif yang dimilki.
Widya Lestari Dosen Pendamping: Nurrokhmah Rizqihandari utama bangsa (Bappenas, 2004).
Dosen Pendamping: Banu Muhammad Haidlir Biaya Usul: 6,450,000 Daya saing dapat tercipta dengan adanya
Biaya Usul: 9,628,000 Daya saing Indonesia menurut World produktivitas dengan keunggulan yang
Program Kreatifitas Mahasiswa Teknologi Economic Forum (2008-2009) berada di kompetitif. Salah satu pilar untuk mencapai
“INTERNETSLIM.COM JASA PEMBUATAN peringkat 55 dari 134 negara, menurun satu kompetitif global (World Economic Forum,
“INBIS UI: Informasi Bisnis Sekitar Universitas peringkat dari tahun sebelumnya. Dalam hal 2008-2009) ialah dengan melakukan suatu
WEBSITE MURAH, CEPAT, DAN
Indonesia (Peta Interaktif Berbasis Website Sebagai ini, Indonesia masih tertinggal dibandingkan inovasi. Shaping Australia’s Future Innovation
PROFESIONAL”
Penghubung Informasi Kebutuhan Mahasiswa negara-negara Association of South East Asian – Framework Paper (1999) berbicara bahwa
Ketua Pelaksana: Randhi atiqi
Dengan Usaha Kecil Menengah di Sekitar Kampus Nation (ASEAN) lainnya, seperti Singapura inovasi ialah tentang ide/gagasan untuk
Anggota:
UI” (5), Malaysia (21), Thailand (34), dan Brunei dilaksanakan. Proses tersebut antara lain inovasi
Indra Bayu
Ketua Pelaksana: Arif Hidayat Darussalam (39). Menurut Organization for dalam pertanian, industri, dan pemerintahan,
Irham Febrieka PH
Anggota: Economic Co-Operation and Development dengan tujuan meningkatkan nilai produk dan
Augviona Brillianty S
Andika Amri (OECD) (2009), daya saing ialah tingkat ide baru tersebut memberikan manfaat bagi
Dosen Pendamping: Tjiong Giok Pin
Dinur Rahmani Sadat kemampuan suatu negara menghasilkan keseluruhan bisnis, industri, atau negara.
Biaya Usul: 9,720,000
Gunawan Wibisono barang dan jasa yang sesuai dengan tuntutan
M. Bayu Rizki P pasar internasional, dan bersamaan dengan itu
Dosen Pendamping: Adi Wibowo kemampuan menciptakan suatu kesejahteraan
Biaya Usul: 6,950,000
20 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 21
Di sisi lain, Pemerintah memberlakukan sebagai platform nasional, baik dalam konteks dengan terus menggali daya inovasinya. Lokasi dalamnya dan vitalitas ekonomi suatu wilayah
otonomi daerah dengan memberikan pembangunan ekonomi (nasional, daerah berkembangnya inovasi yang spesifik yang merupakan hasil langsung dari persaingan
keleluasaaan kepada daerah sebagai upaya dan lokal). Disadari bahwa dengan peluang nantinya membentuk jaringan produksi tersebut industri yang ada di kawasan tersebut. Diamond
untuk menembus persaingan pasar global dan dan tantangan yang dihadapi, dibutuhkan mempunyai karakteristik masing-masing dan dibentuk oleh (1) condition factors, (2)
menetapkan berbagai kebijakan, yaitu dengan perubahan paradigma pembangunan. Konsep penyesuaian terhadap teknologi, organisasi, dan demand conditions, (3) related and supporting
UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan klaster industri, merupakan suatu alternatif yang simbol-simbol produksi. industries, dan (4) firm strategy, structure and
Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang dipandang sesuai dengan konteks dinamika rivalry. Ia juga memasukkan 2 faktor konteks
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah perubahan yang berkembang dan keragaman Data yang digunakan dalam penelitian ialah yang berhubungan secara tidak langsung
Pusat dan Daerah. Melalui otonomi daerah karakteristik daerah di Indonesia. dari hasil wawancara mendalam terhadap in- melalui: (1) role of chance dan (2) role of
tersebut setiap daerah di Indonesia dituntut Penelitian ini mencoba untuk menelisik potensi forman dan pengamatan langsung. Selain itu, government. Faktor-faktor ini secara dinamik
untuk dapat mengembangkan setiap potensi penerapan klaster industri di dalam Agrowisata data sekunder guna menunjang fakta-fakta yang mempengaruhi posisi daya saing perusahaan
lokal yang dimilikinya agar dapat bertahan Strawberry Ciwidey dan Wisata Budaya Toraja. terjadi di lapang yaitu dengan studi literatur dalam suatu negara. “competitive advantage in
dan berkembang di tengah persaingan regional Sumberdaya strawberry dan wisata budaya ini dan data-data dari instansi terkait. Pengumpu- advanced industries is increasingly determined
maupun global. Secara implisit, dari potensi menjadi atraksi utama atau industri inti dari lan data dilakukan pada tahun 2012, tepatnya by differential knowledge, skills and rates of
lokal yang tersedia dapat dikembangkan suatu industri pariwisata yang akan dikembangkan. pelaksanaan penelitian di Ciwidey selama 3 hari innovation which are embodied in skilled people
sistem Local Economic Development (LED) Klaster industri ini diharapkan menumbuhkan (27-29 Januari 2012) dan di Toraja (Kabupaten and organizational routines” (Porter, 1990)
atau biasa disebut dengan PEL. Pengembangan inovasi-inovasi baru yang akan menumbuhkan Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara) selama Semangat dari pendekatan klaster adalah adanya
Ekonomi Lokal (PEL) tersebut berupaya nilai tambah produksi dan meningkatkan 7 hari (4-10 Februari 2012). Penelitian dilak- nilai tambah optimal dari kualitas hubungan
melakukan upaya pemanfaatan sumberdaya perekonomian lokal. sanakan bersamaan dengan program Join Field antar industri terkait, industri pendukung,
lokal yang ada yaitu sumberdaya fisik, manusia, School Departemen Geografi Universitas Indo- industri pemasok, industri pembeli dan industri
dan kelembagaannya. Dengan demikian PEL Pengembangan klaster industri pariwisata nesia (UI) dengan University of Sydney (USYD) inti disertai dukungan dari lembaga pendukung
berintikan pembangunan yang didasarkan pada dalam ruang lingkup lokal, dalam hal ini Australia. (pemerintah, asosiasi, dan lain sebagainya),
kemampuan lokal yang semakin berkembang Ciwidey dan Toraja, selain sebagai peningkat semua itu dibangun diatas fondasi kapasitas
atau endogeneous development. Dalam pendapatan masyarakat lokal dan devisa negara, TINJAUAN TEORITIS inovasi.
istilah lainnya, pembangunan ekonomi lokal juga bertujuan untuk mempromosikan nilai Teori Pengembangan Klaster Industri Beberapa pengertian elemen-elemen dalam
merupakan pemanfaatan faktor-faktor internal- lokal pariwisata Indonesia agar tercipta brand Pengembangan industri dengan pendekatan klaster industri antara lain adalah sebagai
lokal guna pengembangan ekonomi lokal image yang kuat sehingga tidak tergantung pada klaster merupakan strategi operasional sebagai berikut:
(locally based development). intervensi pihak asing yang bisa jadi kurang arah kebijakan dalam rangka pengembangan • Industri Inti : adalah industri yang
sesuai dengan nilai-nilai bangsa. Kemandirian struktur ekonomi yang tangguh untuk dijadikan titik masuk kajian, dapat
Pada era otonomi daerah, klaster industri citra ini akan menimbulkan identitas dan meningkatkan daya saing perekonomian daerah merupakan sentra industri. Industri yang
memungkinkan menjawab tantangan globalisasi kebanggan terhadap produk pariwisata dan nilai dan memperluas kesempatan kerja. Klaster maju dicirikan dengan adanya inovasi.
dan tuntutan desentralisasi, karena klaster bangsa sendiri. didefinisikan sebagai sejumlah perusahaan dan • Industri Pemasok : adalah industri
industri merupakan bentuk industri terorganisir lembaga yang terkonsentrasi pada suatu wilayah, yang memasok dengan produk khusus.
yang mampu mendorong terbentuknya jaringan METODOLOGI serta saling berhubungan dalam bidang yang Pemasok yang khusus (spesialis) merupakan
kegiatan produksi dan distribusi. Melalui khusus yang mendukung persaingan (Porter, pendukung kemajuan klaster. Produk khusus
pendekatan klaster industri diharapkan tercipta Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini 1990). Wilayah klaster dibatasi oleh keterkaitan industri pemasok berupa bahan baku utama,
pola keterkaitan antar kegiatan baik di dalam adalah pendekatan kualitatif dengan penafsiran dan komplementernya dan tidak harus dibatasi bahan tambahan dan aksesoris.
sektor industri sendiri (keterkaitan horizontal) teoritis tentang suatu gejala tertentu. Gejala yang oleh wilayah administratif. • Pembeli : pembeli dapat berupa distributor,
maupun antara sektor industri dengan seluruh dimaksud adalah Industri Agrowisata Strawber- Kendati Porter belum mendefinisikan pengecer atau pemakai langsung. Pembeli
jaringan produksi dan distribusi terkait ry Ciwidey dan Industri Wisata Budaya Toraja. klaster industri secara jelas, tetapi ia telah yang sangat ‘penuntut’ merupakan pemacu
(keterkaitan vertikal). Sasaran utamanya ialah Landasan teori yang digunakan adalah konsep menghubungkan antara kinerja sebuah negara kemajuan klaster.
pada peningkatan daya saing berkelanjutan klaster industri yang digagas oleh Michael E. dalam ekonomi global yang diringkaskan • Industri Pendukung : industri pendukung
dan meningkatkan nilai tambah dari kegiatan Porter dan memadukan dengan konsep Crea- dalam kata “daya saing” dengan klaster industri. meliputi industri jasa dan barang
hulu sampai dengan kegiatan paling akhir tive Field yang diungkapkan oleh Allan J. Scott. Menurut Porter, daya saing dibentuk oleh (infrastruktur, peralatan, kemasan), termasuk
(konsumen), yang berujung pada kesejahteraan Pandangan dari kedua konsep ini ialah klaster interaksi dari beberapa faktor yang disebut layanan pembiayaan (Bank, Venture Capital)
masyarakat. industri merupakan salah satu upaya bentu- sebagai faktor “diamond”. Faktor diamond dan Layanan Pengembangan Bisnis.
kan untuk meningkatkan daya saing dari suatu tersebut menjabarkan bahwa suatu kawasan • Industri Terkait : Industri yang
Pendekatan klaster industri berkembang produk barang atau jasa secara alamiah akan mengembangkan menggunakan infrastruktur dan sumberdaya
pesat tidak sekedar sebagai konsep tetapi juga keunggulan kompetitif berdasarkan kemampuan dari sumber yang sama (mis. Kelompok
inovasi dari perusahan-perusahan yang ada di tenaga ahli).

