Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN

INTENSITAS BUNYI

Dosen Pengampuh :
Darjati, SKM, MPd, dan
Demes Nurmayanti, ST, M.Kes

Oleh :
Kelompok C Sub 1

1. Intan Putri Rachmawati (P27833315009)


2. Medya Luhur W (P27833315025)
3. M. Idris Rizaldi (P27833315031)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
PROGRAM STUDI DIV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
2016
A. Alat dan Bahan
1. Sound Level Meter
2. Stop watch
3. Meteran

B. Dasar Teori
Kebisingan merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan
terutama yang berasal dari kegiatan pabrik, peralatan pabrik, kendaraan resiko yang timbul
akibat kebisingan dengan tingkat tekanan bunyi diatas nilai ambang batas pendengaran adalah
dapat merusak pendengaran atau gangguan pendengaran. Selain itu, kebisingan juga dapat
mengganggu percakapan sehingga dapat mempengaruhi komunitas yang sedang berlangsung.
Menurut keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996. Kebisingan yaitu bunyi
yang tidak diinginkan dari usaha/ kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gamgguan kesehatan. Kebisingan pada umumnya mempunyai kualitas dan
kuantitas tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa irama gelombang suara yang ditimbulkan
sifatnya tetap dan bahkan terkadang periodik (noish, 1973).
Sound Level Meter adalah instrumen dasar yang digunakan dalam pengukuran kebisingan.
SLM terdiri dari mikrofon dan sebuah sirkuit elektrik termasuk attenuator, 3 jaringan perespon
frekuensi skla indikator dan amplifier. Tiga jaringan tersebut distrandarisasi sesuai standart
SLM. Tujuannya adalah untuk memberikan pendekatan yang terbaik dalam pengukuran
kebisingan total. Respon manusia terhadap suara bermacam macam sesuai dengan frekuensi
dan intensitasnya. Pada tingkat kebisingan yang tinggi, ada perbedaan respon manusia terhadap
berbagai frekuensi.
Nilai ambang batas (NAB) kebisingan adalah 85 dB, yang dianggap aman. Menurut
Suma’mur. K (1996 : 58). Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan adalah intensitas kebisingan
dimana manusia masih sanggup menerima tanpa menunjukkan gejala sakit akibat bising atas
seseorang tidak menunjukkan kelainan pada pemaparan atau pemasangan kebisingan tersebut.
C. Langkah Kerja
1. Periksalah baterai dalam kondisi yang masih dalam keadaan baik atau tidak. Jika Sound
Level Meter disimpan dalam waktu yang lama maka baterai harus dilepas.
2. Kalibrasi Sound Level Meter terlebih dahulu sebelum digunakan, dengan kalibrasi yang
sudah dianjurkan yang menghasilkan sinyal sinus (94 dB pada 1000 Hz)
3. Periksa standart dan aturan yang dipakai untuk alat dan cara pengukuran kebisingan.
4. Tentukan jenis Sound Level Meter dan cari posisi mengukur yang tepat.
5. Tentukan Weighting network yang harus dipakai. Biasanya weighting network yang
digunakan adalah “A” Network, yaitu respon manusia untuk low SLM atau tingkat tekanan
suara rendah.
6. Pegang Sound Level Meter sejauh ukuran lengan atau bila dipasang tripod operator harus
berada paling sedikit 0,5 meter.
7. Pilih meter response yang tapat yaitu “fast” atau “slow” untuk mendapatkan hasil yang
benar.
8. Apabila fluktasi angka pada “fast” respon terlihat menunjukkan nilai besar maka tarik
kearah “slow”, jika angka masih besar maka lakukan rata-rata pembacaan minimal dan
maksimal.
9. Kebisingan di luar gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 1,2m-1,5m diatas tanah, tidak kurang dari 3,5m dari
permukaan yang memantulkan suara. Kecepatan aliran udara atau angina tidak lebih besar
dari 20km/jam , dianjurkan menggunakan windscreen.
10. Kebisingan di dalam gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 0,5-1,5m diatas lantai 1m-3m dari dinding dan 1,5m dari
jendela, pengukuran dilakukan pada keadaan jendela tertutup, kecuali jendela yang biasanya
pada keadaan terbuka.
11. Lakukan pengukuran dengan cara pengambilan sample sebagai berikut :
a. Buatlah tabel penulisan sample dengan jumlah sebanyak 180
b. Ukur selama 15 menit tiap 5 detik lakukan penulisan sample
c. Ukur sample pada waktu-waktu intensitas kebisingan yang ramai.
12. Lakukan pengukuran harus dilakukan pada sat keadaan cuaca baik (tidak dalam keadaan
hujan, kecepatan angina tidak terlalu besar)
13. Apabila saat pengukuran terjadi gangguan seperti suara pesawat terbang (kecuali di daerah
sekitar bandara) dan suara petir, maka sample dibatalkan, harus diulang kembali.
14. Bila pengukuran dilakukan pada suatu medan bebas mikrofon diarahkan secara langsung
pada sumber bunyi. Bila menggunakan panduan incidence microphone tersebut harus
diorientasikan pada sudut 70-80 dari sumber bunyi, serta gunakan tripod. Random incidence
dapat menangkap suara dari segala arah (suara yang memiliki tingkat tekanan diffuse sound
field).

D. Hasil
1. Intermitten

Hari, Tanggal : Selasa, 22 Maret 2016


Waktu : 10.15 WIB – Selesai
Tempat : Jl. Manyar

71,0 58,7 67,1 69,2 68,7 61,1 69,3 68,3 66,4 67,5

64,4 64,1 69,3 71,3 68,1 67,9 66,5 61,3 61,1 73,4

70,5 61,8 69,5 69,7 64,7 66,1 69,1 66,6 69,8 67,4*

68,8 66,6 63,6 65,8 67,0 68,3 68,0 58,8 68,7 68,6

63,2 64,8* 66,3 69,4 69,7 64,5 71,0 59,4 67,6 63,3

61,2 70,9 69,1 63,0 67,2 72,5 70,8 60,2 69,1 64,5*

63,3 65,9 77,4* 63,2 68,0 66,1 65,0 71,4 65,6 64,8

71,5 66,9 81,2 68,5* 71,3 65,1 69,1 68,1 63,9 67,2

69,0 67,8 73,1 65,7 67,5 69,5 61,2 65,5 87,1* 69,9

66,8 66,4 71,9 67,4 65,3 66,7 62,5 66,3 73,6 58,4
75,6 67,4 77,8 69,5 69,5 71,6 68,5 76,0 69,2 57,0

73,1 69,4 67,7 61,6 70,6 65,5 68,6 77,1 66,3 64,4

71,3 70,7 65,7 67,0 62,1 60,5 66,8 66,1 67,2 72,0

71,3 67,0 69,9 72,4 70,6 70,0 68,2 66,8 63,8 70,7

67,7 59,2 70,6 67,2 62,1 69,8 67,8 60,7 61,1 68,6

67,3 61,2 72,3 68,2 65,9 68,2 69,2 62,1 66,5 63,9

58,2 64,6 68,0 72,9 66,1 64,9 72,4 59,9 70,4 66,7

67,1 65,9 60,8 71,4 57,5 66,9 72,3* 62,4 69,1 66,9

Interval Pengukuran

Interval dB (A) Jumlah Interval dB (A) Jumlah

55-60 9 75-80 4

60-65 35 80-85 1

65-70 98 85-90 1

70-75 32

Jumlah Sampel 180

1 (𝑥+𝑦) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1


Leg = 10 log ( a x 10 + b x 10 + c x …… )
180 2 2

1 (65+70) x 0,1 (60+65) x 0,1


= 10 log ( 98 x 10 + 35 x 10 +
180 2 2

(70+75) x 0,1 (55+60) x 0,1 (75+80) x 0,1


32 x 10 + 9 x 10 + 4 x 10
2 2 2
(80+85) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1
+ 1 x 10 + 1 x 10
2 2

1
= 10 log ( 980 6,75 + 350 6,25 + 320 7,25 + 90 5,75 + 40 7,75 + 10 8,25
180

+ 10 8,75 )

1
= 10 log (1,551 + 7,951 + 1,453 + 1,725 + 2,606 +
180
177.827.941 + 562.341.325, 19 )

1
= 10 log ( 740.169.281, 48 )
180

= 66, 1 dB (A)

2. Continue
Hari, tanggal : Selasa, 22 Maret 2016
Waktu : 14.00 WIB – Selesai
Tempat : Ruang Baca

52,1 60,1 63,1 63,9 57,8 55,1 61,2 59,1 57,3 55,7

57,9 59,5 62,9 60,1 57,4 56,5 62,1 60,2 56,9 57,3

54,3 60,5 64,3 61,5 58,2 52,9 60,9 63,6 56,3 56,0

58,1 61,3 63,9 61,9 56,6 50,5 61,4 63,1 57,0 54,9

56,5 58,1 61,0 64,7 59,9 51,5 60,8 65,3 57,1 55,5

53,4 54,5 59,1 60,6 61,4 53,1 60,0 67,7 55,6 56,3

58,0 56,1 55,9 63,7 63,5 55,5 58,7 66,9 54,5 54,1

60,5 56,7 54,5 59,1 65,2 56,2 58,6 64,5 55,1 52,6

59,5 58,0 55,1 59,7 64,9 57,6 59,1 62,9 54,9 53,4
60,9 57,8 53,1 58,1 60,7 55,0 56,4 62,0 52,5 54,9

62,5 59,5 52,8 57,5 60,1 52,0 55,0 61,0 56,1 57,5

61,3 55,9 53,7 59,1 61,6 50,3 56,2 61,4 55,3 56,1

59,5 57,7 54,6 55,5 59,3 53,6 57,7 60,5 59,0 53,1

63,1 57,1 51,9 54,1 59,1 56,1 56,9 57,5 58,7 52,5

61,9 58,6 54,4 55,3 58,9 59,5 57,1 56,2 56,7 53,7

59,9 59,6 59,7 57,7 59,1 57,1 56,5 57,9 57,2 54,8

58,1 61,3 59,4 55,2 60,3 57,6 59,1 59,9 58,1 56,2

59,5 61,9 60,7 56,5 57,1 58,2 58,2 56,1 56,3 55,5

1. = 1035,9
2. = 1054,2
3. = 104,1
4. = 1065,2
5. = 1081,1
6. = 988,3
7. = 1055,9
8. = 1105,8
9. = 1014,6
10. = 990,1
+
= 10.451,2 : 180 = 56,062
Kepadatan
Hasil perhitungan kepadatan (dalam waktu 15 menit)
a. Motor = 550
b. Mobil = 158

E. Kesimpulan
 Hasil intermitten adalah 66,1 dB (A)
 Hasil continue adalah 58,06 dB (A)
Sedangkan NAB kebisingan adalah 85 dB, berarti tingkat kebisingan intermitten dan
continue adalah baik untuk pendengaran

F. Daftar Pustaka
www.academia edu / 9493580 / laporan-praktikum-kebisingan
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN

INTENSITAS BUNYI

Dosen Pengampuh :
Darjati, SKM, MPd, dan
Demes Nurmayanti, ST, M.Kes

Oleh :
Kelompok C Sub 2

1. Nevada Bilqis Patricia (P27833315013)


2. Nur Anisah Apriliani (P27833315016)
3. Sari Putri Utami (P27833315019)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
PROGRAM STUDI DIV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
2016
A. Alat dan Bahan
1. Sound Level Meter
2. Stop watch
3. Meteran