22 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 23
• Lembaga Pendukung : meliputi dituangkannya dalam five forces model (Brown, unsur-unsur itu mempunyai kegunaan yang Sistem dimana, para konsumen dapat langsung
pemerintah, asosiasi dan LSM. 1996). Gagasan Porter tersebut sejalan dengan besar bagi masyarakat (Koentjaraningrat: 1964). membeli dengan cara memetik langsung buah
Klaster mempengaruhi daya saing dengan Martin dan Sunley (2003) yang menegaskan Perubahan atau pergantian unsur-unsur kebu- strawberry dari kebunnya langsung ini, ternyata
tiga cara: Pertama, dengan meningkatkan bahwa pembentukan klaster industri pada dayaan itu selalu membawa dampak positif dan mengundang banyak wisatawan untuk men-
produktivitas perusahaan atau industri (sektor dasarnya merupakan proses dekomposisi negatif dalam segala aspek kehidupan suatu gunjungi agrowisata ciwidey, karena ia menjadi
usaha). Kedua, klaster meningkatkan kapasitas perekonomian nasional dalam skala-skala masyarakat. Oleh karena itu, pada saat masukn- suatu atraksi menarik juga bagi para wisatawan.
inovasi untuk pertumbuhan produktivitas. geografis yang lebih kecil yang dimaksudkan ya unsur-unsur kebudayaan asing, ada golongan Kebun “direct selling” ini terletak di lokasi strat-
Ketiga, klaster merangsang dan dapat untuk memahami sekaligus meningkatkan masyarakat menerima dan mendorong peruba- egis, sepanjang jalan utama kawasan agrowisata
membentuk bisnis baru yang mendukung daya saing dan inovasi. Dengan demikian, han dalam kebudayaannya, tetapi ada pula yang Ciwidey, sehingga para konsumen yang ingin
inovasi dan memperluas klaster. keterpaduan dan kemantapan jaringan dalam menolak dan menghambatnya. mengkonsumsi strawberry dengan memetik
‘klaster industri’ merupakan sumber energi bagi langsung dari kebunnya, hanya cukup memarkir
Konsep Creative Field kemunculan inovasi. HASIL DAN PEMBAHASAN kendaraannya di tepi jalan, lalu langsung dapat
Suatu industri menghasilkan produk yang melakukan aktivitas tersebut. Namun, trend
nantinya akan bersaing di pasar. Dalam pasar Budaya dan Pariwisata Karakteristik Industri “direct selling” ini mulai tahun 2009 ke atas
inilah berbagai produk saling bersaing. Berbagai Banyak orang beranggapan bahwa kebudayaan Industri yang akan dibahas pada penelitian ini mengalami penurunan permintaan. Akan tetapi,
kreativitas pun dijual agar dapat bersaing dengan akan tetap lestari jika tidak tersentuh oleh ialah industri agrowisata strawberry Ciwidey masih banyak kebun strawberry yang berlokasi
produk lainnya. pengaruh kebudayaan lain. Anggapan tersebut dan industri wisata budaya Toraja. Keduanya sa- strategis (pinggir jalan raya) yang menjalankan
Kaitannya dengan kreativitas tersebut, Setiadi sebenarnya kurang tepat, karena dalam ma-sama berbasis pariwisata, namun agrowisata sistem penjualan dengan cara “direct selling” ini
(2008) mengungkapkan bahwa Scott (2004) keadaan bagaimana pun kebudayaan akan Ciwidey dengan atraksi utamanya site attraction hingga sekarang (2012).
memperkenalkan istilah creative field, yang tetap berkembang meskipun pada awalnya (wisata alam berupa pemandangan alam), se-
direpresentasikan oleh rangkaian kegiatan merupakan kebudayaan yang tertutup. Semakin dangkan wisata budaya atraksi utamanya berupa
industri dan fenomena sosial tertentu yang tinggi intensitas kontak-kontak kebudayaan yang event attraction (berupa atraksi budaya, seperti
membentuk jaring-jaring hubungan (webs dialami suatu kebudayaan, akan semakin cepat upacara rambu solo, rambu tuka’, bangunan-
of relationships) antar ruang-ruang geografis dan kompleks perkembangan yang dialaminya. bangunan budaya, perkampungan rumah adat,
yang saling berbeda sehingga memungkinkan Sebaliknya semakin terisolir suatu masyarakat tempat upacara adat dan pekuburan).
berkembangnya perilaku kewirausahaan dari pergaulan antar-bangsa, semakin lambat
dan gagasan inovatif yang khas. Dalam hal perkembangan kebudayaannya. Hal ini sesuai Agrowisata Strawberry Ciwidey
ini, creative field berfungsi sebagai lokasi dengan pendapat Beals Hoijer (1959) yang Agrowisata strawberry Ciwidey, mengalami
berkembangnya gaya kewirausahaan yang menyatakan bahwa kebudayaan tidak pernah fluktuasi luar biasa dalam perkembangan
spesifik sebagai landasan bagi terbentuknya statis tetapi selalu berubah. Demikian pula produksinya. Dulunya, para petani strawberry
jaringan atau formasi produksi tertentu. pendapat J.M. van der Kroef tentang kebudayaan bukanlah petani strawberry, melainkan sebagian
Termasuk di dalamnya adalah penyesuaian- Indonesia yang menyatakan bahwa kehidupan besar adalah petani sayuran. Sekitar tahun 2006,
penyesuaian teknologi, organisasi, dan simbol- kebudayaan bangsa Indonesia pada masa lampau sayuran mengalami titik jenuh. Secara kebetu-
simbol produksi. Jaringan bisnis yang terbentuk tidak pernah statis tetapi telah menunjukkan lan, pada tahun 2007, trend strawberry sedang
secara interpersonal dalam suatu lokalitas kehidupan itu sendiri selalu dinamis dan selalu tinggi-tingginya, sehingga para petani sayuran Gambar 1. Kebun Strawberry yang Digunakan
tertentu dan mendapatkan dukungan kuat dari siap untuk bergaul dengan tantangan peradaban yang mengalami titik jenuh beralih profesi men- untuk Sistem “Direct Selling”
aktor-aktor setempat akan dapat mengarah pada asing (Madjid Kallo, 1974). jadi petani strawberry. Mulai saat itu, strawberry
terciptanya ‘klaster industri’ (Ietri dan Rota, Dewasa ini tidak dapat disangkal lagi bahwa menjadi penghasilan utama para petani tersebut
2006). Porter (1998) mendefinisikan klaster dengan kedatangan arus wisatawan asing ke dengan menjualnya ke pasar dengan melalui Pamor strawberry sejak tahun 2007 terus
industri itu sebagai suatu konsentrasi geografis Indonesia mau tidak mau terjadi proses saling perantara atau secara langsung. Menelisik lebih meningkat, ditandai dengan permintaan yang
dari berbagai jenis aktivitas yang saling terkait mempengaruhi dalam bidang kebudayaan, jauh, ternyata desas-desus budidaya strawberry juga terus meningkat. Target pasar strawberry
dengan suatu industri dan pola kelembagaan yang pada akhirnya akan timbul proses sudah mengemuka pada tahun 2002. Namun ciwidey pun mengalami perluasan. Permintaan
pada suatu bidang usaha tertentu. Definisi Porter akulturasi, yaitu perpaduan dua kebudayaan strawberry pada saat tahun 2002, hanya di- dari modern market seperti Giant, Lottemart di
tersebut dapat dipandang sebagai evolusi dari yang saling berhubungan. Menurut teori jadikan sebagai komoditas ‘sambilan’ oleh para Jakarta dan supermarket-supermarket di Band-
konsep ‘distrik industri’ yang dikemukakan oleh Principle of function, suatu unsur kebudayaan petani. Seiring berjalannya waktu, didukung ung membanjiri para petani strawberry Ciwidey.
Marshall pada tahun 1920-an (Ietri dan Rota, tak akan mudah diganti (hilang) apabila oleh pengembangan wilayah Ciwidey menjadi Karena masuknya komoditas ke modern mar-
2006). Namun, berbeda dengan Marshall, Porter unsur itu mempunyai fungsi yang penting kawasan agropolitan oleh pemerintah, inovasi ket, maka perlu adanya packaging yang dapat
sangat menekankan pentingnya keunggulan dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. pemasaran terjadi pada komoditas strawberry menambah nilai jual. Proses penanaman bibit
kompetitif melalui kemampuan inovasi, vitalitas Demikian pula teori tersebut mengatakan bahwa ini. Sistem “direct selling” menjadi andalan ino- strawberry, kemudian packaging, dan pemasa-
ekonomi, serta persaingan antar industri; yang suatu unsur baru akan mudah diterima apabila vasi pemasaran pada tahun 2007 hingga 2009. ran, dilakukan oleh masing-masing para industri