B. Dasar Teori
Pencemaran fisis yang sering ditemukan adalah kebisingan. Kebisingan pada lingkungan
dapat bersumber dari suara kenderaan bermotor, suara mesin-mesin industri dan sebagainya.
Keputasan Menteri Negara lingkungan hidup No.32Kep-48/MENLH/11/1996, tentang baku
tingkat Kebisingan menyebutkan: “ kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha
atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertuntu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan”.
Perbedaan frekuensi dan intensitas menyebabkan adanya jenis-jenis kebisingan yang
memiliki karakteristik yang berbeda. Jenis-jenis kebisingan dapat dibedakan menjadi 4 bagian
yaitu:
1. Kebisingan kontinyu dengan spectrum frekuensi sempit, misalnya suara mesin gergaji
sirkuler
2. Kebisingan terputus-putus (intermittent) misalnya lalu lintas, suara pesawat terbang
dibandara.
3. Kebisingan impulsive (impact or impulsive noise) misalnya tembakan meriam, ledakan.
4. Kembisingan implusif berulang misalnya suara mesin tempa.
Tipe kebisingan lingkungan yang tertuang dalam KMNLH (1996)
SLM adalah instrumen dasar yang digunakan dalam pengukuran kebisingan. SLM terdiri
atas mikropon dan sebuah sirkuit elektronik termasuk attenuator,3 jaringan perespon
frekuensi, skala indikator dan amplifier. Tiga jaringan tersebut distandarisasi sesuai standar
SLM. Tujuannya adalah untuk memberikan pendekatan yang terbaik dalam pengukuran
tingkat kebisingan total. Respon manusia terhadap suara bermacam-macam sesuai dengan
frekuensi dan intensitasnya. Telinga kurang sensitif terhadap frekuensi lemah maupun tinggi
pada intensitas yang rendah. Pada tingkat kebisingan yang tinggi, ada perbedaan respon
manusia terhadap berbagai frekuensi. Tiga pembobotan tersebut berfungsi untuk
mengkompensasi perbedaan respon manusia.
C. Langkah Kerja
1. Periksalah baterai dalam kondisi yang masih dalam keadaan baik atau tidak. Jika Sound
Level Meter disimpan dalam waktu yang lama maka baterai harus dilepas.
2. Kalibrasi Sound Level Meter terlebih dahulu sebelum digunakan, dengan kalibrasi yang
sudah dianjurkan yang menghasilkan sinyal sinus (94 dB pada 1000 Hz)
3. Periksa standart dan aturan yang dipakai untuk alat dan cara pengukuran kebisingan.
4. Tentukan jenis Sound Level Meter dan cari posisi mengukur yang tepat.
5. Tentukan Weighting network yang harus dipakai. Biasanya weighting network yang
digunakan adalah “A” Network, yaitu respon manusia untuk low SLM atau tingkat tekanan
suara rendah.
6. Pegang Sound Level Meter sejauh ukuran lengan atau bila dipasang tripod operator harus
berada paling sedikit 0,5 meter.
7. Pilih meter response yang tapat yaitu “fast” atau “slow” untuk mendapatkan hasil yang
benar.
8. Apabila fluktasi angka pada “fast” respon terlihat menunjukkan nilai besar maka tarik
kearah “slow”, jika angka masih besar maka lakukan rata-rata pembacaan minimal dan
maksimal.
9. Kebisingan di luar gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 1,2m-1,5m diatas tanah, tidak kurang dari 3,5m dari
permukaan yang memantulkan suara. Kecepatan aliran udara atau angina tidak lebih besar
dari 20km/jam , dianjurkan menggunakan windscreen.
10. Kebisingan di dalam gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 0,5-1,5m diatas lantai 1m-3m dari dinding dan 1,5m dari
jendela, pengukuran dilakukan pada keadaan jendela tertutup, kecuali jendela yang biasanya
pada keadaan terbuka.
11. Lakukan pengukuran dengan cara pengambilan sample sebagai berikut :
d. Buatlah tabel penulisan sample dengan jumlah sebanyak 180
e. Ukur selama 15 menit tiap 5 detik lakukan penulisan sample
f. Ukur sample pada waktu-waktu intensitas kebisingan yang ramai.
12. Lakukan pengukuran harus dilakukan pada sat keadaan cuaca baik (tidak dalam keadaan
hujan, kecepatan angina tidak terlalu besar)
13. Apabila saat pengukuran terjadi gangguan seperti suara pesawat terbang (kecuali di daerah
sekitar bandara) dan suara petir, maka sample dibatalkan, harus diulang kembali.
14. Bila pengukuran dilakukan pada suatu medan bebas mikrofon diarahkan secara langsung
pada sumber bunyi. Bila menggunakan panduan incidence microphone tersebut harus
diorientasikan pada sudut 70-80 dari sumber bunyi, serta gunakan tripod. Random incidence
dapat menangkap suara dari segala arah (suara yang memiliki tingkat tekanan diffuse sound
field).

D. Hasil
a. Intermitten
Hari,Tanggal : Selasa, 22 Maret 2016
Waktu : 10.15 wib
Tempat :jl. Manyar

Hasil Pengukuran :

71,0 58,7 67,1 69,2 68,7 61,1 69,3 68,3 66,4 67,5

64,4 64,1 69,3 71,3 68,1 67,9 66,5 61,3 61,1 73,4

70,5 61,8 69,5 69,7 64,7 66,1 69,1 66,6 69,8 67,4*

68,8 66,6 63,6 65,8 67,0 68,3 68,0 58,8 68,7 68,6

63,2 64,8* 66,3 69,4 69,7 64,5 71,0 59,4 67,6 63,3

61,2 70,9 69,1 63,0 67,2 72,5 70,8 60,2 69,1 64,5*

63,3 65,9 77,4* 63,2 68,0 66,1 65,0 71,4 65,6 64,8

71,5 66,9 81,2 68,5* 71,3 65,1 69,1 68,1 63,9 67,2

69,0 67,8 73,1 65,7 67,5 69,5 61,2 65,5 87,1* 69,9

66,8 66,4 71,9 67,4 65,3 66,7 62,5 66,3 73,6 58,4
75,6 67,4 77,8 69,5 69,5 71,6 68,5 76,0 69,2 57,0

73,1 69,4 67,7 61,6 70,6 65,5 68,6 77,1 66,3 64,4

71,3 70,7 65,7 67,0 62,1 60,5 66,8 66,1 67,2 72,0

71,3 67,0 69,9 72,4 70,6 70,0 68,2 66,8 63,8 70,7

67,7 59,2 70,6 67,2 62,1 69,8 67,8 60,7 61,1 68,6

67,3 61,2 72,3 68,2 65,9 68,2 69,2 62,1 66,5 63,9

58,2 64,6 68,0 72,9 66,1 64,9 72,4 59,9 70,4 66,7

67,1 65,9 60,8 71,4 57,5 66,9 72,3* 62,4 69,1 66,9

Interval Pengukuran

Interval dB (A) Jumlah Interval dB (A) Jumlah

55-60 9 75-80 4

60-65 35 80-85 1

65-70 98 85-90 1

70-75 32

Jumlah Sampel 180

1 (𝑥+𝑦) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1


Leg = 10 log ( a x 10 + b x 10 + c x …… )
180 2 2

1 (65+70) x 0,1 (60+65) x 0,1


= 10 log ( 98 x 10 + 35 x 10 +
180 2 2

(70+75) x 0,1 (55+60) x 0,1 (75+80) x 0,1


32 x 10 + 9 x 10 + 4 x 10
2 2 2
(80+85) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1
+ 1 x 10 + 1 x 10
2 2

1
= 10 log ( 980 6,75 + 350 6,25 + 320 7,25 + 90 5,75 + 40 7,75 + 10 8,25
180

+ 10 8,75 )

1
= 10 log (1,551 + 7,951 + 1,453 + 1,725 + 2,606 +
180
177.827.941 + 562.341.325, 19 )

1
= 10 log ( 740.169.281, 48 )
180

= 66, 1 dB (A)

b. Kontinyu

52,1 60,1 63,1 63,9 57,8 55,1 61,2 59,1 57,3 55,7

57,9 59,5 62,9 60,1 57,4 56,5 62,1 60,2 56,9 57,3

54,3 60,5 64,3 61,5 58,2 52,9 60,9 63,6 56,3 56,0

58,1 61,3 63,9 61,9 56,6 50,5 61,4 63,1 57,0 54,9

56,5 58,1 61,0 64,7 59,9 51,5 60,8 65,3 57,1 55,5

53,4 54,5 59,1 60,6 61,4 53,1 60,0 67,7 55,6 56,3

58,0 56,1 55,9 63,7 63,5 55,5 58,7 66,9 54,5 54,1

60,5 56,7 54,5 59,1 65,2 56,2 58,6 64,5 55,1 52,6

59,5 58,0 55,1 59,7 64,9 57,6 59,1 62,9 54,9 53,4

60,9 57,8 53,1 58,1 60,7 55,0 56,4 62,0 52,5 54,9

62,5 59,5 52,8 57,5 60,1 52,0 55,0 61,0 56,1 57,5
61,3 55,9 53,7 59,1 61,6 50,3 56,2 61,4 55,3 56,1

59,5 57,7 54,6 55,5 59,3 53,6 57,7 60,5 59,0 53,1

63,1 57,1 51,9 54,1 59,1 56,1 56,9 57,5 58,7 52,5

61,9 58,6 54,4 55,3 58,9 59,5 57,1 56,2 56,7 53,7

59,9 59,6 59,7 57,7 59,1 57,1 56,5 57,9 57,2 54,8

58,1 61,3 59,4 55,2 60,3 57,6 59,1 59,9 58,1 56,2

59,5 61,9 60,7 56,5 57,1 58,2 58,2 56,1 56,3 55,5

11. = 1035,9
12. = 1054,2
13. = 104,1
14. = 1065,2
15. = 1081,1
16. = 988,3
17. = 1055,9
18. = 1105,8
19. = 1014,6
20. = 990,1
+
= 10.451,2 : 180 = 56,062

Hasil perhitungan kepadatan (dalam waktu 15 menit )

a. Motor : 550
b. Mobil : 158
E. Kesimpulan

Dari hasil praktikum intensitas kebisingan dengan metode Intermettent menghasilkan


1 (𝑥+𝑦) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1
pengukuran dengan rumus Leg = 10 log ( a x 10 + b x 10 + c x …… )
180 2 2

adalah 66,1 dB (A). Dengan metode Kontinyu menghasilkan jumlah pengkuran adalah 58,06
dB (A). Serta kepadatan yang dilakukan selama 15 menit menghasilkan jumlah motor
sebanyak 550 dan mobil sebanyak 158.