24 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 25
rumah tangga, sebagai contoh seorang wiras- sekitar ponpes. Luas lahan pertanian yang di- Tak hanya perluasan target pasar, perluasan
wasta pemilik kebun strawberry, Pak Dedeh, ia miliki oleh Al-I’tifaq sebesar 14 Ha, sedangkan inovasi produk strawberry juga semakin
memasarkan produk buah strawberry-nya ke su- luas lahan pertanian masyarakat yang dibawah berkembang. Strawberry tidak lagi dijual dalam
permarket dan pasar/distributor langganannya. naungan ponpes tersebut total sebesar 200 Ha. bentuk buah matang. Namun dapat dibuat
Ia tidak perlu khawatir jika terjadi ‘banjir Pangsa pasar produk strawberry dan komodi- beraneka macam produk olahan strawberry,
produk’, karena ia telah mempunyai pasar sendi- tas tani sayur lainnya dari Pondok Pesantren seperti selai strawberry, dodol strawberry, syrup,
ri. Selain industri-industri rumah tangga, Pon- Al-I’tifaq ini ialah meliputi semua supermarket sarasi (sambal terasi strawberry), dan aneka
dok Pesantren Al-I’tifaq misalnya, menjadi in- yang ada di Kota Bandung dan Giant, Lottemart macam makanan lainnya yang menggunakan
stitusi pendidikan yang berperan ganda. Ponpes yang ada di Jakarta. Untuk masuk dalam pangsa bahan dasar strawberry. Salah seorang informan,
ini selain mencetak generasi islami dan pandai pasar modern tersebut, perlu adanya prinsip 3K, Ibu Lilis, pemilik outlet oleh-oleh strawberry
dalam usaha agribisnis (basis ekonomi Ciwidey), yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dalam “Yuriberry” menyatakan bahwa ia mulai fokus
juga menjadi sebuah lembaga berbasis kope- proses produksi hingga pengemasan produk, dalam ranah produksi olahan strawberry Gambar 5. Pengahargaan-Penghargaan yang
rasi yang mempunyai lahan pertanian sendiri dibutuhkan tenaga kerja, biasanya berasal dari mulai tahun 2010. Sebelumnya, Ibu Lilis hanya Diperoleh Ibu Lilis ‘Pemilik Outlet Yuriberry’
(termasuk strawberry) dan menjadi distributor kalangan ibu-ibu rumah tangga. mempunyai lahan strawberry disamping rumah Sebagai Pelopor Inovasi Produk Olahan
pemasaran produk pertanian bagi masyarakat dan dibuka juga untuk agrowisata “direct selling” Strawberry
strawberry. Ibu Lilis juga mempunyai pangsa
pasar di supermarket. Membuka outlet dalam Dari keterangan-keterangan yang diperoleh
tajuk “produk olahan strawberry” ini merupakan dari informan-informan diatas, berbagai ide
salah satu wujud inovasi lokal dari industri dan kreativitas muncul dalam satu komoditas
rumah tangga. yang dapat dikembangkan di Ciwidey, yakni
‘strawberry’. Mulai dari ide penanaman
strawberry, kreativitas dalam pemasarannya,
hingga inovasi produk olahan yang dapat
dikembangkan. Hal ini merupakan suatu
pencapaian pemberdayaan ekonomi lokal
Ciwidey (dalam studi kasus ‘strawberry’).
Seiring dengan inovasi-inovasi yang dilakukan
oleh produsen strawberry, permasalahan-
permasalahan yang mengancam akan
keberlanjutan strawberry di Ciwidey juga makin
kompleks. Seorang Informan, Pak Dadang,
seorang petani dan distributor strawberry dari
Desa Sukaresmi ini mengaku mengalami titik
jenuh strawberry pada tahun 2012 ini. Cuaca
ekstrim yang belakangan hadir, membuat
Gambar 2. Bentuk Packaging Komoditas produktivitas komoditas strawberry-nya
Pertanian yang Akan Dipasarkan di mengalami penurunan drastis. Jika hal ini
Supermarket terus menerus terjadi, ia akan beralih profesi
kembali menjadi petani sayuran seperti sedia
kala sebelum ia menjadi petani strawberry
Gambar 3. Proses Sortir dan Packaging pada tahun 2007 silam. Hal yang serupa juga
Strawberry oleh Industri Rumah Tangga dinyatakan oleh Pak Agus, Ketua Asosiasi
Agribisnis dan Wisata (ASGITA). Ia menyatakan
bahwa belakangan ini saat cuaca ekstrim terjadi,
petani strawberry di Kawasan Agropolitan
Ciwidey yang meliputi 3 kecamatan (Ciwidey,
Pasirjambu, dan Rancabali), mengalami
kerugian. Pada kondisi normal, produksi per
1000 polybag ialah 20-40 kg/hari. Sedangkan
Gambar 4. Berbagai Macam Produk Oleh-oleh pada cuaca ekstrim, dari total 3 kecamatan
Hasil dari Industri Olahan Strawberry tersebut hanya mengasilkan 8 ton/hari.
26 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 27
Adanya kelompok tani atau asosiasi agribisnis Toraja Utara (2012), 90% dari wisata di Toraja Budaya Toraja sangat melekat terhadap merupakan dosen Universitas Kristen Indonesia
sangat penting keberadaannya dalam ialah Wisata Budaya. Obyek wisata budaya di kehidupan sosial masyarakatnya. Sampai merek Toraja (UKIT), pada tahun 1992 hanya ada 25
pengembangan agrowisata strawberry Ciwidey. Toraja umumnya berupa bangunan-bangunan dagang kopi pun ber-unsur-kan budaya, mulai murid program studi Bahasa Inggris di UKIT.
Bersama kelompok tani tersebut, para petani tua, seperti Tongkonan (rumah adat) dan alang dari merek dan simbol produknya. Seperti Namun sekarang, terdapat 1000 murid yang
strawberry khususnya, dapat memecahka (lumbung) dengan arsitektur tradisional Toraja. yang diketahui bahwa Toraja terkenal dengan minat dalam program studi Bahasa Inggris.
permasalahan bersama dan dapat membentuk Disamping rumah adat, obyek wisata budaya produksi kopi-nya, baik arabika maupun Seperti yang diketahui, bahwa sebagian besar
komunitas yang dapat meningkatkan daya lainnya berupa kuburan pada gunung-gunung robusta. PT. Toarco Jaya, sebuah anak perusahan turis ialah berasal dari luar negeri, sehingga
saing antar produksi. Inovasi-inovasi teknologi batu atau pepohonan. Tak kalah menariknya ‘Key Coffee’ dari Jepang, mengekspor kopi penguasaan terhadap bahasa internasional,
juga dapat dipublikasikan dengan lebih mudah bagi wisatawan untuk berkunjung ke Toraja Toraja ke Jepang dengan menggunakan merek seperti bahasa inggris, sangat perlu untuk
dengan adanya kelompok tani. Sebagai contoh, ialah dengan menyaksikan upacara-upacara dimana unsur ‘Toraja’ terdapat didalamnya, juga dikuasai. Hal ini mengindikasikan bahwa
teknologi kultur jaringan untuk meningkatkan adat Toraja. Salah satu yang paling terkenal ialah menggunakan simbol ‘Tongkonan’. Bukan hanya dengan semakin berkembangnya pariwisata
produktivitas, sistem tumpang sari dalam Rambu Solo, menurut Dinas Kebudayaan dan PT. Toarco Jaya yang melakukan ini, perusahaan Toraja, angka harapan kerja di bidang pariwisata
polybag strawberry untuk diversifikasi produk, Pariwisata setempat. Rambu Solo adalah upacara lain yang mengekspor kopi ke berbagai belahan juga meningkat untuk memenuhi permintaan
juga yang terbaru ialah teknologi “green house” adat pemakaman orang Toraja yang meninggal. dunia pun menggunakan merek dagang dengan yang ada.
untuk menanggulangi penurunan produktivitas Tak hanya atraksi yang tersedia di Toraja yang unsur ‘Toraja’. Penciptaan brand image ini Program-program budaya seperti ‘Festival
strawberry akibat cuaca ekstrim. menarik. Kearifan lokal di Toraja pun patut menunjukkan bahwa nama ‘Toraja’ benar-benar Budaya & Lovely December’ yang diadakan
dijadikan teladan. Tongkonan (rumah adat sudah menjadi coffee specialty. Secara tidak tiap tahun di tanah Toraja, merupakan atraksi
Toraja) adalah tempat untuk duduk bersama langsung, brand image ini membawa dampak pelestraian budaya Toraja sekaligus menjadi
atau berdiskusi menyelesaikan masalah. terhadap budaya Toraja, khususnya pariwisata. daya tarik wisatawan juga, terutama pada bulan
Pengambilan keputusan masalah juga dilakukan Kopi yang telah mendunia ini, mempunyai Desember. Acara tersebut meliputi acara sosial,
dalam tongkonan. Dalam upacara Rambu Solo, ruang khusus bagi penikmatnya. Lambat laun, lomba budaya (lomba tari, kontes kerbau,
upacara pemakaman, keluarga yang ditinggalkan ia akan penasaran dengan daerah asal kopi festival lagu Toraja), dan lain sebagainya.
juga harus datang ke upacara pemakamannya, tersebut dan ingin berkunjung ke Toraja, tempat Program ini merupakan salah satu program
jika tidak maka jenazah dimakamkan sampai kopi berasal. Fakta mendukung bahwa sebagian inovasi yang mempunyai peran ganda, yakni
semua anggota keluarga datang. Dari kedua besar yang berwisata ke Toraja ialah wisatawan sebagai atraksi pariwisata sekaligus menjadi
contoh tersebut dapat diambil simpulan bahwa mancanegara (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata program pelestarian budaya. Peran pemerintah
masyarakat Toraja sangat menjunjung tinggi Kabupaten Toraja Utara, 2012). dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga
nilai gotong royong dan kerukunan, terutama diharapkan turut andil dalam kegiatan0kegiatan
dalam keluarga. Oleh karena itu, di Toraja tidak Dahulu, Toraja bukan merupakan tujuan yang serupa.
ada konflik (baik personal maupun daerah). wisata seperti sekarang. Tetapi akibat budaya Kehidupan pariwisata tentunya membawa
Gambar 6. Teknologi Inovasi ‘Green House’ Sejatinya masyarakat Toraja hidup dengan di Toraja yang masih sangat kental diterapkan, dampak tersendiri bagi masyarakat Toraja, baik
Sebagai Solusi Gagal Panen Strawberry Akibat damai. mendorong manusia lainnya yang berasal positif maupun negatif. Sejak diperkenalkannya
Cuaca Ekstrim dari luar Toraja untuk berkunjung ke Toraja. Toraja sebagai primadona daerah tujuan wisata
Semakin lama, semakin banyak ternyata Sulawesi Selatan, dapat dipastikan bahwa adanya
wisatawan yang berkunjung ke Toraja. Selain dampak positif yang cukup besar terhadap
Wisata Budaya Toraja fasilitas jasa penginapan dan rumah makan kehidupan kebudayaan daerah. Pengembangan
Sama halnya dengan agrowisata strawberry yang meningkat jumlahnya untuk memenuhi pariwisata di Indonesia pada umumnya dan
Ciwidey, wisata budaya Toraja juga mengalami permintaan pariwisata, industri jasa yang Toraja pada khususnya sebagai pengembangan
perkembangan signifikan dalam hal jumlah bergerak dalam bidang akomodasi pariwisata, ekonomi lokal, diharapkan dapat menjadi
wisatawan yang berkunjung ke Toraja. Dengan seperti travel wisata dan pemandu wisata, salah satu penghasil devisa negara yang dapat
asumsi bahwa semakin banyak fasilitas juga naik permintaannya. Oleh karena itu, diandalkan. Peningkatan sektor ini disebabkan
pendukung yang tersedia dalam kepariwisataan, bidang pariwisata ini dapat menggerakkan juga oleh potensi ganda, yaitu terbukanya
mengindikasikan bahwa jumlah wisatawan perekonomian lokal dengan penyerapan tenaga lapangan pekerjaan dan lapangan usaha guna
semakin meningkat. kerja. menunjang pertumbuhan ekonomi, serta
Dengan kebutuhan akan tenaga ahli dalam sebagai wadah yang memperkenalkan sekaligus
Setiap suku di Indonesia mempunyai karakter bidang pariwisata, institusi pendidikan di Toraja melestarikan alam dan kebudayaan Indonesia.
unik masing-masing. Begitu pula dengan Suku akhirnya banyak yang membuka program studi Sebaliknya, tidak tertutup kemungkinan
Gambar 7. Tongkonan – Rumah Adat Toraja
Toraja yang mempunyai daya tarik wisatawan pariwisata. Tak hanya itu, program studi Bahasa adanya dampak negatif yang ditimbulkan
yang sebagian besar dari mancanegara. Menurut Inggris juga semakin diminati dari tahun ke akibat pengembangan pariwisata, yang berupa
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten tahun. Menurut keterangan dari informan yang kemerosotan nilai-nilai budaya ataupun dampak

28 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 29
Gambar 8. Kete Kesu’ – Perkampungan Adat Gambar 9. Brand Image Kopi Toraja
Toraja
yang ditimbulkan bagi pembangunan sarana Ciwidey, per petani strawberry berinovasi
dan prasarana penunjang pariwisata. bagaimana caranya untuk memasarkan produk
strawberrynya, mulai dari “direct selling”,
Klaster Industri dan Creative Field packaging produk, hingga inovasi produk
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan olahan, yang semuanya termasuk dalam
langsung, adanya industri agrowisata strawberry klaster industri agrowisata, yang mana produk
Ciwidey dan industri wisata budaya Toraja strawberry ini salah satu fasilitas penunjang Gambar 10. Rantai Nilai Tambah dan Klaster Industri Agrowisata Strawberry Ciwidey
didasari oleh dua gagasan. Gagasan pertama aktivitas pariwisata lainnya di kawasan
ialah pengembangan inovasi untuk memberikan agropolitan Ciwidey. Wisata budaya Toraja
nilai tambah terhadap industri agrowisata juga mengenal creative field. Inovasi dalam
strawberry Ciwidey dan wisata budaya pelestarian budaya dan pemasaran wisata
Toraja agar tetap terjaga keberlanjutannya. budaya menjadi objek utama tujuan adanya ‘gaya
Gagasan kedua ialah bagaimana caranya kewirausahaan’ yang spesifik terkait pariwisata.
kedua industri yang berbasis pada sektor Dengan demikian, dalam creative field ini
pariwisata ini dapat memberikan multiplier mencerminkan sistem produksi dan pemasaran
effect terhadap masyarakat setempat guna yang bersifat lebih luas, tidak bersifat individu
menggerakkan perekonomian lokal. Jelas lagi, tapi sudah mencakup dalam satu sistem
bahwa gagasan-gagasan tersebut bertujuan sosial yang saling berhubungan.
untuk memberdayakan potensi lokal untuk
kepentingan ekonomi. Kedua gagasan ini Saling ketergantungan tersebut menciptakan
membutuhkan keterikatan antara produsen suatu rantai nilai tambah yang dalam hal ini
atau pelaku industri, masyarakat lokal, LSM, distimulasi oleh ide inovatif guna memberikan
dan pemerintah guna mencapai tujuan yang nilai tambah ekonomis terhadap sumberdaya
ingin dicapai. Keterikatan inilah yang nantinya lokal, yakni agrowisata strawberry dan wisata
akan membentuk jaringan sosial. Dalam budaya. Secara spasial, rantai nilai tambah
Setiadi (2008) disebutkan bahwa jaringan sosial membentuk klaster industri seperti yang
merepresentasikan organisasi produksi lokal. terpapar dalam Gambar 1 dan Gambar 2. Sesuai
Menurut Scott (2004), keduanya merupakan dengan konsep elemen dasar klaster industri,
elemen intrinsik yang akan bekerjasama bahwa rantai nilai tambah dimulai dari industri
mewujudkan creative field. pemasok dan pendukung, industri inti, hingga
konsumen akhir. Secara spasial, klaster yang
Wujud creative field nampak pada perilaku terbentuk bersifat lokal dan regional. Dalam
masyarakat lokal dalam mengembangkan konteks spasial, gagasan kemunculan industri
industri. Dalam kasus agrowisata strawberry agrowisata strawberry Ciwidey dan industri Gambar 11. Rantai Nilai Tambah dan Klaster Industri Wisata Budaya Toraja

30 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 31
wisata budaya Toraja memilki akar yang kuat Inovasi Teknologi. Kampusiana
untuk mengembangkan jaringan keterkaitan Beals, Haijer. 1959. An Introduction to
antara hulu-hilir dan jaringan regional Anthropology the Maximilian Company. New
(keterkaitan antar wilayah). York.
Brown, S. 1996. Strategic Manufacturing for Perubahan Fungsi Bangunan dan Penggunaan Lahan di
Berdasarkan uraian diatas, secara keseluruhan Competitive Advantage. London: Prentice Hall.
industri agrowisata strawberry Ciwidey dan Department of Industry, Science and Resources.
Ciwidey dan Toraja Terkait Aktivitas Pariwisata
wisata budaya Toraja dapat mengoptimalkan 1999. Shaping Australia’s Future Innovation – Della Ananto Kusumo, 0906514784
potensi klaster industri untuk meningkatkan Framework Paper. Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
perekonomian lokal, namun dalam faktanya Koentjaraningrat. 1964. Tokoh-tokoh Universitas Indonesia
mereka belum memanfaatkan potensi tersebut, Antropologi. Jakarta: University.
sehingga masing-masing industri terkait baik Letri, D & F.S Rota. 2006. “Geographies of ABSTRAK
dalam industri agrowisata strawberry Ciwidey Networked Industrial Systems: the Case of
Ciwidey dan Toraja merupakan daerah yang memiliki kebutuhan yang tidak sedikit terkait dengan aktivitas pariwisata.
maupun industri wisata budaya Toraja, masih Piedmont”. Proceeding of 6th Conference
Berkembangnya kebutuhan wisatawan di Ciwidey dan Toraja mendorong terjadinya perubahan fungsi bangunan.
berjalan sendiri-sendiri, kurang ada koordinasi. European Urban and Regional Studies. Perubahan fungsi bangunan terjadi secara bertahap sesuai dengan perkembangan kebutuhan wisatawan dan masyarakat
Namun dengan adanya lembaga-lemabga seperti Madjid Kallo. 1974. The Impact of Western yang tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah sekitar objek wisata. Wilayah sekitar objek pariwisata yang strategis
LSM, ASGITA (Asosiasi Agribisnis dan Wisata), Tourists on the Tribal Life of the Torajanese. dan memiliki aksesibilitas yang tinggi merupakan wilayah yang memiliki potensi berubah fungsi bangunannya. Tujuan
Pemerintah Daerah, dapat mengkoordinasikan Ujung Pandang: Skripsi UNHAS. penelitian yang dilakukan dengan pendekatan studi kasus ini adalah untuk mengetahui pola spasial perubahan fungsi
bangunan yang terjadi di Ciwidey dan Toraja sejak tahun 1994 hingga 2011 terkait perkembangan pariwisata yang
antar kepentingan terkait dan harapan kedepan Martin, R. & Sunley, P. 2003. “Deconstructing
berkembang di dua wilayah tersebut. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi kasus
dapat memfungsikan sistem klaster industri. Clusters: Chaotic Concept or Policy Panacea?” dan analisis spasial diharapkan dapat mendeskripsikan pola spasial perubahan fungsi yang terjadi. Secara spasial perubahan
Journal of Economic Geography, vol. 3, n. 1, pp. fungsi bangunan menunjukkan bahwa semakin dekat ke objek wisata yang merupakan pusat kegiatan utama tidak selalu
KESIMPULAN: 5-35. berdampak pada semakin tingginya dinamika perubahan fungsi bangunan. Di Ciwidey, adanya area konservasi sedikit
1. Gagasan inovatif yang membentuk Porter M.E. 1998. On Competition. Harvard menghambat perubahan fungsi bangunan, tetapi setelah area konservasi perubahan fungsi bangunan menunjukkan
bahwa semakin dekat ke objek wisata berdampak pada semakin tingginya dinamika perubahan fungsi bangunan Hal ini
industri agrowisata strawberry Ciwidey dan Business School Press, Harvard.
tidak berlaku di Toraja Utara, perubahan fungsi bangunan yang berdinamika tinggi justru berada di Ibukota Kabupaten
wisata budaya Toraja telah menciptakan Porter, Michael E. 1990. The Competitive yang memiliki sifat “kota” dibandingkan ketiga lokasi objek wisata yang bernuansa pedesaan alami. Frekuensi perubahan
jaringan produksi dan pemasaran dengan Advantage of Nations. The Free Press. New York. yang tinggi lebih banyak terjadi di dekat dengan Objek Wisata, sedangkan yang lebih jauh frekuensinya lebih rendah.
penguatan dari sumberdaya lokal daerah. Rozak, A. M. 2012. “LED, Salah Satu Elemen
2. Gagasan inovatif dari adanya klaster Manajemen Perkotaan.” http://ekonomi. Kata kunci : Pola spasial, dinamika perubahan fungsi bangunan, aktivitas pariwisata
industri mampu menumbuhkan nilai tambah kompasiana.com/manajemen/2012/01/11/
PENDAHULUAN yang ditimbulkan tersebut yang paling nyata
bagi keberlanjutan industri pariwisata, dalam led-salah-satu-elemen-manajemen-perkotaan/.
Sebagai salah satu sektor pembangunan adalah perubahan tataguna lahan dan fungsinya.
kasus ini industri agrowisata strawberry Diakses pada tanggal 09 Juni 2012.
yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi Proses pembangunan dan pengembangan suatu
Ciwidey dan wisata budaya Toraja. Scott, A.J. 2004. Entrepreneurship, Innovation,
suatu wilayah, pariwisata dianggap sebagai wilayah dapat terkait oleh potensi wisata yang
3. Dari tinjauan lapang, industri agrowisata and Industrial Development: Geography
suatu aset yang strategis untuk mendorong dimilikinya.
strawberry Ciwidey dan wisata budaya Toraja and The Creative Field Reviseted. Center for
pembangunan pada wilayah–wilayah tertentu
belum mengoptimalkan potensi klaster Globalization and Policy Research, UCLA.
yang mempunyai potensi objek wisata. Dengan Perkembangan di suatu wilayah dapat ditandai
industri, meskipun kedua industri tersebut Setiadi, Hafid. 2008. “Geography of Innovation
adanya perkembangan industri pariwisata di dengan perkembangan kota-kota sebagai simpul
telah membentuk jaringan produksi dan dan Klaster Industri : Studi Kasus Industri Pakan
suatu wilayah, arus urbanisasi ke kota – kota yang merupakan pusat konsentrasi penduduk
pemasaran. Ternak di Jakarta Utara.” Jurnal Geografi, vol. 1,
besar dapat lebih ditekan. Hal ini disebabkan dan segala aktivitas/kegiatan yang senantiasa
no. 2.
pariwisata memiliki tiga aspek pengaruh yaitu mengalami pertumbuhan baik secara fisik,
DAFTAR PUSTAKA: World Economic Forum. 2008. The Global
aspek ekonomis (sumber devisa, pajak), aspek sosial, maupun ekonomi. Dari waktu ke waktu
Aminah, dkk. 1993. Dampak Pengembangan Competitiveness Report 2008-2009. The World
sosial (penciptaan lapangan kerja) dan aspek sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk
Pariwisata Terhadap Kehidupan Budaya Economic Forum.
budaya. perkotaan, serta meningkatnya tuntutan
Daerah Sulawesi Selatan. Jakarta: Departemen Organisation for Economic Co-Operation and
kebutuhan kehidupan dalam aspek-aspek politik
Pendidikan dan Kebudayaan. Development. 2009. OECD Annual Report 2009.
Selain peran yang dimilikinya, pariwisata ekonomi, sosial, budaya, teknologi maupun
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi The Organisation for Economic Co-Operation
juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh pariwisata mengakibatkan meningkatnya
(BPPT). 2011. Panduan Pengembangan Klaster and Development (OECD) Annual Report.
berbeda dengan sektor ekonomi yang lain kegiatan penduduk perkotaan, dan hal tersebut
Industri. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan
yaitu dalam proses perkembangannya juga berakibat pada meningkatnya kebutuhan ruang
mempunyai dampak atau pengaruh dibidang kekotaan yang besar.
perkembangan fisik suatu wilayah. Pengaruh