F. Daftar Pustaka
http:// hseclubindonesia.wordpress.com/2016/10/13/kebisingan-serta-pengaruhnya-terhadap-
kesehatan-dan-lingkungan
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN

INTENSITAS BUNYI

Dosen Pengampuh :
Darjati, SKM, MPd, dan
Demes Nurmayanti, ST, M.Kes

Oleh :
Kelompok C Sub 3

1. Panca Novia Dharma D (P27833315021)


2. Dalilah Danuris (P27833315023)
3. Erna Nur Irawati (P27833315027)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
PROGRAM STUDI DIV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
2016
A. Alat dan Bahan
1. Sound Level Meter
2. Stop watch
3. Meteran

B. Dasar Teori

Kebisingan adalah suara atau bunyi yang tidak dikehendaki atau dapat diartikan sebagai
suara yang salah pada tempat dan waktu yang salah. Kebisingan menyebabkan gangguan yang
dapat dipengaruhi kenyamanan dan kesehatan dari suatu kegiatan seperti kendaraan bermotor,
kawasan industry atau pabrik, pesawat terbang, kereta api, dan tempat-tempat umum. Resiko
yang timbul kibat kebisingan dengan tingkat tekanan bunyi diatas nilai ambang batas
pendengaran yang dapat merusak pendengaran atau gangguan pendengaran serta dapat
menganggu percakapan sehingga mempengaruhi komunikasi yang sedang berlangsung dan
menyebabkan gangguan konsentrasi dan stress.
Macam-macam kebisingan antara lain, kontinyu atau steady state noise, Intermettent atau
terputus-putus, dan Impulsive atau impacat noise. Kebisingan kontinyu adalah kebisingan
dengan fluktasi dari intensitas suara tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Kebisingan ini
dibagi menjadi dua yaitu, wide spectrum merupakan kebisingan dengan spektrum frekuensi
yang luas, relative tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut-turut
seperti suara gergaji, kipas angina, mesin. Narrow spectrum merupakan kebisingan sengan
frekuensi tertentu (500, 1000. 4000). Kebisingan Intermettent adalah kebisingan yang dimana
suara timbul dan menghilang secara perlahan-lahan seperti suara pesawat, moto atau lalu lintas.
Kebisingan Impulsivde adalah kebisingan dengan puncak intensitasnya tidak lebih dari 35 mili
per detik, seperti suara palu, meriam, tembakan.
Suara atau bunyi dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Sound Level Meter. Alat ini
mengukur intensitas atau kekerasan suara yang dinyatakan dalam satuan Herzt dan frekuensi
dan gelombang suara dalam satuan decibel (dB).
Menurut keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996 kebisingan yaitu bunyi
yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyaman lingkungan, dan menurut keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999, kebisingan yaitu semua suara yang tidak di kehendaki
yang bersumber dari alat-alat prosess produksi atau alat-alat pada tingkat tertentu dapat
menyebabkan gangguan pendengaran.

C. Langkah Kerja
1. Periksalah baterai dalam kondisi yang masih dalam keadaan baik atau tidak. Jika Sound
Level Meter disimpan dalam waktu yang lama maka baterai harus dilepas.
2. Kalibrasi Sound Level Meter terlebih dahulu sebelum digunakan, dengan kalibrasi yang
sudah dianjurkan yang menghasilkan sinyal sinus (94 dB pada 1000 Hz)
3. Periksa standart dan aturan yang dipakai untuk alat dan cara pengukuran kebisingan.
4. Tentukan jenis Sound Level Meter dan cari posisi mengukur yang tepat.
5. Tentukan Weighting network yang harus dipakai. Biasanya weighting network yang
digunakan adalah “A” Network, yaitu respon manusia untuk low SLM atau tingkat tekanan
suara rendah.
6. Pegang Sound Level Meter sejauh ukuran lengan atau bila dipasang tripod operator harus
berada paling sedikit 0,5 meter.
7. Pilih meter response yang tapat yaitu “fast” atau “slow” untuk mendapatkan hasil yang
benar.
8. Apabila fluktasi angka pada “fast” respon terlihat menunjukkan nilai besar maka tarik
kearah “slow”, jika angka masih besar maka lakukan rata-rata pembacaan minimal dan
maksimal.
9. Kebisingan di luar gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 1,2m-1,5m diatas tanah, tidak kurang dari 3,5m dari
permukaan yang memantulkan suara. Kecepatan aliran udara atau angina tidak lebih besar
dari 20km/jam , dianjurkan menggunakan windscreen.
10. Kebisingan di dalam gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 0,5-1,5m diatas lantai 1m-3m dari dinding dan 1,5m dari
jendela, pengukuran dilakukan pada keadaan jendela tertutup, kecuali jendela yang biasanya
pada keadaan terbuka.
11. Lakukan pengukuran dengan cara pengambilan sample sebagai berikut :
a. Buatlah tabel penulisan sample dengan jumlah sebanyak 180
b. Ukur selama 15 menit tiap 5 detik lakukan penulisan sample
c. Ukur sample pada waktu-waktu intensitas kebisingan yang ramai.
12. Lakukan pengukuran harus dilakukan pada sat keadaan cuaca baik (tidak dalam keadaan
hujan, kecepatan angina tidak terlalu besar)
13. Apabila saat pengukuran terjadi gangguan seperti suara pesawat terbang (kecuali di daerah
sekitar bandara) dan suara petir, maka sample dibatalkan, harus diulang kembali.
14. Bila pengukuran dilakukan pada suatu medan bebas mikrofon diarahkan secara langsung
pada sumber bunyi. Bila menggunakan panduan incidence microphone tersebut harus
diorientasikan pada sudut 70-80 dari sumber bunyi, serta gunakan tripod. Random incidence
dapat menangkap suara dari segala arah (suara yang memiliki tingkat tekanan diffuse sound
field).