32 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 33
Meningkatnya kebutuhan ruang kekotaan bangunan. Mengacu pada peta penggunaan bangunan. Tentunya hal tersebut ditandai yang terjadi secara temporal melalui data tabular
yang besar terkait pariwisata memicu lahan Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung terlebih dahulu oleh volume perubahan maupun peta/sketsa perubahan fungsi bangunan
peluang ekonomi. Peluang tersebut kemudian tahun 1994, penggunaan lahan sepanjang Jalan penggunaan lahan. sehingga akan terlihat proses perubahan fungsi
menimbulkan pergerakan masyarakat ke Raya Rancabali, Kabupaten Bandung merupakan yang terjadi. Analisis perubahan fungsi yang
pusat aktivitas pariwisata. Terdapat hubungan areal pertanian, perumahan, dan lahan terbuka. Variabel Penelitian terjadi juga diperkuat dari hasil wawancara yang
yang erat antara pergerakan masyarakat, Pada tahun 2000 –2003, fungsi perumahan yang Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat yang berada di
infrastruktur, dan tren ekonomi kota terhadap semula berupa perumahan berkepadatan sedang antara lain: Faktor Eksternal 1. Meningkatnya wilayah penelitian. Tahap Analisis Data:
perubahan struktur morfologi ruang kota hingga tinggi berubah menjadi kegiatan usaha harga tanah 2. Peraturan Pemerintah Faktor 1. Pemrosesan Satuan
terkait dengan aspek tata guna lahan maupun dan perkebunan. Pada tahun 2009, penggunaan Internal (Motif Masyarakat) 1. Alasan pemilihan Satuan adalah bagian terkecil yang
unsur fisik perkotaan. Salah satu contohnya tanah di tepi Jalan Raya Rancabali, Kabupaten lokasi 2. Alasan melakukan perubahan fungsi 3. mengandung makna yang utuh dapat berdiri
adalah kecenderungan penggunaan lahan Bandung didominasi oleh areal perdagangan, Meningkatkan taraf hidup masyarakat. sendiri terlepas dari bagian yang lain. Satuan
permukiman untuk fungsi komersial lebih-lebih jasa dan perkebunan strawberry. dapat berwujud kalimat faktual sederhana,
terkait kebutuhan wisatawan. Ruang-ruang Metode Penelitian Kualitatif misalnya: “Informan menunjukkan bahwa
yang memiliki letak strategis seperti di tepi Sedangkan untuk Tana Toraja sudah sangat Metode yang digunakan dalam penelitian ini ia merubah fungsi bangunan untuk
jalan merupakan tempat yang mudah untuk berkembang sejak diselenggarakannya Tahun adalah pendekatan kualitatif dengan metode meningkatkan pendapatannya sehingga dapat
melakukan aktivitas perdagangan. Kunjungan Wisata Indonesia (Visit Indonesia studi kasus. Penelitian kualitatif menurut memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik”.
Year) tahun 1991 dimana pada tahun tersebut Moleong (1989:6) adalah sebagai berikut: Satuan ditemukan dalam catatan pengamatan,
Babcock [dalam Yunus (1999)] dalam teorinya Toraja menjadi Daerah Tujuan Wisata “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang wawancara, dokumen, laporan dan sumber
yang dikenal sebagai teori poros menjabarkan (DTW) yang sangat menarik bagi wisatawan bermaksud untuk memahami fenomena tentang lainnya.
bahwa daerah yang dilalui akses transportasi domestik maupun wisatawan mancanegara. apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya 2. Kategorisasi Data
akan mempunyai perkembangan fisik yang Perkembangan Toraja Utara tidak sepesat perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- Melakukan kategorisasi data berdasarkan
berbeda dengan daerah yang tidak dilalui jalur- daerah-daerah yang berada di Pulau Jawa, lain secara holistik dan dengan suatu konteks hasil pengumpulan data dari berbagai
jalur transportasi. Keberadaan poros transportasi tetapi nyatanya daerah ini merupakan daerah khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan sumber, baik hasil wawancara, observasi,
mengakibatkan distorsi pola konsentris karena pemekaran menjadi dari Kabupaten Tana berbagai metode alamiah” data-data sekunder, dan data yang diambil
sepanjang rute transportasi akan memiliki Toraja pada tahun 2008. Perubahan fungsi dari penelitian terdahulu. Dari data-data
mobilitas yang tinggi. Hal ini menunjukan bangunan hunian menjadi komersial mampu Lokasi Penelitian tersebut kemudian dikelompokkan kedalam
bahwa perkembangan wilayah perkotaan tidak menghidupkan kota, namun di sisi lain, Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya dua kelompok yaitu faktor internal dan faktor
bisa terlepas dari kemudahan untuk mencapai peningkatan fungsi komersial di kawasan hunian Rancabali, Kecamatan Ciwidey dan Kabupaten eksternal sebagai penyebab dari perubahan
suatu tempat (aksesibilitas). akan memicu perubahan kapasitas, volume dan Toraja Utara. Pada Jalan Raya Rancabali fungsi bangunan tersebut.
intensitas penggunaan ruang kota yang sering penelitian dilakukan meliputi desa-desa di 3. Penafsiran data
Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung menimbulkan berbagai persoalan kota. Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Rancabali Pada tahap ini peneliti tetap berpegang pada
merupakan salah satu kecamatan yang terletak yang berada di tepi Jalan Raya Rancabali menuju materi yang ada agar dapat dikemukakan
di sebelah Selatan Kota Bandung. Aktivitas METODOLOGI PENELITIAN Objek Wisata Kawah. Sedangkan di Kabupaten konsep atau gagasannya dengan jelas. Dari
pariwisata di Ciwidey berkembang telah lama Alur Pikir Penelitian Toraja Utara meliputi objek wisata Ke’te’ Ketsu, berbagai fenomena yang muncul dicari
dengan daya tarik utama adalah objek wisata Perubahan fungsi bangunan dapat disebabkan Sa’dan To’ Barana, Lo’ko Mata dan ibukota kesamaan, kemiripan, kesejajaran dalam arti
Kawah Putih yang terletak di Jalan Raya oleh beberapa penyebab. Dalam hal ini penyebab Kabupaten tersebut yaitu Rantepao. individual, pola, proses, latar belakang, arah
Rancabali, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten dibagi menjadi dua yaitu, baik faktor eksternal dinamika dan banyak lagi kemungkinan-
Bandung, tepatnya di Gunung Patuha. maupun faktor internal. Faktor eksternal yaitu Jenis dan Sumber Data kemungkinan lainnya. Kemudian
Kebutuhan ruang kota yang tinggi menyebabkan faktor-faktor yang sifatnya berasal dari luar Data yang digunakan yaitu data primer dan menafsirkan hubungan antar kategori-
daerah ini menjadi cepat berkembang. seperti peningkatan harga tanah sekunder. Data primer merupakan data hasil kategori yang telah dibuat.
Perkembangan Kecamatan Ciwidey, Kabupaten dan kebijakan pemerintah dalam mengatur survey dan wawancara pada lokasi penelitian.
Bandung dapat terlihat di daerah yang memiliki wilayahnya. Sedangkan faktor internal ialah Sedangkan data sekunder adalah data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
aksesibilitas tinggi . Salah satu daerah yang faktor yang berasal dari dalam diri pelaku dikumpulkan dari buku, arsip, presentasi dan Faktor yang Mempengaruhi Perubahan
memiliki aksesibilitas tinggi adalah Jalan Raya perubah fungsi bangunan, hal ini merupakan laporan dari instansi-instansi terkait. Penggunaan Lahan Perubahan penggunaan
Rancabali, Kabupaten Bandung. Aksesibilitas motif yang membuat pelaku mengubah fungsi merupakan indikator utama dalam identifikasi
yang tinggi, letak yang strategis terkait jalan bangunannya. Perubahan fungsi tidak semata- Analisa Data perubahan fungsi bangunan. Dari perubahan
inilah yang merupakan akses utama menuju mata terjadi secara serentak dan seragam, Analisis data yang digunakan dalam penelitian penggunaan lahan selanjutnya diperlukan
objek wisata Kawah Putih Ciwidey. Secara namun terjadi pada lokasi-lokasi yang beragam ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan survey ke lapangan untuk mengetahui fungsi
langsung hal ini dapat meningkatnya kebutuhan dengan frekuensi yang berbeda yang kemudian analisis spasial. Analisis spasial dilakukan bangunan apa saja yang berubah untuk dilihat
wisatawan mengakibatkan perubahan fungsi membentuk pola spasial perubahan fungsi dengan menjelaskan perubahan fungsi bangunan pola spasialnya.

34 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 35
Seperti halnya yang terjadi di wilayah Indonesia pertumbuhan penduduk sementara ketersediaan sehingga semakin strategis dan produktivitas dulunya hutan. Akibatnya, kawasan hutan di
yang lain, pertumbuhan penduduk menuntut lahan untuk tempat tinggal yang terbatas akan lahan meningkat. Sebaliknya jika nilai dan hulu Citarum telah menurun dari luasan sebesar
banyak perubahan terhadap penggunaan lahan mendesak penduduk untuk menempati area harga lahan akan semakin rendah jika lokasinya 114.901 ha pada tahun 1997 menjadi 84.621 ha
sehingga menimbulkan berbagai konsekuensi baru. Kebutuhan akan area baru tersebut yang menjauhi lokasi wisata. pada tahun 2007, sekitar 26% terjadi penurunan
yang terkadang cukup merugikan terutama bagi kemudian memanfaatkan lahan tidak terpakai wilayah yang dulu adalah hutan, dan pada tahun
masyarakat yang terpengaruh langsung terhadap ataupun lahan hijau. 3) Aksesibilitas Dalam struktur ruang kota, 2007,sehingga luasan hutan konservasi yang
perubahan tersebut. Hal ini yang terjadi di terdapat beberapa faktor yang terkait dengan berkurang berjumlah 84.505 ha.
wilayah hulu Citarum Kecamatan Ciwidey, 2) Nilai Lahan nilai ekonomi lahan. Aksesibilitas suatu lahan
dimana perubahan lahan banyak terjadi seiring Apabila ditinjau dari manfaat yang diperoleh dan faktor saling melengkapi antar penggunaan Dampak perubahan ini mengakibatkan erosi,
dengan semakin banyaknya aktivitas penduduk manusia atas sebidang lahan adalah lahan akan menentukan nilai ekonomi yang disebabkan oleh penggerusan tanah di
yang bermukim di sana serta berbagai aktivitas pemanfaatan yang akan memberi nilai (land suatu lahan. Suatu lahan dengan jangkauan wilayah yang dulunya adalah hutan sekarang
ekonomi lain, terutama pariwisata yang semakin value) yang optimal. Nilai lahan adalah transportasi yang baik mempunyai nilai ekonomi berubah menjadi wilayah pertanian yang
berkembang yang sangat mempengaruhi suatu penilaian atas lahan didasarkan pada yang relatif lebih baik, karena akan mengurangi didirikan oleh warga sekitar. Pada bagian
perkembangan wilayah tersebut. kemampuan lahan secara ekonomis dalam biaya perjalanan dan waktu tempuh. hulu DAS Citarum, tepatnya di Kecamatan
Ciwidey, mayoritas masyarakatnya adalah
4) Prasarana dan sarana bermata penacaharian sebagai buruh tani
Kelengkapan sarana dan prasarana, sangat dan buruh pabrik yang mengelola hasil
berpengaruh dalam menarik penduduk untuk perkebunan, terutama perkebunan Teh yang
bermukim disekitarnya, sehingga dapat menarik dimiliki oleh PTPN 8 (Perseroan Terbatas
pergerakan penduduk untuk menuju ke daerah Perkebunan Nusantara 8). Saat memewancari
tersebut. penduduk di kecamatan Ciwidey, mengenai
seberapa pentingnya sektor pertanian terhadap
5) Daya Dukung Lingkungan perekonomian keluarga, mereka mengatakan
Kemampuan daya dukung lahan dalam bahwa sektor pertanian sangat penting bagi
mendukung bangunan yang ada diatasnya, keluarga, bila tidak ada pertanian, perekonomian
menentukan kawasan terbangun, lahan di kawasan kecamatan Ciwidey tidak berjalan
pertanian, dan harus dipelihara serta dilindungi. .dan dampaknya kemiskinan bagi masyarakat
di Kecamatan Ciwidey. Namun, perluasan
Bagaimana awal penyebab terjadinya perubahan hubungannya dengan produktivitas dan strategi 6) Topografi pertanian menjadi beban berat bagi wilayah
penggunaan lahan ini? Semua itu dapat ekonominya. Jadi nilai tersebut dapat diukur Topografi merupakan faktor pembatas bagi Kecamatan Ciwidey, wilayah yang seharusnya
diketahui dengan menelusuri bagaimana dari waktu yang ditempuh dari lokasi lahan perkembangan suatu kawasan karena topografi sebagai wilayah konservasi berubah menjadi
perkembangan Kecamatan Ciwidey sendiri dalam mencapai tempat-tempat tertentu yang tidak dapat berubah kecuali dalam keadaan yang area permukiman, hotel dan tempat oleh-oleh
sebagai pusat pertumbuhan yang berada di menjadi acuan. Guna lahan merupakan salah labil. Meskipun demikian. usaha yang dilakukan yang menjadikan kebun strawberry sebagai daya
pusat hulu Citarum. Perkembangan wilayah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi manusia untuk mengubah topografi atau tarik bagi wisatawan.
ini menjadi penentu mengapa perubahan perkembangan struktur kota. Bentuk guna lahan mengatasi keadaan ketinggian, kelerengan tanah;
penggunaan lahan terjadi dengan sangat merupakan bentuk dasar dari struktur kota misalnya menggali bukit, menguruk tanah Faktanya hutan daerah di hulu DAS Citarum
pesat, tanpa adanya usaha menyeimbangkan yang mencerminkan struktur sosial ekonomi reklamasi laut/rawa. telah menurun dari 35.000 ha pada tahun 1992
pembangunan terhadap kondisi lingkungan kota. Pada satu sisi, perubahan kondisi sosio- untuk 19.000 ha pada tahun 2001 (pengurangan
yang ada. Perubahan penggunaan lahan di ekonomi dapat mempengaruhi bentuk atau pola Perubahan Penggunaan Lahan di Ciwidey 45%), pengurangan ini disebabkan oleh
Ciwidey maupun Toraja dapat dilihat dari penggunaan lahan kota, dan di sisi lain guna Apabila kita lihat perubahan penggunaan tanah perluasan wilayah pertanian lahan kering.
bebrapa faktor penyebab, yaitu: lahan menggambarkan lokasi dan konsentrasi dibagian Kecamatan Rancabali dan Ciwidey,
1) Pertumbuhan penduduk yang tinggi kegiatan kota, dan pengaruhnya terhadap terdapat perubahan yang cukup nyata, wilayah Di Kecamatan Ciwidey, tanaman yang ditanam
Perkembangan penduduk menyebabkan perkembangan sosial kota yang akan datang. hulu yang seharusnya digunakan untuk area pada lahan kering seperti, strawberry, tomat,
kebutuhan lahan untuk permukiman meningkat konservasi berubah menjadi permukiman dan bawang, selederi dan tanaman sayuran lainnya.
sebagai akibat langsung dari pemenuhan Secara teoritis nilai ekonomis lahan perkotaan pertanian penduduk, di sekitar DAS Citarum Tanaman strawberry menjadi tanaman yang
kebutuhan permukiman. Peningkatan akan semakin tinggi jika lokasinya semakin Hulu. Di sisi lain, perubahan penggunaan tanah mayoritas ditanam oleh penduduk di Kecamatan
kebutuhan lahan untuk permukiman sudah mendekati pusat kota dalam hal ini lokasi wisata. untuk pertanian lahan kering meningkat sebesar Ciwidey. Tanaman strawberry di Kecamatan
tentu diikuti oleh tuntutan kebutuhan lahan karena pada umumnya semakin mendekati 23.425 ha dari tahun 1997 – 2004, perubahan Ciwidey telah tumbuh dengan cepat, dimulai
untuk sarana dan prasarana serta fasilitas yang kawasan lokasi wisata akan semakin tinggi penggunaan tanah untuk pertanian lahan dengan produksi secara rumah tangga, lalu
lain. Secara garis besar, semakin tinggi tingkat tingkat kemudahan prasarana dan sarananya, kering berhasil mengorbankan wilayah yang menjadi produksi secara besar mencakup