D. Hasil
a. Kebisingan Intermettent (terputus-putus)
Waktu pelaksanaan :
Hari ,tanggal : Selasa, 22 Maret 2016
Pukul : 10.15 WIB
Tempat : Jl. Manyar

Faktor kebisingan : Suara kendaraan bermotor

Hasil pengukuran

71,0 58,7 67,1 69,2 68,7 61,1 69,3 68,3 66,4 67,5

64,4 64,1 69,3 71,3 68,1 67,9 66,5 61,3 61,1 73,4

70,5 61,8 69,5 69,7 64,7 66,1 69,1 66,6 69,8 67,4*

68,8 66,6 63,6 65,8 67,0 68,3 68,0 58,8 68,7 68,6

63,2 64,8* 66,3 69,4 69,2 64,5 71,0 57,4 67,6 63,3
61,2 70,9 69,1 63,0 68,2 72,5 70,8 60,2 69,1 64,5*

63,3 65,9 77,4* 63,2 69,7 66,1 65,0 71,4 65,6 64,8

71,5 66,9 81,2 68,5* 67,2 65,1 69,1 68,1 63,9 67,2

69,0 67,8 73,1 65,7 68,0 69,5 61,2 65,5 87,1* 69,9

66,8 66,4 71,9 67,4 71,3 66,7 62,5 66,3 73,6 58,4

75,6 67,4 77,8 69,5 67,5 71,6 68,5 76,0 69,2 57,0

73,1 69,4 67,7 61,6 65,3 65,5 68,6 77,1 66,3 64,4

71,3 70,7 65,7 67,0 69,5 60,5 66,8 66,1 67,2 72,0

71,3 67,0 69,9 72,4 70,6 70,0 68,2 66,8 63,8 70,7

67,7 59,2 70,6 67,2 62,1 69,8 67,8 60,7 61,1 68,6

67,3 61,2 72,3 68,2 65,9 68,2 69,2 62,1 66,5 63,9

67,1 64,6 68,0 72,9 66,1 64,9 72,4 59,9 70,4 66,7

58,2 65,9 60,8 71,4 57,5 66,9 72,3* 62,4 69,1 66,9

 Data Tertinggi : 81,2


 Data Terendah : 57,0

Interval Pengukuran

Interval dB (A) Jumlah Interval dB (A) Jumlah

55 - 60 9 (d) 75 – 80 4 (e)

60 – 65 35 (b) 80 – 85 1 (f)

65 – 70 98 (a) 85 - 90 1 (g)

70 - 75 32 (c)
Jumlah sample 180

Penghitungan

1 (𝑥+𝑦) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1


Leg = 10 log ( a x 10 + b x 10 + c x …… )
180 2 2

1 (65+70) x 0,1 (60+65) x 0,1


= 10 log ( 98 x 10 + 35 x 10 +
180 2 2

(70+75) x 0,1 (55+60) x 0,1 (75+80) x 0,1


32 x 10 + 9 x 10 + 4 x 10
2 2 2

(80+85) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1


+ 1 x 10 + 1 x 10
2 2

1
= 10 log ( 980 6,75 + 350 6,25 + 320 7,25 + 90 5,75 + 40 7,75 + 10 8,25
180

+ 10 8,75 )

1
= 10 log (1,551 + 7,951 + 1,453 + 1,725 + 2,606 +
180
177.827.941 + 562.341.325, 19 )

1
= 10 log ( 740.169.281, 48 )
180

= 66, 1 dB (A)

b. Kebisingan Kontinyu ( steady state noise )


Waktu pelaksanaan :
Hari, tanggal : Selasa, 22 Maret 2016
Pukul : 14.00 WIB
Tempat : Ruang baca

Faktor kebisingan : Suara Radio


Hasil pengukuran

52, 1 60,1 63,1 63,9 57,8 55,1 61,2 59,1 57,3 55,7

57,9 59,5 62,9 60,1 57,4 56,5 62,1 60,2 56,9 57,3

54,3 60,5 64,3 61,5 58,2 52,9 60,9 63,6 56,3 56,0

58,1 61,3 63,9 61,9 56.6 50,5 61,4 63,1 57,6 54,9

56,5 58,1 61,0 64,7 59,9 51,5 60,8 65,3 57,1 55,5

53,4 54,5 59,1 60,6 61,4 53,1 60,0 67,7 55,6 56,3

58,0 56,1 55,9 63,7 63,5 55,5 58,7 66,9 54,5 54,1

60,5 56,7 54,5 59,1 65,2 56,2 58,6 64,5 55,1 52,6

59,9 58,0 55,1 59,7 64,9 57,6 59,1 62,9 54,9 53,4

58,1 57,8 53,1 58,1 60,7 55,0 56,4 62,0 52,5 54,9

59,5 59,5 52,8 57,5 60,1 52,0 55,0 61,0 56,1 57,5

60,9 55,9 53,7 59,1 61,6 50,3 56,2 61,4 54,9 56,1

62,5 57,7 54,6 56,5 59,3 53,6 57,7 60,5 59,0 53,1

61,3 57,1 51,9 54,1 59,1 56,1 56,9 57,5 58,7 52,5

59,5 58,6 54,4 55,3 58,9 59,5 57,1 56,2 56,7 52,7

63,1 59,6 59,7 57,7 59,1 57,1 56,5 57,9 57,2 54,8

61,9 61,3 59,4 55,2 60,3 57,6 59,1 59,9 58,1 56,2

58,4 61,9 60,7 56,5 57,1 58,2 58,2 56,1 56,3 55,2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil penjumlahan

1. 1.055,9
2. 1.054,2
3. 1.040,1
4. 1.065,2
5. 1.081,1
6. 988,3
7. 1.055,9
8. 1.105,8
9. 1.014,6
10. 990,1
------------ +
10.451,2 : 180
= 58, 06 dB (A)

 Kepadatan
Waktu pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 22 Maret 2016
Pukul : 10.15 WIB
Tempat : Jl. Manyar

Hasil perhitungan kepadatan (dalam waktu 15 menit )


c. Motor : 550
d. Mobil : 158
E. Kesimpulan

Dari hasil praktikum intensitas kebisingan dengan metode Intermettent menghasilkan


1 (𝑥+𝑦) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1
pengukuran dengan rumus Leg = 10 log ( a x 10 + b x 10 +cx
180 2 2

…… ) adalah 66,1 dB (A). Dengan metode Kontinyu menghasilkan jumlah pengkuran


adalah 58,06 dB (A). Serta kepadatan yang dilakukan selama 15 menit menghasilkan
jumlah motor sebanyak 550 dan mobil sebanyak 158.

F. Daftar Pustaka

http://muslihah-m.blogspot.co.id diakses pada tanggal 27 maret 2016

http://web.ipb.ac.id diakses pada tanggal 27 maret 2016


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN

INTENSITAS BUNYI

Dosen Pengampuh :
Darjati, SKM, MPd, dan
Demes Nurmayanti, ST, M.Kes

Oleh :
Kelompok C Sub 4

1. Dinda Dwi Firmansyah (P27833315001)


2. Mahardika Dian P. R. (P27833315032)
3. Firda Safira Ali (P27833315035)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
PROGRAM STUDI DIV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
2016
A. Alat dan Bahan
1. Sound Level Meter
2. Stop watch
3. Meteran

B. Dasar Teori

Kebisingan merupakan gangguan yang dapat memepengaruhi kenyamaan dan kesehatan


terutama yang berasal dari kegiatan pabrik ,peralatan pabrik,kendaraan . Resiko yang timbul
akibat kebisingan dengan tekanan bunyi diatas nilai ambang batas pendengaran adalah data
merusak pengengaran atau gangguan pendengaran ,selain itu ebisingan juga dapat
mengganggu percakapan sehinggan sehingga dapat mempengaruhi komunikasi yang sedang
berlangsung. Menurut kepurtusan menteri lingkungan Hidup No . 48 tahun 1996 .
Kebisingan yaitu bunyi yaang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalama tingkat dan
waktu tertetntu yang dpata menimbulkan gangguan kesehatan kebisingan pada umumnya
mempunyai kualitas dan kuaantitas bunyi tertentu,sehingga dapt dikatakan bahwa iramam
gelombang suara yang ditimbulkan sifatnya tetap dan bahkan terkadang
periodik(Noish,1973)

Sound Level Meter adalah instrumen dasar yang digunakan dalam pengukuran kbsingan .
SLM terdiri dari mikrofon dan sebuah sirkuuit elektrik termasuk attenuator, 3 jaringan
perespon frekuensi skala indikator dan amplifier . Tiga jaringan tersebutdistandarisaasi sesuai
standar SLM . Tujuannya adalah untuk memberikan pendekatan yang terbaik dalam
pengukuran kebisingan total. Respon manusia terhadap suara bermacam-macam sesuai
dengan frekuensi dan intensitasnya. Pada tingkat kebisingan yang tinggi ,ada perbedaan
respon manusia terhadap berbagai frekuensi.

Nilai ambang batas (NAB) kebisingan adalah 85dB yang dianggap aman. Menurut
suma’mur P.K (1996:58) . Nilai ambang batas kebisingan adalah intensitas kebisingan
dimana manusia masih sanggup menerima tanpa menunjukkan gejala sakit akibat bising atau
seseorang tidak menunjukkan kelainan pada pemaparan kebisingan tersebut.
C. Langkah Kerja
1. Periksalah baterai dalam kondisi yang masih dalam keadaan baik atau tidak. Jika Sound
Level Meter disimpan dalam waktu yang lama maka baterai harus dilepas.
2. Kalibrasi Sound Level Meter terlebih dahulu sebelum digunakan, dengan kalibrasi yang
sudah dianjurkan yang menghasilkan sinyal sinus (94 dB pada 1000 Hz)
3. Periksa standart dan aturan yang dipakai untuk alat dan cara pengukuran kebisingan.
4. Tentukan jenis Sound Level Meter dan cari posisi mengukur yang tepat.
5. Tentukan Weighting network yang harus dipakai. Biasanya weighting network yang
digunakan adalah “A” Network, yaitu respon manusia untuk low SLM atau tingkat tekanan
suara rendah.
6. Pegang Sound Level Meter sejauh ukuran lengan atau bila dipasang tripod operator harus
berada paling sedikit 0,5 meter.
7. Pilih meter response yang tapat yaitu “fast” atau “slow” untuk mendapatkan hasil yang
benar.
8. Apabila fluktasi angka pada “fast” respon terlihat menunjukkan nilai besar maka tarik
kearah “slow”, jika angka masih besar maka lakukan rata-rata pembacaan minimal dan
maksimal.
9. Kebisingan di luar gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 1,2m-1,5m diatas tanah, tidak kurang dari 3,5m dari
permukaan yang memantulkan suara. Kecepatan aliran udara atau angina tidak lebih besar
dari 20km/jam , dianjurkan menggunakan windscreen.
10. Kebisingan di dalam gedung
Taruh SLM diatas ketinggian 0,5-1,5m diatas lantai 1m-3m dari dinding dan 1,5m dari
jendela, pengukuran dilakukan pada keadaan jendela tertutup, kecuali jendela yang biasanya
pada keadaan terbuka.
11. Lakukan pengukuran dengan cara pengambilan sample sebagai berikut :
d. Buatlah tabel penulisan sample dengan jumlah sebanyak 180
e. Ukur selama 15 menit tiap 5 detik lakukan penulisan sample
f. Ukur sample pada waktu-waktu intensitas kebisingan yang ramai.
12. Lakukan pengukuran harus dilakukan pada sat keadaan cuaca baik (tidak dalam keadaan
hujan, kecepatan angina tidak terlalu besar)
13. Apabila saat pengukuran terjadi gangguan seperti suara pesawat terbang (kecuali di daerah
sekitar bandara) dan suara petir, maka sample dibatalkan, harus diulang kembali.
14. Bila pengukuran dilakukan pada suatu medan bebas mikrofon diarahkan secara langsung
pada sumber bunyi. Bila menggunakan panduan incidence microphone tersebut harus
diorientasikan pada sudut 70-80 dari sumber bunyi, serta gunakan tripod. Random incidence
dapat menangkap suara dari segala arah (suara yang memiliki tingkat tekanan diffuse sound
field).