36 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 37
Penggunaan Tanah Daerah Citarum Citarum Hulu Tahun 1992
Sumber: Slide Presentasi “Presentation for Join Field Excursion UI-Australia” Dr. Eko Kusratmoko

aktivitas produksi, distribusi, dan pemasaran strawberry dan menikmatinya saat masih segar,
yang meluas di Kecamatan Ciwidey. Pertanian menarik para turis yang datang ke kecamatan
Strawberry sebagian besar ditanam lebih Ciwidey.
dari 260 hektar di beberapa wilayah di
tiga kecamatan di Rancabali, Ciwidey, dan Gambar di atas merupakan penggunaan
Pasirjambu. Daerah ini membentang dari tanah pada wilayah DAS Citarum tahun 1992.
Alam Endah dan desa Patengan di Rancabali, Area pada wilayah lereng yang curam masih Penggunaan Tanah Daerah Citarum Citarum Hulu Tahun 1997
Panundaan dan Lebak Muncang di Ciwidey, didominasi oleh hutan. Wilayah dataran rendah Sumber: Slide Presentasi “Presentation for Join Field Excursion UI-Australia” Dr. Eko Kusratmoko
untuk Margamulya dan Sugihmukti desa di di bagian tengah merupakan wilayah pertanian
Pasirjambu dan menghasilkan lebih dari 500 dan permukiman. Sedangkan wilayah di dataran
Pada peta penggunaan tanah wilayah Citarum kering sebesar 44.571 Ha, perkebunan sebesar
ton per bulan oleh lebih dari 34 kelompok tani yang lebih tinggi sebagian besar digunakan
Hulu tahun 1997 di atas terlihat besaran peng- 32.086 Ha, dan sawah sebesar 118.821 Ha. Sawah
terdiri dari kurang lebih dari 800 petani yang untuk perkebunan teh.
gunaan tanah untuk hutan sebesar 114.801 Ha, merupakan penggunaan tanah terbesar dan hu-
terlibat dalam pertanian strawberry. Begitu juga
permukiman sebesar 22.602 Ha, pertanian lahan tan sebagai penggunaan tanah terbesar kedua.
dengan tanaman sayuran lainnya yang ditanam Penggunaan tanah seperti pada peta di atas
di Kecamatan Ciwidey. merupakan penggunaan tanah 20 tahun yang
lalu. Dimana wilayah hutan pada daerah-daerah
Pentingnya sektor pertanian lahan kering di dengan kemiringan curam masih mendominasi
Kecamatan Ciwidey bahwa sektor pertanian sehingga konservasi lingkungan DAS masih
ini tidak hanya menyediakan produk segar terjaga. Hal ini tentu tidak akan sama beberapa
dan olahan (wortel, kacang, kacang panjang, tahun kemudian yang terjadi seperti gambar
kubis, tomat, kentang, dan paprika, tetapi peta penggunaan tanah tahun 1997, 2004, dan
juga menginduksi sektor-sektor lain, seperti 2007 berikut.
pariwisata, untuk tumbuh. Pariwisata memetik

38 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 39
Penggunaan Tanah Daerah Citarum Citarum Hulu Tahun 2007
Sumber: Slide Presentasi “Presentation for Join Field Excursion UI-Australia” Dr. Eko Kusratmoko

Penggunaan tanah Citarum Hulu tahun 2007 di forestasi hutan hampir 26 % di wilayah hulu
atas menunjukkan perluasan beberapa penggu- DAS Citarum. Hal ini dikarenakan semakin
naan tanah seperti permukiman yang bertambah bertambahnya jumlah penduduk di wialyah
menjadi 48.227 Ha dan pertanian lahan kering hulu sehingga semakin banyak pula pembu-
yang bertamabh menjadi 68.287 Ha. Penggu- kaan lahan untuk permukiman dan pertanian.
naan tanah lain seperti perkebunan dan sawah Dimana penduduk wilayah Ciwidey sebagian
Penggunaan Tanah Daerah Citarum Citarum Hulu Tahun 2004
tidak bertambah terlalu signifikan yaitu masing- besar masih bertumpu pada sektor pertanian
Sumber: Slide Presentasi “Presentation for Join Field Excursion UI-Australia” Dr. Eko Kusratmoko
masing sebesar 33.568 Ha dan 128.995 Ha. dan perkebunan. Sehingga pertanian mendesak
hutan di dataran tinggi. Hal ini tentu merusak
Penggunaan tanah Citarum Hulu tahun 2004 naan tanah mulai terjadi signifikan. Hal ini terli- Sedangkan hutan berkurang menjadi 84.505 Ha. fungsi hutan sebagai konservasi dan penyeim-
di atas terlihat bahwa hutan mulai mengalami hat dari pengurangan luasan hutan yang hampir Perubahan luas penggunaan tanah dalam selang bang ekosistem daerah aliran sungai.
pengurangan luas lahan menjadi 84.621 Ha, berkurang sebesar 30.000 Ha dan permukiman waktu 3 tahun tidak terlalu drastis. Hal ini di-
permukiman bertambah hampir dua kali lipat yang bertambah dua kali lipat serta lahan perta- karenakan pada tahun 2004-2007 sudah masuk Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten
menjadi 47.883 Ha, pertanian lahan kering ber- nian kering yang bertambah 20.000 Ha. Hal ini masa reformasi dimana undang-undang kon- Toraja Utara
tambah menjadi 67.996 Ha, perkebunan bertam- memperlihatkan fenomena perubahan alih fung- servasi hutan sudah mulai jelas dan ditegakkan. Rincian penggunaan lahan di Kabupaten Tana
bah menjadi 33.555 Ha, dan sawah bertambah si lahan dari hutan menjadi permukiman dan Sedangkan pada kurun waktu tahun 1997- 2004 Toraja tahun 2010 yang dikategorikan kedalam
sebesar menjadi 128.942 Ha. pertanian di kawasan Citarum hulu. Deforestasi merupakan masa gejolak politik pada tahun dua aspek, sebagai berikut:
yang terjadi semakin meningkat pada tahun 1998 dimana terjadi ketidaktegasan hukum 1. Lahan kering (not wetland) dengan luas
Dalam selang waktu 7 tahun perubahan penggu- berikutnya seperti peta pada gambar berikut. sehingga memicu terjadinya pembalakkan liar 100.014 Ha, kategori lahan ini menyebar dis-
hutan. eluruh kecamatan. Penggunaan lahan kering
ini diperuntukan sebagai areal hutan 41.595
Namun secara garis besar dalam kurun waktu Ha, tegalan dan perkebunan 35.602 Ha, padang
kurang lebih sepuluh tahun telah terjadi de- rumput 14.439 Ha, pekarangan dan kolam 9.453

40 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 41
Ha, lainnya 1.075 Ha. yang cukup nyata hanya terdapat di sekitar Tabel Perubahan Fungsi Bangunan
Rantepao yang dijadikan ibukota Kabupaten
2. Lahan Sawah (wetland) dengan luas 12.774 Toraja Utara terkait kebutuhan perkantoran dan
Ha, kategori penggunaan lahan ini hampir kawasan permukiman sejak tahun 2008.
merata disemua kecamatan. Penggunaan lahan
ini diperuntukkan sebagai areal persawahan Pola Perubahan Fungsi Bangunan
dengan perincian : pengairan sederhana PU A. Fungsi Bangunan
seluas 1.091 Ha, pengairan non PU 4.039 Ha, Di dalam penelitian yang dilakukan ini
sawah tadah hujan dan lainnya seluas 7.053 Ha. terdapat bermacam-macam fungsi bangunan
di sepanjang Jalan Raya Rancabali, Kabupaten
Penggunaan lahan untuk areal hutan di Toraja Bandung. Sebagian besar fungsi bangunan B. Perubahan Fungsi Bangunan di
masih tergolong cukup luas yang terdiri dari yang terdapat di Jalan Raya Rancabali, Ciwidey
hutan lindung dan hutan produksi (hutan Kabupaten Bandung adalah areal yang bersifat Dari hasil observasi dan wawancara
negara). Selain hutan Negara Toraja Utara juga komersial. Fungsi tersebut muncul akibat dari yang dilakukan di sepanjang Jalan
mempunyai hutan rakyat, dari hutan rakyat perkembangan kegiatan komersial yang terjadi, Raya Rancabali, Kabupaten Bandung
inilah masyarakat Toraja Utara dapat memenuhi dipicu oleh keberadaan Jalan Raya Rancabali, menuju Kawah Putih terdapat 3
sebagian besar kebutuhan kayu-kayuan. Luasnya Kabupaten Bandung yang semakin ramai kategori perubahan fungsi bangunan.
hutan di Toraja Utaraini yang membentang dilalKawah Putih Ciwidey oleh pengguna jalan.
hijau mulai dari barat sampai ke timur Gunung Secara lebih spesifik, fungsi komersial di dalam Berdasarkan hasil pengumpulan
Sesean yang juga berfunsi sebagai pelindung kawasan ini dapat dikatagorikan ke dalam dua data, fungsi bangunan di didominasi
mata air, pencegah erosi dan banjir, dan sangat tipe komersial yaitu fungsi perdagangan dan oleh perdagangan dan jasa. Jenis-
memungkinkan untuk pengembangan menjadi jasa. jenis kegiatan yang dominan adalah
hutan wisata sebagai salah satu paket ekowisata/ usaha jasa warung oleh-oleh yang
ekotourisme. 1.1. Fungsi Perdagangan. menjajakan strawberry beserta kebun
Fungsi perdagangan yang dimaksud dalam petik langsungnya sebagai komoditi
Di sektor pertanian, penggunaan lahan penelitian ini adalah bangunan yang berfungsi utama, percetakan, rumah makan,
merupakan sesuatu yang sangat vital hal sebagai tempat untuk beraktivitas yang warnet, mini market, dan toko buku dari tanah kosong menjadi area komersial
ini terlihat pada luas area persawahan yang berhubungan dengan menjual dan membeli serta bengkel mobil. Jenis usaha yang paling terjadi dikarenakan harga tanah yang semakin
mencapai 12.774 Ha dengan dukungan barang untuk memperoleh keuntungan. Fungsi dominan di ini adalah usaha warung oleh-oleh meningkat. Menurut informan 22 tanah-
pengairan yang cukup memadai. Kegiatan komersial perdagangan yang ada sekarang, yang menjajakan strawberry beserta kebun petik tanah kosong banyak yang berubah menjadi
pertanian bagi masyarakat Toraja selain dalam terdiri dari pusat souvenir dan oleh-oleh, langsungnya sebagai komoditi utama beserta area komersial. Harga tanah semakin tinggi
rangka pemenuhan kebutuhan pokok dan minimarket, rumah makan, bengkel motor, kebun petik langsungnya sebanyak 27 bangunan akibat dari permintaan akan tanah juga tinggi.
peningkatan sektor ekonomi, juga merupakan mebel, toko ban dan aksesoris mobil. dari dan rumah makan sebanyak 41 bangunan. Harganya yang tinggi membuat para pemilik
hal yang simbiolik. Semakin luas sawah yang Seiring dengan berjalannya waktu, sejak tahun tanah menyewakan atau menjual seluruh
dimiliki seseorang, semakin tinggi status sosial 1.2. Fungsi Jasa. 1994 sampai dengan sekarang (2011) terjadi tanahnya yang kemudian terjadi perubahan
yang disandangnya. Dalam penelitian ini fungsi jasa dibatasi sebagai perubahan fungsi bangunan di Sepanjang Jalan fungsi. Kebanyakan fungsinya berubah dari
kegiatan yang memiliki nilai bagi orang lain dan Raya Rancabali, Kabupaten Bandung. Terdapat tanah kosong menjadi hotel atau penginapan.
Penggunaan kawasan alam lainnya di memberikan kemudahan, manfaat yang dapat beberapa kasus perubahan fungsi bangunan
Tana Toraja merupakan areal pemukiman, dijual kepada konsumen yang menggunakan yang terjadi. “Tanah di ini sudah banyak yang terjual.
peternakan, perikanan, industri dan atau menikmatinya. Fungsi komersial jasa Permintaan tanah disini sangat tinggi, harganya
perdagangan, serta pertambangan yang terdapat yang banyak terdapat pada daerah-daerah 1. Tanah Kosong menjadi area komersial terus naik. Pemilik tanah banyak jual tanahnya
pada lapisan tanah kawasan pegunungan dan tersebut antara lain Objek wisata, hotel, kantor Gambar diatas menunjukkan salah satu contoh trus pindah ke tempat lain” (informan)
dataran rendah yang mengandung bahan galian swasta, penginapan, rumah makan, warnet, perubahan fungsi dari tanah kosong menjadi
tambang dengan deposit yang cukup besar. fotokopi, bank, dan pompa bensin. Fungsi komersial. Bangunan yang baru dibangun Dari analisis sketsa hasil bisa diketahui untuk
jasa ini memanfaatkan bangunan-bangunan tersebut agak jauh dari pusat kegiatan utama perubahan fungsi bangunan kategori satu
Perubahan luas penggunaan tanah dalam selang rumah atau tanah kosong yang dialihfungsikan Objek Wisata, memiliki jarak 1 kilometer dari semakin mendekati objek wisata semakin
waktu 1994-2011 tidak terlalu drastis. Hal ini menjadi bangunan komersial atau membangun Kawah Putih Ciwidey. Bangunan-bangunan banyak pula perubahan bangunan yang terjadi.
dikarenakan pertanian menjadi tulang punggung bangunan-bangunan baru yang mendatangkan yang berubah dari tanah kosong menjadi area
ekonomi masyarakat Toraja yang masih alami keuntungan bagi pemilik dan penggunanya. komersial memiliki luas lahan yang cukup
dan kuat adatnya terhadap alam. Perubahan luas yaitu lebih dari 200 m2. Perubahan fungsi