D. Hasil

71,0 58,7 67,1 69,2 68,7 61,1 69,3 68,3 66,4 67,5

64,4 64,1 69,3 71,3 68,1 67,9 66,5 61,3 61,1 73,4

70,5 61,8 69,5 69,7 64,7 66,1 69,1 66,6 69,8 67,4*

68,8 66,6 63,6 65,8 67,0 68,3 68,0 58,8 68,7 68,6

63,2 64,8* 66,3 69,4 69,2 64,5 71,0 57,4 67,6 63,3

61,2 70,9 69,1 63,0 68,2 72,5 70,8 60,2 69,1 64,5*

63,3 65,9 77,4* 63,2 69,7 66,1 65,0 71,4 65,6 64,8

71,5 66,9 81,2 68,5* 67,2 65,1 69,1 68,1 63,9 67,2

69,0 67,8 73,1 65,7 68,0 69,5 61,2 65,5 87,1* 69,9

66,8 66,4 71,9 67,4 71,3 66,7 62,5 66,3 73,6 58,4

75,6 67,4 77,8 69,5 67,5 71,6 68,5 76,0 69,2 57,0

73,1 69,4 67,7 61,6 65,3 65,5 68,6 77,1 66,3 64,4

71,3 70,7 65,7 67,0 69,5 60,5 66,8 66,1 67,2 72,0

71,3 67,0 69,9 72,4 70,6 70,0 68,2 66,8 63,8 70,7
67,7 59,2 70,6 67,2 62,1 69,8 67,8 60,7 61,1 68,6

67,3 61,2 72,3 68,2 65,9 68,2 69,2 62,1 66,5 63,9

67,1 64,6 68,0 72,9 66,1 64,9 72,4 59,9 70,4 66,7

58,2 65,9 60,8 71,4 57,5 66,9 72,3* 62,4 69,1 66,9

Intermitten
Kepadatan . Hasil perhitungan kepadatan(dalam waktu 15 menit)

A. Motor = 550
B. Mobil =158

Interval Pengukuran

Interval dB (A) Jumlah Interval dB (A) Jumlah

55 - 60 9 (d) 75 – 80 4 (e)

60 – 65 35 (b) 80 – 85 1 (f)

65 – 70 98 (a) 85 - 90 1 (g)

70 - 75 32 (c)

Jumlah sample 180

1 (𝑥+𝑦) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1


Leg = 10 log ( a x 10 + b x 10 + c x …… )
180 2 2

1 (65+70) x 0,1 (60+65) x 0,1


= 10 log ( 98 x 10 + 35 x 10 +
180 2 2

(70+75) x 0,1 (55+60) x 0,1 (75+80) x 0,1


32 10 + 9 x 10 + 4 x 10
2 2 2
(80+85) x 0,1 (𝑥+𝑦) x 0,1
33 + 1 x 10 + 1 x 10
2 2
1
= 10 log ( 980 6,75 + 350 6,25 + 320 7,25 + 90 5,75 + 40 7,75 + 10 8,25
180
+ 10 8,75 )
1
= 10 log (1,551 + 7,951 + 1,453 + 1,725 + 2,606 +
180
177.827.941 + 562.341.325, 19 )

1
= 10 log ( 740.169.281, 48 )
180

= 66, 1 dB (A)

Kontinyu

52, 1 60,1 63,1 63,9 57,8 55,1 61,2 59,1 57,3 55,7

57,9 59,5 62,9 60,1 57,4 56,5 62,1 60,2 56,9 57,3

54,3 60,5 64,3 61,5 58,2 52,9 60,9 63,6 56,3 56,0

58,1 61,3 63,9 61,9 56.6 50,5 61,4 63,1 57,6 54,9

56,5 58,1 61,0 64,7 59,9 51,5 60,8 65,3 57,1 55,5

53,4 54,5 59,1 60,6 61,4 53,1 60,0 67,7 55,6 56,3

58,0 56,1 55,9 63,7 63,5 55,5 58,7 66,9 54,5 54,1

60,5 56,7 54,5 59,1 65,2 56,2 58,6 64,5 55,1 52,6

59,9 58,0 55,1 59,7 64,9 57,6 59,1 62,9 54,9 53,4

58,1 57,8 53,1 58,1 60,7 55,0 56,4 62,0 52,5 54,9

59,5 59,5 52,8 57,5 60,1 52,0 55,0 61,0 56,1 57,5

60,9 55,9 53,7 59,1 61,6 50,3 56,2 61,4 54,9 56,1

62,5 57,7 54,6 56,5 59,3 53,6 57,7 60,5 59,0 53,1

61,3 57,1 51,9 54,1 59,1 56,1 56,9 57,5 58,7 52,5
59,5 58,6 54,4 55,3 58,9 59,5 57,1 56,2 56,7 52,7

63,1 59,6 59,7 57,7 59,1 57,1 56,5 57,9 57,2 54,8

61,9 61,3 59,4 55,2 60,3 57,6 59,1 59,9 58,1 56,2

58,4 61,9 60,7 56,5 57,1 58,2 58,2 56,1 56,3 55,2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 1.055,9
2. 1.054,2
3. 1.040,1
4. 1.065,2
5. 1.081,1
6. 988,3
7. 1.055,9
8. 1.105,8
9. 1.014,6
10. 990,1
------------ +
10.451,2 : 180
= 58, 06 dB (A)

E. Kesimpulan
Hasil intermitten adalah 66,1 dB(A),hasil kontinyu adalah 58,06 dB(A) . Sedangkan NAB
kebisingan adalah 85dB ,berarti tingkat kebisingan inteermitten dan kontinyu adalah baik
untuk pendengaran.

F. Daftar Pustaka
www.academia.edu/9493580/laporan_praktikum_kebisingan

Anda mungkin juga menyukai