42 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 43
2. Tanah pertanian padi menjadi kebun menjajakan strawberry beserta kebun petik Salah seorang informan membenarkan bahwa Wisata.
strawberry langsungnya sebagai komoditi utama, terdapat dulunya bangunan ini adalah rumah biasa,
40’an tempat warung oleh-oleh yang menjajakan namun pada tahun 2004 dibeli oleh pemilik “Lokasi ini sangat strategis, dekat dengan Kawah
Daerah sepanjang jalan Rancabali menuju strawberry beserta kebun petik langsungnya warung oleh-oleh yang menjajakan strawberry Putih dan dulu masih jarang tempat warung
Kawah Putih merupakan area yang paling sebagai komoditi utama berderet di sepanjang beserta kebun petik langsungnya sebagai oleh-oleh yang menjajakan strawberry beserta
rentan perubahan fungsi bangunan dan bangunan diatas. Selain itu ada juga beberapa komoditi utama ini. kebun petik langsungnya, jadi persaingan masih
tanahnya. Lahan pertanian sayru dan pertanian hotel yang awalnya merupakan hunian tinggal sedikit. Konsumen atau pasarnya sudah jelas.”
paling banyak berubah menjadi perkebunan penduduk sekitar. “Ya, dulunya ini rumah biasa, kemudian (informan)
strawberry. Hal ini dikarenakan permintaan dibeli dan dijadikan tempat warung oleh-oleh
pasar yang tinggi yag menunjukkan seolah- Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan strawberry” “Dekat dengan Kawah Putih dan perkantoran”.
olah yang khas di Ciwidey adalah strawberry. bahwa tempat-tempat warung oleh-oleh yang (informan)
Bangunan-bangunan semi permanen menghiasi menjajakan strawberry beserta kebun petik Kawah Putih Ciwidey menjadi daya tarik
sepanjang jalan karena merupakan warung langsungnya sebagai komoditi utama tersebut tersendiri terhadap usaha warung oleh-oleh Banyaknya masyarakat yang mengunjungi
yang menyediakan strawberry. Kebanyakan mengalami perubahan fungsi yang awalnya yang menjajakan strawberry beserta kebun warung oleh-oleh yang menjajakan strawberry
warung tersebut mempunyai kebun strawberry rumah sebagai hunian kemudian berubah petik langsungnya sebagai komoditi utama. beserta kebun petik langsungnya tersebut
di belakangnya sehingga menarik hati wisatawan menjadi tempat warung oleh-oleh yang Hal ini dibenarkan oleh beberapa pelaku membuat para pelaku usaha melakukan kegiatan
untuk berwisata “petik sendiri strawberry” menjajakan strawberry beserta kebun petik usaha yang mengatakan bahwa mendirikan usaha disekitarnya.
yang menjadi daya tarik utama juga di kawasan langsungnya sebagai komoditi utama yang usaha atas alasan dekat dengan Kawah Putih
Ciwidey terebut. Menurut narasumber bersifat komersial, berikut petikan wawancara Ciwidey. Menurut Informan, pendirian usaha Dari analisis sketsa hasil bisa diketahui untuk
perubahan besar-besaran lahan pertanian terhadap beberapa informan Menurut informan disini diakibatkan oleh masih jarangnya tempat perubahan fungsi bangunan kategori tiga juga
menjadi perkebunan strawberry ini dimulai 20 yaitu salah seorang pekerja di tempat warung warung oleh-oleh yang menjajakan strawberry menunjukkan bahwa semakin mendekati objek
sejak 2004. oleh-oleh yang menjajakan strawberry beserta beserta kebun petik langsungnya sebagai wisata semakin sedikit perubahan bangunan
kebun petik langsungnya mengatakan: komoditi utama dan dekatnya dengan Objek yang terjadi. Berikut Sketsa Hasilnya
“Awalnya sih tahun 2004 ada yang coba-coba
ada orang dapet benih dari Jepang, karena laku “Ya, awalnya tempat warung oleh-oleh yang
dan banyak ditanya wisatawan jadi ikut-ikut menjajakan strawberry beserta kebun petik
deh…” langsungnya sebagai oleh-oleh ini merupakan
rumah tinggal, kemudian dibeli dan dijadikan
Dari analisis sketsa hasil bisa diketahui untuk tempat warung oleh-oleh yang menjajakan
perubahan fungsi bangunan kategori dua juga strawberry beserta kebun petik langsungnya
menunjukkan bahwa semakin mendekati objek sebagai komoditi utama pada tahun 1996”.
wisata semakin banyak pula
perubahan bangunan yang
terjadi.

3. Hunian menjadi area


komersial

Area komersial yang


terdapat pada gambar diatas
sebelumnya adalah rumah
tinggal. Bangunan-bangunan
tersebut mulai beralih fungsi
menjadi komersial sejak tahun
1997. Perubahan tersebut
muncul karena daerah tersebut
dekat dengan Kawah Putih
Ciwidey. Daerah tersebut usaha
yang mendominasi adalah
usaha warung oleh-oleh yang

44 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 45
Tabel Perubahan Fungsi Bangunan

C. Perubahan Fungsi Bangunan di


Toraja
Dari hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan di sekitar objek wisata
dan ibukota Kabupaten Toraja Utara
terdapat 3 kategori perubahan fungsi
bangunan.

Berdasarkan hasil pengumpulan data,


fungsi bangunan di didominasi oleh
perdagangan dan jasa. Jenis-jenis
kegiatan yang dominan adalah usaha
jasa warung oleh-oleh, rumah makan,
mini market, dan toko kelontong.
Jenis usaha yang paling dominan
di ini adalah rumah makan. Seiring
dengan berjalannya waktu, Terdapat
beberapa kasus perubahan fungsi
bangunan yang terjadi.

1. Tanah Kosong menjadi area kom-


ersial
Gambar diatas menunjukkan salah
satu contoh perubahan fungsi dari Dari data tersebut menunjukkan bahwa tidak Sa’dan To’ Barana tidak ada bangunan seperti ini.
tanah kosong menjadi komersial. kain tenun. Terdapat pula peruntukkan tanah begitu signifikan penambahan jumlah jotel dan Menurut informan yaitu salah seorang pekerja di
Bangunan yang baru dibangun tersebut agak untuk keperluan kompleks perkantoran pemer- restoran yang ada di Toraja Utara sendiri. tempat warung oleh-oleh mengatakan:
jauh dari pusat kegiatan utama Objek Wisata, intahan Toraja Utara. Berikut statistik peningka- “dulu toko oleh-oleh ini awalnya merupakan
memiliki jarak lebih dari 5 kilometer dari objek tan jumlah hotel dan restoran yang ada di Toraja 2. Hunian menjadi area komersial rumah, kemudian dibagusin dan renovasi kemu-
wisata dan cenderung berada di wilayah ibukota Utara. dian dijadikan tempat warung oleh-oleh tahun
dari Toraja Utara. Kebanyakan fungsinya beru- Area komersial yang terdapat pada gambar 2004”.
bah dari tanah kosong menjadi hotel, pengina- diatas sebelumnya adalah rumah tinggal. Ban-
pan maupun took souvenir. Dari ketiga objek gunan-bangunan tersebut mulai beralih fungsi 3. Bangunan Lama menjadi perkantoran
wisata di Ke’te Ketsu merupakan daerah yang menjadi komersial sejak tahun 2004. Perubahan Rantepao yang merupakan ibukota Kabupaten
paling banyak mengalami perubahan fungsi tersebut muncul karena daerah tersebut dekat Toraja Utara membutuhkan pusat pemerintahan
jenis bangunan kategori satu ini dengan bangu- dengan Ke’te Ketsu, sekitar 200 meter dari objek yang didalamnya terdapat pusat perkantoran
nan 3x4meter sebanyak belasan buah. Sedang wisata tersebut. Daerah tersebut usaha yang dan pemerintahan. Tidak semua kompleks
di Lo’ko Mata hanya terdapat 1 bangunan yang mendominasi adalah usaha warung oleh-oleh, perkantoran di Toraja Utara merupakan bangu-
jaraknya agak jauh dari lokasi objek wisata. Se- terdapat 4 tempat warung oleh-oleh yang men- nan baru, tetapi ada beberapa yang dialihfung-
dangkan untuk di Sa’dan To’ Barana hanya ada jajakan manik-manik, kerajinan kayu maupun sikan dari bangunan lama menjadi bangunan
sedikit bangunan semi permanen yang memang kaos sebagai komoditi utama berderet di sepan- baru dengan sedikit renovasi untuk mempunyai
tempat tinggal dulunya menjadi tempat jual jang bangunan diatas. Untuk di Loko’ Mata dan fungsi yang baru. Seperti kantor BPS Toraja

46 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 47
Utara yang merupakan bangunan lama digunakan menjadi kantor BPS sejak tahun 2008. E. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan “Investasi untuk penambahan pendapatan” (In-
Fungsi Bangunan forman)
Secara Keseluruhan perubahan fungsi bangunan di Toraja Utara tidak terjadi di daerah yang dekat Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa
dengan ketiga lokasi wisata tersebut, justu perubahan fungsi bangunan di ketiga kategori banyak informan yang terdapat di sepanjang Jalan “Lokasinya bagus bisa menambah penghasilan
terjadi di ibukota Kabupaten Toraja Utara sendiri yaitu Rantepao. Raya Rancabali di Ciwidey dan Toraja Utara, juga, banyak orang kuliah dan tempatnya juga
diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi ramai”. (informan)
Berikut hasil sketsanya: perubahan fungsi bangunan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terbagi menjadi dua yaitu fak- Sebagian besar pelaku usaha di Toraja Utara
tor internal dan faktor eksternal. Faktor inter- mengaku bahwa membuka usaha di sini men-
nal adalah motif pelaku usaha memilih suatu guntungkan. Beberapa Informan juga mengaku
lokasi sebagai tempat usahanya. Faktor eksternal melakukan usaha untuk meningkatkan kes-
adalah faktor-faktor yang berada dari luar diri ejahteraan dan menambah pendapatannya.
seorang pelaku usaha.
“.....duapuluh tahun disini, tapi ya naik turun lah,
Faktor Internal meskipun untung” (Informan)
a) Peningkatan Kesejahteraan
Faktor utama dalam perubahan fungsi bangunan “Yaa biasa tapi cenderung meningkat, banyak
ialah motif ekonomi. Terdapat empat macam bule duitnya banyak”. (informan)
motif ekonomi, yaitu (1) motif untuk memper-
oleh kesejahteraan, (2) motif untuk mendapat- b) Melanjutkan Usaha Keluarga
kan penghargaan dari sesama, (3) motif untuk Alasan pemiihan lokasi di Jalan Raya Rancabali,
memperoleh kekuasaan, (4) motif sosial. Pelaku Kabupaten Bandung ini tidak selalu terpaku
usaha dan pemilik bangunan memiliki motif pada perkembangan yang terjadi di wilayah ini.
ekonomi pertama yaitu, untuk meningkatkan Sebelum kemunculan magnetmagnet aktivitas
kesejahteraan hidup dengan meningkatkan pen- yang ada. Sudah banyak terdapat bangunan-
dapatan. bangunan yang bersifat komersial tanpa mem-
perhatikan lingkungan disekitarnya. Sebagai
Bagi para pemilik bangunan, bangunan terse- contoh adalah salah satu pemilik toko bangunan
but lebih menguntungkan apabila disewakan bahwa usaha yang dilakukannya merupakan
dibandingkan dengan dijual. Hal ini dikarena- usaha keluarga yang dulu dilakukan oleh orang
kan harga sewa akan terus meningkat dari tahun tuanya kini dilanjutkan oleh anaknya. Tanpa
ke tahun begitu pula dengan harga jual tanah. memperhatikan faktor lokasi, pangsa pasar,
Permintaan akan tanah di Jalan Raya Rancabali, pemilik usaha tetap melakukan usaha. Meskipun
D. Frekuensi Perubahan Fungsi Bangunan begitu signifikan perubahan alih fungsi bangu- Kabupaten Bandung sangat tinggi, namun keter- demikian, keuntungan tetap diraih oleh pelaku
Frekuensi perubahan terjadi di beberapa lokasi. nan. Hanya di Rantepao sendiri yang mengalami sediaan tanah sangat terbatas. Faktor kelangkaan usaha ini.
Lokasi tersebut merupakan lokasi yang merupa- perubahan signifikan terkait pembentukan ibu- inilah yang menjadikan harga tanah meningkat.
kan akses utama menuju Kawah Putih Ciwidey kota Kabupaten. Berbeda dengan pemilik bangunan atau pemilik Faktor Eksternal
yang oleh banyak orang ramai dilewati dan tanah, pelaku usaha yang berada di sepanjang a) Permintaan Pasar
merupakan titik keramaian di sepanjang Jalan Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan Jalan Raya Rancabali, Kabupaten Bandung Kegiatan perdagangan dan jasa merupakan
Raya Rancabali, Kabupaten Bandung: Frekue- yang terdapat di wilayah penelitian, frekuensi menyewa bangunan atau tanah tersebut dengan kegiatan tersier yang memiliki sifat pemanfaatan
nsi perubahan fungsi bangunan terkait dengan perubahan fungsi bangunan yang terjadi dis- pertimbangan keuntungan yang maksimal se- lahan yang sangat intensif dan efisien sehingga
lokasi bangunan tersebut. wilayah yang mem- ebabkan oleh harga sewa yang semakin men- bagai komoditi utama untuk membuka usaha di perkembanganya harus didorong. Kecamatan
punyai aksesbilitas yang tinggi menuju Kawah ingkat, orientasi pasar dan pemekaran daerah. Jalan Raya Rancabali, Kabupaten Bandung. Ciwidey memiliki kegiatan tersier yang telah
Putih Ciwidey memiliki perubahan fungsi Harga tanah dan harga sewa yang semakin tinggi berkembang, seperti yang terdapat disepanjang
bangunan yang tinggi. Sedangkan wilayah yang membuat para pelaku usaha memikirkan kem- Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap Jalan Raya Rancabali. Jalan Raya Rancabali
bukan merupakan akses utama menuju Kawah bali usaha apa yang cocok dan akan dilakukan pelaku usaha di Jalan Raya Rancabali, Kabupaten sebagai daerah yang paling dekat dengan objek
Putih Ciwidey perubahan fungsi bangunannya pada lokasi tersebut. Hal tersebut menyebabkan Bandung, mereka beranggapan bahwa membuka wisata Kawah Putih melayani hampir seluruh
relatif rendah. Frekuensi perubahan yang tinggi fungsi bangunan yang ada di sering berubah- usaha di sini menguntungkan. Beberapa In- kebutuhan, telah memperlihatkan fungsinya
terjadi di wilayah yang agak jauh dengan Objek ubah. forman melakukan usaha untuk meningkatkan dengan cukup baik, termasuk dalam melayani
Wisata. Untuk wilayah Toraja Utara sendiri tidak kesejahteraan dan menambah pendapatannya. kebutuhan wisatawan. Munculnya berbagai

48 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 49
fungsi pelayanan dikarenakan salah satunya Jalan Raya Rancabali, Kabupaten Bandung. Pada bernuansa pedesaan alami. Frekuensi perubahan yang tinggi lebih banyak terjadi di dekat dengan
wilayah berada diantara beberapa Objek Wisata. tahun 1994 harga tanah di sepanjang Jalan Raya Objek Wisata, sedangkan yang lebih jauh frekuensinya lebih rendah.
Rancabali adalah 120 ribu/m2. Semakin inten-
Pusat-pusat souvenir dan oleh- oleh yang ada di sifnya penggunaan tanah di sepanjang Jalan REFERENSI
sini merupakan upaya untuk memenuhi kebutu- Raya Rancabali, Kabupaten Bandung menyebab- Aftaf, Muhammad. Skripsi Sarjana Departemen Geografi: Pola Spasial Perubahan Fungsi Bangunan
han wisatawan baik di Ciwidey maupun Toraja kan harga tanah semakin meningkat. Dalam di Jalan Utama Kota Depok, Jawa Barat. Depok: Universitas Indonesia 2012.
yang terus meningkat. Dekatnya pusat-pusat beberapa hasil temuan wawancara terhadap Badan Pusat Statistik Kabupaten Toraja Utara. Kabupaten Toraja Utara dalam Angka 2010. Publikasi
souvenir dan oleh-oleh dengan aktivitas wisata informan. Meningkatnya harga tanah ini dika- BPS Kabupaten Toraja Utara: Toraja Utara.
juga menyebabkan permintaan akan kebutuhan renakan permintaan akan tanah yang semakin Kusratmoko, Eko. Persentation of Joint Field Excursion UI-USYD. 3 Januari 2011.
pusat souvenir dan oleh-oleh meningkat. Per- tinggi. Pada tahun 2001 harga tanah di sepan- Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya. 1989.
mintaan kebutuhan yang tinggi tersebut memicu jang Jalan Raya Rancabali, Kabupaten Bandung Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Bandung. http://www.bandungkab.go.id (diakses pada tanggal 6
perubahan fungsi bangunan di sepanjang Jalan adalah 600 ribu /m2. Sedangkan pada tahun Maret 2012, pukul 22.45)
Raya Rancabali maupun daerah-daerah tertentu 2011 harga tanah di sepanjang Jalan Raya Ran- Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Toraja Utara. http://www.torajautarakab.go.id (diakses pada
di Toraja yang lebih cenderung di bagian ibukota cabali, Kabupaten Bandung adalah 6 – 8 juta/ tanggal 5 Maret 2012, pukul 13.45)
Kabupaten (Rantepao). m2. Tetapi fenomena ini belum begitu terasa di Widyatmiko, Bani. Skripsi Sarjana Departemen Geografi: Perubahan Fungsi Bangunan Perumahan
Toraja Utara. Hanya sedikit alih fungsi bangunan di Kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Depok: Universitas Indonesia 2006.
“Menurut salah seorang informan, perkem- yang terjadi di Toraja Utara semisal di Rantepao Yunus, H.S. “Permasalahan Daerah Urban Fringe dan Alternatif Pemecahannya”, Fakultas Geografi
bangan Kecamatan Ciwidey yang pesat disebab- yang menjadi ibukota kabupaten, sementara di UGM. Yogyakarta. 1987 Yunus, H.S. “Struktur Tata Ruang Kota”, Penerbit Pustaka Pelajar,
kan oleh tingginya pola konsumsi wisatawan wilayah lain tidak begitu terasa perubahan alih Yogyakarta. 1999.
yang mempengaruhi masyarakat Kecamatan fungsi bangunan dikarenakan faktor ini.
Ciwidey. Banyaknya kebutuhan wisatawan di Ke-
camatan Ciwidey yang tidak terpenuhi membuat Kesimpulan
munculnya bangunan-bangunan yang bersifat Perubahan fungsi bangunan dipengaruhi oleh
komersial. Berdirinya beberapa Warung oleh- faktor internal dan eksternal dari pemilik ban-
oleh yang menjajakan strawberry beserta kebun gunan. Faktor internal yang berpengaruh adalah
petik langsungnya dan aktivitas pertokoan di keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan
sepanjang Jalan Raya Rancabali adalah salah satu dan meningkatkan usaha keluarga. Adapun
dampak yang muncul”. faktor eksternal yang berpengaruh adalah
meningkatnya harga tanah, adanya peraturan
b) Kebijakan Pemerintah pemerintah yang terkait dengan pemanfaatan
Peraturan pemerintah dalam mendukung pe- bangunan, terjadinya pergantian pemilik tanah,
rubahan perdagangan dan jasa komersial juga adanya permintaan pasar, dan lokasi yang strat-
menjadi penyebab perubahan tersebut dikare- egis. Secara spasial perubahan fungsi bangunan
nakan dengan izin yang sulit dan adanya ket- memperlihatkan suatu pola yang dipengaruhi
egasan aturan wilayah konservasi di tanah yang oleh pusat aktifitas utama berupa Objek Wisata.
dimiliki oleh Perhutani dan PTPN 8 menjadikan Secara spasial perubahan fungsi bangunan men-
masyarakat maupun investor merasa kesuli- unjukkan bahwa semakin dekat ke objek wisata
tan untuk melakukan perubahan pemanfaatan yang merupakan pusat kegiatan utama tidak
lahan perumahan menjadi perdagangan dan jasa selalu berdampak pada semakin tingginya dina-
komersial untuk wilayah yang berada di radius mika perubahan fungsi bangunan. Di Ciwidey,
1-2 kilometer dari Kawah Putih Ciwidey menuju adanya area konservasi sedikit menghambat
arah Kota Bandung. Untuk arah ke Jakarta, di perubahan fungsi bangunan, tetapi setelah area
Jalan Rancabali peruntukan tanh yang boleh konservasi perubahan fungsi bangunan men-
dibanguna adalah dari Patuha Resort hingga ke unjukkan bahwa semakin dekat ke objek wisata
bawah. berdampak pada semakin tingginya dinamika
perubahan fungsi bangunan Namun, hal ini
c) Harga Tanah tidak berlaku di Toraja Utara, perubahan fungsi
Harga tanah yang semakin meningkat terus bangunan yang berdinamika tinggi justru berada
menerus dari tahun ke tahun menyebabkan di Ibukota Kabupaten yang memiliki sifat “kota”
perubahan fungsi kerapkali terjadi di sepanjang dibandingkan ketiga lokasi objek wisata yang

50 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 Vo l u m e 1 0 / N o . 1 / A p r i l 2 0 1 2 51

Anda mungkin juga menyukai